• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDANGAN AL-QUR’AN TENTANG LAUT

PENGUNGKAPAN LAUT DALAM PANDANGAN SAINS

A. Manfaat dan Peran Laut dalam Al-Qur’an dan Sains

2. Ragam Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Laut di dalam al- al-Qur’an

Setelah menyinggung gambaran ayat-ayat tentang laut yang mempunyai beragam manfaat, maka dalam bagian ini pembahasan diarahkan kepada penggalian informasi dari ayat-ayat al-Quran tersebut yang mengemukakan ragam potensi sumber daya laut.

a. Laut Sumber Makanan Halal, Lezat, dan Bergizi

Keperluan akan bahan pangan yang diperoleh manusia di darat makin terasa berkurang dari hari ke hari. Hal ini disebabkan makin bertambahnya jumlah penduduk dunia yang begitu cepat, sehingga tidak saja lahan penghasil pangan seperti, Hutan, sawah, kolam, dan pantai berkurang karena diubah menjadi tempat

46

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Quran Vol. VI, h. 54

pemukiman dan keperluan lain, tetapi juga produksi pangan yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan manusia. Al-Quran sendiri secara berulang-ulang telah menyinggung masalah manfaat lautan, diantaranya dengan klaus

☺ disana terdapat terma

☺ yang artinya daging,47 sedangkan al-Marâghî mengartikan dengan ikan.48 Kemudian pada terma artinya lembut atau lawan kata kering yaitu basah. Dari kedua kata tersebut ☺

diartikan dengan daging yang lembut.49

Dari Klausa ☺

dapat dipahami bahwa dengan ditundukan lautan oleh Allah Swt, manusia dapat memakan ikan dengan cara memburunya. Manusia dapat memburu ikan yang berada di dalam laut. Bukan hanya saja ikan yang diperoleh tetapi beragam binatang laut yang ada di dalam lautan boleh dimakan, kecuali binatang yang hidup di dua alam yaitu seperti hewan kepiting dan kura-kura.

Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah Saw., yaitu:

ﺔ ﺳ ا ﺪ ﺳ ﺳ ناﻮ ﺻ ﻚ ﺛﺪ

,

لﺁ

ةدﺮ أ ةﺮ ﻐ ا قرزْْْْْ ا

,

هو

راﺪ ا ﺪ ﻮ

.

ﺳ ﻪ أ

ص ﷲا لﻮﺳر ﻰ إ ﺟر ءﺎﺟ لﻮ ةﺮ ﺮه ﺎ أ

.

لﺎ م

:

ﷲا لﻮﺳر ﺎ

!

ﺎ إ

ءﺎ ا ا ﺎ و ﺮ ا آﺮ

,

ﺎ ﺸﻄ ﻪ ﺎ ﺄﺿﻮﺗ نٍﺎ

,

ص ﷲا لﻮﺳر لﺎ ؟ﻪ ﺄﺿﻮ أ

.

م

:

)

ﻪ ا ؤ ﺎ رﻮﻬﻄ ا ﻮه

(

Artinya: Diceritakan kepada kami oleh Yahya dari Malik dari Shafwan bin Sulaim dari Sa’id bin Salamah dari Ali Bani al-Azraq dari al-Mughirah bin Abi

47

Muhammad Idrîs ‘Abdurraûf al-Marbawî, Qâmûs Idrîs al-Marbawî ‘Arabi Malâyû

(Surabaya: Dar al-Fikr, t.th.), h. 213 48

Ahmad Mushthafa al-Marâghî, Tafsir al-Maraghi, cet. Ke-2, Juz 14, h. 61 49

Muhayiyuddin ad-Darwisy, I’râb al-Quran al-Karîm (Beirut: Dâr Ibn Kasîr, 1992), Cet. ke 3, h. 276

bardah dari Banî Abd ad-Dâr. Bahwasanya dia telah mendengar Abi Hurairah r.a, berkata: Seorang laki-laki telah datang kepada Rasullah Saw, berkata: “Hai Rasulullah! Sesungguhnya kami berlayar dan kami membawa air sedikit, jika kami berwudhu dengan air itu pasti kami kehausan, apakah boleh kami berwudhu dengan air laut? Maka Rasulullah Saw, menjawab: “Laut itu suci airnya dan halal bangkainya”. (HR. Imam Malik).50

Semua makanan yang ada di dalam lautan dihalalkan oleh Allah Swt. Untuk dimakan atau diamanfaatkan oleh orang yang sedang bermukim maupun yang sedang dalam perjalanan. Yang bermukim atau yang sedang mengarungi lautan dapat mengkonsumsi binatang buruannya, ikan atau tumbuhan-tumbuhan laut yang sangat segar.

