• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Konsep Matematika Pasca Keynes

ILMU EKONOMI SECARA UMUM DAN ILMU KEUANGAN SECARA KHUSUS

II. Aplikasi Konsep Matematika Pasca Keynes

Hadiah Nobel dalam ilmu ekonomi pertama sekali diberikan pada tahun 1969, dan berikut ini disajikan ringkasan dari karya penerima hadiah Nobel tersebut.

Peraih hadiah Nobel tahun 1969 adalah Ragnar Anton Kittil Frisch (University of Oslo) dan Jan Tinbergen (Erasmus Universiteit Rotterdam). Frisch merupakan salah satu pemrakarsa ilmu ekonomi modern dan pencetus awal konsep ekonometri dan ekonomi makro. Di bidang ekonometri, Frisch mengembangkan analisis time series dan regresi.

Bersama dengan Frederick Waugh, Frisch memperkenalkan teorema Frisch Waugh Lovell yang merupakan persamaan dasar ekonometri. Jan Tinbergen menerapkan model dinamik dalam analisis ekonomi makro. Model tersebut pertama kali diterapkan di Belanda dan selanjutnya diterapkan di AS dan Inggris setelah Perang Dunia II.

Peraih hadiah Nobel tahun 1970 adalah Paul Samuelson (University of Chicago).

Samuelson mengembangkan penerapan metodologi dan analisis matematika dalam ilmu ekonomi. Samuelson menerapkan metode matematika dalam menjelaskan konsep Neo Keynesian. Salah satu penemuan utamanya adalah penerapan metode matematika termodinamis ke dalam ilmu ekonomi.

Peraih hadiah Nobel tahun 1971 adalah Simon Kuznets (Harvard University).

Kuznets melakukan revolusi dalam ilmu ekonometrika dan menjadi dasar bagi Keynesian Revolution. Bukunya berjudul National Income and its Composition merupakan dasar filosofis dalam menjelaskan perhitungan Gross National Product. Kuznets juga mengembangkan teori business cycles, aspek disekuilibrium pertumbuhan ekonomi dan Absolute Income Hypothesis Keynes yang menjadi dasar Consumption Function.

Peraih hasiah Nobel tahun 1972 adalah John Hicks (University of Manchester) &

Kenneth Arrow (Harvard University). John Hicks memberi kontribusi dalam penemuan teori general equilibrium dan teori welfare. Hicks menemukan teori consumer demand ekonomi mikro dan model IS/LM (Investment-Savings and Liquidity of Money) yang menjelaskan pandangan Keynesian dalam ekonomi Makro. Kenneth Arrow memberi kontribusi dalam teori social choice yang dikenal dengan Arrow Impossibility Theorm

dan analisis general equilibrium. Arrow juga memberi konstribusi dalam endogenous theory dan the economics of information.

Peraih Nobel tahun 1973 adalah Wassily Leontief (Harvard University). Leontief mengembangkan model linear activity dalam General Equilibrium sehingga melahirkan input-output analysis. Analisis tersebut menjelaskan keterkaitan antar industry dimana input produksi suatu industry dihasilkan dari output industry lainnya. Input-output analysis awalnya digunakan oleh Leontief untuk mempelajari karakteristik perdagangan antara Amerika Serikat dengan negara-negara lainnya.

Peraih hadiah Nobel tahun 1974 adalah Gunnar Myrdal (University of Oxford) dan Friedrish Hayek (New York University). Gunnar Myrdal menggunakan model matematika dalam penelitiannya mengenai peran expectation dalam pembentukan harga (price formation). Friedrich Hayek terkenal dalam perannya membela ideologi classical liberalism dan free market capitalism. Hayek memperoleh Nobel dari karyanya theory of money and economic fluctuation dan analisisnya mengenai interdependence of economic.

Hayek menjelaskan bagaimana peran perubahan harga (changing price) memberi sinyal bagi para individual dalam mengkoordinasikan perencanaannya.

Peraih hadiah Nobel tahun 1975 adalah Leonid Kantorovich dan Tjalling C Koopmans (University of Chicago). Kantorovich menyusun teori optimal allocation of resources. Dalam analisis matematika, Kantorovich menghasilkan analisis fungsional, teori penaksiran (approximation theory), dan teori operator. Kantrovich menunjukkan bahwa analisis fungsional dapat diaplikasikan dalam metode iteratif, yaitu metode pemecahan masalah yang diawali dengan penaksiran. Koopmans menghasilkan teorema Koopmans yang dikenal dengan kuantum kimia (quantum chemistry). Koopmans mendapatkan Nobel dari kontribusinya dalam bidang teori alokasi sumber daya, yang dikenal dengan optimal use of resources.

