• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARAH KEBIJAKAN

Dalam dokumen KATA Pengantar. Tim Peneliti (Halaman 84-91)

7.1. Kawasan I

Untuk mengembangkan potensi wisata selam di Kawasan I, diperlukan arah kebijakan yang meliputi :

a. Kelembagaan Lokal

Untuk mengembangkan kepariwisataan selam di kawasan I ini, sebaiknya dibentuk suatu kelembagaan lokal yang anggotanya bersal dari tokoh-tokoh masyarakat lokal baik formal maupun non formal. Kelembagaan ini merupakan mitra dari Dinas Pariwisata yang ada di Kabupaten.

b. Membuka Isolasi Wilayah :

• Membangun jalan darat yang dapat dilalui kendaraan roda empat

• Membangun jembatan

• Mengembangkan transportasi reguler dari Kota Ranai ke lokasi wisata c. Mengembangkan Infrastruktur Kepariwisataan :

• Menyediakan tempat penyewaan alat-alat selam

• Menyediakan sarana transportasi air/pompong yang dapat disewa

• Menyediakan rumah tinggal

• Merangsang tumbuhnya warung-warung makan yang bersih dan sehat yang dikelola oleh masyarakat lokal.

• Menyediakan kebutuhan air bersih

• Mengembangkan jaringan listrik

• Mengembangkan home industri

LAPORAN AKHIR, Kajian Potensi Wisata Bahari di Pulau Bunguran Kabupaten Natuna, BPP-PSPL UNRI 7-2

• Membangun pusat penjualan cendramata dan hasil home industri

• Menyiapkan regu pengaman dan P3K terhadap wisatawan jika terjadi kecelakaan

• Melaksanakan promosi kepariwisataan melalui berbagai media

• Membentuk biro perjalan terutama di Batam dan Tanjungpinang d. Pemberdayaan Masyarakat Lokal :

• Melakukan penyuluhan tentang arti penting kegiatan kepariwisataan

• Melakukan kegiatan pelatihan pemandu kepariwisataan terutama dari kalangan pemuda

• Melakukan kursus singkat penggunaan bahasa asing seperti Ingris dan Mandarin.

• Mengembangkan kelompok-kelompok usaha

• Melakukan berbagai pelatihan keterampilan pembuatan cendramata dan home industri.

• Memberikan bantuan modal usaha

• Melakukan pembinaan

• Melakukan pendidikan lingkungan

7.2. Kawasan II

Untuk mengembangkan potensi wisata pantai, renang dan pancing di kawasan II, diperlukan arah kebijakan yang meliputi :

a. Kelembagaan Lokal

Untuk mengembangkan ekowisata pantai, renaang dan pancing di Kawasan II, sebaiknya dibentuk suatu kelembagaan lokal yang anggotanya bersal dari tokoh-tokoh masyarakat lokal baik formal maupun non formal. Kelembagaan ini merupakan mitra dari Dinas Pariwisata yang ada di kabupaten.

b. Membuka Isolasi Wilayah :

• Mengembangkan transportasi reguler dari Kota Ranai ke lokasi wisata

LAPORAN AKHIR, Kajian Potensi Wisata Bahari di Pulau Bunguran Kabupaten Natuna, BPP-PSPL UNRI 7-3

c. Mengembangkan Infrastruktur Kepariwisataan :

• Menyediakan sarana transportasi air/pompong yang dapat disewa terutama untuk ke Pulau Senoa.

• Menyediakan tempat penyewaan pancing dan penjulan umpan

• Menyediakan tempat penyewaan pelampung

• Merangsang tumbuhnya warung-warung makan yang bersih dan sehat yang dikelola oleh masyarakat lokal.

• Menyediakan kebutuhan air bersih

• Menyediakan tailet beberapa unit

• Menyediakan rumah ibadah

• Menyediakan pondok-pondok sebagai tempat duduk ditepi pantai bagi wisatawan.

