• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

C. Aplikasi Metode Pendidikan Quantum Teaching untuk

Quantum teaching adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah. Pada proses pembelajaran kuantum terjadi penyelarasan dan pemberdayaan komunitas belajar, sehingga guru dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran sama-sama merasa senang dan saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang maksimal.

Pembelajaran kuantum bersandar pada konsep ini: Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Inilah asas utama quantum teaching. Maksud dari asas di atas adalah guru harus

membangun jembatan autentik untuk memasuki kehidupan siswa. Dengan memasuki dunia siswa berarti guru mempunyai hak mengajar, sehingga siswa dengan sukarela, antusias dan semangat untuk mengikuti pelajaran.

Langkah-langkah dari pembelajaran quantum teaching:

1. Pengkondisian awal

Tahap ini dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa mengenai model pembelajaran yang menuntut keterlibatan aktif siswa. Melalui pengkondisian awal akan memungkinkan dilaksanakannya proses pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan dalam pengkondisian awal meliputi: penumbuhan rasa percaya diri siswa, motivasi diri, menjalin hubungan, dan keterampilan belajar.

Motivasi yang ditumbuhkan ke peserta didik dapat diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan Islam yang sesuai Q.S. Adz-Dzariyat ayat 56 yaitu manusia diciptakan hanya untuk menyembah Allah, dengan cara memberi penanaman pada jiwa peserta didik bahwa apa-apa yang akan dipelajari harus diniatkan untuk Allah semata.

2. Pelaksanaan metode pembelajaran quantum teaching

Tahap ini merupakan inti penerapan model pembelajaran kuantum. Kegiatan dalam tahap ini meliputi T-A-N-D-U-R:

a. Penumbuhan minat (T= Tumbuhkan minat)

Pada tahap ini, guru berperan penting dalam menumbuhkan minat belajar peserta didiknya, agar nantinya dapat menumbuhkan

rasa ingin tahu dari diri siswa sehingga mampu meningkatkan minat belajar dari peserta didik tersebut.

b. Pemberian pengalaman umum (A= Alami)

Pada langkah ini guru memberikan kesempatan siswa untuk menceritakan pengalaman yang telah siswa alami terkait dengan materi yang akan diajarkan, sehingga ada motivasi dari siswa yang pernah mengenal materi tersebut untuk lebih mengembangkan pengalamannya juga bagi yang sama sekali belum pernah mengenal menjadi lebih tertarik dan tertantang untuk mempelajarinya.

c. Penamaan atau penyajian materi (N= Namai)

Pada kegiatan ini guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara lengkap setelah siswa menceritakan pengalaman yang telah didapat, sehingga dalam penamaan siswa telah memiliki bekal dan penguasaan materi oleh siswa dapat lebih maksimal. Untuk menghindari kebosanan dan untuk menggali kemampuan siswa, dalam penyajian materi guru menggunakan metode ceramah bermakna dan guru hanya sebagai fasilitator.

d. Demonstrasi pengetahuan siswa (D = Demonstrasi)

Demonstrasi dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil tugas mandiri yang telah diberikan oleh guru sebelumnya, baik kepada teman kelompoknya maupun kepada seluruh siswa. Dengan cara ini, diharapkan rasa percaya diri siswa lebih meningkat karena diberi

kesempatan untuk menunjukkan “hasil karyanya” (hasil tugas mandiri).

e. Pengulangan yang dilakukan oleh siswa (U = Ulangi)

Pengulangan dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulas kembali materi yang telah disampaikan oleh guru, caranya dengan bercerita kepada teman kelompoknya, maupun kepada seluruh siswa. Dengan demikian siswa yang tidak memperhatikan guru saat mengajar dapat dihindari, karena setelah guru memberikan materi maka guru akan menunjuk salah seorang siswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah diberikan dengan penjelasan dan atau dengan mempraktekan langsung.

f. Perayaan atas usaha siswa (R = Rayakan)

Perayaan merupakan salah satu bentuk motivasi yang dilakukan oleh guru dengan memberikan pujian kepada siswa yang berhasil maupun yang tidak berhasil menjawab pertanyaan dan tidak secara langsung menyalahkan jawaban siswa yang kurang tepat, selain itu perayaan dilakukan dengan melakukan tepuk tangan bersama-sama ketika jam pelajaran berakhir. Kondisi ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar. Begitu pula jika ada yang tidak berhasil juga diberikan pujian atas usaha yang dilakukan agar tidak patah semangat dan lebih giat lagi berlatih.

3. Contoh penerapan metode quantum teaching di kelas

Pada saat proses pembelajaran di kelas, sesuai dengan pelaksanaan metode pembelajaran quantum teaching, bahwa pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan tumbuhkan minat. Tumbuhkan minat ini berarti bahwa seorang guru harus mampu menumbuhkan minat belajar siswa dengan cara memberi motivasi sebelum dimulai pembelajaran. Motivasi tersebut bisa berupa cerita-cerita pengalaman hidup, lelucon, pantomim, drama,dan video.

Setelah guru berhasil menumbuhkan minat belajar siswa, selanjutnya guru meminta siswa untuk menceritakan pengalaman siswa yang pernah dialami yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Sebagai contoh, sebelum pembelajaran akhlak, siswa menceritakan pengalaman sehari-hari seperti, ketika berjalan di depan orang yang lebih tua harus menundukkan kepala. Hal tersebut merupakan pengalaman siswa yang menjadi kebiasaan sehari-hari.

Pelaksanaan metode selanjutnya yaitu penamaan atau penyajian materi. Pada proses ini, setelah siswa menyampaikan pengalaman pribadinya tadi, yaitu akhlak kepada sesama, guru selanjutnya menyampaikan materi tentang akhlak. Guru menyampaikan materi dengan metode ceramah, atau bisa dengan alat bantu seperti gambar, kertas tulis dan poster di dinding.

Selanjutnya setelah guru menyampaikan materi pelajaran tentang akhlak, guru memberikan tugas kepada siswa untuk kemudian

dipresentasikan di depan kelas. Tugas yang diberikan guru berupa perintah untuk mengamati akhlak orang-orang di lingkungan sekitar. Setelah selesai mengamati siswa ditunjuk satu persatu untuk menyampaikan hasil pengamatannya.

Setelah selesai presentasi, guru memberikan pertanyaan- pertanyaan kepada siswa tentang apa yang sudah dipelajari untuk mengulang apa yang disampaikan oleh guru tadi. Kemudian guru memberikan apresiasi kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan, berupa pujian bahkan hadiah seperti applause, ucapan selamat, dan hadiah barang seperti alat tulis.

BAB V PENUTUP

Dokumen terkait