Peraih hadiah Nobel tahun 1976 adalah Milton Friedman (University of Chicago).

Friedman mengembangkan teori moneter dan consumption analysis. Friedman merupakan penggagas utama konsep monetarism sebagai salah satu alternatif kebijakan ekonomi makro. Monetarism menjelaskan bahwa GDP (national output) dan laju inflasi dipengaruhi oleh jumlah uang beredar.

Peraih hadiah Nobel tahun 1977 adalah Bertil Ohlin (Harvard University) dan James Meade (University of Cambridge). Bertil Ohlin bersama dengan Eli Heckscher menemukan model Heckser Ohlin yaitu model matematika perdagangan internasional (international trade). Model tersebut didasari oleh teori keunggulan komparatif (comparative advantage) David Ricardo dan memrediksi pola perdagangan dan produksi suatu negara yang dipengaruhi oleh sumber daya yang dimiliki. James Meade bersama dengan Bertil Ohlin mendapatkan hadiah Nobel dalam kontribusinya terhadap teori perdagangan internasional dan pergerakan modal (capital movements).

Peraih hadiah Nobel tahun 1978 adalah Herbert Simon (Carnegie Mellon University). Somon melakukan berbagai penelitian di bidang psikologi kognitif, ilmu computer, administrasi publik, ekonomi, manajemen, ilmu filosofi, teori organisasi dan complex systems. Di bidang ekonomi Simon menemukan konsep organizational decision making dan menggunakan terminolgi ketidakpastian

(uncertainty) dalam konsep tersebut.

Peraih hadiah tahun 1979 adalah Theodore Schultz (University of Chicago) dan Arthur Lewis (London School of Economics). Theordore Schultz mendapatkan Nobel dari karyanya di bidang ekonomi pembangunan (development economics) yang memfokuskan kepada ekonomi pertanian. Schultz juga menggagas ide educational capital sebagai bagian dari human capital. Arthur Lewis

mendapatkan penghargaan dalam sumbangsihnya di bidang ilmu ekonomi pembangunan dengan menulis artikel berjudul Economic Development with Unlimited Supplies of Labor. Dalam artikel tersebut Lewis mengombinasikan analisis historis negara-negara maju dengan ide classical economist untuk menjelaskan proses pembangunan ekonomi.

Peraih hadiah Nobel tahun 1980 adalah Lawrence Klein (Wharton School).

Lawrence Klein memperoleh Nobel dari karyanya dalam mengembangkan model ekonomi untuk memrediksi tren perekonomian melalui analisis fluktuasi dan kebijakan ekonomi. Klein bersama dengan Arthur Goldberger membangun model Klein Goldberger yang didasari oleh model dinamik Jan Tinbergen. Dalam modelnya, Klein-Goldberger menggunakan

Peraih hadiah Nobel tahun 1981 adalah James Tobin (Yale University). Tobin memperoleh hadiah Nobel dalam bidang ilmu ekonomi. Ia mengembangkan ide Keynesian dan mendukung konsep government intervention untuk mengendalikan perekonomian. Tobin memeloporkan model ekonometrik yang menggunakan variabel-variabel endogen (censored endogenous variables) yang dikenal dengan model Tobin.

Selain itu ia juga dikenal dalam menyarankan dikenakannya pajak dalam transaksi-transaksi mata uang (foreign exchange) yang dikenal dengan Tobin Tax.

Peraih hadiah Nobel tahun 1982 adalah George Stigler (University of Chicago).

George Stigler merupakan salah satu penentang ide Keynesian. Dia mengembangkan Economic Theory of Regulation atau dikenal dengan capture, yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok kepentingan dan para pelaku politik menggunakan kekuatan regulasi pemerintah untuk menyusun peraturan hukum sedemikian rupa yang menguntungkan mereka. Teori ini merupakan komponen penting dalam bidang public choice. Selain itu Stigler juga memberi kontribusi penting dalam ilmu ekonomi dalam artikelnya berjudul The Economics of Information yang menekankan pentingnya informasi sebagai salah satu komponen ekonomi.

