• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASISTENSI, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN LATIHAN

22. Umum. Aswasdallat merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan untuk menjamin keberhasilan penyelenggaraan latihan. Asistensi tidak akan efektif dan bermanfaat tanpa diikuti dengan pengawasan dan pengendalian, demikian juga sebaliknya. Oleh karenanya kegiatan tersebut perlu dilakukan sesuai prosedur dan mekanisme yang telah ditetapkan

23. Kegiatan Asistensi Latihan. Suatu kegiatan memberikan bimbingan teknis latihan yang dilakukan oleh pemegang LKT tingkat pusat (Mabesad, Kodiklat TNI AD, Pus/Cab/Fung) dan pemegang LKT tingkat daerah (Kotama) kepada penyelenggara latihan serta badan/pejabat yang berhubungan dengan latihan agar memiliki kemampuan/keterampilan dalam menyelenggarakan latihan.

a. Tujuan dan sasaran.

1) Tujuan. Untuk memberikan kemampuan pengetahuan dan keterampilan menyelenggarakan latihan kepada badan/pejabat yang menangani bidang latihan.

2) Sasaran. Tercapainya tujuan dan sasaran latihan melalui penyelenggaraan latihan yang profesional, efektif, efisien dan modern.

b. Subjek dan Objek.

1) Pemegang LKT tingkat pusat.

a) Mabesad memberikan bimbingan teknis pada aspek program latihan meliputi :

(2) Ketepatan penjabaran program latihan yang meliputi : (a) Pemilihan dan penentuan skala prioritas. (b) Waktu pelaksanaan latihan.

(c) Penggunaan sistem dan metode latihan. (d) Efisiensi penggunaan dana.

(3) Keselarasan program latihan dengan penyelenggaraan latihan.

b) Kodiklat TNI AD memberikan bimbingan teknis pada aspek sistem dan metode latihan meliputi :

(1) Tingkat latihan yang dilaksanakan sesuai PPPA. (2) Prosedur penyelenggaraan latihan.

(3) Penelitian metode latihan. (4) Penyusunan Naskah latihan. (5) Mekanisme dan realisme latihan.

(6) Kualitas personel penyelenggara latihan.

(7) Kualitas dan kuantitas sarana/prasarana latihan.

(8) Relevansi materi latihan dengan pola operasi yang digunakan.

c) Pus/Cab/Fung memberikan bimbingan teknis pada aspek teknik dan taktik kecabangan/fungsi meliputi :

(1) Kondisi satuan.

(2) Penggunaan Buku-buku Petunjuk.

(3) Penerapan Teknik dan Taktik sesuai Kecabangan/ Fungsi.

(4) Penerapan Prosedur Operasi dengan Kecabangan/ Fungsi.

2) Pemegang LKT tingkat daerah (Kotama) memberikan bimbingan teknis tentang :

a) Penjabaran program latihan Kotama.

b) Penyelenggaraan latihan satuan/jajarannya.

c. Metode.

1) Penataran. Dengan memanggil para pejabat yang berhubungan dengan latihan untuk diberikan pengarahan dibidang latihan.

2) Dialog. Komunikasi antara Tim asistensi kepada pejabat yang berhubungan dengan latihan.

3) Diskusi. Membahas dan memecahkan berbagai persoalan bidang latihan.

4) Studi Dokumentasi. Menjelaskan berbagai Referensi yang digunakan sebagai pedoman/rujukan dalam latihan.

d. Bentuk kegiatan.

1) Asistensi latihan terpusat. Kegiatan bimbingan teknis tentang latihan kepada para pejabat/personel yang menangani bidang latihan melalui penataran yang diselenggarakan oleh TNI AD atau oleh Kotama (peserta penataran dipanggil untuk mengikuti penataran yang dipusatkan).

2) Asistensi latihan tersebar.

a) Atas dasar hasil pengawasan latihan. Kegiatan bimbingan teknis tentang latihan oleh pemegang LKT tingkat Pusat dan Daerah kepada penyelenggara latihan atau badan/pejabat yang berhubungan dengan latihan (Tim Asistensi latihan datang untuk memberikan bimbingan).

b) Atas dasar permintaan. Kegiatan bimbingan Teknis latihan oleh pemegang LKT tingkat Pusat atau Daerah atas dasar permintaan oleh Kotama/Penyelenggara latihan karena keterbatasan personel yang memiliki kemampuan dibidang teknis kecabangan/ fungsi yang

dimiliki Kotama/Penyelenggara latihan (Tim Asistensi latihan datang atas dasar permintaan untuk membantu penyelenggaraan latihan).

