• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arah Kebijakan Kewilayahan Jakarta Utara Berdasarkan RPJMD Provinsi DKI

BAB 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.3 Arah Kebijakan Kewilayahan Jakarta Utara Berdasarkan RPJMD Provinsi DKI

Sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022, arah kebijakan pengembangan kawasan di wilayah Jakarta Utara meliputi Penataan Kawasan Cagar Budaya Rumah si Pitung dan Masjid Al Alam, Pengembangan Kawasan Permukiman Kalibaru, Cilincing dan Kamal Muara, serta Rencana Pengembangan Kawasan Danau Sunter Selatan. Dalam konteks ini sesuai dengan tugas dan fungsinya Kota Administrasi Jakarta Utara bersama perangkatnya bertugas untuk mengoordinasikan pelaksanaan pengembangan kawasan tersebut bersama stakeholder terkait. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai penataan Kawasan sebagaimana tertera pada RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022 dijelaskan sebagai berikut :

A. Penataan Kawasan Cagar Budaya Rumah si Pitung dan Masjid Al Alam

Jakarta Utara merupakan wilayah pesisir yang memiliki banyak potensi bisnis dan lokasi yang sangat strategis. Selain memiliki 3 (tiga) pelabuhan besar, yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Pelabuhan Muara Baru yang melayani lalu lintas penyeberangan penumpang dan barang, Jakarta Utara juga memiliki pusat wisata sejarah, bahari, budaya dan dan berbagai pusat perbelanjaan.

Salah satu sektor pembangunan yang diharapkan dapat memberikan kontribusi peningkatan ekonomi untuk wilayah Jakarta Utara sesuai dengan karakteristiknya sebagai daerah pesisir adalah melalui optimalisasi kawasan pariwisata pesisir.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030, rencana pembangunan kawasan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam pasal 125 ayat (2) huruf k untuk Pola Ruang Wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara, diarahkan untuk pengembangan kawasan tujuan wisata pesisir.

Kawasan tujuan wisata pesisir sebagaimana dimaksud dalam RTRW 2030, pasal 133 ayat (2) ditetapkan sebagai berikut : Sentra Perikanan Muara Angke, Masjid dan Makam Luar Batang, Kawasan Sunda Kelapa, Pusat Perbelanjaan Mangga Dua, Taman Impian Jaya Ancol, Bahtera Jaya dan Yacht Club, StasiunTanjung Priok, Masjid Islamic Center, Gereja Tugu dan Kampung Tugu, Cagar Budaya Rumah Si Pitung dan Masjid Al Alam dan Pusat Perbelanjaan Kelapa Gading.

Rencana pengembangan kawasan wisata unggulan/ prioritas Kota Administrasi Jakarta Utara selama periode 5 Tahun (2017-2022) diprioritaskan pada Kawasan Destinasi Wisata Cagar Budaya Rumah si Pitung dan Masjid Al Alam.

Gambar 3.1 Rencana Peruntukan Rumah si Pitung dan Masjid Al-Alam Sumber: Sudin Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Kota Adm. Jakut

Sebagai kawasan tujuan wisata pesisir, direncanakan program Pengembangan Kawasan Cagar Budaya Rumah si Pitung dan Masjid Al Alam, dapat dilihat melalui 3 (tiga) aspek pendukung, diantaranya : Aspek Aksesibilitas; Aspek Aminitas dan Aspek Atraksi. Penataan trotoar yang ramah terhadap anak-anak, orang tua dan penyandang disabilitas; pembangunan jembatan di atas Sungai Tiram;

pembangunan beberapa akses jalan menuju lokasi; papan penunjuk arah menuju lokasi; penataan parkir pengunjung wisata, baik untuk kendaraan menggunakan bus maupun kendaraan roda 4 (empat) dan kendaraan roda 2 (dua) masuk dalam Aspek pendukung Aksesibilitas.

Peningkatan kebersihan dengan penyediaan tempat sampah pilah dan gerakan masyarakat peduli lingkungan; pengadaan souvenir bernuansa betawi; penghijauan di dalam kawasan; pengadaan sarana wifi id untuk public; pengadaan sarana CCTV;

pengadaan Tourist Information Center (TIC); restorasi Rumah si Pitung dan Masjid Al Alam; penyediaan ruang kesenian indoor; Pembangunan sarana wisata kuliner;

pembangunan MCK Umum untuk pria, ibu dan anak serta penyandang disabilitas;

pembangunan gerbang kawasan dan pembangunan penerangan jalan umum serta penatacahayaan masuk dalam Aspek pendukung Aminitas. Sedangkan ditinjau dari Aspek Atraksi direncanakan penjadwalan rutin pertunjukan kesenian betawi di Kawasan Cagar Budaya Rumah si Pitung.

