• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN LATIHAN

14. Umum. Untuk mendapat efektifitas dan efesien didalam latihan perlu ditempuh suatu tata cara kerja yang berlaku bagi penyelenggaraan latihan. Tata cara tersebut diatur dalam proses kerja dimulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran latihan

15. Latihan Teknis. a. Perencanaan.

1) Setelah menerima direktif latihan, maka komandan latihan yang ditunjuk melaksanakan kegiatan :

a) Mempelajari direktif latihan tentang : (1) Tujuan dan Sasaran latihan. (2) Macam latihan.

(3) Peserta latihan.

(4) Waktu dan Tempat latihan. b) Membuat Rencana Garis Besar (RGB).

c) Paparan Rencana Garis Besar (RGB) kepada Penanggung jawab.

d) Menyempurnakan Rencana Garis Besar (RGB).

e) Menyusun Rencana Latihan bersama Staf perancang latihan yang ditunjuk.

f) Menyusun Rencana Lapangan dilakukan oleh Koordinator materi.

g) Distribusi Rencana Lapangan kepada para Pelatih. 2) Koordinasi dengan satuan/instansi terkait.

b. Persiapan.

1) Persiapan penyelenggara.

a) Menyusun Komando Latihan.

b) Memberi Briefing kepada Pelaku, Pelatih dan Penilai. c) Latihan pendahuluan/Penataran Pelatih.

d) Menyiapkan tempat medan latihan. e) Pengecekan akhir.

2) Persiapan Pelaku.

a) Menerima briefing dari Komandan Latihan.

b) Mengecek personel dan perlengkapan yang akan digunakan dalam latihan.

c) Pengecekan akhir. d) Pemindahan pasukan.

c. Pelaksanaan.

1) Pembukaan. Oleh Komandan latihan dan menyampaikan penekanan kembali tentang tujuan, sasaran dan keamanan latihan.

2) Mekanisme latihan. Sesuai dengan jenis/metoda latihan yang dilaksanakan antara pelaku dengan pelatih.

3) Debriefing/kaji ulang tentang materi latihan.

4) Penutupan latihan oleh Komandan latihan/komando latihan. d. Pengakhiran.

2) Pemeriksaan alat perlengkapan.

3) Kaji ulang secara keseluruhan tentang pelaksanaan latihan. 4) Perhitungan ganti rugi.

5) Laporan hasil latihan kepada Komandan Latihan.

16. Latihan Taktis.

a. Latihan Taktis dengan metoda : Drill, Geladi Peta, Geladi Model dan Geladi Medan.

1) Perencanaan.

a) Setelah menerima direktif latihan maka Komandan latihan yang ditunjuk melaksanakan kegiatan :

(1) Mempelajari direktif latihan tentang : (a) Tujuan dan Sasaran latihan. (b) Macam latihan.

(c) Peserta latihan.

(d) Waktu dan Tempat latihan. (2) Membuat Rencana Garis Besar.

(3) Paparan Rencana Garis Besar kepada penanggung jawab.

(4) Menyempurnakan Rencana Garis Besar. (5) Menyusun Rencana Latihan.

(6) Menyusun Rencana Lapangan.

(7) Menyusun Keadaan Umum dan Keadaan Khusus. (8) Menyusun Keadaan Khusus Lanjutan (bila ada). (9) Distribusi Rencana Lapangan.

b) Koordinasi dengan instansi terkait.

Catatan : Khusus untuk latihan perorangan dengan menggunakan metoda geladi peta, geladi model dan geladi medan, setelah

melengkapi Rencana Garis Besar (RGB) selanjutnya menyusun Keadaan Umum (Kaum), Keadaan Khusus (Kasus) dan Keadaan Khusus Lanjutan (Kasusla).

2) Persiapan.

a) Persiapan penyelenggara.

(1) Menyusun Komando Latihan.

(2) Memberi Briefing kepada Pelaku, Pelatih dan Penilai.

