Informasi Dokumen
- Penulis:
- Dr. H. Odang Suparman, SH, M.Si
- Angger Saloko, S.Pd, M.Pd
- Sekolah: Universitas
- Mata Pelajaran: Ilmu Hukum
- Topik: Pengantar Ilmu Hukum
- Tipe: Buku Ajar
Ringkasan Dokumen
I. Definisi dan Pemahaman Ilmu Hukum
Bagian ini membahas definisi ilmu hukum, menekankan sifatnya yang abstrak namun aplikatif dalam kehidupan nyata. Buku ajar ini memulai dengan membahas kesulitan mendefinisikan ilmu hukum, diakibatkan oleh faktor internal (abstraksi hukum) dan eksternal (perbedaan bahasa dan sudut pandang). Diilustrasikan dengan analogi perbedaan persepsi terhadap objek konkret (meja) untuk menjelaskan kompleksitas memahami hukum yang abstrak. Kemudian dijelaskan bahwa hukum mengatur hampir seluruh aspek kehidupan manusia, dari sebelum lahir hingga setelah meninggal. Tantangan dalam merumuskan definisi yang singkat, jelas, tegas, dan sistematis karena cakupan hukum yang sangat luas dibahas. Buku ini kemudian mengulas beberapa definisi ilmu hukum yang berbeda, seperti persepsi hukum sebagai ilmu pengetahuan, disiplin ilmu, kaidah, tata hukum, petugas hukum, keputusan penguasa, proses pemerintahan, perilaku teratur, dan jalinan nilai. Disajikan pula definisi Ilmu Hukum sebagai matakuliah dasar (basis-leervak) yang memberikan pemahaman umum sebelum mempelajari cabang-cabang hukum lainnya.
1.1 Tujuan Kurikuler Mata Kuliah Ilmu Hukum
Bagian ini menjabarkan tujuan pembelajaran mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum (PIH). PIH bertujuan memberikan pemahaman komprehensif dan sistematis tentang ilmu hukum secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk membangun landasan yang kuat bagi pemahaman cabang-cabang hukum lebih lanjut, seperti hukum pidana, perdata, tata negara, dan internasional. Dengan demikian, PIH berperan sebagai pondasi bagi studi hukum yang lebih spesialis. Tujuan kurikuler ini juga menekankan pentingnya memahami hukum dalam konteks kehidupan manusia secara universal, baik hukum tertulis maupun tidak tertulis. Pemahaman ini akan membentuk dasar bagi analisa lebih lanjut terhadap materi hukum yang akan dipelajari nanti.
1.2 Ilmu Hukum sebagai Ilmu Tentang Kenyataan
Sub-bab ini menekankan bahwa ilmu hukum bukan sekadar teori abstrak, melainkan berkaitan erat dengan kenyataan empiris. Penjelasan ini menyinggung berbagai perspektif dalam mendefinisikan hukum, menunjukkan kompleksitas dan pluralitas pemahaman hukum. Buku ini mengkaji berbagai perspektif hukum, menunjukan bahwa definisi hukum dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Keterkaitan antara teori dan praktik hukum menjadi fokus utama, menghubungkan konsep-konsep abstrak dengan realita sosial dan implementasinya dalam sistem peradilan. Dengan demikian, pembelajaran PIH diharapkan mampu menjembatani teori dan praktik hukum.
1.3 Berbagai Paham Hukum
Bagian ini memaparkan berbagai paham hukum yang berkembang, seperti paham hukum alam (Aristoteles, Grotius), paham antropologis (Schapera, Bohannan, Pospisil), paham historis (Savigny, Marxist), paham positivis dan dogmatis (Austin, Kelsen, Scholten, Van Kan), paham sosiologis (Pound, Ehrlich, Bellefroid), dan paham realis (Holmes, Llewellyn, Salmond). Masing-masing paham menawarkan perspektif berbeda tentang hakikat dan sumber hukum, menunjukkan keragaman pendekatan dalam memahami fenomena hukum. Pengkajian berbagai paham hukum ini membantu mahasiswa memahami perkembangan pemikiran hukum dan berbagai sudut pandang dalam memahaminya. Hal ini penting dalam membangun kemampuan analitis dan kritis mahasiswa dalam menghadapi kasus-kasus hukum yang kompleks.
