• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asas Hukum

Dalam dokumen Pengantar Ilmu Hukum ILMU HUKUM (Halaman 41-47)

Ruang Lingkup dan Tujuan

B. Asas Hukum

Sistem hukum dilengkapi dengan asas-asas hukum, dengan demikian akan membuat sistem hukum ini menjadi hidup karena asas-asas hukum mmengandung tuntutan etis. Asas hukum merupakan penghubung antara peraturan hukum dan hukum yang berlaku terhadap harapan, tujuan serta pandangan masyarakat.

Asas hukum merupakan alasan umum yang menjadi dasar kelahiran suatu peraturan hukum. dengan demikian peraturan-peraturan hukum yang ada, pada akhirnya kembali pada asas-asasnya. Dalam pembentukan perundang-undangan terdapat beberapa asas yang harus menjadi acuan. Pertama adalah asas hukum umum, sebagai asas asas kesusilaan yang tidak terikat tempat dan waktu. Kedua adalah asas hukum sebagai jiwa kebangsaan, untuk mencapai cita-cita luhur bangsa harus selaras dengan apa yang menjadi pandangan hidup dasar negara. Ketiga adalah asas hukum pembentukan perundang-undangan, sebagai pondasi awal pembentukan maka kesatuan tekad dan kebersamaan yang kuat akan menjadikan struktur perundang-undangan kokoh dalam menghadapi berbagai realitas hukum di masyarakat.

Meskipun atura-aturan hukum telah hadir, asas-asas hukum tidak akan terlupakan. Asas-asas hukum merupakan salah satu nilai yang hidup, tumbuh, dan berkembang seiring berkembangnya masyarakat. Dengan demikian asas hukum mempunyai suatu peranan yang penting dalam pembentukan hukum, karena asas hukum yang mengarahkan pada pembentuk perundang-undangan sehingga ditetapkan. Setelah memahami asas hukum tersebut, dapat difahami tujuan yang dikehendaki, dan asas hukum akan sangat dibutuhkan bagi:

1. Pembentuk perundang-undangan, karena asas hukum memberikan dasar dan alasan dalam proses pembentukan hukum;

2. Hakim, karena asas hukum memberi bahan dalam menafsirkan undang-undang dan juga dalam melaksanakan undang-undang sesuai dengan cita-cita dan pandangan hidup masyarakat;

Selain itu, asas hukum ternyata dapat kita jumpai di berbagai peraturan hukum konkrit, kemudian secara rinci dijabarkan kedalam pasal- pasal maupun bagian penjelas umum suatu perundang-undangan. Tetapi tidak menutup kemungkinan asas hukum juga tidak dimuat secara nyata dalam perundang-undangan.

C. Tujuan

Tujuan hukum mengarah kepada sesuatu yang hendak dicapai. Oleh karena itulah, tidak dapat disangkal kalau tujuan hukum merujuk kepada sesuatu yang ideal sehingga dirasakan abstraknya. Pemikir Yunani beberapa diantaranya yang memikirkan tentang tujuan hukum adalah Aristoteles. Filsuf ini melihat realita bahwa secara alamiah manusia adalah binatang politik (zoon politicon) atau diperhalus dengan istilah makhluk bermasyarakat. Ia mengemukakan bahwa suatu negara didasarkan atas hukum sebagai satu-satunya sarana yang tepat dan dapat digunakan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik yang merupakan tujuan suatu organisasi.

Gambar 3.1.

(sumber: http://w

Akan tetapi Aristoteles menya tidak mungkin untuk kasus-kasus penerapan hukumyang kaku.untuk me mengusulkan adanya equity. Ia me tehadap hukum apabila hukum itu Biasanya hukum mempertimbangka dan tipenya bersifat biasa, yakni buk

Dari apa yang disimpulkan te Aristoteles bahwa untuk mencapai tujuan hukum. dalam bentuk permasalahan bukan hanya suatu kepentingan dalam hidup bermasya diadopsi oleh Thomas Aquinas da pertengahan. Sebagaimana Aristote adalah untuk mencapai kehidupan y

://www,wikipedia.org)

yadari bahwa pelaksanaan hukum bukan konkret akan terjadi kesulitan akibat tuk mengatasi masalah tersebut Aristoteles mendefinisikan equity sebagai “koreksi itu kurang tepat karena bersifat umum”. kan sebagian besar peristiwa yang situasi bukan peristiwa yang aneh.