(3) Latihan pendahuluan/Penataran Pelatih. (4) Menyiapkan tempat/medan latihan. (5) Pengecekan akhir.

b) Persiapan Pelaku.

(1) Menerima briefing dari Komandan Latihan.

(2) Mengecek personel dan perlengkapan yang akan digunakan dalam latihan.

(3) Pengecekan akhir. (4) Pemindahan pasukan. 3) Pelaksanaan.

a) Pembukaan. Oleh Komandan latihan/koordinator dan menyampaikan penekanan kembali tentang tujuan, sasaran dan keamanan latihan.

b) Mekanisme latihan. Sesuai dengan jenis/metoda latihan yang dilaksanakan antara pelaku dengan pelatih.

c) Debriefing/kaji ulang selesai pelaksanaan latihan.

d) Penutupan latihan oleh Komandan latihan/komando latihan 4) Pengakhiran.

a) Rapat pelatih dipimpin Koordinator Latihan. b) Pemeriksaan alat perlengkapan.

c) Kaji ulang.

d) Perkiraan ganti rugi.

e) Laporan hasil latihan kepada Komandan Latihan.

b. Latihan Taktis dengan metoda : Geladi Posko, Geladi Mako, Geladi lapangan dan Manuver lapangan.

1) Perencanaan.

a) Setelah menerima direktif latihan dan menerima direktif latihan dari satuan atas.

(1) Periode/kegiatan pendahuluan (Tingkat Kotama).

(a) Mempelajari program latihan/direktif latihan disesuaikan dengan program latihan Kotama.

(b) Petunjuk perencaan Panglima/Komandan yang berisi :

i. Tujuan dan Sasaran latihan. ii. Macam latihan.

iii. Peserta latihan.

iv. Waktu dan Tempat latihan. (c) Perkiraan staf/Saran staf.

(d) Keputusan/Konsep latihan.

(e) Membuat direktif untuk satuan penyelenggaraan dan perintah kesiapan bagi satuan pelaku.

(f) Membentuk Komando geladi. Ruang lingkup Komando Geladi yang akan dibentuk disesuaikan dengan macam geladi dan tingkat satuan yang dilatih. Pada geladi taktis Kompi ke bawah komando geladi lebih sederhana, pada geladi taktis Batalyon ke atas komando geladi yang di bentuk sudah meliputi ruang

lingkup yaang luas antara lain kebutuhan staf, kelompok penasehat dan lain-lain. Direktur geladi dibantu oleh staf geladi menyusun organisasi pengendalian pelaksanaan geladi berdasarkan direktif yang diterima dari komandan atasannya.

(2) Periode/kegiatan permulaan (Tingkat Komando Geladi). (a) Mempelajari direktif latihan dan menyesuaikan dengan program latihan satuan.

(b) Petunjuk perencanaan Direktur Geladi kepada Staf tentang :

i. Tugas Komando Geladi. ii. Tujuan yang ingin dicapai. iii. Tema geladi.

iv. Waktu dan Tempat geladi. v. Organisasi geladi.

vi. Peserta geladi.

vii. Keharusan dan pembatasan selama geladi.

(c) Staf geladi mempelajari dan meneliti referensi-referensi latihan (Juklap, Juknik, juklak, Protap Satuan dan lain-lain).

(d) Membuat rencana geladi secara garis besar (rencana penggunaan waktu, rencana pengintaian dan rencana Banmin).

(e) Meninjau medan. Staf geladi melakukan peninjauan medan untuk memeriksa dan mencocokkan rencana yang telah disiapkan di peta. Bila pengintaian

diatas peta telah dilakukan maka rencana yang telah disusun tidak banyak mengalami perubahan. Dalam melaksanakan peninjauan medan, staf operasi melakukan pengecekan rencananya dimulai dari sasaran. Dia seolah-olah bertindak sebagai komadan satuan musuh.