Indonesia sudah mengakui bahwa semua makanan yang ada di lautan sangat bergizi tinggi terutama ikan yang dikenal sebagai sumber makanan bagi manusia. Ikan mempunyai peranan dan kedudukan yang penting bagi sumber gizi. Ikan adalah hewan bertulang belakang yang berdarah dingin, hidup di dalam air, bergerak dengan menggunakan sirip dan bernafas dengan insang. Kelompok ikan sangat beragam, ikan-ikan yang mempunyai nilai gizi dan ekonomi yang tinggi terdiri dari filum51 Chordata.52 Filum ini sangat popular, karena terdiri dari ikan yang sudah dikenal sebagai sumber makanan. Sungguh besar kekuasaan Allah, ribuan jenis ikan sudah menjadi makanan semua orang dan ratusan jenis lainnya sudah di perdagangkan secara internasional, antara: ikan cucut, hiu, tuna, cakalang, lamuru, koi, bandeng, kerapu, beronang, kuda laut, kakap, dan masih banyak lainnya. Di dalam tubuh ikan banyak terdapat protein, mineral, dan asam

50

Imam Malik bin Anas (Abu ‘Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abu ‘Amin bin ‘Amr bin al-Harith al-Asbahi), Al-Muwatho’. Vol. 1 (Beirut: Dâr al-Fikr, 1994), h. 31

51

Filum dari bahasa Yunani; phylum adalah cabang. Biasanya kata ini dipakai dalam ilmu bahasa perbandingan atau dalam ilmu biologi dalam menguraikan atau mengklasifikasikan hubungan keluarga atau jenis. (Artikel ini di akses pada tanggal 02 Agustus 2010 dari

www.wikipedia.com, pukul 13.00 WIB) 52

lemak seperti omega-3 (mengandung EPA dan DHA) telah di uji klinis oleh pakar kesehatan yang sangat bermanfaat untuk mencerdaskan otak manusia sedangkan EPA dan DHA yang bermanfaat mencegah beberapa penyakit, di antaranya kanker, alergi, menurunkan tekanan darah serta memperlambat proses penuaan dini dan kepikunan.53 Kandungan kalsium pada ikan dapat menunjang penguatan dan pertumbuhan tulang pada manusia.

Selain ikan, masih banyak jenis-jenis binatang laut dari berbagai filum yang terdapat dimakan dan sangat bermanfaat untuk kebutuhan manusia, seperti anemon laut, ubur-ubur, cacing polychaeta, keong laut, siput laut, kiton, kerang, cumi-cumi, gurita, udang, lobster, rajungan, bintang laut, teripang, lili laut (hewan laut yang menyerupai tumbuhan), mentimun laut, bulu babi dan bintang ular.

Selain binatang laut, yang dapat dimakan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia adalah tumbuhan laut. Salah satu tumbuhan laut yang sangat di manfaatkan oleh manusia adalah rumput laut (seaweed). Rumput laut adalah algae laut yang hidup di dasar laut (bentik).54 Rumput laut hidup di daerah yang jauh dari sumber air tawar dan mendapatkan cukup cahaya untuk tumbuh. Algae laut di kenal dengan bermacam-macam nama, seperti ganggang (rumput laut) biasa di buat untuk bahan agar-agar. Ada juga rumput laut dipanen sebagai bahan pangan dan pemanfaatan yang kedua adalah sumber obat-obatan, berbagai bahan kimia yang terkandung dalam tubuh biota laut dapat di ekstrasiksikan untuk dijadikan bahan baku dalam berbagai jenis obat dan kosmetik.

