• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari:

Dalam dokumen PT Dynaplast Tbk. dan Anak Perusahaan (Halaman 45-51)

Hutang usaha dari pihak hubungan istimewa tersebut menggambarkan 0,14% dan 0,01% masing-masing dari jumlah kewajiban konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak ada jaminan yang diberikan Perusahaan dan Anak Perusahaan atas hutang usaha di atas.

Rincian umur hutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

2010 2009

Sampai dengan 1 bulan 109.297.456.157 94.000.476.922

1 bulan - 3 bulan 52.689.363.619 46.197.925.506

3 bulan - 6 bulan 18.138.081.271 15.113.402.555

Lebih dari 6 bulan 6.625.076.116 1.732.964.171

Jumlah 186.749.977.163 157.044.769.154

17. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari:

2010 2009 Pajak penghasilan Pasal 4 (2) 13.138.250 115.322.500 Pasal 21 2.733.783.539 2.009.771.039 Pasal 23 123.170.132 272.041.637 Pasal 25 - Desember 1.148.233.751 279.464.539 Pasal 26 1.154.073 3.379.574 Pasal 29 (Catatan 27) 1.229.805.935 4.821.438.094

Pajak pertambahan nilai 125.313.102 2.173.585.532

Jumlah 5.374.598.782 9.675.002.915

Kewajiban jangka panjang terdiri dari:

2010 2009

Hutang bank

Perusahaan

PT Bank UOB Buana 87.141.339.202 -

PT Bank OCBC Indonesia 75.767.875.333 67.348.000.000

PT Bank DBS Indonesia 25.310.731.838 63.333.333.332

PT Bank Central Asia Tbk. 22.600.064.289 11.250.000.000

Anak Perusahaan

Berli Dynaplast Co., Ltd., Thailand

Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Thailand

(THB100.000.000) 29.865.500.000 -

Siam Commercial Bank Public Co., Ltd., Thailand (THB75.000.000 pada tahun 2010

dan THB100.000.000 pada tahun 2009) 22.399.125.000 28.203.000.000 Bangkok Bank Public Co., Ltd., Thailand

(THB25.000.000) - 7.050.750.000

PT Sanpak Unggul

PT Bank UOB Buana 7.400.000.000 -

PT Rexplast

PT Bank UOB Buana*) 12.000.000.000 10.000.000.000

PT Bank Central Asia Tbk. 512.717.349 1.538.152.048

Dynaplast Packaging Vietnam Co., Ltd., Vietnam

United Overseas Bank Limited, Vietnam

($AS3.656.898 dan VND1.345.275.538 pada tahun 2010; VND748.230.000

dan $AS3.503.256 pada tahun 2009) 33.143.285.474 32.434.134.168

Hutang sewa pembiayaan (Catatan 11) 1.975.586.789 3.337.786.753

Jumlah 318.116.225.274 224.495.156.301

Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo

dalam waktu satu tahun:

Hutang bank 97.643.999.655 82.630.658.709

Hutang sewa pembiayaan (Catatan 11) 1.003.016.781 1.781.167.268

Jumlah bagian yang akan jatuh tempo

dalam waktu satu tahun 98.647.016.436 84.411.825.977

Bagian jangka panjang

Hutang bank 218.496.638.830 138.526.710.839

Hutang sewa pembiayaan (Catatan 11) 972.570.008 1.556.619.485

Jumlah 219.469.208.838 140.083.330.324

*) Pada tahun 2009 sebagai PT Bank UOB Indonesia yang pada tahun 2010 merger ke PT Bank UOB Buana.

Hutang Bank Perusahaan

Pada tanggal 14 Oktober 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Amortizing Term Loan dari PT Bank UOB Buana dengan pagu pinjaman sebesar Rp90.000.000.000. Pinjaman ini akan dibayar secara bertahap dalam 60 (enam puluh) kali angsuran bulanan masing-masing sebesar Rp1.000.000.000 untuk tahun pertama, kedua dan ketiga, dan Rp2.500.000.000 untuk tahun keempat dan kelima, dimulai pada bulan November 2010 hingga bulan Oktober 2015. Pinjaman ini dijamin dengan kepemilikan saham pada PT Rexplast yang dimiliki oleh Perusahaan (Catatan 3).

