BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.5 Kategorisasi Data Penelitian
akan semakin tinggi Work Life Balance yang dirasakannya. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
4.5 Kategorisasi Data Penelitian
4.5.1 Kategorisasi Work-Life Balance
Norma kategorisasi yang digunakan pada Work-Life Balance adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Norma Kategorisasi Work-Life Balance Kategorisasi Rentang Nilai
Tinggi X > M + 1SD Sedang M – 1SD < X < M +
1SD
Rendah X < M – 1SD
Besar mean hipotetik Work-Life Balance adalah 51 dengan standar deviasi 190,53 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Tabel 4.8 Kategorisasi Work-Life Balance
Kategori Jumlah Persentase (%)
Tinggi 8 Orang 8%
Sedang 92 Orang 92%
Rendah 0 Orang 0%
Total 100 Orang 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Work-Life Balance dengan Kategori rendah sebanyak 0%, subjek penelitian memiliki tingkat Life Balance sedang sebanyak 92%, dan subjek penelitian memiliki tingkat
Work-46
life Balance tinggi sebanyak 8%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Work-Life Balance Perawat wanita mayoritas berada pada kategori sedang.
4.6 Kategorisasi Beban Kerja
Norma kategorisasi beban kerja adalah sebagai berikut : Tabel 4.9 Norma Kategoriasi Beban Kerja
Kategorisasi Rentang Nilai Tinggi X > 168 Sedang 96 < X < 168 Rendah X < 96
Besar mean hipotetik modal psikologis adalah 132 dengan standar deviasi 55,31 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Kategorisasi Beban Kerja
Kategori Jumlah Persentase (%)
Tinggu 100 Orang 100%
Sedang 0 Orang 0%
Rendah 0 Orang 0%
Total 100 Orang 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tidak ada subjek penelitian yang memiliki kategorisasi beban kerja rendah yakni sebesar 0%, subjek
penelitian dengan kategori sedang sebesar 0%, dan subjek dengan kategori tinggi berjumlah 100 orang memiliki presentase sebesar 100%. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar beban kerja perawat wanita berada pada kategori tinggi, dan tidak beban kerja yang rendah.
47
4.7 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan beban kerja dengan work-life balance pada perawat wanita yang bekerja di Rumah Sakit X Medan. Hipotesis dari penelitian ini adalah adakah hubungan negatif antara beban kerja terhadap work-life balance pada perawat wanita yang bekerja di Rumah Sakit X Medan.
Uji asumsi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu uji normalitas dan uji linieritas menunjukan bahwa sebaran data pada variabel beban kerja maupun work-life balance terdistribusi normal dan kedua variabel memiliki hubungan yang linier. Data empirik yang menunjukan terdistribusi normal dan memiliki hubungan yang linier menjadi acuan dalam melakukan uji hipotesis.
Uji hipotesis dilakukan dengan analisis korelasi Product Moment Pearson.
Data uji asumsi pada uji linieritas sebelumnya menyatakan bahwa kedua variabel linier atau memiliki hubungan garis lurus maka dengan adanya data yang linier hipotesis akan diterima.