n tersebut, apa yang menjadi pemikiran pai kehidupan yang baik adalah melalui kehidupan apapun yang menjadi tu tata tertib, melainkan keadilan dan syarakat. Pandangan tersebut kemudian dan dikembangkan kembali pada abad oteles menyatakan bahwa tujuan hukum n yang lebih baik, Aquinas menyatakan

bahwa secara ideal hukum terpanc guna kebaikan bersama. Hukum ada di masyarakat. Tugas hukum yan kehendak rakyat karena manusia me Manusia adalah bagian tatana ditujukan untuk kesemua kompon memiliki suatu nalar yang dig menggerakkan suatu kehendak. A hukum tidak lain daripada pengatur dan sentosa masyarakat secara k membuatnya, baik penguasa ataupun yang diujarkan adalah akibat ya membimbing orang-orang yang dia demikian, dasar yang benar satu-satun adalah niatnya untuk menjamin keba

Gam Thomas Hobbes sebagai Tokoh

ncar dari kekuasaan untuk memerintah dalah sesuatu yang hidup secara batiniah ang memadai, tertulis dalam hati dan merupakan makhluk rasional.

tanan masyarakat, sehingga hukum harus mponen masyarakat tersebut. Manusia digunakan sebagai kekuatan untuk Argumen lain Aquinas adalah bahwa turan secara rasional untuk kesejahteraan keseluruhan tidak peduli siapa yang upun rakyat. Sehingga kesimpulan akhir yang diharapkan dari hukum adalah diaturnya ke arah kebajikan. Dengan satunya bagi pembentuk undang-undang kebaikan umum sesuai dengan keadilan.

ambar 3.2.

(Sumber: http://www.d.umn.edu)

Tujuan ilmu hukum tidak terlepas dari periode awal mula abad modern yang didominasi oleh bentuk baru pandangan hukum alam yang biasanya disebut sebagai aliran hukum alam klasik. Terdapat tiga periode yang menjadi rumusan awal tujuan ilmu hukum di masa perkembangannya. Periode pertama adalah pada sesaat setelah. Renaissance dan Reformasi merupakan proses emansipasi terhadap teologi dan feodalis di abad pertengahan. Bangkitnya kepercayaan masyarakat di bidang religius, munculnya kerajaan-kerajaan yang absolut, dan ekonomi yang meningkat. Berbagai ahli terlahir dari periode ini diantaranya Thomas Hobbes, Samuel Pufendorf, dll.

Periode kedua mengganti bersamaan dengan tercetusnya revolusi puritan Inggris ditandai dengan arah kebijakan menuju kapitalis di bidang politik dan ekonomi. Para pemikir seperti Montesquieu dan John Locke hadir untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut. Dan periode ketiga muncul saat masyarakat mulai meyakini konsep demokrasi. Tujuan ilmu hukum dalam konsep masyarakat demokrasi, terkenal tokoh Jean-Jecques Rousseau yang menampik hukum alam tidak hanya General Will melainkan lebih sesuaiVolonte Generaldan keputusan mayoritas rakyat.

Kaitannya perkembangan periodesasi tersebut dengan tujuan ilmu hukum, diantanya pertama adalah periode masanya Hobbes. Pandangannya sering disalahtafsirkan sebagai suatu pandangan yang eakan-akan sudah diterima sebagai pandangan yang berlaku umum. Menurut pandangan Hobbes, tujuan hukum adalah untuk ketertiban sosial. Hal tersebut karena Hobbes lahir dari kondisi dan lingkungan yang kelam. Hobbes menyaksikan bagaimana peristiwa perang saudara di Inggris.

egois, suka menyakiti sesamanya keinginannya. Hobbes menganggap mempunyai kekuatan yang seimban sama atas semua benda dan kenikma

Berbeda hal sebelumnya, pada usaha membangun perlindungan yan oleh penguasa. Hukum di periode ini untuk melindungi pribadi-pribadi da dan sewenang-wenang. Kemuncula berbagai daerah di Eropa pada perlindungan terhadap kebebasan pr diharapkan masyarakat.

Gambar 3.3. Perang Saudara di

(sumber: http://ww

Dalam dokumen Pengantar Ilmu Hukum ILMU HUKUM (Halaman 41-47)

Dokumen terkait