Peraih hadiah Nobel tahun 1983 adalah Gerard Debreu (Berkeley University of California). Gerard Debreu menyusun karangan ilmiah berjudul Theory of Value : An Axiomatic Analysis of Economic Equilibrium yang merupakan karya penting dalam ilmu Matematika Ekonomi. Dalam karangan tersebut Debreu membangun dasar axioma untuk pasar kompetitif. Ide utamanya adalah menunjukkan adanya suatu sistem harga (price system) yang dapat menghilangkan ekses permintaan agregat (aggregate excess demand).

Peraih hadiah Nobel tahun 1984 adalah Richard Stone (Johns Hopkins University).

Richard Stone menyusun model akuntansi yang dapat digunakan untuk menelusuri aktifitas perekonomian dalam skala nasional dan internasional. Stone merupakan orang pertama yang menggunakan konsep double entry accounting Balance Sheet dalam akuntansi. Stone juga menulis berbagai studi mengenai statistik dan permodelan permintaan konsumen (consumer demand), pertumbuhan ekonomi, dan input output.

Peraih hadiah Nobel tahun 1985 adalah Franco Modigliani (MIT Sloan School of Management). Modigliani memformulasikan teorema Modigliani-Miller bersama Merton Miller. Teorema tersebut menunjukkan bahwa pada asumsi-asumsi tertentu nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur permodalan perusahaan atau dengan kata lain tidak dipengaruhi oleh apakah asset-aset perusahaan tersebut dibiayai dengan ekuiti atau utang. Modigliani juga merupakan penggagas hipotesis siklus kehidupan (life cycle hypothesis) yang mencoba menjelaskan tingkat tabungan (saving) di perekonomian.

Modigliani mengemukakan bahwa konsumen ingin mengkonsumsi dalam tingkat yang stabil selama hidupnya, antara lain dengan menabung salama masa kerjanya (masa produktifnya) dan membelanjakannya (spending) pada masa pension.

Peraih hadiah Nobel tahun 1986 adalah James Buchanan (University of Chicago) . James Buchanan dikenal dengan karyanya dalam teori public choice yang menjadi dasar bagi penelitian-penelitian ekonomi mengenai kebijakan ekonomi yang dipengaruhi oleh kepentingan pribadi para politisi dan kekuatan-kekuatan non-ekonomi.

Peraih hadiah Nobel tahun 1987 adalah Robert Solow. Solow menemukan model pertumbuhan ekonomi yang dikenal dengan Solow-Swan neo-classical growth model (pertama kali ditemukan oleh Trevor W Swan). Model tersebut menjelaskan bahwa faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi terdiri atas kenaikan input (labor and capital) dan perkembangan teknologi. Melalui model ini Solow menemukan bahwa seperlima pertumbuhan output per tenaga kerja (tingkat produktifitas tenaga kerja) AS ditentukan oleh perkembangan teknologi.

Peraih hadiah Nobel tahun 1988 adalah Maurice Allais (University of Paris).

Maurice Allais member kontribusi bagi decision theory dan kebijakan moneter. Karya pentingnya antara lain adalah memperkenalkan overlapping generations model pertama yang kemudian dipopulerkan oleh Paul Samuelson, golden rule optimal growh yang kemudian dipopulerkan oleh Edmunc Phelps. Karya utama Allais adalah Allais paradox yang menunjukkan inkonsistensi prediksi expected utility dalam teori permainan (game theory).

Peraih hadiah Nobel 1989 adalah Trygve Haavelmo (University of Chicago).

Trygve Haavelmo memperkenalkan pendekatan probabiliti dalam ekonometrika.

Pendekatan ini memfokuskan kepada variabel-variabel acak (random variables), proses stokastik dan kejadian-kejadian yang membentuk sebuah seri data dan pola statistik tertentu yang dapat digunakan untuk prediksi.

Peraih hadiah Nobel tahun 1990 adalah Harry Markowitz (University of California), Merton Miller (University of Chicago) dan William Forsyth Sharpe (Stanford University). Harry Markowitz terkenal melalui karyanya Modern Porfolio Theory yang menjelaskan keterkaitan asset risk & return dan teori diversifikasi portfolio yang hingga saat ini digunakan secara luas dalam dunia pasar modal. Merton Miller bersama Franco Modigliani menulis Modigliani-Miller theorm yang menjadi dasar pemikiran modern mengenai struktur permodalan (capital structure). Teori tersebut menyebutkan bahwa dalam kondisi tertentu nilai perusahaan (value of a firm) tidak dipengaruhi oleh struktur permodalan apakah asset-aset perusahaan dibiayai oleh utang atau saham. Hal ini dapat terjadi apabila tidak ada pajak, biaya-biaya kebangkrutan dan informasi yang asimetris.