Hal ini terbukti dengan hasil uji hipotesis dengan uji korelasi Pearson yang menemukan bahwa adanya hubungan negatif antara beban kerja terhadap work-life balance pada perawat wanita yang bekerja di Rumah Sakit X yang menunjukan nilai koefisien korelasi sebesar -0.703 dan taraf signifikansi (sig.(2-tailed) sebesar 0.000. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi beban kerja, maka semakin rendah work-life balance yang dirasakan. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah beban kerja, maka semakin tinggi pula work-life balance yang dirasakan oleh subjek. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Utomo, Djastuti
& Mahfudz (2016) yang mengatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara keseimbangan kehidupan kerja dengan beban kerja. Artinya beban kerja dapat mempengaruhi keseimbangan kehidupan kerja, karena ketika perawat dihadapkan dengan pekerjaan, tuntutan-tuntutan dan tanggung jawab yang
48
tidak mampu dipenuhinya, hal-hal yang tidak nyaman, tidak diinginkan, atau dianggap sebagai ancaman di tempat kerja, maka perawat tersebut akan mengalami stres pada pekerjaannya. Ketidakseimbangan antara beban kerja dengan work-life balance pada perawat akan berpengaruh negatif yang berdampak pada kesulitan untuk menyeimbangan antara kehidupan dan pekerjaan.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Denzika (2018) yang mengatakan bahwa beban kerja dengan work life balance berpengaruh terhadap produktivitas karyawan, dan kesulitan untuk menyeimbangan antara kehidupan dan pekerjaan. Penelitian ini juga sesuai dengan yang dinyatakan oleh Shekhar (2016) bahwa individu dapat terlibat secara maksimal dalam pekerjaannya ketika individu tersebut memiliki keseimbangan antara pekerjaan yang dimiliki dengan kesenangan dalam kehidupan pribadinya, karena adanya hubungan antara kesenangan dengan ketelibatan pekerjaan yang dilakukan individu.
Hasil penelitian ini juga didukung dari hasil kategorisasi. Berdasarkan data kategorisasi baik variabel beban kerja maupun Work-Life Balance menunjukan kedua variabel berada pada kategorasi tinggi dan sedang. Dari data variabel beban kerja diperoleh subjek yang berada pada kategorisasi rendah sebanyak 0 orang, subjek yang menampilkan beban kerja sedang sebanyak 0 orang, dan subjek yang menampilkan beban kerja tinggi sebanyak 100 orang. Dari kategori data didapat bahwa beban kerja yang ditampilkan perawat berada dalam kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa, beban kerja perawat wanita di rumash sakit x kota medan mayoritas berada pada kategori tinggi.
Kategorisasi WLB diperoleh bahwa subjek yang berada pada kategori rendah sebanyak 0 orang, pada kategori sedang sebanyak sebanyak 92 orang, dan subjek yang memiliki WLB pada kategori tinggi sebanyak 8 orang. Mayoritas subjek berada pada rentang WLB yang sedang. Hal ini berarti WLB yang dialami perawat di rumah sakit x kota medan cendrung pada kategori sedang.
49
Wok-life balance pada perawat diperlukan untuk dapat menjaga kondisi fisik kerja pada perawat yaitu perawat diberikan kesempatan untuk dapat mengurus dan menyelesaikan kehidupan pribadi. Sesuai dengan penelitian Swift (dalam Atheya & Arora, 2014) keseimbangan kehidupan kerja adalah suatu hal yang penting untuk diperhatikan bagi seluruh karyawan dan organisasi, karena menghadapi dua atau lebih tuntutan yang bersaing untuk dipenuhi dapat melelahkan, selain dapat menimbulkan stres kerja, keadaan tersebut juga dapat membuat produktivitas karyawan menurun.
Berdasarkan hasil dari pemaparan analisis tersebut, diketahui bahwa beban kerja berkaitan dengan work-life balance pada perawat wanita yang bekerja di Rumah Sakit X. Semakin tinggi beban kerja yang dialami oleh perawat, maka semakin rendah work-life balance nya, begitupula sebaliknya.
Perawat yang memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang baik mampu mengatur urusan pribadi agar tidak mengganggu pekerjaan yang dilakukan di tempat kerja, pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih maksimal dan terarah tanpa memikirkan urusan diluar pekerjaan yang membuat perawat merasakan stres kerja.
Pada penelitian ini, peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam melaksanakan penelitian. Diantaranya alat ukur beban kerja yang digunakan kurang pas, sehingga data yang didapatkan mungkin belum mewakili tingkat dan dampak beban kerja yang dialami pada perawat.
