2. Applicaton Domain Analysis
5.3.2 Perancangan Sistem Informasi Berorientasi Objek
5.3.2.3 Architectural Design
Architectural Design merupakan salah satu aktifitas dari empat aktifitas utama dalam analisa dan perancangan sistem informasi berbasiskan objek. Tujuan dasar dari Architectural Design adalah untuk melakukan strukturisasi sebuah sistem komputerisasi. Perancangan Architectural yang baik setidaknya terdapat tiga kriteria utama yaitu :
• Usable
Sistem tersebut mudah digunakan . Dalam hal ini sistem dilihat secara keseluruhan dengan berdasarkan pada kebutuhan pengguna sistem dan technical platform.
• Flexible
Fleksibel dalam menghadapi perubahan yang seringkali dihadapi oleh sistem.
• Comprehensible
Sistem tersebut sebagian besar dapat memenuhi kriteria dalam perancangan.
Architectural Design berkaitan dengan system component yang membawa perancang sistem masuk ke dalam level fisikal dari suatu sistem. Hasil akhir dari Architectural Design adalah Deployment Diagram. Deployment Diagram menunjukkan prosesor
dengan program component yang ditugaskan dan objek yang berada dalam kondisi aktif (active objek). Deployment diagram berhubungan dengan peran prosesor yaitu bagian dari peralatan yang digunakan untuk menjalankan sistem. Contoh prosesor yang membantu sistem melakukan prosesnya di PT.Metiska Farma adalah printer.
Perancangan Architectural Design untuk perancangan sistem informasi pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma menggunakan pola distribusi The Centralized Pattern pada aplikasi Client Server. Pemilihan pola distribusi The Centralized Pattern
pada untuk perancangan sistem informasi pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma disebabkan karena beberapa faktor yaitu :
• Ruang lingkup dari sistem itu sendiri tidak besar
Ruang lingkup sistem yang tidak besar memungkinkan perusahaan untuk menggunakan pola distribusi The Centralized Pattern. Untuk ruang lingkup sistem yang tidak besar sangat dianjurkan menggunakan pola distribusi ini karena penggunaan pola distribusi yang lain akan tidak efektif.
• Tingkat keamanan tinggi
Sistem informasi ini bersifat terpusat sehingga tingkat keamanan sistem relative terjamin.
• Data yang disimpan bersifat konsisten karena data tersebut ada dalam satu tempat.
Hasil dari architecture design adalah spesifikasi dari arsitektur (specification of architecture) . Spesifikasi dari arsitektur ini menjadi input bagi Component design.
Terdapat tiga aktivitas utama dalam architectural design adalah :
• Criteria a. Usability
Melihat sistem dan kebutuhan dari pengguna sistem secara keseluruhan
b. Comprehensibility c. Flexibility
Sistem tersebut harus bersifat fleksibel terhadap perubahan-perubahan tertentu.
• Component architecture adalah suatu sistem struktur yang berhubungan dengan komponen. Suatu Component Architecture yang baik harus dapat membuat sebuah sistem lebih mudah untuk dimengerti, mengatur rancangan kerja dan merefleksikan kestabilan sistem.
• Process Architecture
Process architecture menerangkan stuktur fisik dari suatu sistem. Selain itu process architecture juga fokus pada distribusi dan eksekusi dan bekerja dengan proses dan objek yang berbeda dengan komponen dan class.
Diagram di bawah ini menggambarkan Deployment Diagram dari perancangan Sistem Informasi untuk PT.Metiska Farma.
Gambar 5.25 Deployment Diagram 5.3.2.4 Component Design
Component Design merupakan aktifitas yang terakhir dari empat aktifitas utama dalam analisa dan perancangan sistem informasi berorientasi objek. Pada Component Design sesungguhnya terdapat dua perancangan yaitu Revised Class Diagram dan Component Diagram. Revised Class Diagram terjadi karena ada penambahan class
baru yang dianggap perlu untuk melengkapi sistem yakni class pengguna sistem.
Class pengguna sistem ini terkait erat dengan username, password serta hak akses yang ditandai dengan 1 yang berarti ada hak akses atau 0 yang berarti tak ada hak akses.
Gambar 5.26 Revised Class Diagram
Diagram di bawah ini menggambarkan Component Diagram dari perancangan Sistem Informasi untuk PT.Metiska Farma.
Gambar 5.27 Component Diagram 5.4 Perancangan Basis Data
Penggunaan data secara bersamaan berkaitan erat dengan pembagian hak akses pada pengguna sistem. Pembagian hak akses pada pengguna sistem tersebut antara lain adalah:
• Administrator
Administrator dapat berinteraksi dengan sistem pada menu Exit, ChangePassword dan User Administration. Administrator bertanggung jawab pada pembagian hak akses untuk divisi yang terkait di PT.Metiska Farma seperti Divisi Marketing, Divisi PPIC, dan Divisi Produksi. Administrator yang berasal dari kalangan IT Support diberi tanggung jawab untuk mengatur pembagian hak akses karena untuk menjaga keamanan sistem dari ancaman pihak lain.
Administrator sebaiknya berasal dari kalangan IT Support karena mereka memiliki skill yang lebih baik dalam menangani sistem.
• Divisi Marketing
Divisi Marketing dapat berinteraksi dengan sistem pada menu-menu tertentu yaitu :
Exit
ChangePassword
MarketingOrderList
Divisi Marketing menerima pesanan dari customer dan memasukkan data pesanan dari customer tersebut ke dalam sistem yaitu pada menu “Marketing Order List”. Marketing diberi tanggung jawab untuk memasukkan data pesanan dari customer tersebut ke dalam sistem karena Divisi Marketing yang berinteraksi langsung dengan customer. Jadi sistem informasi yang ada untuk PT.Metiska Farma itu dapat mengeliminasi kegiatan input pesanan yang berulang-ulang. Data pesanan Divisi Marketing yang telah disimpan ke dalam sistem dapat dilihat oleh Divisi PPIC untuk diolah.
• Divisi PPIC
Divisi PPIC dapat berinteraksi dengan sistem pada menu-menu tertentu yaitu :
Exit
ChangePassword
PPICOrderList
Divisi PPIC dapat melihat data pesanan Divisi Marketing tersebut yang terangkum pada PPIC OrderList. Pada menu PPICOrderList itu terdapat data pesanan Divisi Marketing beserta data stock, WIP, dan batch processing. Divisi PPIC bertanggung jawab untuk mengolah data pesanan Divisi Marketing tersebut menjadi batch processing dengan mempertimbangkan faktor stock dan WIP karena Divisi PPIC yang mempunyai data stock dan WIP.
• Divisi Produksi
Divisi Produksi dapat berinteraksi dengan sistem pada menu-menu tertentu yaitu
Exit
ChangePassword
ScheduleProduksi
ProcessTimeAndMachineSettingTime
MasterProduct
Divisi Produksi menentukan pengurutan produksi pesanan berdasarkan dari data pesanan Divisi PPIC. Penentuan urutan produksi pesanan yang dilakukan oleh Divisi Produksi dengan menggunakan 2 algoritma yaitu Algoritma Campbell Dudek and Smith dan Algoritma Palmer. Divisi Produksi juga bertanggung
jawab terhadap “ProcessTimeAndMachineSettingTime” dan “MasterProduct”
karena memang menjadi job desk dari Divisi Produksi.
Pada sistem pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma terdapat 3 tabel master dan 2 tabel transaksi . Tiga tabel master tersebut adalah :