BAB II LANDASAN TEORI
B. Pendidikan Agama Islam
3. Aspek-Aspek Pendidikan Agama Islam
Dalam Pendidikan Agama Islam sangat diperlukan adanya
keikutsertaan pendidik dalam membentuk sikap ataupun akhlak siswa
karena siswa tidak dapat belajar sendiri kecuali jika diarahkan, di bina
dan di bimbing dari segala aspeknya. Aspek-aspek Pendidikan Agama
Islam meliputi: “aspek aqidah, aspek ibadah, aspek akhlak dan aspek
sosial masyarakat”.10
a. Aspek Aqidah
Seorang pendidik hendaknya berusaha untuk memberikan
perhatian terhadap aqidah siswa dan mengajarkannya kalimat
sehingga ia akan tumbuh di atas aqidah islamiah yang benar. Cara
menanamkan keyakinan ini bukanlah dengan mengajarkan
ketrampilan berdebatan dan berargumentasi akan tetapi caranya
adalah dengan membaca Al-qur’an dan tafsirnya, membaca hadis
dan makna-maknanya serta dengan tugas-tugas ibadah yang lain.
Dengan demikian kepercayaan dan keyakinan akan terus bertambah
10. Zakiah Darajat, Metodologi Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 59.
kokoh sejalan dengan semakin seringnya dalil-dalil Al-qur’an yang
didengar olehnya dan juga sesuai dengan berbagai faidah yang biasa
ia ambil darinya.
Para rasul dan para nabi selalu memberikan perhatian yang
besar terhadap keselamatan aqidah para siswa mereka dalam firman
Allah SWT :
Artinya : Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada
anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".(QS.Al-Baqoroh:132) 11
Dalam mendidik aqidah dari pendidik yang akan diberikan
kepada siswa diantaranya adalah mengajarkan siswa untuk mencintai
Allah, menanamkan kecintaan terhadap nabi, dan mengajarkan
Al-qur’an.
b. Aspek Ibadah
Ibadah merupakan mengetahui ketentuan-ketentuan hukum
yang berkaitan dengan penghambatan seorang muslim kepada Allah
sebagai tuhannya. Sebagai hasil penelaah yang mendalam terhadap
dalil yang terdapat dalam Al-qur’an dan sunnah. Ibadah dalam arti
luas mencangkup berbagai kegiatan dan perbuatan yang dilakukan
untuk memenuhi berbagai kepentingan kehidupan dunia, yang
disertai mencari ridho Allah serta dijalankan dengan memperhatikan
norma-norma keagamaan. Ibadah dalam arti khusus adalah “suatu
upacara pengabdian yang sudah digariskan oleh syariat islam, baik
bentuknya, caranya, waktunya serta syarat dan rukunnya seperti
sholat, puasa, zakat, haji dan sebagainya. 12
c. Aspek Akhlak
Secara moralitas membaguskan akhlak merupakan salah satu
usaha untuk membentuk akhlak mulia anak agar baik dan mulia,
memiliki pribadi bermoral, berbudi pekerti yang baik. Berarti cara
tersebut sangat baik untuk mendidik akhlak siswa. Dalam proses ini
dijelaskan bahwa pembinaan akhlak merupakan panutan bagi umat
manusia untuk memiliki akhlak dan kepribadian baik yang
ditunjukkan oleh Al-qur’an dan Hadist nabi Muhammad SAW.
Pembinaan, pendidikan dan penanaman nilai-nilai Akhlakul karimah
sangat tepat bagi siswa agar didalam perkembangan akhlaknya tidak
mengalami hambatan dan penyimpangan kearah negatif.
Dengan demikian mereka akan menerima aqidah Al-qur’an
dan kemudian tumbuh dan berkembang diatas kecintaan kepada
Allah dan rosulnya dan mempunyai keterkaitan erat dengannya.
Selanjutnya mereka akan menjauhi diri sendiri dari rasa malu yang
tidak pada tempatnya. Ia akan menerima dan memberikan dengan
tatakerama yang santun dan juga melakukan interaksi social dengan
baik. Dalam pendidikan akhlak dari seorang pendidik yang akan
diberikan kepada siswa meliputi adab menghargai dan menghormati
orang lain. Menghormati dan menghargai orang lain adalah
perbuatan yang mulia. Dalam kehidupan sehari hari kita
menghormati dan menghargai yang lebih tua baik dalam perbuatan,
perkataan, dan seluruh tingkah laku yang terjadi di lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat.
d. Aspek Sosial Kemasyarakatan
Tujuan dari pendidikan sosial kemasyarakatan siswa adalah
agar siswa dapat beradaptasi dengan lingkungan masyarakat, dengan
orang-orang yang lebih dewasa atau dengan dewan guru bahkan
dengan teman-teman sebayanya agar mendapat peran positif.
Demikian juga terhindar dari sifat memikirkan diri sendiri dari rasa
malu tidak pada tempatnya.
4. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam harus mampu menciptakan manusia
yang berilmu pengetahuan tinggi. Dimana iman dan taqwanya menjadi
pengendali dalam penerapan atau pengamalannya dalam masyarakat.
Dengan demikian derajat dan martabat dari pribadinya selaku hamba
Allah tidak akan rendah dan tidak akan membahayakan umat islam
lainnya.
Tujuan Pendidikan Agama Islam yaitu “perwujudan dan pengabdian yang optimal kepada Allah SWT, untuk dapat melaksanakan
pengabdian tersebut harus dibina seluruh potensi yang dimilikinya yaitu
potensi spiritual, perasaan, kepekaan, dan sebagainya”. 13
Sedangkan Tujuan Pendidikan Agama Islam disekolah adalah
meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan
peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia
dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
Tuntunan Islam kepada para pendidik terlihat di dalam misi
Agama yang diturunkan oleh Allah dalam Al-qur’an surat :
Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam”. (QS. Al-Anbiyaa : 107 ).14
Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu pelajaran yang
sangat penting untuk dipelajari oleh siswa karena pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam ini didalamnya terdapat ajaran-ajaran yang
berfungsi untuk mengenalkan tentang ajaran Islam berupa ketauhidan
dan norma-norma dalam agama Islam serta berprilaku sopan, santun, dan
berbudi pekerti yang baik yang berpedoman kepada Qur’an dan
Al-Hadits dalam kehidupan siswa sehari-hari.
Tabel 2
13. Abudinnata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), h. 51.
Silabus Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII SMP Negeri 1 Metro15
C. Model