24. Kegiatan Pengawasan Latihan. Pengawasan Latihan adalah suatu kegiatan untuk mengawasi berlangsungnya penyelenggaraan latihan, yang dilakukan oleh pejabat/personel dari Mabesad, Kodiklat TNI AD, Pus/Cab/Fung dan Kotama terhadap penyelenggara, pelaku, sarana prasarana, metode dan perangkat latihan lain yang digunakan.

a. Tujuan.

1) Untuk mewujudkan keselarasan antara Program Latihan yang ditetapkan dengan penyelenggaraan latihan yang dilaksanakan.

2) Ketepatan dalam menerapkan sistem dan metode latihan yang ditentukan.

3) Ketepatan penggunaan Teknik, Taktik dan Prosedur Operasi sesuai Kecabangan/Fungsi.

4) Menghindari kesalahan dalam teknik penyelenggaraan latihan. b. Sasaran.

1) Rencana dan pelaksanaan latihan dapat konsisten dengan kebijaksanaan latihan yang ditetapkan dalam program latihan.

2) Validitas sistem dan metode latihan yang ditetapkan masih dapat digunakan atau tidak.

3) Validitas peranti lunak bidang latihan yang digunakan sebagai pedoman/rujukan.

4) Kualitas dan kuantitas sarana/prasarana latihan dapat diukur daya gunanya dalam mendukung penyelenggaraan latihan.

5) Kualitas dan kuantitas personel penyelenggara latihan (Pelatih) dan pendukung dapat dilihat tingkat keberhasilannya.

c. Subjek dan Objek. 1) Subjek.

a) Mabesad mengadakan pengawasan pada aspek keselarasan program latihan yang ditetapkan dengan pelaksanaan penyelenggaraan latihan.

b) Kodiklat TNI AD mengadakan pengawasan pada aspek sistem dan metode latihan.

c) Pus/Cab/Fung mengadakan pengawasan pada aspek taktik dan teknik yang digunakan sesuai Kecabangan/Fungsi.

d) Kotama mengadakan pengawasan latihan pada aspek teknik penyelenggaraan latihan.

2) Objek.

a) Peranti lunak yang berhubungan dengan latihan : b) Program latihan.

c) Sistem dan Metode latihan.

d) Penyelenggara dan pelaku latihan. e) Mekanisme dan Realisme latihan. f) Taktik dan teknik sesuai kecabangan. g) Produk latihan.

h) Sarana dan Prasarana latihan. i) Anggaran latihan.

d. Metode.

1) Peninjauan (Pengamatan) terhadap berlangsungnya penyelenggaraan latihan.

3) Studi Dokumentasi dengan cara melihat dan meneliti dokumen latihan yang dibuat atau yang dijadikan pedoman/ rujukan.

4) Kombinasi dari ketiga metode tersebut diatas. e. Bentuk kegiatan.

1) Inspeksi Komando, dilaksanakan oleh personel pemegang Komando terhadap satuan yang bersangkutan. Dalam hal ini Panglima/Komandan tersebut dapat melaksanakan kegiatan pengawasan dan sekaligus pengendalian dengan petunjuk ataupun teguran.

2) Kunjungan Staf, dilaksanakan oleh Pa Staf dari Komando Atasan (pembuat program).

3) Pengawasan latihan oleh Mabesad, mengadakan pengawasan pada aspek keselarasan program latihan yang ditetapkan dengan pelaksanaan penyelenggaraan latihan.

4) Pengawasan latihan oleh Kodiklat TNI AD, dilaksanakan oleh Pa Staf Sdirlat Kodiklat TNI AD pada aspek sistem dan metode latihan.

5) Pengawasan latihan oleh Pus/Cab/Fung, mengadakan pengawasan pada aspek Teknik dan Taktik yang digunakan sesuai kecabangan/fungsi. 6) Pengawasan dan Pemeriksaan (Wasrik), kegiatan ini hanya dilaksanakan oleh Tim Inspektorat baik tingkat Mabesad maupun Kotama. Objek Tim ini adalah pelaksanaan program, menyangkut :

a) Materi kegiatan.

b) Ketepatan waktu pelaksanaan.

c) Dukungan dana, sarana dan prasarana. d) Hambatan-hambatan yang ditemui.