Peneliti juga tidak dapat melakukan pemantauan secara langsung dalam pengisian skala saat pengambilan data karena kondisi yang tidak memungkinkan dan kesepakatan dengan pihak rumah sakit untuk memberikan beberapa angket atau kuesioner kepada kepala perawat dan kemudian akan diambil dengan batas waktu yang telah di tentukan, sehingga data yang didapatkan kurang maksimal.
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran yang terkait dengan hasil yang diperoleh dari penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan kesimpulan dari penelitian dan pada bagian akhir akan dijelaskan saran yang bersifat praktis dan metodologis yang mungkin dapat berguna bagi penelitian dengan tema yang berkaitan dengan penelitian ini.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan negatif signifikan antara beban kerja dengan Work-Life Balance pada Perawat Wanita. Yakni semakin tinggi beban kerja maka semakin rendah pula Work-Life Balance. Sebaliknya, semakin rendah beban kerja maka semakin tinggi Work-Life Balance pada perawat wanita.
2. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa 92% perawat wanita memiliki kategorisasi Work-life Balance yang sedang, dan 8% subjek memiliki kategorisasi tinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Work-Life Balance Perawat wanita mayoritas berada pada kategori sedang.
3. Berdasarkan hasil analisa data, rata-rata perawat wanita memiliki tingkat beban kerja dengan kategori tinggi sebesar 100%.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti memberikan beberapa saran, yaitu saran metodologis dan saran praktis sebagai berikut :
51
3.2.1 Saran Metodologis
1. Peneliti selanjutnya hendaknya lebih mengkoordinir dan mengawasi penyebaran kuesioner saat proses pengambilan data dengan cara mengumpulkan seluruh responden penelitian dalam suatu tempat untuk mengisi kuesioner tersebut bersama-sama pada waktu yang sama pula.
Hal ini disebabkan karena banyak kuesioner yang tidak kembali dan banyak juga aitem-aitem yang terlewatkan (tidak terisi).
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melibatkan variabel bebas yang mungkin mempengaruhi variabel penelitian ini, yakni Beban kerja.
3.2.2 Saran Praktis
1. Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan kepada pihak rumah sakit agar melakukan monitoring dan evaluasi setiap bulannya terhadap hal-hal yang menyangkut pekerjaan pada perawat, agar perawat dapan menyeimbangkan antara bekerja dengan kehidupan pribadinya.
2. Lebih mensejahterakan kualitas kehidupan pribadi khususnya perawat wanita yang sudah menikah, dengan mempertimbangkan segala aspek salah satunya beban kerja
3. Tidak memberikan pekerjaan tambahan diluar dari tugas pokok sebagai seorang perawat.
4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat melakukan penelitian dengan sampel penelitian yang lebih banyak.
52
DAFTAR PUSTAKA
Adhania, N. (2017). Hubungan Antara Work-Life Balance Dan Kepuasan Perkawinan Pada Istri Yang Bekerja. Skripsi Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Almasitoh, U. H. (2011). Stres Kerja Ditinjau Dari Konflik Peran Ganda Dan Dukungan Sosial Pada Perawat. Psikoislamika: Jurnal Psikologi Dan Psikologi Islam, 8(1), 66-71.
Ayuningtyas, L., & Septriani, B. G. (2013). Hubungan Familiy Supportive Supervision Behaviors. Jurnal Psikologi Industri Dan Organisasi. (1), 5-9.
Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Timms, C., Brough, P., Siu, O. L., O’Driscoll, M., & Kalliath, T. (2015). Cross-Cultural Impact Of Work–Life Balance On Health And Wrork Outcomes.
In Handbook Of Research On Work-Life Balance In Asia. Edward Elgar Publishing. Lingnan University Hong Kong.
Cahill, K. E., Mcnamara, T. K., Pitt-Catsouphes, M., & Valcour, M. (2015).
Linking Shifts In The National Economy With Changes In Job Satisfaction , Employee Engagement And Work-Life Balance. Journal Of Behavioral And Expermental Economics, 56, 40–54.