Gambar 3.2 Rencana Pengembangan Rumah si Pitung

Sumber: Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Kota Adm. Jakarta Utara, 2018

Gambar 3.3 Rencana Pengembangan Masjid Al-Alam

Sumber: Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Kota Adm. Jakarta Utara, 2018

B. Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Kalibaru, Cilincing dan Kamal Muara

Dalam mendukung terwujudnya Kota Administrasi Jakarta Utara sebagai kota pantai dan kawasan wisata bahari, untuk pengembangan kawasan permukimanpadat penduduk diprioritaskan pada 6 RW kumuh di Kelurahan Kalibaru dan2 RW kumuh di Kelurahan Cilincingdan 1 RW Kumuh di Kelurahan Kamal Muara. Rencana penanganan kawasan permukiman kategori kumuh ringan dan kumuh sedang yang berada di RW 01, 06, 07, 010 dan 013 Kelurahan Kalibaru, serta RW 04 dan 09 Kelurahan CilincingRW 01 Kelurahan Kamal Muara. penangannya dilakukan melalui peningkatan kualitas permukiman. Sedangkan untuk RW 012 Kelurahan Kalibaru dengan kategori kumuh berat, penanganannya dilakukan melalui pengembangan peremajaan lingkungan permukiman yang melibatkan pemerintah pusat dan stakeholder terkait. Adapun uraian pelaksanaan penataan kawasan permukiman adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan Community Action Plan (CAP) Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman;

2. Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur, antara lain:Peningkatan sarana-prasarana dan utilitas, Pembangunan trotoar, Pemeliharaan jalan lingkungan dan 
 orang, Pembangunan dan pemeliharaan saluran serta Pembangunan Ruang Publik; 


3. Pembangunan/Peningkatan Sistem Drainase;

4. Pembangunan Sistem Sanitasi 
 5. Peningkatan Kebersihan kawasan; 


6. Penataan dan Pemeliharaan ruang terbuka hijau taman dan jalur; 


7. Pembangunan/ Peningkatan Kualitas Pencahayaan Kota; 


8. Peningkatan perekonomian/kemandirian usaha masyarakat; 


9. Peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat; 


10. Peningkatan layanan pendidikan masyarakat; 


11. Peningkatan layanan antisipasi bahaya bencana banjir dan penanggulangan kebakaran;


12. Pendampingan Masyarakat dalam penataan kawasan permukiman;


13. Pelepasan Masyarakat dalam penataan kawasan permukiman. 


Gambar 3.4 Rencana Pengembangan Kalibaru Sumber: Kementrian PUPR

C. Rencana Pengembangan Kawasan Danau Sunter Selatan

Kawasan Danau Sunter Selatan direncanakan sebagai salah satu icon Destinasi Pariwisata Pesisir Jakarta Utara. Kawasan Danau Sunter Selatan terdiri dari 2 (dua) buah badan air yang berada di tengah kota, sehingga bisamenjadi penyegar bagi penghuni kota Jakarta, khususnya Jakarta Utara. Adapun tahapan pengembangan Danau Sunter Selatan dalam perencanaan pembangunan jangka menengah 5 (lima) tahun kedepan adalah sebagai berikut :

 Untuk perencanaan Danau Sunter Selatan Sisi Barat, hanya sebatas pemeliharaan dalam menjaga kebersihan, keindahan dan kualitas air waduk yang dilaksanakan kewenangannya di tingkat provinsi. 


 Untuk perencanaan Danau Sunter Selatan Sisi Timur, dalam pengembangannya berada di tingkat wilayah kota. Kawasan ini sangat berpotensi untuk tumbuh dan berkembang sebagai wahana rekreasi (area

pemancingan, olahraga air dan kuliner). Konsep pengembangannya adalah dengan mengembalikan sisi alami danau dengan mengusung tema ekosistem Riparian, yakni peralihan antara sisi air (aquatic) dan sisi darat (teresterial) yang akan menghadirkan ekosistem yang baru. Fungsi ekologis, sosial dan ekonomi dikolaborasikan menjadi satu desain yang bukan hanya estetis,tetapi juga akan dikembangkan sebagai water frontdan menjadikan danau sebagai orientasi utama. Rencana pengembangan kawasan Danau Sunter Selatan perlu mendapatkan dukungan program/kegiatan secara lintas sektor, yang meliputi : peningkatan/pembangunan jalan, pembangunan trotoar, peningkatan /pembangunan saluran dan sistem drainase, penerangan jalan umum, penataan sarana parkir, traffic management, pemantau kualitas air danau, pengelolaan ruang terbuka hijau taman dan jalur, pembangunan kantor pengelola kawasan, penanganan kebersihan, penyediaan toilet, pojok baca, pengelola olahraga air, penataan PKL dan penyelenggaraan penertiban. 


Gambar 3.5 Konsep Pengembangan Danau Sunter Selatan Sumber: Subanppeko Jakarta Utara, 2018