53

Kasijan Romimohtarto, Biota Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut (Jakarta: Djambatan, 2001), h. 428

54

Bentik adalah gambaran bagian lingkungan perairan yang dihuni oleh organism yang hidup di bagia dasar atau di dalam sedimen pada laut. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi. Ke-3, cet. Ke-2, h. 135

b. Laut Sumber Aneka Perhiasan dan Tambang

Lautan tidak saja menyediakan bagi manusia sumber makanan dan obat-obatan. Akan tetapi laut juga menawarkan keindahan bentuk dan mutunya yang sangat beragam. Banyak sekali jenis biota laut, terutama hewan laut yang mempunyai bentuk dan warna yang indah dan menarik perhatian manusia. Manusia menjadikan laut atau hasil kegiatan biologinya sebagai koleksi untuk hobi, banyak para wanita yang menarik perhatiannya yang memanfaatkan mutiara sebagai perhiasan untuk dipakai, atau sebagai hiasan di ruangan tempat tinggal dan lain-lain.55

Di dalam Al-Qur’an sering kali menyinggung masalah perhiasan yang dapat dipakai oleh manusia. Seperti pada klausa

terdapat terma yang jamaknya yang artinya perhiasan yang dibuat dari bahan tambang atau terbuat dari batu mulia. Sedangkan pakar tafsir menafsirkan

نﺎﺟﺮ او ﺆ ﺆ ا

(mutiara dan marjan), dalam ayat itu ditafsirkan dengan pakaian wanita, karena wanita itulah yang sering kali menghias diri.56 Sedangkan menurut penafsiran al-Maraghi dalam kitab tafsirnya, Tafsir al-Maraghi, beliau menafsirkan bahwa mutiara yang di dapat dalam kerang yang hidup di lautan dan marjan yang tumbuh didasar laut.57

55

Kasijan Romimohtarto, Biota Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut , h. 431 56

Muhyiyuddin ad-Darwisy, I’rab al-Qur’an, h. 276 57

Allah berfirman dalam surat al-Nahl ayat 14, yaitu:

“Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.”

Di dalam ayat ini telah dikemukakan pada klasifikasi ayat-ayat laut di atas, menyatakan bahwa dengan ditundukannya lautan oleh Allah Swt., maka manusia dapat menggali potensi sumber daya kelautan. Adapun potensi sumber daya kelautan yang terkait disini dapat berupa bahan tambang, minyak dan gas bumi, mineral serta harta karun yang belum ditemukan yang terpendam di dasar laut.

Tidak hanya sebagai hiasan ternyata sumber daya kelautan dapat bahan

pertambangan salah satunya adalah filum Coelenterata (hewan karang) biasa membentuk bangunan keras dari kapur di bawah laut yang ukurannya sangat besar dan seringkali sebagian muncul di permukaan laut dan membentuk benting-benting karang bahkan pulau-pulau karang dan mampu menenggelamkan kapal. Jika di tabrak. Bangunan karang dinamakan terumbu karang.58 Tumbuhan ini dimanfaatkan secara tradisional untuk keperluan ortopedi (sebagai pengganti

58

Supriharyono, Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang (Jakarta: Djambatan, 2000), h. 1

tulang yang retak), ada juga dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan, bahan untuk budi daya, rekreasi, menghalang terjadinya erosi pesisir, dan sebagai bahan pembuatan bangunan.59

c. Laut sebagai Insfrastuktur (Prasarana) Transportasi

Al-Qur’an seringkali membahas tentang laut yang sangat bermanfaat kemudian

Digunakan sebagai alat transportasi. Seperti pada klausa sama diartikan dengan

jamak dari kata

ﺔ ﺳ

artinya adalah kapal yang berlayar di lautan yang maju mundur, yang berjalan dari satu titik ke titik yang lain, dari suatu daerah ke daerah yang lain.60

Menurut Quraish Shihab bahwa pada dasarnya segala apa yang terbentang di bumi, termasuk lautan, dapat digunakan atau di manfaatkan oleh manusia kecuali jika dalil lain yang melarangnya. begitupunQuraish Shihab menyatakan bahwa alam raya, baik wilayah udara, daratan, maupun lautan yang diciptakan dan di tundukkan oleh Allah Swt adalah untuk manusia.61 Penundukan tersebut, secara potensial terlaksana melalui hukum-hukum alam yang telah di tetapkan oleh Allah Swt, dan kemampuan yang dianugrahkan kepada manusia.62 Oleh karena itu ditundukannya lautan untuk manusia bukan untuk dieksploitasi, menguras sumber daya alam dan mencemari lingkungan. Sebab kalau itu di lakukan, maka akan timbul kerusakan pada laut. Dimana hal ini dapat

59

Supriharyono, Pelestariandan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah Pesisir Tropis (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 66-68

60

Ahmad Mushthafa al-Marâghî, Tafsir al-Maraghi, cet. Ke-2, Juz 14, h. 61 61

M. Quraish Shihab, Tafsir Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Quran (Jakarta: Lentera Hati, 2002), vol. 1, h. 136

62

membahayakan kelestarian lingkungan yang pada akhirnya dapat mendatangkan bencana alam. Apabila benncana alam terjadi, maka ia akan mengakibatkan terjadinya banyak korban jiwa.

