b. Konsep Entrance
Entrence pada bangunan galeri perhiasan emas dan permata ini terletak di jalan Raden Panji Suroso, untuk letak entrance berada pada arah Surabaya menuju Blitar dan Lumajang, dibawah ini adalah penjelasan tentang konsep entrance secara lebih detail :
Gambar 5.5 Konsep Entrance (sumber : Analisa pribadi, 2011) Tampak samping bagian
baw ah berlian
Sebelum masuk entrance
pengunjung dihadapkan taman yang membentuk tampak samping
bagian bawah dari sebuah
permata berlian sekaligus melihat sculpture yang berfungsi sebagai penanda bahwa bangunan ini adalah geleri perhiasan emas dan permata
Pada ent rance diberikan sebuah pos sebagai penanda masuk kedalam bangunan.
5.6. Konsep Bentuk dan Fasa d 5.6.1. Konsep Bentuk
Konsep bentuk harus dapat menggambarkan sesuai dengan tema dan konsep yang yang maksud yaitu “Performance in Glamor”. Dimana dapat mencerminkan suatu bentuk keglamoran (gemerlapan, bercahaya, mewah, eksklusif) dari bangunan galeri perhiasan emas dan permata, yang dapat menyelaraskan dengan konsep mefora yang dipakai. Dibawah ini adalah gambar penyelesaian konsep bentuk :
Gambar 5.5 Konsep Bentuk (sumber : Analisa pribadi, 2011)
KEPALA + MAHKOTA
TA NGA N
BAJU / PEMBUNGKUS TUBUH
KAKI
Perwakilan bentuk “Performance in Glamor” Bangunan Galeri Perhiasan Emas dan permat a
Konsep M et afora
Aplikasi Konsep Bent uk Bangunan :
5.6.2. Konsep Fasad
Konsep fasad dibuat berdasarkan konsep metafora, dimana bentukan fasad seolah-olah menyerupai potongan-potongan dari bentuk permata serta memberikan warna kuning pada sebagian fasad, dimana warna kuning dapat diibaratkan sebagai logam emasnya. Dibawah ini adalah gambar 5.6. tentang penyelesaian konsep fasad pada bangunan galeri perhiasan emas dan permata :
Gambar 5.6 Konsep Fasad (sumber : Analisa pribadi, 2011)
Penyelesaian Konsep Fasad :
Bentuk fasad ibarat potongan permata berlian yang tampak dari samping
Warna kuning pada fasad diibaratkan sebagai emas yang mengikat permata.
Bent uk bangunan secara keseluruhan ibarat sebuah perhiasan yait u berupa liont in.
Tampilan f asad menggunakan Alumunium panel Det ail Alumunium panel
5.7. Konsep Ruang Dalam
Konsep Ruang dalam Pada bangunan galeri perhiasan emas dan permata ini menggunakan pola linier selain bangunan yang membentuk lingkar, hal ini di maksudkan agar pengunjung dapat bergerak menerus mengikuti alur bangunan yang melingkar dan dapat menikmati ruang pamer secara merata, pola ini juga di terapkan pada seluruh tingkat lantai pada bangunan galeri perhiasan emas dan permata, yang penerapannya hampir sama dengan lantai utama yang berfungsi sebagai ruang pamer. Dibawah ini adalah Gambar 5.7. tentang konsep ruang dalam, sebagai berikut :
n
Gambar 5.7 Konsep Ruang dalam (sumber : Analisa pribadi, 2011)
GROUND FLOOR
3 2 1
Pola linier dit erapkan pada ruang dalam , dimaksudkan agar pengunjung dapat menikmat i pameran perhiasan secara menyeluruh.
Zoning :
• Ground floor
Parkir pengunjung, ruang genset , ruang panel 1. Ruang pamer, ruang
pengelola,ruang serba guna, vault (penyimpanan brng koleksi), long bar, ruang kontrol
2. Ruang-ruang galeri penjualan, ruang cont rol, food court .
3. Ruang-ruang galeri penjualan
5.8. Konsep Str uktur
Sistem Struktur yang direncanakan memakai sistem RIB pada penataan kolom dan balok. Konstruksi yang digunakan pada kolom dan balok adalah beton bertulang. Untuk struktur rangka atap menggunakan space frame dengan finishin penutup atap kaca glass glow. Konsep struktur bangunan galeri perhiasan emas dan permata ini juga terdapat dilatasi sebagai pemisah antara bangunan utama dengan ruang serba, karena mempunyai ketinggian lantai yang berbeda. Pada gambar 5.8. menjelaskan tentang konsep struktur pada galeri perhiasan emas dan permata.