William Sharpe menemukan Sharpe Ratio yang merupakan salah satu rumus penting dalam capital asset pricing model. Selain itu Sharpe juga memberi kontribusi dalam pengembangan metode binomial untuk menentukan nilai options, metode optimasi alokasi asset dan analisis berbasis returns untuk mengevaluasi kinerja manajer

investasi.

Peraih hadiah Nobel tahun 1991 adalah Ronald Coase (University of Chicago).

Ronald Coase terkenal dalam artikelnya yang berjudul The Nature of the Firm yang memperkenalkan konsep biaya-biaya transaksi untuk menjelaskan karakter dan keterbatasan perusahaan-perusahaan. Coase juga memperkenalkan Coase theorem yang menyatakan bahwa proses tawar menawar akan menciptakan hasil yang efisien apabila tidak ada transaction cost.

Peraih hadiah Nobel tahun 1992 adalah Gary Becker (University of Chicago).

Becker merupakan ekonom pertama yang memfokuskan kepada pendekatan sosiologi termasuk diskriminasi rasial, kriminalitas, organisasi keluarga dan ketergantungan obat bius. Becker dikenal dalam argumennya bahwa tingkah laku manusia (human behavior) adalah rasional dan memaksimumkan kepuasannya (utility maximation).

Peraih hadiah Nobel tahun 1993 adalah Robert Fogel (Harvard University) dan Douglass North (Stanford University). Fogel dikenal sebagai penyokong new economic history, yaitu pendekatan kuantitatif dalam mempelajari sejarah ekonomi atau biasa dikenal dengan cliometrics. North dikenal dengan karyanya dalam bidang sejarah pemikiran ekonomi. North dan Fogel mendapatkan hadiah Nobel dalam berbagai penelitian di bidang sejarah ekonomi melalui aplikasi teori ekonomi dan metode kuantitatif.

Peraih hadiah Nobel tahun 1994 adalah John Harsanyi (University of California, Berkeley), John Forbes Nash (Princeton University) dan Reinhard Selten (Bonn University). Harsanyi, Nash dan Selten mendapatkan hadiah Nobel dari mengembangkan game theory, yaitu cabang dari matematika terapan yang digunakan dalam ilmu social, biologi, ilmu teknik, ilmu politik, hubungan internasional, ilmu komputer dan filosofi.

Peraih hadiah Nobel tahun 1995 adalah Robert Lucas Jr (University of Chicago).

Robert Lucas menentang dasar-dasar teori ekonomi makro yang awalnya didominasi oleh ekonom-ekonom Keynesian dengan menyatakan bahwa model-model ekonomi makro seharusnya dibentuk sebagai agregasi dari model-model ekonomi mikro. Lucas juga terkenal dari penelitian-penelitiannya terhadap implikasi dari asumsi-asumsi rational expectation. Ia menyusun Lucas-Island model yang menjelaskan keterkaitan antara perubahan jumlah uang beredar, harga dan output dengan menggunakan rational expectations.

Peraih hadiah Nobel tahun 1996 adalah James Mirrlees (Oxford University) dan William Vickrey (Yale University). Mirrlees bersama dengan Vickrey mendapatkan hadiah Nobel karena kontribusinya kepada teori ekonomi insentif dalam kondisi asymmetric information.

Peraih hadiah Nobel tahun 1997 adalah Robert C Merton (MIT Sloan School of Management) dan Myron Scholes (Stanford University). Robert Merton memperkenalkan Merton Model, yaitu suatu model yang menjelaskan bahwa risiko kredit perusahaan dapat dinilai dengan menggunakan saham perusahaan tersebut sebagai call option terhadap aset-asetnya. Myron Scholes menemukan persamaan Black Scholes yaitu deskripsi matematis instrument-instrumen pasar finansial dan

derivative. Model ini membentuk persamaan parsial diferensial untuk menentukan harga European style options.

Peraih hadiah Nobel tahun 1998 adalah Amartya sen (University of Cambridge).

