• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Nilai/ Prinsip Baru

Dalam dokumen buku petunjuk pelaksanaan (Halaman 37-44)

juga memiliki kemampuan aktif untuk memikirkan cara terbaik yang diangaap efektif untuk belajar. Metode pendidikan orang dewasa didasarkan pada upaya membangun persepsi melalui pengalaman masing-masing dan terkadang lewat bermain bersama-sama (dengan logika “Saya dengar, maka Saya lupa; Saya lihat, maka Saya ingat; Saya lakukan, maka Saya paham), dengan didasarkan pada prinsip sebagai berikut:

 Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila dia secara penuh ambil bagian dalam proses pelaksanaan kegiatan tersebut;

 Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila menyangkut permasalahan yang menarik bagi dia dan ada kaitannya dengan kehidupannya sehari-hari;

 Orang dewasa akan belajar sebaik mungkin apabila yang dipelajari bermanfaat dan praktis;

 Orang dewasa akan belajar sebaik mungkin apabila ia mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh pengetahuannya, kemampuannya dan keterampilannya dalam waktu yang cukup;

 Proses belajar dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman dan daya pikir peserta;

 Saling pengertian dan sikap toleransi merupakan ciri orang dewasa dan sangat membantu dalam pencapaian tujuan pelatihan.

Oleh sebab itu, maka terdapat beberapa metode pelatihan yang akan digunakan sesuai dengan situasi dan kondisinya, adalah sebagai berikut:

 Ceramah, untuk menyampaikan materi tertentu, misanya seperti kebijakan pemerintah tentang kebijakan program. Metode ceramah cepat membosankan peserta, sehingga dalam pelatihan ini “pengantar dari

narasumber” cukup 20 – 30 menit, selanjutnya tanya jawab;

 Curah pendapat (brainstorming), adalah pemunculan gagasan secara mendadak, lalu memulai diskusi berdasarkan gagasan yang muncul tersebut;

 Bermain peran (role play), yaitu suatu situasi tertentu diperankan oleh beberapa orang peserta, misalnya bagaimana memerankan seorang pendamping pemberdayaan menyelenggarakan pertemuan awal pembentukan kelompok dan pertemuan khusus keberlanjutan usaha. Dalam role play diharapkan peserta membawa peran sedapat mungkin mendekati yang sesungguhnya. Sebagian peserta lain diminta untuk menjadi pengamat. Tujuannya adalah untuk memberi pengertian bagaimana menyelenggarakan kedua pertemuan tersebut di wilayah dampingannya masing-masing sesuai dengan kondisi masyarakatnya, lalu dianalisis untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru.

 Diskusi kelompok terarah (focussed group discussion), yaitu peserta dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil, dan masing-masing kelompok mendiskusikan tema tertentu yang telah disepakati terlebih dahulu. Setelah itu hasil diskusi kelompok dipresentasikan dalam pleno kelompok besar untuk mendapatkan tanggapan perbaikan;

 Pencairan suasana (icebreaking), yaitu kegiatan yang biasanya dilakukan pada permulaan sesi untuk menciptakan suasana menjadi kondusif dan santai, juga agar suasana pelatihan menjadi semangat, misalnya salah seorang peserta membaca puisi, atau bercerita tentang pengalamannya yang lucu, bernyanyi, olah raga ditempat, dan lain-lain;

 Praktek kerja lapangan (on the job training). Peserta selain hanya memiliki wawasan dan keterampilan dalam pembentukan kelompok tentu diperlukan untuk melihat langsung kelompok yang sudah berjalan. Dari dialog dengan kelompok diharapkan diketahui seperti apa upaya dan usaha kelompok dalam melaksanakan kegiatan dan mempertahankan komitmen bersama dalam jangka waktu yang panjang.

3. Kebijakan dan revolusi mental ketenagakerjaan;

4. Perencanaan Kegiatan Kewirausahaan;

5. Manajemen Pendampingan UMKM;

6. Pengurusan Legalitas Usaha;

Salah satu upayanya adalah perlindungan usaha mikro dan kecil adalah melalui perijinan yang sederhana dan mudah. Pentingnya pemberian perijinan usaha

 Peserta pelatihan memahami kebijakan tenaga kerja mandiri dan kebijakan yang mendukung lainnya;

 Peserta pelatihan mampu menjadi innovator dengan membangun apa yang dimiliki masyarakat dalam membangun usaha;

 Peserta pelatihan mengetahui design manajemen kegiatan tenaga kerja mandiri.

 Peserta pelatihan memahami analisa usaha sebagai alat untuk menentukan langkah-langkah usaha kelompok;

 Peserta pelatihan memahami pentingnya menggali potensi dan kendala yang dimiliki masyarakat dalam membangun usaha;  Peserta pelatihan mengetahui design manajemen dalam

kelompok usaha masyarakat.

 Peserta Memahami perlunya manajemen dalam pendampingan kewirausahaan;

 Peserta Memiliki peran dalam pendampingan kewirausahaan;  Peserta mampu memberikan motivasi pada anggota kelompok

mikro satu lembar ini dilatar belakangi kebutuhan untuk mengembangkan usaha mikro dan Kecil, yaitu: (1) Memberikan legalitas hukum izin UMK dalam bentuk satu lembar dalam rangka memperkuat dan mengembangkan usahanya serta mendapatkan kepastian dan perlindungan dalam berusaha; (2) Dalam upaya memperkuat dan mengembangkan usaha mikro kecil untuk penguatan ekonomi daerah; (3) Bagian dari upaya memberdayakan, meningkatkan dan mengembangkan UMK sebagai salah satu usaha ekonomi kerakyatan yang bergerak dalam usaha perdagangan sektor informal; (4) Memberikan kemudahan UMK pada akses pembiayaan ke lembaga keuangan bank dan non- bank dan kemudahan dalam pemberdayaan dari pemerintah, Pemda dan lembaga lainnya; (5) Memperkuat UMK dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.