Penyelesaian konsep str uktur :
Sist em st rukt ur gift
Sist em st rukt ur gift ini t idak mem erlukan delat asi sebab bent uk lingkaran mer upakan bent uk yang ut uh, kecuali bent ang diat as 60 m.
Gambar 5.8 Konsep Struktur Bangunan ut ama yang
mempunyai 3 t ingkat an dengan ketinggian ± 24m.
Ruang Serba Guna yang hanya mempun yai 1 t ingkat dengan ket inggian ± 8m. Terdapat nya Dil at asi sebagai pemisah bangunan
5. 9. Konsep Mekanikal Elektr ikal A. Sistem Pencahayaan Buatan
Pencahayaan yang benar memainkan peranan yang penting karena mempengaruhi penjualan. Pencahayaan yang sangat terang baik untuk perhiasan emas dan permata. Karena, menghasilkan pantulan yang tajam yang akan mengakibatkan cahaya yang terang. Pertimbangan khusus harus diberikan kepada iluminasi counter, rak-rak dan etalase. Pencahayaan internal harus memiliki sumber yang disamarkan dan mendapatkan supply yang mencukupi dan kekuatan untuk menghindari penggambaran yang tidak baik.
Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan ruang. Ruang yang telah dirancang tidak dapat memenuhi fungsinya dengan baik apabila tidak disediakan akses pencahayaan. Dalam pola kerjanya, pencahayaan dibagi menjadi 4 bagian, sbb:
• PENCAHAYAAN UMUM: Adalah pencahayaan merata untuk seluruh
ruangan dan dimaksudkan untuk memberikan terang merata keseluruh ruangan.
• PENCAHAYAAN KERJA (Task Lighting): Pencahayaan fungsional untuk
kerja visual tertentu, biasanya disesuaikan dengan standar kebutuhan penerangan bagi jenis kerja yamg bersangkutan.
• PENCAHAYAAN AKSEN (Accent Lighting): Pencahayaan yang secara
khusus diarahkan ke obyek tertentu untuk memperkuat penampilannya (fungsi estetik)
• PENCAHAYAAN AMBIEN (Ambien Lighting): Pencahayaan secara
keseluruhan dalam suatu ruang yang merupakan efek gabungan dari 3 pencahayaan diatas.
Pengelompokan J enis Lampu : n
Diagram 5. 2. Jenis Lampu (Analisa Pribadi) B. Sistem Alir an Listr ik
Listrik mutlak diperlukan sebagai kelangsungan kegiatan yang terus menerus pada Gedung Pertunjukan Musik ini. Untuk itu disamping menggunakan aliran listrik dari PLN, disediakan pula alternatif generator set (genset), apabila terjadi pemadaman listrik dari PLN. Penempatan genset disesuaikan sehingga tidak menimbulkan kebisingan yang dapat mengganggu aktifitas dalam Gedung.
C. Sistem Penghawaan
Secara keseluruhan system yang digunakan adalah AC yang di control secara sentral. Pemilihan ini dengan pertimbangan bahwa keseluruhan pada bangunan galeri ini menggunakan system ini.
D. Sistem Pencegahan Bahaya Kebakar an
Pada galeri perhiasan emas dan permata ini merupakan bangunan yang sifatnya publik yang melibatkan banyak orang, maka haruslah direncanakan keamanan terhadap bahaya kebakaran dengan digunakannya sistem pencegahan kebakaran yang dapat mengamankan benda benda koleksi dan manusia. Adapun
INCANDESCENT LAMP a.Standart Incandescent L. b.Halogen L. DISCHARGE LAMP a.Fluorecent L b.HID L a.1.Linier Fluorecent L. a.2.Compact Fluorecent L b.1.Metal-Hilide L. b.2.HighPressur Sodium Low -Pressure
cara pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya kebakaran antara lain adalah :
- Perencanaan terhadap pemilihan bahan / material yang tidak mudah terbakar dan penyebaran apinya lambat.
- Merencanakan pintu darurat atau tangga darurat dan sirkulasinya.