Dhania, D. R. (2010). Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja Terhadap Kepuasan Kerja (Studi pada Medical Representatif di Kota Kudus). Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus, (1), 15-22.
Darmawan, A. A. Y. P., Silviandari, I. A., & Susilawati, I. R. (2016). Hubungan Burnout Dengan Work-Life Balance Pada Dosen Wanita. Mediapsi, 1(1), 28-39.
Delecta, P. (2011). Work-Life Balance. International Journal Of Current Research, 3(4), 186-189.
Fisher-Mcauley, G., Stanton, J., Jolton, J., & Gavin, J. (2003). Modelling The Relationship Between Work Life Balance and Organizational Outcomes.
Paper Presented at The Annual Conference of The Society For Industrial-Organizational Psychology. Orlando, 1-26.
Fisher, G. G., Bulger, C. A., & Smith, C. S. (2009). Beyond Work and Family: A Measure of Work/Nonwork Interference And Enhancement. Journal of Occupational Health Psychology, 14(4), 441-456.
53
Frone, M. R. (2003) Work-Family Balance. In J. C. Quick & L. E. Tetrick (Eds.), Handbook of Occupational Health Psychology (Pp. 143-162) Washington, D. C. : American Psychological Association
Ganapathi, I. M. D. (2016). Pengaruh Work-Life Balance Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Pt. Bio Farma Persero). Jurnal Ecodemica:
Jurnal Ekonomi, Manajemen, Dan Bisnis, 4 (1), 125-135.
Greenhaus, J. H., Collins, K. M., & Shaw, J. D. (2003). The Relation Between Work–Family Balance And Quality Of Life. Journal of Vocational Behavior, 63(3), 510-531.
Goldblatt, H. (2009). Caring For Abused Women: Impact On Nurses’
Professional And Personal Life Experiences. Journal of Advanced Nursing, 65(8), 1645-1654.
Handayani, A. (2013). Keseimbangan Kerja Keluarga Pada Perempuan Bekerja:
Tinjau Teori Border. Buletin Psikologi, 21, 90-101.
Handayaningrum, I., Astuti, E. S., & Prasetya, A. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PDAM Kota Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 40(1), 141-149.
Irawati, R., & Carollina, D. A. (2017). Analisis Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Operator Pada P.T Giken Precision Indonesia. Inovbiz:
Jurnal Inovasi Bisnis, 5(1), 51-58.
Kalliath, T., & Brough, P. (2008). Work–Life Balance: A Review Of The Meaning Of The Balance Construct. Journal of Management &
Organization, 14(3), 323-327.
Kofodimos, J. R. (1993). The Jossey-Bass Management Series. Balancing Act:
How Managers can Integrate Successful Careers and Fulfilling Personal Lives. Jossey-Bass.
Lai, S. L., Chang, J., & Hsu, L. Y. (2012). Does Effect Of Workload on Quality of Work Life Vary With Generations?. Asia Pacific Management Review, 4-17.
Lazar, I., Osoian, C., & Ratiu, P. (2010). The Role of Work-Life Balance Practices in Order to Improve Organizational Performance. European Research Studies Journal, Vol. 0(1), Pages 201-214.
Lockwood, N. R. (2003). Work/Life Balance. Challenges And Solutions, Shrm Research, USA.
54
Manuaba. (2000). Hubungan Beban Kerja dan Kapasitas Kerja. Jakarta: Rinek Cipta.
Mariyanti, S., & Citrawati, A. (2011). Burnout Pada Perawat Yang Bertugas di Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan Rsab Harapan Kita. Fakultas Psikologi Esa Unggul, 9(02), 126201.
Muhr, S. L., Pedersen, M., & Alvesson, M. (2012). Workload, Aspiration, and Fun: Problems Of Balancing Self-Exploitation and Self-Exploration In Work Life. Research In The Sociology of Organizations, 37, 193-220.