Dari hasil pengintai ini staf operasi akan dapat merumuskan perkiraan operasi setting geladi yang memuat kemungkinan-kemungkinan cara bertindak satuan. Selama proses olah yudha akan menentukan alternatif-alternatif cara bertindak untuk setiap peristiwa dan segala kemungkinan serta kerugiannya dipakai sebagai pengarahan jawaban.

Selama peninjauan medan staf operasi telah dapat mengembangkan kemungkinan penyusunan rencana geladi dan skenario geladi yang akan diajukan kepada Direktur Geladi.

(f) Paparan I. Direktur Geladi, khususnya staf operasi setelah meninjau medan segera menyusun rencana geladi dan skenario geladi, selanjutnya konsep rencana geladi dan skenario geladi dipaparkan dihadapan Komandan/Panglima untuk meminta persetujuan. Dalam geladi Taktis untuk satuan kecil, pelaksanaan paparan ini jarang dilakukan karena suatu geladi sangat sederhana dan tidak memerlukan pengarahan-pengarahan yang terinci. Dalam geladi taktis untuk satuan besar, kegiatan ini harus dilaksanakan mengingat persoalan-persoalan yang akan timbul lebih komplek.

(g) Menyusun naskah geladi dan peninjauan medan secara detail. Naskah geladi yang disusun meliputi :

i. Buku I (Rahasia, warna merah). Naskah yang tergabung dalam buku ini hanya diberikan

kepada Pemimpin geladi, penasehat geladi, staf geladi, para wasit dan pengendali serta penilai. Buku ini berisi antara lain :

- Rencana Geladi. - Skenario Geladi.

- Rencana Operasi Geladi. - Ramalan Operasi Geladi. - Rencana Informasi Geladi. - Jawaban Persoalan.

- Petunjuk Khusus Wasit dan Pengendali.

ii. Buku II A (Terbatas, warna biru) Naskah yang tergabung dalam buku ini diberikan kepada semua peserta geladi kecuali unsur-unsur pelayanan. Buku ini berisi antara lain :

- Keadaan umum. - Keadaan Khusus. - Keadaan Lanjutan.

- Lampiran-lampiran yang diperlukan misalnya :

= Analisa Daerah Operasi (ADO).

= Ringkasan Intelijen.

= Susunan tempur kedua belah pihak.

iii. Buku II B (Terbatas, warna putih). Diberikan kepada semua peserta geladi. Buku ini berisi antara lain :

- Petunjuk geladi termasuk Juktatif, Jukhub dan lain-lain.

- Komando pengendalian geladi dengan lampirannya.

- Petunjuk tindakan keamanan.

(h) Paparan II. Direktur Geladi setelah menyelesai-kan naskah geladi pada waktu dan tempat yang telah ditentukan memberikan paparan dihadapan Komandan/-Panglima untuk mendapatkan koreksi.

(i) Menyempurnakan naskah geladi.

(j) Laporan dan paparan kepada Dan Atasan yang memerintahkan latihan.

(k) Merevisi dan memperbaiki kembali naskah sesuai dengan tanggapan-tanggapan dan saran perbaikan. (l) Distribusi naskah geladi.

b) Koordinasi dengan instansi atau satuan terkait.

Catatan : Untuk latihan gabungan dan latihan bersama diadakan rapat-rapat pendahuluan dengan mitra lain (Latgab) dan dengan negara sahabat (Latma).

2) Persiapan. Pada dasarnya dalam tahap ini kegiatan tulis menulis naskah geladi sudah selesai. Para peserta geladi sudah menerima naskah geladi sesuai dengan fungsinya, sehingga mereka sudah mempunyai gambaran apa yang harus mereka persiapkan dalam menghadapi tersebut. Dengan demikian baik Komando Geladi maupun satuan pelaku harus mempersiapkan diri agar pelaksanaan geladi dapat berjalan sesuai dengan rencana tanpa ada hambatan yang prinsip.

a) Persiapan oleh Komando Geladi.

