• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN A Latar Belakang

Dalam dokumen buku petunjuk pelaksanaan (Halaman 44-48)

B. Maksud dan Tujuan C. Sasaran Kegiatan BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Lokasi Peserta

B. Lokasi Kelompok Usaha C. Mekanisme Pendampingan D. Kegiatan Pendampingan

E. Permasalahan yang dihadapi Pendamping BAB III HASIl EVALUASI

 Faktor- faktor apa saja yang mendukung keberhasilan atau faktor kegagalan kegiatan;

 Dukungan bagi pihak-pihak untuk menjamin keberhasilan kegiatan;  Masalah dan alternative penyelesaian masalahnya.

Untuk mencapai hasil pembekalan yang optimal, penunjukan narasumber/instruktur/pemateri diutamakan berasal dari kalangan praktisi profesional, seperti: perguruan tinggi, lembaga pemberdayaan masyarakat, lembaga pelatihan bisnis, pelaku usaha, perhimpunan wirausaha dan perbankan. Di samping itu, metode pembekalannya dilaksanakan dengan lebih menekankan pada pendekatan praktek/simulasi. Pendamping yang telah menyelesaikan masa pembekalan akan diberikan sertifikat sebagai tenaga pendamping kewirausahaan oleh Ditjen Binapenta dan PKK.

c.2. Kontrak Kerja Pendamping Tenaga Kerja Mandiri

Di akhir masa pembekalan, pendamping akan melakukan penandatanganan kontrak kerja sebagai pendamping, kontrak kerja akan dibuat 2 (dua) rangkap bermaterai. Berkaitan dengan itu, setelah kembali ke daerah masing-masing, pendamping akan diminta untuk membuka rekening di BNI atau bank nasional lain milik pemerintah. Adapun ruang lingkup pendamping sebagai berikut;

1. Memfasilitasi kelompok wirausaha muda yang dibentuk oleh Dinas yang membidangi ketenagakerjaan di provinsi/kab/kota. Pendamping diharuskan mendampingi 2 (dua) kelompok calon wirausaha dari 2 (dua) desa/kelurahaan yang berbeda. Setiap kelompok maksimalterdiri dari 20 (dua puluh) orang calon wirausaha sehingga total calon wirausaha yang difasilitasi oleh seorang pendamping adalah maksimal40 (empat puluh) orang yang berasal dari kelompok sasaran.

2. Pendamping bekerjasama dengan dinas yang membidangi ketenagakerjaan setempat, kelompok dampingan ini kemudian diberikan pembekalan melalui pelatihan dan pemagangan. Kegiatan ini bertujuan agar kelompok calon wirausaha dampingan mempunyai keterampilan yang cukup untuk memulai usaha.

3. Setelah mendapat pembekalan, pendamping harus memberikan dorongan kepada calon wirausaha dampingannya untuk memulai usaha. Hal ini dimaksudkan agar keterampilan yang telah dimiliki calon wirausaha ini dapat

diaplikasikan sesegera mungkin. Dorongan ini membantu mencarikan tempat/lahan usaha, bahan baku, desain produk, dan sebagainya.

4. Agar calon wirausaha dampingan dapat melihat kemajuan usaha yang dirintisnya, calon pendamping hendaknya turut membantu menyusun pembukuan usaha. Pembukuan ini disusun secara sederhana agar calon wirausaha dampingan dapat mengetahui satuan harga (unit cost) produknya dan/atau perkembangan laba usaha per hari/minggu/bulan.

5. Terakhir, agar wirausaha yang didampingi tumbuh dan berkembang lebih cepat, maka pendamping diharapkan menjalin kemitraan dengan pihak lain. Kemitraan ini dijalin agar wirausaha dampingan lebih mudah mendapatkan bantuan modal usaha, memasarkan produk/jasa, mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan untuk produk dan jasanya, dan sebagainya.

6. Dalam melaksanakan tugasnya, pendamping diharapkan mampu berperan sebagai, fasilitator, mediator dan inovator bagi para peserta kelompok dampingan dengan maksimal demi menjaga dan mengembangkan usaha yang dirintis para anggota kelompok dampingan.

