• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDANGAN AL-QUR’AN TENTANG LAUT

PENGUNGKAPAN LAUT DALAM PANDANGAN SAINS

B. Asal Usul Laut

Terjadinya sesuatu secara ilmiah (genesis) tentu melalui suatu proses dan proses itu bersifat historis atau sejarah. Untuk dapat mengungkap sejarah tersebut secara kronologis dan Ilmiah tentunya harus ditunjang dengan adanya suatu hipotesis dan bukti-bukti yang relevan dan akurat.

Dari hipotesis itulah timbul beberapa teori yang menceritakan tentang proses terjadinya laut. Hipotesis tersebut mengatakan bahwa semua daratan di dunia pada awalnya menjadi satu kontinen yang dinamakan Pangea yang dikelilingi laut Tethys. Salah satu teori yang umum dikenal dan diikuti oleh para pakar kelautan adalah teori Wegener atau disebut juga sebagai teori gerakan kontinen. Teori ini mengatakan bahwa Pangaea34 mengalami gerakan kontinen (gerak orogenetik) dan terpecah menjadi beberapa benua. Negara Afrika dinyatakan bahwa pada zaman dulu telah menyatu dengan Eurasia yang telah terbukti di temukannya jajaran pegunungan bawah laut di kawasan laut tengah. Gerakan kontinen diduga dimulai pada ± 200 juta tahun yang lalu dengan adanya gerakan split dari blok

33

Prager Elllen. The Ocean. (Austria: Grown hill, 2000), h. 32 34

Pangaea adalah benua purba yang terdiri dari Eurasia, Afrika, Amerika Selatan, India, Australia, dan Antartika yang kesemuanya menjadi satu kesatuan daratan yang terbentuk pada ±

225 juta tahun yang lalu, M.S. Wibisono, Pengantar Ilmu Kelautan, (Jakarta: Grasindo

Amerika Selatan lepas dari Antartika dan juga lepas dari benua Afrika bagian barat menuju ke arah barat sehingga terbentuk laut Atlantik bagian selatan.

Sementara itu blok India bergerak ke arah utara melepaskan diri dari Antartika sehingga menabrak bagian selatan dari daratan Eurasia. Tabrakan itu begitu kuat sehingga menimbulkan lipatan yang kemudian menjadi pegunungan Himalaya yang tertinggi di dunia. Kemudian bersamaan dengan kejadian itu benua Australia melepaskan diri dari Antartika dan bergerak menuju kearah utara, Amerika bagian utara melepaskan diri dari Eurasia dengan gerakan split bergerak kearah barat laut sehingga terbentuk laut Atlantik bagian utara. Setiap gerakan split akan mengakibatkan terjadinya celah (palung) laut yang sangat dalam dan panjang dikenal sebagai sistem trench.35

Gerakan split dari kontinen seperti juga dialami oleh bagian lain, yaitu setelah benua Afrika ditinggalkan oleh benua Amerika bagian selatan, terbentuk laut Merah di bagian utara di benua Afrika akibat terjadinya keretakan serta terbentuknya teluk Aden yang sampai sekarang diduga gerakan tersebut masih berlangsung. Gerakan selanjutnya, Amerika bagian utara setelah melepaskan diri dari Eurasia kemudain menyatu dengan Amerika bagian selatan pada saat ini dinamakan di wilayah Panama. Sedangkan di Afrika terjadi perubahan bentuk laut yang awalnya merupakan bagian laut Tethys menjadi beberapa laut marjinal dan tertutup, contohnya adalah laut Kaspia, laut Hitam, Laut Tengah, dan laut Mati. Selama 200 juta tahun tersebut secara teoritis disebutkan bahwa Pasific basins

mengalami penyusutan dan akhirnya laut Tethys menghilang.

35

Ivanova, O. Lange. General Geology (Moscow: Foreign languages Publishing house). h. 189

Lautan Hidia terbentuk sebagai akibat gerakan blok India dan Blok Australia tersebut di atas serta terbentuknya lengkungan (arcus) kepulauan Indonesia berikut paparan Sunda yang masih menempel pada daratan Asia dan paparan Sahul yang menyatu dengan daratan Australia. Akhirnya diperkirakan pada zaman es dari kutub mencair maka bagian dari paparan Sunda dan paparan Sahul yang semula tidak tergenang air menjadi laut dan terjadi kepulauan Nusantara sepanjang garis khatulistiwa sampai saat ini. Sehingga sebenarnya laut disekitar Indonesia merupakan pencampuran antara lautan hindia dan lautan pasifik.36

Setelah beberapa benua menjadi menetap sepertti sekarang ini, maka selanjutnya terjadilah proses pelapukan dan pelarutan batuan sedimen di darat oleh air hujan yang membawa berbagai jenis garam mineral melalui sungai akhirnya menuju ke laut. Dari lautpun akan terjadi proses penguapan karena kenaikan suhu pada siang hari dan uap terakumulasi membentuk awan yang akhinya jatuh kebumi sebagai hujan. Begitu seterusnya sehingga proses tersebut membentuk suatu siklus yang kita namai sebagai siklus air. Siklus ini berlangsung terus menerus untuk mencapai keseimbangan alam.