Pada zaman dahulu (sebelum Islam datang dan masa awal Islam sampai abad pertengahan) fungsi laut adalah sebagai salah satu jalur transportasi yang sangat populer bagi manusia setelah jalur darat, laut memberikan kontribusi yang sangat luas bagi kemakmuran hidup manusia.63 Ini bisa dimaklumi dikarenakan secara geografis pun komposisi laut jauh lebih besar dari pada daratan. Sehingga manusia senantiasa berusaha dengan segala upaya agar mampu memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Manfaat laut untuk kepentingan transportasi ini sudah dijelaskan dalam firman-Nya, surat al-Baqarah ayat 164:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara

63

Ahmad Khalid Allam, Al-Qur’an dalam Keseimbangan Alam dan Kehidupan (Jakarta:

langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”

Dengan segala bentuk aktivitas para nelayan dan mungkin juga dari angkatan perang yang memanfaatkan jalur ini tentu harus dalam koridor senantiasa untuk melakukan inovasi-inovasi agar lebih maju baik dari segi peralatan dan sarana pendukung agar mampu menundukkan segenap bencana yang ada di laut apakah itu badai, kehilangan arah dan tidak adanya angin yang membuat kapal-kapal konvensional berhenti tidak mampu bergerak, Allah juga berfirman:

ﺬ و تاﺮﱢﺸﺒ حﺎ ﱢﺮ ا ﺳْﺮ ْنأ ﺗﺎ اء ْﻦ و

ْﺣر ْﻦ ْ ﻜﻘ

ﺮْ ﺄ ﻚْﻔْا يﺮْﺠ و

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya.”

Itulah mengapa kita senantiasa dimaklumkan oleh Allah untuk senantisa memikirkan kondisi alam yang demikian menakjubkan ini, di mana semua harapan inovasi ini hanya akan bisa dilakukan bagi mereka yang mau memikirkannya.

Sebagai jalur transportasi laut yang mengantarkan manusia kemana yang dia mau, dari satu negeri ke negeri lain, dari satu pulau ke pulau lain; dengan berbagai kepentingannya apakah sebagai transportasi perang, perdagangan, atau ekspedisi biasa. Hal ini tidak akan bisa ada tanpa rahmat-Nya yang menundukkan kapal-kapal yang berlayar itu dan juga laut dengan segalam gejala alam yang melingkupinya.

Sebagai tempat tinggal dan kediaman, bumi dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan sarana penunjang di kehidupan manusia. Bumi dan segala isinya, termasuk wilayah bumi yang berupa lautan, diciptakan Allah Swt dengan kodratnya untuk manusia. Karena itu manusia dapat menghasilkan dan memanfaatkan potensi alam untuk kepentingan di dalam kehidupan. Sebagaimana lautan yang sangat luas dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia dan masyarakat antara lain: sebagai sumber makanan, bahan baku obat-obatan, perhiasan, pertambangan, infrastruktur transportasi, energi, pariwisata, bahan penelitian dan pendidikan, konservasi alam, pertahanan dan keamanan dan pelabuhan.