7) Mempelajari laporan kegiatan laporan, berupa laporan pelaksanaan penyelenggaraan latihan, laporan bulanan, laporan triwulan, laporan semester dan laporan tahunan.

25. Kegiatan Pengendalian Latihan. Pengendalian Latihan adalah suatu proses tindakan oleh penyelenggara latihan atau pejabat yang bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan latihan untuk mengarahkan/mempengaruhi jalannya latihan dengan metode dan perangkat tertentu agar latihan dapat berlangsung sesuai skenario yang direncanakan.

a. Tujuan.

1) Untuk mewujudkan keselarasan antara Program Latihan yang ditetapkan dengan penyelenggaraan latihan.

2) Ketepatan dalam menerapkan sistem dan metode latihan yang ditentukan.

3) Ketepatan penggunaan Teknik, Taktik dan Prosedur Operasi sesuai Kecabangan/Fungsi.

4) Menghindari kesalahan dalam teknik penyelenggaraan latihan. b. Sasaran.

1) Terwujudnya rencana dan pelaksanaan latihan dapat konsisten dengan kebijaksanaan latihan yang ditetapkan dalam program latihan.

2) Kevaliditasan sistem dan metode latihan yang ditetapkan masih dapat digunakan atau tidak.

3) Kevaliditasan peranti lunak bidang latihan yang digunakan sebagai pedoman/rujukan.

4) Terwujudnya kualitas dan kuantitas sarana/prasarana latihan dapat diukur daya gunanya dalam mendukung penyelenggaraan latihan.

5) Terwujudnya kualitas dan kuantitas personel penyelenggara latihan (Pelatih) dan pendukung dapat dilihat tingkat keberhasilannya.

c. Subjek dan Objek. 1) Subjek.

a) Kotama/Penanggungjawab latihan mengadakan pengendalian latihan secara operasional maupun administratif terhadap penyelenggara latihan.

b) Penyelenggara latihan agar latihan dapat berlangsung sesuai skenario latihan mengadakan pengendalian latihan yang dilaksanakan oleh Pelatih, Wasit dan pengendali terhadap pelaku latihan.

2) Objek.

a) Peranti lunak yang berhubungan dengan latihan : b) Program latihan.

c) Sistem dan Metode latihan.

d) Penyelenggara dan pelaku latihan. e) Mekanisme dan Realisme latihan. f) Taktik dan teknik sesuai kecabangan. g) Produk latihan.

h) Sarana dan Prasarana latihan. i) Anggaran latihan.

d. Metode. Pengendalian latihan menggunakan metode pemberian instruksi kepada penyelenggara dan pelaku latihan.

e. Bentuk kegiatan.

1) Pengendalian Administratif. Merupakan pengendalian latihan tertulis terhadap hal-hal yang menyangkut administrasi untuk dapat mendukung penyelenggaraan latihan dengan bentuk :

a) Program latihan, merupakan salah satu sarana pengendalian yang memuat kegiatan, waktu dan dana. Program latihan merupakan pedoman utama penyelenggaraan latihan.

b) Direktif latihan. Direktif diterbitkan secara tersendiri sebagai lampiran Sprin Kasad. Direktif dari Pangkotama ditujukan kepada Komando penyelenggara latihan sebagai lampiran Sprin Panglima. Petunjuk latihan diterbitkan oleh Komando dibawah Kotama.

c) Rencana Garis Besar latihan, diterbitkan oleh Komando latihan memuat hal-hal secara garis besar tentang pelaksanaan latihan. Merupakan hal yang harus dikembangkan oleh Staf perancang latihan.

d) Naskah latihan, merupakan produk Komando Latihan secara lengkap yang merupakan paduan penyelenggaraan latihan bagi penyelenggara maupun pelaku tingkat Batalyon ke atas.

e) Rencana Lapangan, merupakan produk Komando Latihan memuat segala kebutuhan dan pekerjaan di lapangan yang dibuat oleh koordinator materi latihan.

f) Pencatatan Hasil Latihan, merupakan produk penyelenggara latihan sebagai bahan penyusun laporan latihan.