• Memberisihkan pantai dari berbagai sampah

• Mengembangkan home industri

• Membangun pusat penjualan cendramata dan hasil home industri

• Melaksanakan promosi kepariwisataan melalui berbagai media

• Membentuk biro perjalan terutama di Batam dan Tanjungpinang

• Menyiapkan regu pengaman dan P3K terhadap wisatawan jika terjadi kecelakaan d. Pemberdayaan Masyarakat Lokal :

• Melakukan penyuluhan tentang arti penting kegiatan kepariwisataan

• Melakukan kegiatan pelatihan pemandu kepariwisataan terutama dari kalangan pemuda

• Melakukan kursus singkat penggunaan bahasa asing seperti Ingris dan Mandarin.

• Mengembangkan kelompok-kelompok usaha

• Melakukan berbagai pelatihan keterampilan pembuatan cendramata dan home industri.

• Memberikan bantuan modal usaha

• Melakukan kegiatan pembinaan

• Melakukan pendidikan lingkungan

LAPORAN AKHIR, Kajian Potensi Wisata Bahari di Pulau Bunguran Kabupaten Natuna, BPP-PSPL UNRI 7-4

7.3. Kawasan III

Untuk mengembangkan potensi wisata pantai dan renang di Kawasan III, diperlukan arah kebijakan yang meliputi :

a. Kelembagaan Lokal

Untuk mengembangkan ekowisata pantai dan renang pancing di Kawasan III, sebaiknya dibentuk suatu kelembagaan lokal yang anggotanya berasal dari tokoh-tokoh masyarakat lokal baik formal maupun non formal. Kelembagaan ini merupakan mitra dari Dinas Pariwisata yang ada di Kabupaten.

2. Membuka Isolasi Wilayah :

• Mengembangkan transportasi reguler dari Kota Ranai ke Selat Lampa

• Mengembangkan transportasi air dari Selat Lampa ke desa.

3. Mengembangkan Infrastruktur Kepariwisataan :

• Menyediakan tempat penyewaan pelampung

• Merangsang tumbuhnya warung-warung makan yang bersih dan sehat yang dikelola oleh masyarakat lokal.

• Menyediakan kebutuhan air bersih

• Menyediakan tailet beberapa unit

• Menyediakan rumah ibadah

• Menyediakan pondok-pondok sebagai tempat duduk ditepi pantai bagi wisatawan.

• Memberisihkan pantai dari berbagai sampah

• Mengembangkan home industri

• Melaksanakan promosi kepariwisataan melalui berbagai media

• Membentuk biro perjalan terutama di Batam dan Tanjungpinang

• Menyiapkan regu pengaman dan P3K terhadap wisatawan jika terjadi kecelakaan

LAPORAN AKHIR, Kajian Potensi Wisata Bahari di Pulau Bunguran Kabupaten Natuna, BPP-PSPL UNRI 7-5

4. Pemberdayaan Masyarakat lokal :

• Melakukan penyuluhan tentang arti penting kegiatan kepariwisataan

• Melakukan kegiatan pelatihan pemandu kepariwisataan terutama dari kalangan pemuda

• Melakukan kursus singkat penggunaan bahasa asing seperti Ingris dan Mandarin.

• Mengembangkan kelompok-kelompok usaha

• Melakukan berbagai pelatihan keterampilan pembuatan cendramata dan home industri.

• Memberikan bantuan modal usaha

• Membangun pusat penjualan cendramata dan hasil home industri

• Melakukan pembinaan

• Melakukan pendidikan lingkungan

7.4. Kawasan IV

Untuk mengembangkan potensi wisata pancing di Kawasan IV, diperlukan arah kebijakan yang meliputi :

a. Kelembagaan Lokal

Untuk mengembangkan pancing di kawasan IV, sebaiknya dibentuk suatu kelembagaan lokal yang anggotanya bersal dari tokoh-tokoh masyarakat lokal baik formal maupun non formal. Kelembagaan ini merupakan mitra dari Dinas Pariwisata yang ada di Kabupaten.