Munandar, A. S. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Moedy, Dinda Mega Rulita. (2013). Analisis Work-Life Balance, Keinginan Untuk Meninggalkan Organisasi, Kepenatan (Burnout) dan Kepuasan Kerja pada Dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta. E-Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Nur’aini, S. (2012). Stres Kerja pada Perawat. Jurnal Psikologi. 5 (2), 150-161.
Nurendra, A. M., & Saraswati, M. P. (2017). Model Peranan Work-Life Balance, Stres Kerja dan Kepuasan Kerja pada Karyawan. Humanitas, 3(1), 84-94.
Nurwahyuni, S. (2018). Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan melalui Work Life Balance (Studi Kasus PT. Telkom Indonesia Regional V). Jurnal Ilmu Manajemen (JIM), 7(1). 31-45.
Omar, M. K., Mohd, I. H., & Ariffin, M. S. (2015). Workload, Role Conflict and Work-Life Balance Among Employees of An Enforcement Agency In Malaysia. International Journal Of Business, Economics And Law, 8(2), 52-57.
Prihatini, L. D. (2007). Analisis Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang (Master's Thesis, Universitas Sumatera Utara).
Purwati, P. D. (2016). Pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance) Terhadap Beban Kerja (Work Load) Divisi Penjualan di Pt. Ulam Tiba Halim (Marimas) Cabang Sidoarjo (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Ramadhania, N., & Parwati, N. (2015). Pengukuran Beban Kerja Psikologis Karyawan Call Center Menggunakan Metode Nasa-Tlx (Task Load Index) Pada Pt. Xyz. Prosiding Semnastek.
55
Ramadhani, M., & Hendrasti, L. (2012). Analisis Pengaruh Keseimbangan Kehidupan–Kerja Terhadap Kesuksesan Karier (Studi Pada Karyawan Pt.
Asuransi Jiwa Generali Indonesia). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Feb, 1(2).
Rizkiana. (2015). Hubungan Work Life Balance Dengan Komitmen Organisasi.
Yogyakarta: Skripsi Universitas Gajah Mada.
Rizky, D., & Afrianty, T. W. (2018). Pengaruh Beban Kerja Terhadap Stres Kerja Dengan Work Life Balance Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis, 61(4), 47-53.
Rusdiana. (2014). Studi Tentang Pelayanan Perawat Terhadap Kepuasaan Pasien Di Ruang Rawat Inap Mawar Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. E-Journal Kosentrasi Sosiologi. 2 (4), 13-25.
Saina, I. V., Pio, R. J., & Rumawas, W. (2016). Pengaruh Worklife Balance Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt Pln (Persero) Wilayah Suluttenggo Area Manado. Jurnal Administrasi Bisnis, 4(3), 21-33.
Santoso, A. (2010). Studi Deskriptif Effect Size Penelitian-Penelitian Di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Jurnal Penelitian, 14(1), 1-17.
Schermerhorn, J. D., James, G. H., And Richard, N. O. 2005. Organiizational Beaviour, John Willey And Son Inc.
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta
Suh, Y., & Lee, K. (2013). Lived Experiences Of New Graduate Nurses. Journal Of Korean Academy Of Nursing Administration, 19(2), 227-238.
Tarwaka. (2011). Ergonomi Industri. Solo: Harapan Press.
Ula, I. I., Susilawati, I. R., & Widyasari, S. D. (2015). Hubungan Antara Career Capital dan Work-Life Balance Pada Karyawan Di Pt. Petrokimia Gresik.
Jurnal Psikoislamika, 45-51.
Wibowo, A. B. (2012). Dampak Beban Kerja Terhadap Stres Kerja Pada Perawat Rsud Prof. Dr. Soekandar Mojokerto (Doctoral Dissertation, Universitas Airlangga).
Wickens. C. D. 1992. Engineering Psychological And Human Performance.
Second Edition. Harper Collins Publisher Inc.
56
Wright, K. (2014). Alleviating Stress In The Workplace: Advice For Nurses. Nursing Standard, 28(20).
