• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASET DAN LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan) CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (continued)

ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

30. ASET DAN LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan) CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (continued)

Jaminan reklamasi dan penutupan tambang BBK (lanjuntan)

Reclamation and mine closure guarantee for BBK (continued)

Sehubungan dengan hal ini, manajemen BBK memfokuskan upaya manajemen untuk mendapatkan izin pinjam pakai kawasan hutan. Oleh karena hal ini, manajemen BBK belum melakukan penempatan jaminan reklamasi untuk IUP - Operasi Produksi Wilayah Bukit Kendi. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, manajemen BBK masih melakukan negosiasi dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penundaan penempatan jaminan reklamasi.

In regard to this matter, the management of BBK applied to obtain the necessary land-use permit for

the forestry area. Because of this, BBK’s

management has not placed a reclamation guarantee for Bukit Kendi IUP – Production Operation. Up to the date of these financial statements, management are still in negotiation with the authorities to postpone the reclamation guarantee placement.

Peraturan Menteri No. 09/2012 Ministerial Regulation No. 09/2012

Pada tanggal 6 Januari 2012, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 09/2012 yang menjelaskan tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (“PNBP”) yang berlaku pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Peraturan ini berlaku efektif tanggal 6 Januari 2012.

On January 6, 2012 the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 09/2012 outlining the type and rate from

Government’s share of income (“PNBP”) applicable

to Ministry of Energy and Mineral Resources. This regulation is effective January 6, 2012.

Peraturan Menteri No. 09/2012 mengatur: Ministerial Regulation No. 09/2012 governs, among other things, the following:

- jenis dan tarif penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;

- bagian pemerintah selain penerimaan negara bukan pajak adalah 4% dari keuntungan bersih pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) operasi produksi untuk mineral logam dan batubara.

- type and rate from Government’s share of

income applicable to Ministry of Energy and Mineral Resources;

- the amount of Government’s portion excluding

PNBP is 4% from net income of holders of Special Mining Business Licence.

Peraturan ini juga mengharuskan perusahaan pertambangan untuk menyetorkan seluruh penerimaan bukan pajak secepatnya ke kas negara. Royalti akan dihitung berdasarkan tarif kalori batubara terhadap harga jual aktual, seperti yang dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri No. 09/2012.

This regulation also requires mining companies to

pay all Government’s non-tax revenue to state treasury. Royalty fees will be calculated based on rate of coal calory of actual sales price as further explained in Ministerial Regulation No. 09/2012.

Pada tanggal 21 Maret 2013, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara No. 644.K/30/DJB/2013 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor 999.K/30/DJB/2011 tentang tata cara Penetapan Besaran Biaya Penyesuaian Harga Patokan Batubara, yang antara lain mengatur:

On March 21, 2013, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Decree of General

Director of Mineral and Coal

No. 644.K/30/DJB/2013 amendments Decree of

General Director of Mineral and Coal

No. 999.K/30/DJB/2011 on Procedures for

Determination of Coal Benchmark Price

151 - Harga batubara adalah harga yang disepakati

antara penjual dan pembeli batubara pada suatu saat tertentu dengan mengacu HPB; - Harga aktual batubara adalah harga batubara

setelah perhitungan penyesuaian harga termasuk biaya pengiriman melalui kapal, biaya angkutan tongkang, biaya surveyor, biaya angkutan truk, biaya angkutan kereta api dan biaya asuransi;

- Coal price is price agreed by seller and buyer in certain time based on HPB;

- Actual price is coal price after calculation of price adjustment including transhipment cost, barge cost, surveyor cost, truck cost train loading cost and insurance cost;

Pada tanggal 24 Maret 2011, Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi mengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal No. 515.K/32/DJB/2011 tentang Formula untuk Penetapan Harga Patokan Batubara, yang antara lain mengatur:

On March 24, 2011, the Director General of Minerals, Coal, and Geothermal issued Director General Regulation No. 515.K/32/DJB/2011 on the Formula for Setting the Coal Benchmark Price, which states that:

- Menetapkan harga patokan batubara setiap bulan berdasarkan formula yang mengacu pada rata-rata beberapa indeks harga batubara;

- The coal benchmark price is set every month based on a formula which is the average of several coal price indices;

- Harga patokan batubara wajib digunakan sebagai acuan dalam penjualan batubara; dan

- The coal benchmark price should be used as the basis for coal sales; and

- Untuk penjualan batubara yang dilakukan secara jangka waktu tertentu, harga batubara mengacu pada rata-rata 3 (tiga) harga patokan terakhir pada bulan dimana dilakukan kesepakatan harga.

- For the coal sales on a term basis, the coal price is based on the average of the 3 (three) last benchmarked prices in the month where the price was agreed.