Pada tanggal 29 Juli 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas Amortizing Term Loan dari PT Bank OCBC Indonesia dengan pagu pinjaman sebesar Rp40.000.000.000. Pinjaman ini akan dibayar secara bertahap dalam 12 (dua belas) kali angsuran triwulanan masing-masing sebesar Rp3.333.333.333 yang dimulai pada bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan Juli 2013. Pada tanggal 10 Desember 2009, Perusahaan memperoleh 2 (dua) fasilitas tambahan Amortizing Term Loan dengan pagu pinjaman masing-masing sebesar Rp50.000.000.000. Pinjaman tambahan pertama ini akan dibayar secara bertahap dalam 16 (enam belas) kali angsuran triwulanan masing-masing sebesar Rp3.125.000.000 yang dimulai pada bulan Maret 2010 sampai dengan Desember 2013. Pinjaman tambahan kedua akan dibayar secara bertahap dalam 12 (dua belas) kali angsuran triwulanan masing-masing sebesar Rp2.500.000.000 untuk tahun pertama, Rp3.750.000.000 untuk tahun kedua dan Rp6.250.000.000 untuk tahun ketiga, dimulai pada bulan Maret 2011 hingga Desember 2013. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, tanah, bangunan serta mesin dan peralatan pabrik milik Perusahaan (Catatan 6 dan 11). Sisa saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2010 adalah masing-masing sejumlah Rp28.604.583.333, Rp37.500.000.000 dan Rp9.663.292.000.

Pada tanggal 23 Agustus 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Amortizing Term Loan dari PT Bank DBS Indonesia dengan pagu pinjaman sebesar Rp100.000.000.000. Pinjaman ini akan dibayar secara bertahap dalam 48 (empat puluh delapan) kali angsuran bulanan masing-masing sebesar Rp500.000.000 untuk tahun pertama, Rp1.500.000.000 untuk tahun kedua dan Rp3.166.666.667 untuk tahun ketiga dan keempat, dimulai pada bulan September 2007 hingga bulan Agustus 2011. Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan serta mesin dan peralatan pabrik milik Perusahaan (Catatan 11).

Pada tanggal 27 Januari 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk. sebesar Rp45.000.000.000 yang dapat ditarik secara bertahap hingga tanggal 31 Desember 2005. Pinjaman ini akan dibayar dalam 60 (enam puluh) kali angsuran bulanan masing-masing sebesar Rp750.000.000, dimulai pada bulan April 2006 hingga bulan Maret 2011. Pada tanggal 1 Februari 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas tambahan Amortizing Term Loan dengan pagu pinjaman sebesar Rp24.400.000.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah menggunakan fasilitas tersebut sebesar Rp22.000.000.000. Pinjaman tambahan ini akan dibayar secara bertahap dalam 54 (lima puluh empat) kali angsuran bulanan masing-masing sebesar Rp407.407.407 yang dimulai pada bulan September 2010 sampai dengan Februari 2015. Pinjaman ini dijamin dengan mesin, tanah dan bangunan milik Perusahaan (Catatan 11).

Hutang Bank (lanjutan)

Berli Dynaplast Co., Ltd., Thailand

Pada tahun 2010, Berli Dynaplast Co., Ltd., memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Thailand, sebesar THB100.000.000 yang akan dibayar dalam 6 (enam) kali angsuran tengah tahunan masing-masing sebesar THB16.666.667 dimulai pada 31 Oktober 2011 hingga 30 April 2014. Pinjaman ini dijamin dengan Letter of Awareness dari Berli Jucker Public Co., Ltd. dan Perusahaan.

Pada tahun 2009, Berli Dynaplast Co., Ltd., memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari Siam Commercial Bank Public Company Limited, Thailand, sebesar THB100.000.000 yang akan dibayar dalam 4 (empat) kali angsuran tengah tahunan masing-masing sebesar THB25.000.000 dimulai pada tanggal 30 Desember 2010 hingga tanggal 29 Juni 2012. Pinjaman ini dijamin dengan Letter of

Awareness dari Berli Jucker Public Co., Ltd. dan Perusahaan.

Pada tahun 2005, Berli Dynaplast Co., Ltd., memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari Bangkok Bank Public Company Limited, Thailand, sebesar THB100.000.000 yang akan dibayar dalam 8 (delapan) kali angsuran setengah tahunan masing-masing sebesar THB12.500.000 dimulai pada tanggal 30 Mei 2007 hingga tanggal 30 November 2010. Pinjaman ini dijamin dengan Letter of

Awareness dari Berli Jucker Public Co., Ltd. dan Perusahaan. Pada tahun 2010, pinjaman tersebut

telas dilunasi. PT Sanpak Unggul

Pada tahun 2010, PT Sanpak Unggul memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari PT Bank UOB Buana sebesar Rp7.400.000.000 dengan tingkat suku bunga 10,2% per tahun. Pinjaman jangka panjang ini memiliki jangka waktu sampai dengan 14 Juni 2014 dan dijamin dengan piutang usaha, persediaan mesin, tanah dan bangunan milik PT Sanpak Unggul (Catatan 6, 8 dan 11). Pinjaman ini digunakan untuk menunjang kegiatan operasional PT Sanpak Unggul.