Yogaputra, Y. V. (2015). Work-Life Balance Ditinjau Dari Kelelahan Kerja Dan Kepuasan Kerja Karyawan (Doctoral Dissertation, Prodi Psikologi Unika Soegijapranata).
Yustiya, V. S. (2013). Forgiveness Dan Stres Kerja Terhadap Perawat. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1 (2), Issn: 2301-8267.
56
LAMPIRAN 1 SKALA TRY OUT
57
No :
SKALA PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2021
RAHASIA
58
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Perkenalkan saya Muhammad Taufik, Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, dengan kerendahan hati ingin meminta kesediaan saudari agar dapat meluangkan waktu sejenak untuk mengisi skala ini dalam rangka pengambilan data tugas akhir sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Skala ini bukanlah skala penilaian kinerja, jadi semua jawaban adalah benar selama yang Saudari tuliskan sesuai dengan keadaan saudari.
Jawaban yang saudari berikan merupakan info yang sangat berharga bagi penelitian saya dan semua informasi yang tertulis dalam skala ini BERSIFAT RAHASIA dan hanya akan digunakan untuk kepentingan akademik saja. Kemudian, dengan mengisi skala ini, secara tidak langsung saudari telah berpartisipasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta data penelitian akan dijaga kerahasiaannya sesuai dengan kode etik penelitian.
Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Saudari untuk mengisi skala ini. Semoga apa yang Saudari berikan kepada saya saat ini menambah kebaikan bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Hormat Saya,
Muhammad Taufik
59
IDENTITAS DIRI
Nama/inisial : ...
Usia : ... Tahun Lama Bekerja : ...
Status Perkawinan : Menikah Belum Menikah
Saya menyatakan kesedian untuk berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian ini dengan memberikan jawaban/opini yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Medan, …..-…..-2021
Responden
60
Skala 1
PETUNJUK PENGISIAN
Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan jawablah sesuai dengan keadaan dan pekerjaan yang Saudara/i kerjakan. Kuesioner ini bukan suatu tes sehingga tidak ada jawaban yang salah. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya. Nyatakan jawaban Saudara/i dengan melingkari angka yang sesuai dengan keadaan Saudara/i.
Contoh :
BAGIAN 1
Pernyataan Rating
Seberapa banyak aktivitas mental dan presepsi yang anda perlukan dalam bekerja (seperti : berfikir, memutuskan, menghitung, mengingat, melihat, mencari) ?
Rendah Tinggi
Tugas pekerjaan yang saya lakukan :
Mudah Sulit Sederhana Rumit
Sangat Jelas Penuh penafsiran BAGIAN 2
Berapa banyak aktivitas fisik yang diperlukan ( mengetik, duduk terlalu lama ,
menulis) ? Rendah Tinggi
Pernyataan Rating
Berapa banyak aktivitas mental dan presepsi yang diperlukan (seperti : berfikir, memutuskan menghitung, mengingat, melihat, mencari) ?
61
Aktivitas pekerjaan yang saya lakukan secara fisik ?
Pelan Cepat
Tetap Berubah-ubah
Ringan Berat BAGIAN 3
Berapa tekanan waktu anda rasakan selama bekerja ? Saya telah memberikan seluruh
kemampuan saya untuk prestasi kerja yang
saya peroleh saat ini. Sangat tidak sesuai Sangat sesuai Seberapa puas Anda terhadap penyelesaian
tugas pekerjaan Anda ?
Sangat tidak puas Sangat puas Saya memastikan pekerjaan saya
Sangat sempurna Seperlunya saja Keberhasilan yang saya capai dalam
pekerjaan
Minimal Maksimal
BAGIAN 5
62
Seberapa keras Anda bekerja secara mental dan fisik untuk menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan kinerja ? Rendah Tinggi Seberapa banyak upaya yang harus Anda
berikan untuk menyelesaikan pekerjaan ?