(1) Apabila geladi yang dilaksanakan geladi lapangan, maka persiapan medan sangat diperlukan agar penyelenggaraan geladi dapat memberikan situasi lingkungan yang realistis. Kelompok yang mempersiapkan medan geladi dan melakukan pekerjaan-pekerjaan konstruksi yang

perlu di daerah latihan. Bila geladi yang diselenggarakan geladi taktis tanpa pasukan maka tempat geladi perlu dipersiapkan, selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap kesiapan personel dan Alongins.

(2) Para wasit dan pengendali harus ditatar terlebih dahulu sesuai dengan program latihan yang telah ditentukan. Sebagai pengecekan terakhir, diadakan geladi bersih terhadap personel wasit pengendali jauh sebelum geladi dimulai sehingga ada kesempatan untuk membetulkan kesalahan-kesalahan yang masih terjadi dan jadwal waktu bila perlu.

(3) Apabila dalam penyelenggaraan geladi diikutsertakan pasukan musuh yang berbentuk kerangka atau penimbul situasi, maka geladi bersih terhadap satuan musuh tersebut harus diadakan.

(4) Bila waktu mengijinkan, secara keseluruhan antara personel wasit dan pengendali musuh kerangka/bulsi harus diadakan dan dihadiri oleh Komandan yang bertanggung jawab tentang penyelenggaraan geladi. Sebaiknya geladi bersih ini diulang sampai mereka mengerti betul-betul tentang tugas kewajibannya.

b) Persiapan pelaku.

(1) Menyusun gelar Komando pelaku dengan perlengkapannya.

(2) Menerima briefing dari Komandan Latihan.

(3) Mengecek personel dan perlengkapan yang akan digunakan dalam latihan.

(4) Pemindahan pasukan.

a) Pembukaan oleh Pemimpin umum atau Direktur geladi atau Perwira yang ditunjuk.

b) Dalam geladi lapangan, permainan geladi biasanya dimulai dengan pemberian perintah pada satuan pelaku untuk memecahkan persoalan pertama, dalam hal ini komandan dari satuan pelaku membutuhkan informasi tentang musuh, medan dan cuaca. Informasi ini dapat diminta kepada satuan atas, tetangga atau memerintahkan kepada satuan bawahannya. Bila komandan satuan pelaku mengikuti prosedur ini maka pengendali akan memberikan informasi tersebut. Para wasit harus mencegah timbulnya situasi yang lebih cepat dari pertempuran, sehingga geladi berjalan dengan realistis. Komandan satuan pelaku harus bertanggung jawab terhadap keputusan taktis maupun perintah-perintah yang telah dikeluarkan, para wasit tidak dibenarkan mengambil alih inisiatif komandan satuan pelaku. Misalnya bila seorang komandan memerintahkan satuannya untuk melewati daerah yang terbuka dan ada tembakan dari musuh, maka wasit tidak dibenarkan untuk membatalkan perintah tersebut. Cara mempengaruhi tindakan pelaku tersebut antara lain dengan menciptakan situasi bahwa tembakan musuh lebih padat, sehingga pasukan tidak dapat bergerak maju. Tindakan pelaku mungkin akan merubah rencana manuvernya atau meminta bantuan tembakan kesatuan atasnya.

c) Dalam geladi peta dan geladi medan, satuan pelaku menerima keadaan lanjutan dan persoalan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan. Sedang dalam geladi posko, satuan pelaku menerima persoalan dari para pengendali dalam bentuk rencana informasi geladi/ramalan operasi geladi dengan interval waktu yang telah ditentukan. Skenario salah satu alat utama untuk mengendalikan geladi. Untuk memudahkan pengendalian geladi, skenario bergambar perlu dibuat untuk menggambarkan situasi yang timbul selama geladi berlangsung, sehingga mudah diketahui tindakan pelaku yang mungkin menyimpang. Para Wasit/Pengendali harus bertindak untuk mempengaruhi tindakan pelaku yang melakukan penyimpangan dengan menciptakan dan memberikan

informasi baru kepada satuan pelaku. Kepala Wasit dan Pengendali harus tetap memelihara mobilitas, kelancaran dan kelanjutan geladi.