7. Perencanaan Usaha mandiri;

Rencana usaha adalah dokumen yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan usaha Walaupun usaha mungkin beragam dalam aspek produk atau jasa yang diberikan, namun setiap rencana usaha punya beberapa elemen. Elemen pokok tersebut antara lain diskripsi usaha, produk/barang dan jasa, analisis daya saing, rencana pemasaran, rencana pengelolaan (management plan), dan rencana pembiayaan (financial plan). Dokumen tersebut menjadi sangat mendasar bila bisnis menjual seluruh atau sebagian dari hasil usahanya ke masyarakat. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa bank tidak akan mengucurkan dana tanpa adanya dokumen rencana usaha.

Elemen dari Rencana Usaha

8. Mekanisme Pengajuan Kredit;

9. Kunjungan Lapangan;

Kunjungan lapangan adalah media yang penting dalam pendidikan orang dewasa. Keduanya adalah kunjungan yang terencana ke suatu tempat di luar kelas atau ke tempat pertemuan suatu organisasi atau perkumpulan. Suatu kunjungan lapangan biasanya berkenaan dengan kegiatan membawa peserta pelatihan ke tempat khusus, yaitu usaha yang telah dirintis dan berkembang yang dmiliki oleh kelompok/masyarakat dengan melibatkan masyarakat sekitar. Tujuan tersebut untuk mengamati sesuatu, mengamati suatu kegiatan atau praktik, atau membawa kelompok menemui seseorang atau objek yang tidak bisa dibawa ke dalam kelas atau ke tempat pertemuan. Kunjungan lapangan dilakukan dengan berjangka waktu pendek.

10.Komunikasi Profesional;

Diskripsi produk/jasa

Diskripsi

bisnis Rencana finansial

Analisis pasar dan strategi pemasaran

Implementasi usaha Organisasi

pengelolaan

Peserta memahami prosedur mengajukan kredit; Peserta mengetahui lembaga tempat pengajuan kredit; Peserta mengetahui manfaat dalam kredit usaha

11.Pelaporan Kegiatan dan Keuangan

Pendampingan atau sering juga disebut fasilitasi adalah kegiatan dukungan dan layanan bagi anggota masyarakat yang tergabung dalam kelompok, yang dilakukan dengan cara memberikan perhatian, menyampaikan pesan, menyemangati, mengajak, memberikan pemikiran, contoh praktek langsung, solusi, menyampaikan layanan/bantuan, memberikan nasihat, merujuk, menggerakkan dan bekerjasama.

Dokumentasi arsip-arsip dan pelaporan kegiatan pendampingan dilakukan oleh pendamping menggunakan sistem pengarsipan sebagaimana yang sudah berlaku.

Pelaporan kegiatan dilakukan pendamping kepada pimpinan pada setiap akhir bulan, terdiri dari: laporan kegiatan bulanan pendamping, dilampiri dengan matriks profil kelompok usaha, matriks kegiatan, laporan kegiatan dan keuangan sesuai dengan kegiatan pendamping

 Peserta memahami pengertian dan prinsip komunikasi, serta menyadari pentingnya kemitraan dalam berusaha;

 Peserta mengenali proses lobi & negosiasi, menyadari pentingnya lobi & negosiasi, serta memahami tujuan dan prinsip lobi & negosiasi;

 Peserta mengetahui beberapa media dan kegiatan marketing dalam pemasaran usaha;

Saat ini media komunikasi yang paling mudah diakses adalah media social. Pemasaran Media Sosial (Social Media Marketing) adalah strategi, teknik, atau proses mendapatkan trafik (pengunjung) website atau perhatian melalui situs medis sosial --Twitter, Facebook, YouTube, dsb. Program Pemasaran Media Sosial biasanya dipusatkan pada usaha menciptakan konten (posting, tulisan, gambar, video) yang menarik perhatian dan mendorong pembaca untuk membagi (share) konten tersebut melalui jaringan sosial mereka.

12.Evaluasi Program

Tenaga Pendamping Kewirausahaan memegang peranan yang sangat strategis sebagai penentu keberhasilan program Pengembangan Tenaga Kerja Mandiri melalui kegiatan Pola Pendampingan Kewirausahaan. Para pendamping bertugas memfasilitasi kegiatan usaha yang akan dan sedang dirintis oleh kelompok sasaran. Sebagai wujud kegiatan pendamping maka seorang pendamping akan membuat laporan bulanan. Laporan pendamping dalam melaksanakan kegiatan di lapangan diserahkan kepada pelaksana kabupaten/kota paling lambat tanggal 05 pada bulan berikutnya. Setelah laporan pendamping diserahkan ke pelaksana daerah dalam hal ini dinas yang membidangi ketenagakerjaan kabupaten/kota menyerahkan paling lambat tanggal 10 pada bulan berikutnya ke Ditjen BInapenta dan PKK. Laporan setidaknya telah memberikan informasi tentang;

 Pencapaian kinerja pendampingan;

 Dampak atau manfaat dari kegiatan pendampingan kewirausahaan; KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Dalam dokumen buku petunjuk pelaksanaan (Halaman 37-44)

Dokumen terkait