PT Rexplast

Pada tahun 2008, PT Rexplast memperoleh beberapa fasilitas kredit investasi dari PT Bank UOB Indonesia, sebesar Rp766.666.660 yang jatuh tempo pada berbagai tanggal dengan angsuran terakhir pada Januari 2009. Pada tahun 2009, PT Rexplast telah melunasi pinjaman tersebut. Selanjutnya, pada tahun 2009, PT Rexplast memperoleh fasilitas kredit investasi lain dari PT Bank UOB Indonesia, dengan batas maksimum sebesar Rp17.300.000.000 yang akan jatuh tempo pada berbagai tanggal dengan angsuran terakhir pada November 2013. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman jangka pendek (Catatan 15).

PT Rexplast memperoleh beberapa fasilitas kredit investasi dari PT Bank Central Asia Tbk. sebesar Rp17.000.000.000 dan Rp4.331.250.000 (setara dengan EUR346.500) yang akan jatuh tempo pada berbagai tanggal dengan angsuran terakhir pada Juni 2011. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman jangka pendek (Catatan 15).

Hutang Bank (lanjutan)

Dynaplast Packaging Vietnam Co., Ltd., Vietnam

Dynaplast Packaging Vietnam Co., Ltd. memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari United Overseas Bank Limited, Vietnam, (“UOB Vietnam”) sebesar $AS3.667.000 untuk membiayai pembelian mesin produksi dan pembangunan pabrik. Pinjaman ini memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dan pembayaran cicilan pertama pada dimulai bulan Januari 2009 hingga bulan Januari 2014 serta dijamin dengan Standby Letters of Credit yang dikeluarkan oleh UOB Indonesia atas nama UOB Vietnam, dan mesin yang dibiayai dan hak atas sewa tanah milik Dynaplast Packaging Vietnam Co., Ltd., Vietnam (Catatan 11).

Dynaplast Packaging Vietnam Co., Ltd., Vietnam memperoleh tambahan fasilitas pinjaman jangka panjang dari UOB Vietnam sebesar $AS500.000. Pinjaman ini memiliki jangka waktu 4 (empat) tahun dan dibayar dalam 13 (tiga belas) kali angsuran masing-masing sebesar $AS37.000 dengan pembayaran terakhir sebesar $AS56.000 yang dimulai pada bulan Juni 2010 hingga Juni 2013 serta dijaminkan dengan jaminan yang sama dengan fasilitas sebelumnya (Catatan 11).

Atas fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut, pihak bank menetapkan pembatasan-pembatasan tertentu terhadap Perusahaan dan Anak Perusahaan antara lain:

(i) Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu disyaratkan untuk menjaga rasio keuangan sebagai berikut:

- Rasio lancar diwajibkan melebihi 75% sejak tanggal 3 Juni 2009.

- Jumlah hutang terhadap jumlah aset bersih tidak lebih dari 120% hingga tanggal 31 Desember 2008, 100% mulai tanggal 1 Januari 2009 dan 120% mulai tanggal 3 Juni 2009. - Jumlah aset bersih sekurang-kurangnya sebesar Rp200.000.000.000.

- Rasio laba sebelum manfaat (beban) pajak dan penyusutan terhadap beban bunga diwajibkan lebih dari 4 kali.

- Interest service coverage ratio minimal 200%.

- Menjaga Debt Service Coverage Ratio tidak kurang dari 120%

(ii) Perusahaan wajib mempertahankan persentase kepemilikannya pada Anak Perusahaan tertentu. (iii) Perusahaan wajib membatasi pembagian jumlah dividen pada tahun berjalan.

(iv) Tidak menjual, mentransfer atau menghapus aset dengan jumlah yang signifikan tanpa sepengetahuan bank.

(v) Tidak melakukan penggabungan usaha dan likuidasi tanpa sepengetahuan bank.

(vi) Tidak mengubah status, anggaran dasar dan pemegang saham Perusahaan (kecuali pemegang saham publik) tanpa sepengetahuan bank.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian-perjanjian kredit di atas, kecuali pemenuhan rasio lancar untuk PT Bank DBS Indonesia (DBS) yang mengharuskan pemenuhan rasio lancar sebesar 80%. Pada tanggal 14 Februari 2011, Perusahaan telah menyampaikan surat kepada DBS untuk memperoleh persetujuan atas pelanggaran rasio tersebut. Sampai dengan tanggal laporan ini, belum diperoleh persetujuan waiver tersebut.