4) Pengakhiran.

a) Menerima laporan dan tanggapan dari peserta geladi tentang penyelenggaraan geladi.

b) Mengkaji laporan dan tanggapan sebagai bahan untuk kaji ulang dan penyusunan laporan.

c) Pengkajian geladi kepada peserta geladi. Dalam geladi tingkat kompi kebawah, pengkajian geladi dapat segera diberikan setelah geladi selesai. Dalam geladi tingkat Batalyon keatas dan persoalan sudah kompleks, pengkajian geladi sebaiknya diberikan sekurang-kurangnya sehari setelah geladi selesai. Dengan demikian Dirgla akan mempunyai cukup waktu untuk meneliti dan mempersiapkan pengkajian geladi yang lebih sempurna.

d) Penyelesaian administrasi ganti rugi terhadap kerusakan harta benda milik rakyat dan hal-hal lainnya.

e) Pembuatan dan penyusunan laporan. Laporan harus dibuat lengkap meliputi hal-hal positif, dan negatif, hambatan-hambatan yang terjadi, kesimpulan dari pencapaian tujuan dan sasaran geladi serta saran perbaikan.

17. Evaluasi.

a. Benar – Salah ( B – S )

1) B – S Kegiatan meninjau medan adalah kegiatan pada tahap persiapan.

2) B – S Brifing pelaku dan pelatih merupakan kegiatan yang dilaksanakan pada tahap Perencanaan.

3) B – S Seorang Koordinator materi melaksanakan paparan kepada Pimpinan umum latihan.

4) B – S Setelah mempelajari tugas pada tahap perencanaan ,maka kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan membuat rencana sementara.

b. Pilihan.

1) Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap persiapan adalah, kecuali a) Mempelajari tugas.

b) Latihan pendahuluan.

c) Membuat rencana sementara. d) Mengatur kegiatan awal. e) Meinjau medan.

2) Pernyataan dibawah ini yang merupakan kegiatan pada tahap akhir adalah

a) Brifing pelaku. b) Paparan.

c) Latihan pendahuluan. d) Kaji ulang.

e) Penyiapan medan latihan.

3) Pada tahap persiapan ada kegiatan – kegiatan yang harus dilakukan,kecuali

a) Latihan pendahuluan. b) Brifing pelatih/pendukung. c) Penyiapan medan latihan. d) Evaluasi.

e) Mendirikan kolat.

4) Dibawah ini adalah salah satu kegiatan pada tahap akhir suatu penyelenggaraan latihan. a) Paparan. b) Membuat laporan. c) Latihan pendahuluan. d) Brifing pelaku. e) Meninjau medan. c. Isian.

1) Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan suatu penyelenggaraan latihan adalah

a) Mempelajari tugas.

b) ……….

c) ……….

d) ……….

e) ……….

2) Pada tahap persiapan penyelenggaraan suatu latihan ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan

b) ……….

c) ……….

d) ……….

e) ……….

3) Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap akhir suatu penyelenggaraan latihan adalah a) Kaji ulang. b) ……… c) ……… d) ……… e) ………...

4) Pada saat mempelajari tugas setelah menerima Direktif latihan ,apa saja yang harus dipelajari agar pelaksanan penyelenggaraan latihan dapat berjalan dengan baik.

a) Tujuan latihan. b) ……….. c) ………. d) ………. e) ……….. d. Uraian.

1) Jelaskan bagaimana kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan pada tiap tahap pada latihan teknik !

2) Jelaskan bagaimana kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tiap tahap pada latihan taktis !

BAB V

Dokumen terkait