Peraturan Menteri No. 24/2016 Ministerial Regulation No. 24/2016

Pada tanggal 6 September 2016, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan Peraturan Menteri No. 24/2016 yang mengubah Peraturan Menteri ESDM No. 9/2016 tentang Tata Cara Penyediaan dan Penetapan Harga Batubara untuk Pembangkit Listrik Mulut Tambang. Perubahan Peraturan Menteri tersebut mengatur mengenai:

On April September 6, 2016, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 24/2016 which amended previous Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 9/2016 related to Procedures for Supply of Coal and for Determining The Price of Coal for Power Plant at the Entrance of the Mine. This amended regulation governs:

- penyediaan batubara untuk pengembangan pembangkit listrik mulut tambang yang harus berdasarkan perjanjian jual beli.

- penetapan harga batubara dihitung di titik jual fasilitas stockpile pembangkit listrik mulut tambang berdasarkan harga dasar batubara ditambah iuran produksi/royalti dengan memperhitungkan ekskalasi.

- harga dasar batubara dihitung berdasarkan formula biaya produksi ditambah marjin yang mencakup keuntungan dan risiko perusahaan tambang paling rendah sebesar 15% dan paling tinggi sebesar 25% dari total biaya produksi.

- the supply of coal for the development of mine-mouth power plants which should be conducted based on the coal sale and purchase agreement.

- determination of coal price at the stockpile facility selling point of the mine-mouth power plant based on coal base price plus production/royalti contribution after calculating for escalation.

- the coal base price is calculated based on a formula of production costs plus margin which covers profit and risks of the mining company in the minimum amount of 15% and the maximum amount of 25% from total production costs.

30. ASET DAN LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan) 30. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (continued)

Peraturan Menteri No. 24/2016 (lanjutan) Ministerial Regulation No. 24/2016 (continued)

Sampai tanggal diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian interim ini, Perusahaan masih mengevaluasi dampak peraturan ini terhadap laporan keuangan konsolidasian interim .

As of the date of issue of these interim consolidated financial statements, the Company is still evaluating the impact of this regulation on the interim consolidated financial statements.

Peraturan Menteri Perdagangan No. 39/M-DAG/PER/7/2014

Minister of Trade Regulation No. 39/M-DAG/PER/7/2014

Pada tanggal 15 Juli 2014, Menteri Perdagangan mengeluarkan Peraturan No. 39/M-DAG/PER/7/2014 mengenai Ketentuan Ekspor Batubara dan Produk Batubara yang mana implementasi peraturan ini dilakukan berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara No. 714.K/30/DJB/2014 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pemberian Rekomendasi Eksportir Terdaftar Batubara tanggal 12 Agustus 2014.

On July 15, 2014, the Minister of Trade issued Regulation No. 39/M-DAG/PER/7/2014 about the Provision on Export of Coal and Coal Products in which implementation is based on Regulation of the Director General of Mineral and Coal No. 714.K/30/DJB/2014 on the Procedure and Criteria for the Granting of Registered Coal Exporter Recommendations dated August 12, 2014.

Para pemegang PKP2B, IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi dan IUP Operasi Produksi Khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengangkutan dan Penjualan dapat melakukan penjualan ke luar negeri setelah mendapatkan pengakuan sebagai Eksportir Terdaftar Batubara (“ET-Batubara”) dari Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan.

Holders of PKP2B, Production Operation Mining

Business Permits (“IUP”), Special Production

Operation IUP, Special Production Operation IUP for Processing and Purification and Special Production Operation IUP for Transportation and Sales may conduct export sales after being

acknowledged as a Registered Coal Exporter (“ET

-Batubara”) by the Director General of International

Trade, Ministry of Trade.

Pada tanggal 9 September 2014, Kelompok Usaha telah mendapatkan pengakuan sebagai ET-Batubara dan telah memenuhi persyaratan terkait eskpor batubara.

As of September 9, 2014, the Group has obtained acknowledgement as ET-Batubara and has met all requirements related to coal export.

Perkara-perkara dalam proses di pengadilan Outstanding court cases still in progress

Perusahaan (Penggugat) merupakan perusahaan yang dikendalikan oleh Negara yang bergerak di bidang energi berbasis pertambangan batubara yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1981. Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan memperoleh Kuasa Pertambangan (“KP”) Penyelidikan Umum berdasarkan Keputusan Dirjen Pertambangan Umum No. 644.K/2012/DDJP/1990 tanggal 20 Desember 1990 meliputi Kabupaten Lahat dan Muara Enim, Sumatera Selatan, yang kemudian ditingkatkan salah satunya menjadi KP Eksplorasi berdasarkan Keputusan Dirjen Pertambangan Umum No. 91.K/2013/DDJP/1995 tangal 16 Maret

The Company (Plaintiff) is a company controlled by a coal mining-based energy company established on March 2, 1981. In carrying out its business, the Company obtains Mining Authorization. General Investigation based on Decision of General Director General of Mining No . 644.K / 2012 / DDJP / 1990 dated December 20, 1990 covering Lahat and Muara Enim districts, South Sumatra, which was later upgraded to one of the Exploration based on the Decree of the Director General of General Mining. 91.K / 2013 / DDJP / 1995 dated March 16, 1995 covering the area of Lahat Regency, South Sumatra.

