PT Rexplast 9.667.772.062 8.726.108.610
Berli Dynaplast Co., Ltd., Thailand 8.599.388.015 14.189.863.653
PT Sanpak Unggul 28.935.366 23.382.120
Jumlah 18.296.095.443 22.939.354.383
30. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing untuk Perusahaan dan Anak Perusahaan (kecuali akun moneter mata uang asing untuk Anak Perusahaan di luar negeri) adalah sebagai berikut:
Mata Uang Asing
Jumlah Setara
$AS EUR SGD JPY THB CHF AUD GBP Rupiah
_ ________________
Aset
Kas dan setara kas 415.961 20.583 564.679 - 2.975 291 5 - 7.931.522.442 Piutang usaha 2.481.478 42.350 - - - - 14.850 - 22.953.061.554 Piutang lain-lain 306.666 58.389 38.563 - - - - - 3.724.511.847 Lain-lain 118.458 - - - - - - - 1.065.055.878 Kewajiban Hutang usaha (10.602.818) (199.197 ) (234.103 ) (9.798.286 ) - (17.868) (2.620 ) (179 ) (100.624.253.523 ) Hutang lain-lain (351.824) (257.122 ) (1.001.524 ) (50.053.032 ) (265 ) - (73 ) - (18.749.439.318 ) Hutang pembelian mesin - - - (24.418.500 ) (2.325.000 ) (1.395.000) - - (16.779.561.577 ) Hutang bank jangka pendek (3.810.000) - - (663.984.000 ) - - - - (107.483.351.436 )
_ ________________
Kewajiban - bersih (11.442.079) (334.997 ) (632.385 ) (748.253.818 ) (2.322.290 ) (1.412.577) 12.162 (179 ) (207.962.454.133 )
Tabel berikut ini menampilkan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing berdasarkan kurs tengah mata uang asing yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia:
16 Februari 2011
1 Pound Sterling Inggris 14.371,51
1 Euro Eropa 12.024,85
1 Franc Swiss 9.216,92
1 Dolar Amerika Serikat 8.904,00
1 Dolar Australia 8.880,40
1 Dolar Singapura 6.951,37
1 Baht Thailand 290,08
1 Yen Jepang 106,30
Jika posisi aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan kurs tengah tanggal 16 Februari 2011, kewajiban moneter bersih Perusahaan akan mengalami penurunan sebesar Rp4.527.898.231.
Instrumen keuangan pokok Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lancar lain-lain, pinjaman karyawan, aset tidak lancar lain-lain - security deposits, hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lancar lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, hutang - pihak hubungan istimewa, hutang bank jangka panjang dan hutang lain-lain jangka panjang.
Perusahaan dan Anak Perusahaan terpengaruh terhadap risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen senior Perusahaan dan Anak Perusahaan mengawasi manajemen risiko atas risiko-risiko tersebut.
Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko sebagaimana dirangkum di bawah ini: Risiko pasar
Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Harga pasar mengandung dua tipe risiko: risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan yang terpengaruh oleh risiko pasar termasuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lancar lain-lain, pinjaman karyawan, aset tidak lancar lain-lain - security deposits, hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lancar lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, hutang - pihak hubungan istimewa, hutang bank jangka panjang dan hutang lain-lain jangka panjang.
Risiko tingkat suku bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan dan Anak Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan hutang bank jangka pendek dan hutang bank jangka panjang dengan suku bunga mengambang yang dimiliki Perusahaan dan Anak Perusahaan. Perusahaan dan Anak perusahaan mengelola risiko ini dengan melakukan pinjaman dalam beberapa mata uang asing dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat suku bunga yang lebih rendah.
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak konsolidasian dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut:
Kenaikan/ Dampak terhadap
penurunan dalam laba sebelum
satuan poin beban pajak
31 Desember 2010
Rupiah +100 2.869.269.114
Baht Thailand + 50 625.620.958
Dolar Amerika Serikat + 50 172.952.176
Yen Jepang + 10 69.175.264
Dong Vietnam +100 25.386.557
Rupiah -100 (2.869.269.114)
Baht Thailand - 50 (625.620.958)
Dolar Amerika Serikat - 50 (172.952.176)
Yen Jepang - 10 (69.175.264)
Risiko mata uang asing
Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Perusahaan dan Anak Perusahaan terpengaruh resiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan piutang usaha, hutang bank jangka pendek, hutang usaha dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, Baht Thailand dan Yen Jepang. Perusahaan dan Anak perusahaan mengelola risiko ini dengan melakukan pinjaman dalam beberapa mata uang asing dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat suku bunga yang lebih rendah, sehingga resiko fluktuasi mata uang asing dapat dikompensasikan dengan biaya bunga yang lebih rendah dari pinjaman dalam beberapa mata uang asing yang diperoleh.
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran Rupiah terhadap mata uang asing, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan konsolidasian sebagai berikut:
Dampak terhadap
Perubahan laba sebelum
Tingkat Rp beban pajak
31 Desember 2010
Baht Thailand + 2% 5.818.487.458
Dolar Amerika Serikat + 2% 4.350.993.893
Yen Jepang + 3% 3.243.986.060
Baht Thailand - 2% (5.818.487.458)
Dolar Amerika Serikat - 2% (4.350.993.893)
Yen Jepang - 3% (3.243.986.060)
Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan dan Anak Perusahaan hanya terkena risiko kredit dari kegiatan operasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh Direksi sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit pelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur. Persyaratan untuk penurunan nilai dianalisis setiap tanggal pelaporan dan dinilai berdasarkan penelaahan kolektibilitas saldo setiap akhir periode.
Risiko likuiditas
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Perusahaan dan Anak Perusahaan menjaga keseimbangan antara kesinambungan penagihan piutang serta melalui fleksibilitas penggunaan hutang bank untuk mengelola risiko likuiditas.
Risiko likuiditas (lanjutan)
Tabel berikut ini menunjukan profil jangka waktu pembayaran kewajiban Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan pembayaran dalam kontrak.
< 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 3 tahum > 3 tahun Jumlah
Hutang bank jangka pendek 250.380.941.704 - - - 250.380.941.704
Hutang usaha
Pihak ketiga 185.350.873.694 - - - 185.350.873.694
Pihak hubungan istimewa 1.399.103.469 - - - 1.399.103.469
Biaya yang masih harus dibayar 55.405.805.040 - - - 55.405.805.040
Bagian hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Bank 97.643.999.655 - - - 97.643.999.655
Sewa pembiayaan 1.003.016.781 - - - 1.003.016.781
Lain-lain 28.571.601.531 - - - 28.571.601.531
Hutang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Bank - 74.712.181.545 70.285.125.074 73.499.332.211 218.496.638.830 Sewa pembiayaan - 596.398.402 376.171.606 - 972.570.008 Lain-lain - 7.873.018.375 - - 7.873.018.375 Jumlah 619.755.341.874 83.181.598.322 70.661.296.680 73.499.332.211 847.097.569.087