Tidak pernah Setiap saat BAGIAN 6
Sejauh mana Anda merasa tidak aman, tidak diperhatikan, muda tersinggung, stres, dan
terganggu dalam melakukan tugas pekerjaan. Rendah Tinggi Dalam melakukan pekerjaan Anda merasa :
Aman Tidak aman
Nyaman Tersiksa
Rileks Tegang
Menikmati Tidak suka/Menghindar Skala 2
Skala di bawah ini memiliki pilihan jawaban yang terdiri dari lima macam yang bergerak dari rentan skor 1 – 5, yaitu “tidak pernah (1)”, “jarang (2)”, “terkadang (3)”, “sering (4)” dan “selalu (5)”. Isilah pernyataan seperti contoh di bawah ini.
Contoh :
No Pernyataan Tidak
pernah
Jarang Terkadang Sering Selalu
1 Saya mencintai pekerjaan saya
2 Saya terlalu sibuk bekerja sehingga menggangu kehidupan pribadi saya
Isilah pernyataan di berikut ini sesuai yang Anda rasakan dalam 1 bulan terakhir dengan tanda √ (checklist) dalam kotak yang telah disediakan.
No Pernyataan Tidak
pernah
Jarang Terkadang Sering Selalu
1 Saya pulang kerja terlalu lelah untuk melakukan hal-hal yang ingin saya lakukan
63
2 Pekerjaan saya memberi saya energi untuk melakukan aktivitas di luar pekerjaan yang penting bagi saya 3 Pekerjaan saya membuat saya kesulitan
untuk mempertahankan kehidupan pribadi yang saya inginkan
4 Saya memiliki suasana hati yang lebih baik di rumah, karena pekerjaan yang saya lakukan
5 Saya sering mengabaikan kebutuhan pribadi saya karena tuntutan pekerjaan 6 Hal-hal yang saya lakukan di tempat
kerja membantu saya dalam menghadapi pekerjaan dirumah
7 Kehidupan pribadi saya terganggu karena pekerjaan saya
8
Saya merasa kehidupan pribadi meningkatkan kemampuan bekerja saya
9 Saya harus kehilangan aktivitas pribadi yang penting karena jumlah waktu yang saya habiskan untuk melakukan pekerjaan
10 Saya memiliki suasana hati yang lebih baik di tempat kerja karena hal yang terjadi di kehidupan pribadi saya 11 Kehidupan pribadi saya menghabiskan
energi yang saya butuhkan untuk melakukan pekerjaan saya
12 Kehidupan pribadi saya memberi saya energi untuk melakukan pekerjaan saya 13 Pekerjaan saya terbengkalai karena hal yang terjadi dalam kehidupan pribadi saya
14 Kehidupan pribadi saya membantu saya rileks dan merasa siap untuk
17 Saya terlalu lelah untuk menjadi efektif di tempat kerja karena hal yang terjadi di kehidupan pribadi saya
Periksa Kembali Jawaban Saudari Pastikan Tidak Ada Nomor Yang Terlewatkan.