Amartya Sen mendapatkan Nobel dari kontribusinya terhadap welfare economics, yaitu cabang ilmu ekonomi yang menggunakan teknik-teknik ekonomi mikro untuk menilai kondisi ekonomi yang ideal atau economic well-being. Selain itu Sen juga mengembangan teori social choice yang merupakan kerangka dalam mengukur kepentingan-kepentingan, nilai-nilai atau kesejahteraan individual secara agregat ke arah keputusan kolektif (collective decision).

Peraih hadiah Nobel tahun 1999 adalah Robert Mundell (Columbia University).

Mundell terkenal sebagai pendukung ide supply side economics. Mundell mendapatkan hadiah Nobel di bidang ekonomi melalui karya-karyanya di bidang mata uang (currency).

Bersama dengan Marcus Flemming, Mundell menyusun model Mundell-Flemming, yaitu model ekonometri yang merupakan perpanjangan dari model IS-LM . Model IS-LM pada awalnya hanya mencakup perekonomian tertutup (closed economy) sedangkan model Mundell Flemming mencoba untuk menerapkannya di ekonomi terbuka (open economy).

Model ini mencoba melukiskan keterkaitan nilai tukar dengan pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek.

Peraih hadiah Nobel tahun 2000 adalah James Heckman (University of Chicago) dan Daniel McFadden (University of California, Berkley). Heckman mendapatkan Nobel dari hasil karya-karyanya di bidang ekonometrika dan ekonomi mikro khususnya kontribusinya dalam analisis selection bias dan self selection. Heckman memberi kontribusi terhadap analisis-analisis tersebut dengan menciptakan Heckman correction atau dikenal dengan two stage method. Daniel McFadden mengembangkan teori dan metode analisis discrete choice atau choice modelling, yaitu model yang mmencoba menjelaskan proses pengambilan keputusan individual. Model ini dapat memprediksi secara akurat bagaimana para individu bereaksi dalam suatu keadaan tertentu.

Peraih hadiah Nobel tahun 2001 adalah George Akerlof (University of California, Berkeley), Michael Spence (Harvard University) dan Joseph Stiglitz (Columbia University). George Arthur Akerlof mendapatkan Nobel dari artikelnya berjudul “The Market for Lemons : Quality Uncertainty and Market Mechanism” yang memaparkan permasalahan informasi yang asimetris antara produsen dan consumen mengenai suatu produk. Michael Spence dikenal sebagai penemu model sinyal pasar tenaga kerja yang menjadi perintis penelitian-penelitian di bidang teori kontrak. Joseph Stiglitz dikenal dengan kritikannya terhadap konsep globalisasi dan kapitalis serta kritik terhadap lembagalembaga keuangan internasional IMF dan World Bank. Seperti halnya Spence dan Akerlof, Stiglitz juga mendapatkan hadiah Nobel dari karyanya yang memberi kontribusi terhadap teori pasar dengan informasi yang asimetris.

Peraih hadiah Nobel tahun 2002 adalah Daniel Kahneman (Princeton University) dan Vernon L. Smith (University of Arizona). Daniel Kahneman mendapatkan Nobel dari karyanya dalam Prospect theory yaitu teori yang menjelaskan keputusan-keputusan diantara beberapa alternatif mengandung risiko, seperti alternatif dengan hasil yang tidak pasti dengan beberapa kemungkinan yang diketahui Vernon Smith menyusun metodologi ekonomi eksperimental yang mengadaptasi sistem ekonomi mikro yang dibangun oleh Leonid Hurwich.

Peraih hadiah Nobel tahun 2003 adalah Robert F. Engle (MIT) dan Clive Granger (University of California). Engle bersama Granger meraih Nobel di bidang ekonomi berkat metode-metodenya menganalisis ekonomi time series dengan volatilitas yang berbeda antara waktu.

Peraih hadiah Novel tahun 2004 adalah Finn E. Kydland dan Edward C. Prescott (Carnegie Mellon University) Finn Kydland bersama Edward C. Prescott memperoleh Nobel dari penelitian dynamic macroeconomics : the time consistency of economic policy and driving forces behind business cycles. Pada penelitian pertamanya yang berjudul the inconsistency of optimal planning Kydland dan

Prescott menyatakan bahwa tujuan dari kebijakan dan perencanaan ekonomi adalah untuk mencapai respons yang diinginkan dari suatu perekonomian.