g) Laporan Latihan, merupakan produk Komando Latihan yang berisi hasil penyelenggaraan latihan disebut Buku III dan merupakan objek pengamatan tidak langsung oleh Komando atasan penyelenggara untuk mengendalikan mutu latihan selanjutnya. 2) Pengendalian Operasional. Dilaksanakan pada saat berlangsungnya pelaksanaan latihan agar latihan dapat berjalan sesuai rencana dan skenario yang ditetapkan. Penanggung jawab latihan atau Komandan latihan/Direktur Latihan dapat mengarahkan dan mempengaruhi jalannya latihan dalam bentuk :

a) Teguran dan pujian, merupakan tindakan pimpinan terhadap penyimpangan dan keberhasilan yang terjadi. Cara ini sangat efektif untuk membangkitkan motivasi peserta latihan untuk berbuat yang lebih baik. Teguran dan pujian dilaksanakan segera setelah pengamatan di lapangan atau dalam forum rapat-rapat.

b) Rapat latihan, diselenggarakan secara periodik (Rapim, Raker maupun Rakornis) atau bersifat situasional sesuai kebutuhan, termasuk paparan-paparan.

c) Konsultasi, dilakukan untuk memecahkan persoalan yang diajukan oleh Komando bawahan.

d) Perwasitan dan pengendalian latihan, merupakan kegiatan berupa tindakan yang dilakukan oleh Wasit dan pengendali latihan untuk mempengaruhi kegiatan pelaku agar sesuai skenario latihan yang telah dirancang. Pengendali berfungsi atas dasar informasi yang diberikan oleh Wasit.

26 Evaluasi.

a. Benar – Salah ( B – S ).

1) B – S Asistensi adalah suatu kegiatan bimbingan tehnis yang dilakukan oleh LKT tingkat pusat maupun dari kotama kepada penyelenggara suatu latihan.

2) B – S Pengawasan latihan yang dilaksanakan oleh kodiklat dititik beratkan kepada bidang keselarasan anggaran.

3) B – S Salah satu tujuan dari Aswasdallat adalah agar tujuan dan sasaran latihan dapat tercapai.

4) B –S Benetuk dari asisstensi ada dua yaitu asistensi latihan terpusat dan asistensi latuhan tersebar.

b. Pilihan.

1) Pernyataan dibawah ini adalah tujuan dari pengawasan latihan, kecuali

a) Untuk mewujudkan keselarasan antara program latihan yang ditetapkan.

b) Ketepatan dalam menerapkan sistem dan metode lat yang ditentukan.

c) Ketepatan penggunaan teknik,taktik dan prosedur operasi sesuai kecab/fung.

d) Menghindari kesalahan dalam teknik Garlat. e) Agar latihan dapat diukur.

2) Agar pelaksanaan asistensi dapat berjalan dengan baik , maka perlu dilakukan dengan metode-metode sebagai berikut,kecuali

a) Penataran. b) Diskusi. c) Dialog.

d) Kerja kelompok. e) Studi dokumentasi.

3) Kegiatan pengawasan latihan yang dititik beratkan pada aspek sistem dan metoda yang digunakan dilaksanakan oleh

a) Mabesad. b) Kodiklat. c) Pus/Cab/Fung d) Kotama. e) Satuan.

4) Bentuk – bentuk kegiatan dari pengawasan latihan adalah a) Inspeksi komando.

b) Kunjungan staf.

c) Pengawasan latihan oleh mabesad. d) Studi kasus.

e) Pengawasan latihan oleh Pus/Cab/Fung.

c. Isian.

1) Asistensi latihan yang dilaksanakan oleh kodiklat adalah memberikan bimbingan teknis pada aspek sistem dan metoda latihan yang meliputi :

a) Tingkat latihan yang dilaksanakan sesuai PPPA. b) ...

c) ... d) ... e) ...

2) Tujuan dilaksanakannya pengawasan latihan dari Mabesad,Kodiklat,Pus/Cab/Fung dan Kotama meliputi

a) Mewujudkan keselarasan antara program latihan yang ditetapkan dengan Garlat yang dilaksanakan.

b) ... c) ... d) ... e) ...

3) Objek dari dilaksanakannya pengawasan latihan adalah a) Piranti lunak yang berhubungan dengan latihan. b) ...

c) ... d) ... e) ...

4) Sasaran dari pelaksanaan pengendalian latihan adalah

a) Terwujudnya rencana dan pelaksanaan latihan dapat konsisten dengan kebijaksanaan latihan yang ditetapkan dalam program latihan. b) ...

c) ... d) ... e) ...

d. Uraian.

1). Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan pengendalian Administratif !

2) Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan pengendalian Operatif !

BAB VII

Dokumen terkait