7. Kegiatan Pendampingan Kewirausahaan adalah sebuah rangkaian pekerjaan yang menyiapkan tenaga pendamping yang bertujuan mempercepat proses pengembangan keterampilan dan wirausaha tenaga kerja mandiri, khususnya tenaga kerja rentan (masyarakat penganggur, setengah penganggur, korban PHK, calon TKI gagal berangkat, TKI purna, TKI bermasalah, tenaga kerja muda, tenaga kerja wanita, tenaga kerja disabilitas, tenaga kerja lansia dan keluarga miskin).

Pendamping yang telah mengikuti pembekalan untuk selanjutnya akan menandatangi kontrak kerja. Pendamping akan mulai bekerja pada saat kegiatan tenaga kerja mandiri dimulai, dan pendamping yang telah mendapatkan pembekalan dan dinyatakan lulus tidak diperkenankan mengundurkan diri. Sehingga setelah pembekalan pendamping kan menandatangi kontrak kerja pendamping, Adapun kontrak kerja pendamping berisi tentang:

1. Massa kontrak kerja Tugas dan Tanggung Jawab; 2. Hak dan Kewajiban;

3. Sanksi.

Time Line Kerja Pendamping

NO JENIS KEGIATAN WAKTU

1. Pelatihan Pendamping Tenaga Kerja Mandiri 6 hari

2 Kontrak Kerja Mengikuti kesiapan maping

TKM (kurang lebih 2 bulan)

3 Persiapan maping Tenaga Kerja Mandiri 2 bulan setelah kontrak kerja

4 Pelaksanaan Pendampingan TKM Selama 6 bulan

c.3. Pelaporan Pendamping Tenaga Kerja Mandiri

Pelaporan kegiatan dilaksanakan setiap bulan dan pada akhir pelaksanaan kegiatan disampaikan kepada Ditjen Binapenta dan PKK dengan tembusan kepada dinas provinsi, kabupaten/kota. Pelaporan ini disusun secara berjenjang sebagai berikut:

1. Laporan pendamping dalam melaksanakan kegiatan di lapangan diserahkan kepada pelaksana kabupaten/kota paling lambat tanggal 05 pada bulan berikutnya (Lampiran Format Laporan Pendamping Kewirausahaan);

2. Setelah laporan pendamping diserahkan ke pelaksana daerah dalam hal ini dinas yang membidangi ketenagakerjaan kabupaten/kotamenyerahkan paling lambat tanggal 10 padabulanberikutnya ke Ditjen Binapenta dan PKK;

3. Laporan pelaksanaan kegiatan Pendampingan Kewirausahaan dari kabupaten/kota merupakan dasar bagi Ditjen Binapenta dan PKK untuk membayar biaya hidup pendamping, dibuktikan dengan surat berita acara penyerahan laporan dari dinas yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupaten/kota kepada Ditjen Binapenta dan PKK, ditandatangani oleh pejabat dinas kabupaten/kota setempat (Lampiran Format Laporan Dinas Kabupaten/Kota);

4. Laporan dari dinas yang membidangi ketenagakerjaan kabupaten/kota dapat dikirim melalui pos ke Ditjen Binapenta dan PKK yang beralamatkan di Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 51, Jakarta Selatan , Telpon (021) 5214564, Fax (021) 5214564, 5227588

Gambar 6. Mekanisme Laporan

Keterangan:

 Yang dibuat oleh pendamping disampaikan ke Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten/Kota setempat selanjutnya pihak Dinas Ketenagakerjaan menyampaikannya ke Ditjen Binapenta dan PKK dalam bentuk softcopy (file) untuk laporan bulanan dan bentuk hardcopy untuk laporan paripurna;

 Laporan bulanan pendamping disampaikan ke Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten/Kota 1 (satu) hari setelah pendamping menyelesaikan masa tugas 1 (satu) bulan, selanjutnya laporan tersebut diteruskan oleh dinas ke Ditjen Binapenta dan PKK 2 hari setelah menerima laporan dari pendamping;

 Pendamping membuat laporan selama pendampingan setiap bulannya dengan format;

 Laporan pelaksanaan pendampingan oleh petugas pendamping sebagai dasar pembayaran/pencairan uang saku dan transport setiap bulannya;

 Provinsi dan Kabupaten/Kota membuat laporan dengan format seperti pada Panduan Provinsi & Kabupaten/Kota Bimbingan Pendampingan Tenaga Kerja Mandiri Tahun 2017.

Pendamping

•Tanggal 5 pada bulan

berikutnya

Dinas

Ketanegakerjaan

Dalam dokumen buku petunjuk pelaksanaan (Halaman 44-48)

Dokumen terkait