Berikut adalah suku bunga per tahun yang dibebankan pada pinjaman-pinjaman tersebut di atas:

2010 2009

Rupiah 8,62% - 14,75% 8,52% - 15,50%

Baht Thailand 3,80% - 4,21% 3,49% - 5,75%

Dolar Amerika Serikat 2,66% 2,66% - 5,05%

Kewajiban jangka panjang - lain-lain terdiri dari:

2010 2009

Perusahaan

JSW Plastics Machinery (S) Pte., Ltd., Singapura (JPY153.173.189 pada tahun 2010 dan

JPY152.500.000 pada tahun 2009) 16.909.572.488 15.509.905.750

Anak Perusahaan PT Sanpak Unggul

JSW Plastics Machinery (S) Pte., Ltd.,

Singapura (JPY31.346.000) 3.457.012.418 -

PT Rexplast

Polytype SA, Swiss (CHF1.395.000) 13.392.000.000 -

JSW Plastics Machinery (S) Pte., Ltd.,

Singapura (JPY24.418.500) 2.686.035.000 -

Jumlah 36.444.619.906 15.509.905.750

Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo

dalam waktu satu tahun:

Perusahaan 11.350.833.643 4.652.971.725

Anak Perusahaan 17.220.767.888 -

Jumlah bagian yang akan jatuh tempo

dalam waktu satu tahun 28.571.601.531 4.652.971.725

Bagian jangka panjang

Perusahaan 5.558.738.845 10.856.934.025 Anak Perusahaan 2.314.279.530 - Jumlah 7.873.018.375 10.856.934.025 Perusahaan

Pada tanggal 2 Juli 2009, Perusahaan membuat perjanjian untuk membeli 8 unit mesin moulding dengan fasilitas kredit tanpa bunga dari JSW Plastics Machinery (S) Pte., Ltd., Singapura dengan jumlah keseluruhan sebesar JPY152.500.000 (setara dengan Rp15.509.905.750) yang akan dilunasi dalam 5 kali cicilan sampai dengan tanggal 20 Maret 2012. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah menerima seluruh mesin tersebut.

Selanjutnya, pada tanggal 30 November 2009, Perusahaan membuat perjanjian untuk membeli 6 unit mesin moulding dengan fasilitas kredit tanpa bunga dari JSW Plastics Machinery (S) Pte., Ltd., Singapura dengan jumlah keseluruhan sebesar JPY53.345.000 (setara dengan Rp5.883.166.661), yang akan dilunasi dalam 5 kali cicilan sampai dengan tanggal 25 Juli 2012. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah menerima seluruh mesin tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2010, sisa saldo hutang Perusahaan atas kedua transaksi di atas adalah sejumlah JPY153.173.189 (setara dengan Rp16.909.572.488) dimana sebesar JPY102.922.500 (setara dengan Rp11.350.833.643) akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun.

PT Sanpak Unggul

Pada tahun 2010, PT Sanpak Unggul membuat perjanjian untuk membeli 2 unit mesin dengan fasilitas tanpa bunga dari JSW Electric Machinery Pte., Ltd., Singapura dengan jumlah keseluruhan sebesar JPY40.180.000 (setara dengan Rp4.196.344.794) yang akan dilunasi dalam 5 kali cicilan sampai dengan tanggal 12 Juli 2012. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, PT Sanpak Unggul telah menerima seluruh mesin tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2010, sisa saldo hutang PT Sanpak Unggul atas transaksi di atas adalah sejumlah JPY31.346.000 (setara dengan Rp3.457.012.418) dimana sebesar JPY18.480.000 (setara dengan Rp2.038.077.888) akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun.

PT Rexplast

Pada tahun 2010, PT Rexplast membuat perjanjian untuk membeli 3 unit mesin dengan fasilitas tanpa bunga dari JSW Electric Machinery Pte., Ltd., Singapura dengan jumlah keseluruhan sebesar JPY 32.558.000 (setara dengan Rp3.432.700.764) yang akan dilunasi dalam 5 kali cicilan sampai dengan bulan Juni 2011. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, PT Rexplast telah menerima seluruh mesin tersebut.

Selain itu, PT Rexplast juga membuat perjanjian untuk membeli 1 unit mesin dengan fasilitas tanpa bunga dari Polytype SA, Swiss sebesar CHF1.550.000 (setara dengan Rp13.314.500.000) yang akan dilunasi dalam 3 kali cicilan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, PT Rexplast telah menerima mesin tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2010, sisa saldo hutang PT Rexplast atas kedua transaksi di atas adalah sejumlah JPY21.418.500 dan CHF1.395.000 (secara total setara dengan Rp16.078.035.000) dimana sebesar JPY21.418.500 dan CHF1.301.717 (secara total setara dengan Rp15.182.690.000) akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun.

Dalam dokumen PT Dynaplast Tbk. dan Anak Perusahaan (Halaman 45-51)

Dokumen terkait