- Menyediakan peralatan pemadam kebakaran pada tempat – tempat umum yang mudah dilihat dan ditemukan, seperti :
a. Sprinkler dengan smoke detektor yang bekerja secara otomatis dengan
membunyikan fire alarm, yang ditempatkan pada masing – masing ruang dalam.
b. Fire Extinguiser khususnya pada ruang dapur, mekanikal / elektrikal atau
ruang - ruang yang terdapat aliran listrik.
c. Fire Hydrant yang ditempatkan pada ruang luar dengan sumber air yang
berasal dari pipa induk PDAM serta tanki – tanki air.
Berikut adalah Diagram cara kerja Sprinkler Semi Otomatis :
. Area Kebakaran Hydrant Pipa Induk Jockey Jump Pilar Pompa Utama Tanki Air
Diagram 5. 3. Kerja Sprinkler Semi Otomatis (Sumber :Struktur Bangunan Tinggi)
5.10. Konsep system kea manan
Konsep sistem keamanan sangat mutlak dan penting bagi galeri perhiasan emas dan permata, karena barang yang dipamerkan dan dijual mempunyai nilai ekonomi tinggi. Dibawah ini adalah sistem keamanan yang diterapkan pada galeri perhiasan emas dan permata :
a. Pemasangan CCTV pada seluruh ruangan kecuali ruangan costumer sevis. CCTV diletakkan di plafon dengan arah putar 180˚ dan antara satu dengan yang lain arah putar saling berlawanan.
b. Pintu masuk dan pintu keluar dibedakan sehingga dapat diawasi dengan mudah. Pada pintu masuk diberi alat pendeteksi logam untuk menghindari pengunjung yang membawa benda tajam, bom dan pistol. Pada pintu keluar diberi alat pendeteksi barcode untuk menhindari pengunjung yang membawa perhiasan keluar tanpa terlebih dahulu membayar, sehingga pada perhiasan diberi barcode.
c. Penggunaan safety glass pada display, pintu masuk dan pintu keluar untuk menghindari dari pemecahan kaca.
BAB VI
ANALISA PERANCANGAN
Perancangan galeri perhiasan emas dan permata ini diharapkan mampu memenuhi harapan masyarakat Indonesia dan khususnya bagi kota Malang yang sebelumnya hanya dikenal sebagai pusat rekreasi dan kota pelajar, galeri perhiasan emas dan permata ini kedepanya diharapkan mampu menjadi icon baru kota Malang sebagai pelopor galeri perhiasan emas dan permata di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tersier kalangan menengah keatas khususnya kota Malang sebagai tempat galeri perhiasan emas dan permata.
Pada aplikasi konsep Galeri Perhiasan Emas dan Permata ini menggunakan persyaratan – persyaratan yang ada pada bab sebelumnya untuk kemudian diterapkan pada penyelesaian gambar rancangan tugas akhir yang akan diuji dengan kaidah – kaidah dan azas – azas perancangan sehingga dapat diperoleh hasil desain rancangan yang paling optimal.
6.1. Aplikasi tapak 6.1.1. Aplikasi Zoning
Perencanaan tapak yang digunakan pada proyek Pusat Permianan dan Hiburan ini adalah Linier. Penataan sirkulasi luar bangunan di buat linier karena cenderung lebih mengikuti hasil akhir dari proses atau transformasi bentuk yang sudah dibuat sebelumnya. Tatanan memusat adalah sebuah tatanan yang bersumbu pada titik tengah, hal ini yang menjadi titik tengah adalah bangunan Galeri Perhiasan Emas dan Permata. Dibawah ini adalah gambar 6.1. aplikasi zoning :
6.1.2 Aplikasi Ruang luar
Pencapaian kedalam site dilakukan melalui dua jalur dikarenakan jalan ini merupakan jalur arteri, jalur pertama dari arah Surabaya menuju Blitar / lumajang untuk jalur kedua sebaliknya.
Mean entrance terletak dijalur arteri tepatnya dijalan Raden Panji Suroso, jalur ini dilalui oleh semua kendaraan, hal ini sangat membantu bagi galeri perhiasan emas dan permata karena mudah masyarakat yang melewati.