2. Membuka isolasi wilayah :

• Meningkatkan frekwensi transportasi reguler dari Kota Ranai ke lokasi wisata

3. Mengembangkan Infrastruktur Kepariwisataan :

• Menyediakan rumah tinggal

• Menyediakan sarana transportasi air/pompong yang dapat disewa untuk memancing

LAPORAN AKHIR, Kajian Potensi Wisata Bahari di Pulau Bunguran Kabupaten Natuna, BPP-PSPL UNRI 7-6

• Menyediakan tempat penyewaan pancing dan penjulan umpan

• Menyediakan tempat penyewaan pelampung

• Merangsang tumbuhnya warung-warung makan yang bersih dan sehat yang dikelola oleh masyarakat lokal.

• Menyediakan kebutuhan air bersih

• Menyediakan rumah ibadah

• Mengembangkan home industri

• Melaksanakan promosi kepariwisataan melalui berbagai media

• Membentuk biro perjalan terutama di Batam dan Tanjungpinang

• Menyiapkan regu pengaman dan P3K terhadap wisatawan jika terjadi kecelakaan

4. Pemberdayaan Masyarakat Lokal :

• Melakukan penyuluhan tentang arti penting kegiatan kepariwisataan

• Melakukan kegiatan pelatihan pemandu kepariwisataan terutama dari kalangan pemuda

• Melakukan kursus singkat penggunaan bahasa asing seperti Ingris dan Mandarin.

• Mengembangkan kelompok-kelompok usaha

• Melakukan berbagai pelatihan keterampilan pembuatan cendramata dan home industri.

• Memberikan bantuan modal usaha

• Membangun pusat penjualan cendramata dan hasil home industri

• Melakukan pembinaan

• Melakukan pendidikan lingkungan

LAPORAN AKHIR, Kajian Potensi Wisata Bahari di Pulau Bunguran Kabupaten Natuna, BPP-PSPL UNRI 8-1

Bab

8

KESIMPULAN

Sesuai tujuan dan luaran dari hasil Kajian Potensi Wisata Bahari di Pulau Bunguran Kabupaten Natuna, maka dapat diambil beberapa kesimpulan :

1. Lokasi potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari terdapat di :

• Kawasan I (Pulau Bunga, Tg. Buton dan Pulau Panjang) termasuk wilayah Desa Kelarik Utara Kecamatan Bunguran Utara.

• Kawasan II ( Pantai Tanjung, Pulau Senoa dan Sepempang) termasuk wilayah Desa Tanjung dan Sepempang Kecamatan Bunguran Timur

• Kawasan III (Pantai Cemaga) termasuk Desa Cemaga Kecamatan Bunguran Timur.

• Kawasan IV (Pulau Dedap, Pulau Kumbik dan Pulau Mawang) termasuk wilayah Desa Sededap, Pulau Tiga dan Sabang Mawang Kecamatan Bunguran Barat/Kecamatan Pulau Tiga..

2. Kawasan I dapat dikembangkan menjadi lokasi wisata bahari selam, Kawasan II untuk wisata pantai, renang dan pancing, Kawasan III sebagai lokasi wisata pantai dan renang sedangkan Kawasan IV sebagai lokasi wisata pancing.

3. Untuk mengembangkan kawasan wisata tersebut perlu didukung oleh kebijakan yang mencakup kelembagaan, membuka isolasi wilayah, mengembangkan infrastuktur kepariwisataan dan pemberdayaan masyarakat lokal.

LAPORAN AKHIR, Kajian Potensi Wisata Bahari di Pulau Bunguran Kabupaten Natuna, BPP-PSPL UNRI DP-1

Dalam dokumen KATA Pengantar. Tim Peneliti (Halaman 84-91)

Dokumen terkait