II. Kemunculan Hukum Sebagai Bidang Ilmu
Bagian ini menelusuri sejarah perkembangan hukum sebagai bidang ilmu, dimulai dari peradaban Yunani kuno hingga perkembangan hukum Romawi. Dijelaskan tahapan perkembangan pemikiran di Yunani (herois, visioner, teoretis, rasional) yang membentuk dasar bagi sistem pemerintahan dan hukum. Kemudian dibahas pengaruh hukum Romawi, yang kemudian dikodifikasi dalam Corpus Iuris Civilis oleh Kaisar Justinianus, dan menjadi landasan bagi perkembangan hukum di Eropa. Bagian ini juga menjelaskan peran Universitas Bologna dalam mempelajari dan mengomentari hukum Romawi, termasuk metode glossator dan commentator. Selain itu, dijelaskan berbagai sumber penemuan hukum, seperti peradilan, yurisprudensi, doktrin, dan kebiasaan.
2.1 Sejarah Singkat Perkembangan Hukum
Bagian ini menelusuri sejarah perkembangan hukum sebagai disiplin ilmu, dimulai dari peradaban Yunani kuno dengan sistem pemerintahan Negara kota (polis). Diuraikan empat tahapan perkembangan pemikiran di Yunani yang membentuk dasar bagi sistem hukumnya. Kemudian dibahas peradaban Romawi dan pengaruhnya yang signifikan terhadap perkembangan hukum di Eropa, terutama melalui kodifikasi hukum Romawi dalam Corpus Iuris Civilis. Peran Universitas Bologna sebagai pusat studi hukum Romawi dan pengaruhnya terhadap perkembangan metode studi hukum juga dijelaskan. Bagian ini memberikan konteks historis penting untuk memahami perkembangan ilmu hukum hingga saat ini.
2.2 Sumber Penemuan Hukum
Sub-bab ini membahas berbagai sumber penemuan hukum. Fokus utama adalah pada peran hakim dalam proses penegakan hukum dan penemuan hukum, termasuk tanggung jawab dan kewenangan hakim dalam memutus perkara. Diulas juga berbagai sumber hukum lain yang dapat digunakan hakim dalam proses penemuan hukum, seperti peraturan perundang-undangan, hukum kebiasaan, yurisprudensi, doktrin, dan perjanjian internasional. Penjelasan ini menekankan pentingnya pemahaman yang komprehensif tentang berbagai sumber hukum dalam proses penegakan hukum yang adil dan proporsional.
2.3 Berbagai Aliran Penemuan Hukum
Bagian ini mengkaji berbagai aliran penemuan hukum yang muncul sebagai respons terhadap kodifikasi hukum pada abad ke-19. Aliran-aliran tersebut, yaitu legisme, begriffsjurisprudenz, interessenjurisprudenz, soziologische rechtsschule, dan sistem hukum terbuka, masing-masing menawarkan perspektif berbeda tentang sumber hukum dan peran hakim dalam proses penemuan hukum. Perbandingan dan analisis berbagai aliran ini membantu mahasiswa memahami perkembangan pemikiran hukum dan keragaman pendekatan dalam memahami dan menerapkan hukum. Diskusi ini juga membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.
III. Ruang Lingkup dan Tujuan Ilmu Hukum
Bagian ini akan membahas ruang lingkup ilmu hukum, termasuk sistem hukum, asas-asas hukum, tujuan ilmu hukum, dan klasifikasi hukum. Akan dijelaskan berbagai sistem hukum yang ada dan bagaimana asas-asas hukum berperan dalam membentuk sistem hukum tersebut. Kemudian akan diuraikan tujuan utama dari ilmu hukum dalam konteks kehidupan bermasyarakat dan bagaimana ilmu hukum diklasifikasikan ke dalam berbagai cabang.
IV. Konsep Dasar Ilmu Hukum
Bagian ini menguraikan konsep-konsep dasar ilmu hukum, seperti subjek hukum, objek hukum, hak dan kewajiban, peristiwa hukum, perbuatan melawan hukum, dan akibat hukum. Masing-masing konsep akan dijelaskan secara rinci dengan contoh-contoh kasus untuk mempermudah pemahaman.
V. Keadilan dan Kekuasaan dalam Ilmu Hukum
Bagian ini membahas konsep keadilan dan kekuasaan dalam konteks ilmu hukum, termasuk bagaimana keduanya saling berkaitan dan memengaruhi penerapan hukum. Konsep sanksi sebagai akibat hukum dan pengecualian kaidah hukum juga akan dibahas.
VI. Kedudukan Ilmu Hukum di Masyarakat
Bagian terakhir membahas kedudukan ilmu hukum dalam masyarakat, termasuk hubungannya dengan kaidah sosial dan kepentingan manusia. Relevansi kaidah hukum dengan kaidah lain juga akan diuraikan.
Referensi Dokumen
- Undang-Undang Dasar 1945 ( Tidak disebutkan )
- Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ( Tidak disebutkan )
- Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 ( Tidak disebutkan )
- KUH Perdata ( Tidak disebutkan )
- Al-Qur'an ( Tidak disebutkan )