Jl . R ad en P an ji S u ro to Jl. Raya Blimbing
U
Jl . P la za A rr ay a Jl . P er to ko an P e m u k im a n P e n d u d u k KONSEP ZONING APLIKASI RANCANGAN APLIKASI ZONING : A. PUBLIK B. SEM I PUBLIK C. PRIVATGambar 6.1. Konsep Struktur (sumber : Analisa pribadi, 2011)
6.2. Aplikasi Or ientasi Masa Bangunan a. Analisa tapak menurut Analisa Mata Angin
Setelah dilakukanya analisa mata angin disini terciptalah sebuah bangunan yang dapat mengantisipasi tekanan angin yang extrem dari luar bangunan. Dengan bangunan 3 lantai dan mempunyai ground floor dengan tinggi ±24m. Maka bentuk lingkaran sangat sesuai untuk memecah tingkat kecenderungan angin yang berlebihan.
Mean entrance terletak dijalan Raden Panji Suroso
Drop off terletak pada pintu masuk utama
Adanya sculpture sebagai penanda bahwa bangunan merupakan sebuah galeri perhiasan emas dan permata Gambar 6.2. Konsep Struktur
(sumber : Analisa pribadi, 2011)
Sama dengan konsep bentukan bangunan dibuat melingkar sehingga dapat meminimalisir tekanan angin yang datang
b. Aplikasi Entrance
Entrance pada bangunan galeri perhiasan emas dan permata ini terletak di jalan Raden Panji Suroso kecamatan Blimbing kabupaten Malang. Sebelum masuk kedalam terdapat taman yang mempunyai bentuk seperti tampak samping bentuk permata berlian dan sekaligus dapat melihat sclupture berbentuk permata.
6.3 Aplikasi Bentuk dan Fasad 6.3.1 Aplikasi Bentuk
Mengacu pada Tema “Performance in Glamor” yang berkonsep metafora yang lebih mengacu pada Combined Metaphor (penggunaan antara keduannya) dapat dirasakan dari suatu karakter visual atau material, jadi transformasi bentuk mengacu pada bentukan batu permata dengan nilai ekonomis paling tinggi yaitu
Tampak samping bagian bawah permata berlian
Sclupture dengan bentukan permata
Sebelum masuk entrance terdapat taman sekaligus dapat melihat sculpture yang berbentuk permata, sehingga dapat meyakinkan bahwa ini adalah sebuah bangunan galeri perhiasan emas dan permata.
Maen Entrance
Entrance terdapat dijalan Raden Panji Suroso. Penyelesaian Entrance
berlian, serta mengambil bentukan lingkar dari berlian jika terlihat dari atas kemudian diaplikasikan ke bentuk bangunan galeri perhiasan emas dan permata.
6.3 Aplikasi Fasad
Bentukan fasad pada finishing bangunan diambil dari bentuk setengah permata berlian dilihat dari tampak samping, serta warna kuning dari beberapa fasad bangunan untuk mewakili warna emas. Material yang dipakai pada fasad bangunan menggunakan Alumunium Composit Panel (APC), untuk bentukan atap menggunakan struktur baja Space Frame dan finishing penutuk atap adalah kaca jenis glass glow kaca ini dapat menyerap panas matahari hingga 90%.
Geometri berlian
Tampak atas berlian
Menonjolkan bentukan permata pada bangunan galeri
Mengaplikasikan bentuk lingkar permata berlian pada bangunan galeri
6.4 Aplikasi Ruang Dalam
Konsep ruang dalam proyek Pusat Informasi Astronomi ini menggunakan pola tatanan Organisasi Linear. Dimana pengaplikasian Tatanan ruang diterapkan pada setiap lantai dengan maksud mempermudah pengunjung untuk terus bergerak mengikuti pola sirkulasi tersebut.
Gambar 6.3. Aplikasi Bentuk (sumber : Analisa pribadi, 2011)
Kaca Glas Glow
Warna kuning pada fasad mewakili warna emas.
Bentuk 2 dimensi permata berlian dan setengah berlian tampak dari samping
Fasad bangunan pada galeri mengambil bentuk dari tampak samping bentuk permata berlian. Material fasad menggunakan Alumunium Composit Panel (ACP)
Gambar 6.3. Aplikasi Ruang Dalam (sumber : Analisa pribadi, 2011) Tatanan ruang pamer utama (temporer)
galeri perhiasan emas dan permata memakai pola linier, dengan maksud mempermudah pengunjung untuk terus
bergerak mengikuti pola sirkulasi
tersebut.
Sama dengan pola sirkulasi, penataan display pada ruang pamer galeri di buat melingkar mengikuti pola sirkulasi.