Peraih hadiah Nobel tahun 2005 : Robert Aumann (Hebrew University of Jerusalem) dan Thomas Schelling (Harvard University). Aumann meraih Nobel di bidang ekonomi karena karyanya dalam analisis konflik dan kerjasama dalam teori permainan (game theory). Kontribusi terbesar Aumann adalah di bidang repeated games dalam teori permainan. Masih dalam lingkup game theory, Thomas Schelling meraih nobel karena pemikirannya tentang aplikasi game theory pada permasalahan social politik dan ekonomi. Ia menjelaskan bahwa kemampuan untuk melakukan balas dendam lebih berguna dari pada sekedar bertahan terhadap serangan. Pemikirannya ini telah teruji dan memiliki relevansi yang cukup besar terhadap resolusi konflik dan usaha pencegahan perang.

Peraih hadiah Nobel tahun 2006 adalah Edmund S. Phelps (Columbia University).

Ia dianugerahi Nobel pada 2006 untuk analisisnya mengenai intertemporal tradeoff dalam kebijakan makroekonomi. Kontribusinya adalah memperdalam pemahaman kita mengenai hubungan antara efek jangka panjang dan jangka pendek pada kebijakan makroekonomi, Phelps menunjukkan bagaimana kebijakan stabilisasi di masa depan bergantung pada pengambilan kebijakan saat ini. Inflasi yang rendah sekarang akan menyebabkan ekspektasi inflasi yang rendah pula di masa datang.

Peraih hadiah Nobel tahun 2007 adalah Leonid Hurwicz (University of Minnesota), Eric S. Maskin (Institute for Advanced Study, Princeton), dan Roger B. Myerson (University of Chicago). Leonid Hurwicz menjadi pelopor dalam konsep mechanism design. Dengan formula kerangka matematika ia menganalisa institutsi yang menerapkan pengambilan keputusan secara bersama-sama. Eric S. Maskin mengembangkan implementation theory, sebuah teori yang digunakan guna mencapai tujuan social dan ekonomi tertentu. Meskipun terdapat masalah yang nantinya memunculkan multiple equilibria, namun Maskin adalah orang yang pertama mengembangkan bahwa kondisi dalam semua ekuilibrium itu adalah optimal. Roger B. Myerson mengembangkan formula revelation principle yang bermakna sebuah cara penyederhanaan dalam pemilihan mekanisme yang mungkin

dicapai. Ia mengembangkan prinsip ini untuk penyempurnaan dan mem[elopori aplikasi teori ini untuk masalah ekonomi seperti lelang dan peraturan.

Peraih hadiah Nobel tahun 2008 adalah Paul Krugman (Princeton University). Paul Krugman memperoleh nobel untuk analisisnya tentang pola perdagangan dan lokasi aktivitas ekonomi. Ia mengintegrasikan penelitian yang terpisah sebelumnya menjadi satu riset baru yaitu perdagangan internasional dan georafis ekonomi. Ia sangat dekat dengan lingkungan ekonometri, terbukti dengan keikutsertaan sebagai Research Associate pada NBER, dipercaya sebagai konsultan beberapa lembaga penting seperti The Fed, World Bank, IMF, PBB, dan sejumlah negara seperti Portugal dan Filipina.

Peraih hadiah Nobel tahun 2009 adalah Elinor Ostrom (Indiana University) dan Oliver E. Wiliamson (University of California). Elinor Ostrom, ilmuwan politik Amerika menerima nobel berdasarkan pemikirannya tentang “Pengelolaan Bersama Sumberdaya Alam”. Secara jeli dia mengkritik pengelolaan oleh negara (state governance) dan di lain sisi swasta (market governance). Ia menantang pemikiran konvensional dengan mendemonstrasikan bagaimana sumber daya alam

dapat dengan berhasil dikelola tanpa aturan dari pemerintah atau swasta. Kemudian dia memberikan alternatif lain, yakni pengelolaan bersama, berbasis komunitas. Masih dalam lingkup ekonomi tata kelola, Oliver Wiliamson memperoleh nobel karena analisisnya mengenai keterbatasan perusahaan. Ia menjelaskan teori mengapa sebuah transaksi ekonomi dapat terjadi di dalam perusahaan dan juga antar perusahaan, atau dikenal dengan pasar. Intinya teori ini menjelaskan bagaimana menangani satu dari yang pilihan paling dasar pada sebuah organisasi. Kapan seharusnya keputusan dikontrol di dalam organisasi dan kapan keputusan tersebut harus dilepas ke pasar.