153

Perkara-perkara dalam proses di pengadilan Outstanding court cases still in progress

(lanjutan)

Berdasarkan perizinan yang telah didapatkan tersebut, Perusahaan telah melakukan pembebasan tanah seluas ±631 Ha milik PT Padang Bolak Jaya (Turut Tergugat I) yang masih berada dalam area KP Eksplorasi milik Perusahaan tepatnya di Desa Kebur Kecamatan Merapi, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, dengan nilai ganti kerugian Rp. 3.896.160.282 dan telah dibuat Akta Pengoperan Hak No. 05 tanggal 8 Oktober 1996 yang dibuat Rosliza SH Notaris di Lahat serta tidak pernah diperjualbelikan, digadaikan atau dipindahtangankan oleh Perusahaan.

(continued)

Based on the licensing, Company has acquired land of ±631 Ha of land owned by PT Padang Bolak Jaya (Participant of Defendant I) still within the mining power exploration area owned by the Company, precisely in Kebur Village, Merapi District, Lahat Regency, South Sumatra, with compensation value Rp 3.896.160.282,00 and has been made the Right Issue Deed No. 05 dated October 8, 1996 made by Rosliza, SH - Notary in Lahat and never traded, pledged or transferred by the Company.

Terhadap tanah yang telah dibebaskan dan menjadi hak Perusahaan tersebut, sejak tahun 2006-2013 Perusahaan telah melakukan penjagaan melalui perjanjian dengan pihak ketiga dan pada tahun 2008 diketahui bahwa PT Mustika Indah Permai (Tergugat) telah menguasai dan melakukan aktivitas pengeboran pada tanah Perusahaan, dimana peta Izin Usaha Pertambangan milik Tergugat ternyata masuk ke dalam peta tanah yang telah dibebaskan milik Perusahaan. Perusahaan telah meminta Tergugat untuk tidak menguasai dan melakukan aktifitas diatas tanah milik Perusahaan dengan melakukan segala upaya dari mulai mediasi yang difasilitasi oleh Pemda dan DPRD Lahat, dan meminta bantuan Kejaksaan Tinggi Sumsel namun tidak menghasilkan kesepakatan. Diketahui kemudian PT Adaro Energy Tbk (Turut Tergugat II) telah mengakuisisi saham Tergugat sebesar 75% melalui anak Perusahaan Turut Tergugat II yaitu PT Alam Tri Abadi (Turut Tergugat III).

Pada tanggal 14 Maret 2018, Perusahaan kemudian mendaftarkan gugatan perdata Perbuatan Melawan Hukum di Pengadilan Negeri Lahat dengan register perkara No. 3/Pdt.G/2018/Pn.Lht tanggal 14 Maret 2018 antara PT Bukit Asam Tbk selaku Perusahaan melawan PT Mustika Indah Permai (Tergugat), PT Padang Bolak Jaya (Turut Tergugat I), PT Adaro Energy Tbk (Turut Tergugat II), dan PT Alam Tri Abadi (Turut Tergugat III).

With respect to the land that has been acquired and the rights of the Company, since 2006-2013 the Company has guarded through an agreement with a third party and in 2008 it was found that PT Mustika Indah Permai (the Defendant) has mastered and conducted drilling activities on the Company's land, The Defendant's Mining Business License turns into a land map that has been acquired by the Company. The Company has requested the Defendant not to control and perform activities on the Company's land by making every effort from mediation facilitated by the Regional Government and Lahat Parliament, and requesting assistance from the High Prosecutor's Office of South Sumatera but did not result in an agreement. Known then PT Adaro Energy Tbk (Acting Defendant II) has acquired the Defendant's share of 75% through the subsidiary of Defendant II, PT Alam Tri Abadi (Defendant III).

On March 14, 2018, the Company registered a civil action lawsuit in the Lahat District Court with register case Number: 3 / Pdt.G / 2018 / Pn.Lht dated March 14, 2018 between PT Bukit Asam Tbk as the Company against PT Mustika Indah Permai (Defendant), PT Padang Bolak Jaya (Defendant I), PT Adaro Energy Tbk (Defendant II) , and PT Alam Tri Abadi (Participant of Defendant III).