Terimakasih Atas Partisipasi Saudari
64
LAMPIRAN 2
TABULASI DATA TRY OUT
65
No Beban Kerja (X) Total
1 7 7 8 9 9 8 7 7 9 9 8 8 7 8 7 1 9 8 7 7 8 8 9 7 182
2 7 8 8 8 8 9 8 7 8 8 8 9 9 9 7 3 8 9 8 7 8 8 8 9 189
3 7 9 9 9 10 9 9 8 9 10 9 9 9 9 8 3 8 9 8 7 9 9 9 7 202
4 6 9 8 8 7 8 9 8 8 9 8 8 7 8 8 1 9 8 7 8 9 8 7 8 184
5 9 8 8 7 9 10 8 8 7 9 8 10 8 10 8 2 9 10 8 9 8 8 7 8 196
6 9 8 7 8 8 9 7 7 8 8 7 9 9 9 7 3 8 9 8 9 8 7 8 9 189
7 7 8 9 8 9 10 9 9 8 9 9 10 8 10 9 2 9 10 8 7 8 9 8 8 201
8 9 8 7 7 8 8 7 8 7 9 7 8 7 8 8 1 8 8 7 9 8 7 7 7 178
9 8 8 8 8 8 10 8 8 6 8 8 10 8 10 8 2 9 10 8 8 7 8 8 8 192
10 7 8 8 8 7 8 8 5 6 8 8 8 9 8 8 3 7 8 8 9 8 8 6 7 178
11 6 7 8 8 6 8 8 6 5 9 8 8 6 8 7 3 7 8 8 7 8 8 5 7 169
12 7 8 8 7 9 10 8 7 5 9 8 10 8 10 7 3 9 10 8 7 8 8 7 8 189
13 9 9 9 8 8 10 9 7 8 9 9 10 8 10 7 4 9 10 8 9 9 9 8 8 204
14 9 8 9 8 9 9 8 9 8 9 9 9 9 9 9 3 8 9 8 9 8 9 8 7 200
15 8 8 9 9 9 10 8 8 9 9 9 10 8 10 8 2 9 10 8 8 8 8 9 8 202
16 7 8 8 7 9 9 8 8 7 9 8 9 9 9 8 3 8 9 8 7 8 8 9 7 190
17 7 7 8 6 8 9 8 7 6 8 8 9 6 9 7 3 8 9 8 7 8 8 8 8 180
18 7 8 7 7 8 8 8 7 7 8 7 8 7 8 7 1 8 8 7 5 8 7 9 6 171
66
67
Work Life Balance (Y) Total
4 3 5 1 4 2 4 2 5 2 5 3 5 2 5 2 4 58
4 2 5 2 4 3 4 3 4 4 5 3 5 3 4 3 4 62
4 3 5 1 4 1 4 2 4 2 5 1 5 3 4 2 4 54
5 3 5 3 5 3 5 2 5 3 5 2 5 4 5 2 5 67
5 3 4 2 5 4 5 2 4 2 4 2 5 3 4 2 5 61
4 1 3 3 4 1 5 1 4 3 4 3 5 4 4 3 5 57
5 3 5 2 5 3 5 3 5 2 5 3 4 2 5 2 5 64
5 3 4 2 5 4 5 4 4 2 4 2 5 3 4 2 5 63
4 1 4 1 4 2 5 1 3 2 4 2 3 3 5 1 1 46
5 3 5 3 5 3 5 2 5 3 5 2 5 4 5 2 5 67
5 3 5 3 5 3 5 2 5 3 5 2 5 4 5 2 5 67
5 1 3 3 5 2 3 1 5 3 4 2 4 3 5 3 4 56
4 1 3 2 4 1 2 1 4 3 3 1 3 2 2 2 5 43
5 1 5 3 5 3 4 3 5 3 5 3 4 3 5 3 4 64
4 1 3 2 4 1 2 1 4 3 3 1 3 2 4 2 5 45
4 1 4 1 4 2 5 1 5 2 4 2 3 3 5 3 5 54
5 3 4 2 5 4 5 2 4 2 4 2 5 3 4 2 5 61
5 3 5 3 5 3 5 5 5 5 5 2 5 4 5 2 5 72
68
4 1 4 1 4 2 5 1 5 2 4 2 3 3 5 1 1 48
5 3 5 3 5 3 5 2 5 3 5 2 5 4 5 4 5 69
0.771955 0.716017 0.698222 0.632329 0.771955 0.711858 0.582552 0.705092 0.52467 0.39275 0.778072 0.440511 0.782781 0.619059 0.467782 0.370469 0.487499
0.3598 0.3598 0.3598 0.3598 0.3598 0.3598 0.3598 0.3598 0.3598 0.3598 0.3598 0.3598 0.3598 0.3598 0.3598 0.3598 0.3598
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid mx
69