Teori gerakan kontinen dari Wegener tersebut, ada teori lain yang kurang populer yang mengatakan bahwa terjadinya laut berasal dari air dalam cekungan-cekungan dasar samudra (oceanic basins) yang lama kelamaan mengalami penambahan volume air, baik yang berasal dari daratan maupun lelehan es dari kutub utara dan kutub selatan sehingga iar laut meluap sampai ke wilayah pinggir kontinen. Wilayah pinggir kontinen yang terendam tersebut dikatakan sebagai wilayah paparan (continental shelf). Tampaknya teori kedua ini tidak mengaitkan

36

Artikel ini di akses pada tanggal 07 Juli 2010 dari www.seachallengers.com , pukul 13.00 WIB

pada proses-proses yang terjadi dengan sektor geologi (geological history) yang seharusnya terkait. Oleh sebab itu, walaupun masuk akal namun teori ini dianggap kurang populer.37

Jadi dapat dikatakan bahwa posisi letak geografis benua yang telah ada seperti sekarang ini menyebabkan terbentuknya 5 (lima) lautan/ samudra (oceans) di bumi seperti tertera di bawah ini, berikut ini luas masing-masing, yakni:

1. Samudra Hindia (± 28.400.000 mil²) 2. Samudra Pasifik/Lautan Teduh (± 64.000.000 mil²) 3. Samudra Atlantik (± 41.744.000 mil²) 4. Samudra Arktika (± 5.427.000 mil²) 5. Samudra Antartika (± 12.451.000 mil²).

Sementara di kalangan sarjana barat (Orientalis) yang bernama R. Kippling beranggapan bahwa di muka bumi Terdapat 7 (tujuh) samudra, seperti yang pernah mereka pelajari dari ajaran lama. Untuk mendapatkan jumlah 7 samudra, mereka membagi lagi samudra Pasifik dan Atlantik masing-masing menjadi 2 (dua) bagian terpisah oleh garis khatulistiwa. Anggapan dan kebiasaan itu sebenarnya berasal dari ajaran seorang ahli ilmu bumi, bangsa Turki bernama Piri Reis yang pada abad XVI pernah menulis karyanya dengan menyebut adanya 7 samudra, yaitu:

1. Laut Nusantara (Laut Cina Selatan) 2. Teluk Benggala

3. Laut Arab 4. Teluk Persia

37

William Lee Strokes, All Introduction to Geology Physcal and Historical (USA:

5. Laut Merah 6. Laut Tengah 7. Laut Atlantik

Ketujuh samudra versi teori Piri Reis merupakan kawasan (Mandala) Samudra Islam pada waktu itu, yakni sebelum jatuhnya konstantinopel, pada tahun 1453. Mandala Samudra Islam dikatakan demikian mengingat pada era tersebut telah banyak para pedagang Islam dari Persia, Yaman, dan Gujarat berlayar mengarungi laut di sekitar mandala tersebut. Mereka belum mengenal Samudra Pasifik, samudra Arktika, dan samudra Antartika pada saat itu. Ajaran Piri Reis kemudian dikembangkan oleh sarjana Islam berasal dari Turki yang bernama Omar Khayam pada zaman Kejayaan Islam dalam bukunya yang di terjemahkan oleh Fitz Gerald pada tahun 1859. Dari buku terjemahan Fitz Gerald inilah maka seorang orientalis dari Eropa bernama R. Kippling mengenal istilah 7 (tujuh) samudra (The Seven Seas) yang kemudian ajaran tersebut setelah dimodifikasi disebarluaskan ke semua penjuru dunia.38

Pada hasil penemuan geologis di tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan ± 4 miliar tahun lalu, menunjukkan adanya fosil seukuran beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam lumpur mendidih di dasar laut. Hal ini mungkin menjawab pertanyaan tentang saat-saat awal kehidupan dan di bagian lautan yang mana terjadi awal kehidupan tersebut. Sedangkan kelautan itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari berbagai biota atau makhluk hidup di laut yang perlu dimanfaatkan melalui usaha perikanan.

38

Dokumen terkait