Laut juga sangat berfungsi sebagai Infrastruktur Transportasi di perkirakan pada zaman Sriwijaya dan Majapahit pada waktu itu merupakan sarana perhubungan yang sangat penting sebagai kekuasaan bahari yang luas pada zamannya. Juga Negara penjajah dari Barat (Spanyol, Portugis, Inggris dan Belanda) pada saat itu telah mengetahui hal itu dan memanfaatkannya bagi kemajuan perdagangan dan kebesaran Negara mereka.64

Di zaman modern ini, laut sebagai sarana di bidang perhubungan merupakan unsur bertambah esensi bagi kepentingan komunikasi guna menempatkan kabel-kabel di bawah laut (submarine cables), untuk pemasangan pipa, dan juga udara di atasnya merupakan ruang transportasi udara.65 Setelah itu pula, laut juga merupakan pelayaran bagi kapal-kapal laut yang telah berkembang dan bertambah jenisnya hingga zaman modern ini, sehingga jumlah dan kecepatan kapal-kapal

64

Dimyati Hartono, Hukum Laut Internasional Pengamanan Pemagaran Yuridis

Kawanan Nusantara Negara Republik Indonesia (Jakarta: Bhrata karya Aksara, 1977), h. 171 65

Atho Ullah (102034024803), Sumber Daya Kelautan dalam al-Qur’an; Penafsiran Surah an-Nahl: 14 dalam Tafsir Fakhr Ar-Razi al-Musytahar Bi At-Tafsir aAl-Kabir wa Mafatih Al-Ghaib (Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Jakarta 2002), h. 45

dapat mempengaruhi terhadap volume dan frekuensi lalu lintas pelayaran.66 Maka dari itu hal ini memerlukan adanya pengaturan, baik secara individual maupun bersama-sama, agar kepentingan negara-negara pantai ataupun kepentingan masyarakat bersama pemakai laut sebagai sarana perhubungan, khususnya pelayaran internasional dapat terselenggara dengan baik dan tertib.

Oleh karena itu laut manfaat laut yang digunakan sebagai infrastuktur transportasi sangat menunjang terselenggaranya suatu proses usaha maupun pembangunan. Karena laut merupakan jalan atau lalu lintas yang dapat menghubungkan satu tempat ke tempat yang lain. Maka, manfaat seperti ini menjadikan laut dapat di lalui oleh kapal-kapal. Laut sebagai sarana distribusi logistik, produksi, perdagangan internasional, perdagangan antar pulau, perdagangan regional, usaha penagkapan ikan, kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang dapat menimbulkan akibat langsung terhadap integritas nasional baik politis maupun ekonomis.67

Pemanfaatan laut sebagai energi, melihat dari perbedaan suhu air laut, gelombang, pasang surut dan angin di atas laut mempunyai potensi sebagai sumber energi kemungkinan untuk menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan perbedaan suhu air laut di lapisan permukaan dan di lapisan dalam yang dikenal dengan OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion) yang telah dikaji oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Selanjutnya laut juga sangat di manfaatkan sebagai sarana pariwisata dan rekreasi karena pemandangan laut yang sangat indah, di pantai maupun di bawah

66

Dimyati Hartono, Hukum Laut Internasional Pengamanan Pemagaran Yuridis

Kawanan Nusantara Negara Republik Indonesia, h. 175 67

Dimyati Hartono, Hukum Laut Internasional Pengamanan Pemagaran Yuridis

laut, banyak menarik perhatian untuk kegunaan rekreasi dan pariwisata, biasanya dimanfaatkan sebagai olah raga air seperti menyelam, berlayar, berselancar semakin berkembang di wilayah pesisir dan lautan dalam, dan pemotretan bawah air sebagai pengamatan.

Dilihat dari potensi laut yang begitu besar, maka pemanfaatan laut juga sebagai penelitian dan pendidikan, biasanya para ahli kelautan dunia memanfaatkan laut sebagai objek penelitian seperti halnya mengkaji gejala-gejala oseanografis yang mempunyai dampak dunia.

Pemanfaatan laut juga digunakan sebagai konservasi alam untuk melindungi dan melestarikan lingkungan alam laut yang mempunyai sifat yang khusus telah ditetapkan beberapa lokasi perairan untuk pengawetan alam atau konservasi, contohnya adalah Taman Laut Nasional Pulau Seribu.

Kemudian lautpun juga di manfaatkan sebagai Pertahanan keamanan, karena telah terbukti bahwa penguasaan laut sangat menentukan dalam pertahanan dan keamanan negara. Perang laut dapat terjadi di permukaan atau di bawah laut.68

Laut sangat digunakan untuk pelabuhan pantai yang meliputi lalu lintas laut, penelitian, eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam. Pendaratan perahu nelayan atau tempat pelelangan ikan, pengeboran minyak, dan gas bumi di lepas pantai.

68

Dokumen terkait