• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Daya Saing Daerah

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang (Halaman 32-37)

Perekonomian suatu daerah dikatakan mengalami pertumbuhan bila terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil produksi barang dan jasa pada periode tertentu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi daerah tercermin melalui pertumbuhan angka PDRB.

Potensi Unggulan Daerah

Potensi unggulan daerah Kota Batam pada dasarnya dapat dilihat dari komposisi sektor ekonomi yang merupakan bagian nilai yang disumbangkan suatu sektor terhadap total PDRB, yaitu nilai suatu sektor (PDRB suatu sektor) dibandingkan dengan nilai keseluruhan sektor (total PDRB). Komposisi sektor merupakan gambaran awal untuk memahami sektor-sektor manakah yang berpotensi menjadi sektor unggulan dalam memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB suatu daerah. Empat sektor potensi unggulan dari sektor ekonomi yang dominan menyumbangkan andil ke dalam PDRB Kota Batam adalah sektor industri pengolahan, sektor perdagangan hotel dan restoran, sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan serta sektor bangunan. Secara rinci potensi unggulan daerah Kota Batam menurut sektor ekonomi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.8. Distribusi Potensi unggulan pada PDRB Kota Batam Tahun 2010 – 2012 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (%)

No. Lapangan Usaha 2010* 2011** 2012***

1 Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan 1,13 1,14 1,15

2 Pertambangan dan penggalian 0,12 0,11 0,11

3 Industri pengolahan 58,80 57,85 56,90

4 Listrik, gas dan air bersih 0,77 0,79 0,80

6 Perdagangan, hotel dan restoran 26,54 27,54 28,54

7 Pengangkutan dan komunikasi 2,71 2,70 2,71

8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 5,74 5,58 5,58

9 Jasa-jasa 1,47 1,45 1,45

Sumber : BPS Kota Batam * Angka Perbaikan ** Angka Sementara

***Angka Sangat Sementara

Dari tabel di atas terlihat bahwa distribusi potensi unggulan PDRB Kota Batam tahun 2012, sektor industri pengolahan masih menjadi sektor unggulan pertama Kota Batam dengan prediksi kontribusi sebesar 56,90%. Sektor unggulan kedua yaitu sektor perdagangan hotel dan restoran diprediksikan mengalami peningkatan dari 27,5% menjadi 28,54%. Sektor unggulan ketiga yang memberikan kontribusi besar dalam PDRB Kota Batam adalah sektor jasa keuangan persewaan dan jasa perusahaan yaitu sebesar 5,58% dan sektor ke empat adalah bangunan dengan kontribusi 2,96%.

Pertumbuhan Ekonomi

Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Kota Batam dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.9. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Batam, Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2012 ( berdasarkan tahun dasar 2000 )

S e k t o r 2009 2010* 2011** 2012***

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2,93 3,26 7,01 6,68

2. Pertambangan dan Pengalian 1,21 1,31 1,03 1,01

3. Industri 3,73 7,40 5,55 5,31

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1,71 4,81 10,24 13,47

5. Bangunan 22,46 11,55 10,37 12,83

6. Perdagangan 7,05 9,01 11,19 12,48

7. Angkutan 2,63 6,00 7,74 7,62

8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 2,85 5,30 6,17 5,87

9. Jasa-jasa 5,63 5,08 3,77 2,87

Kota Batam 4,86 7,77 7,20 7,50

Sumber : BPS Kota Batam Ket : * Angka Perbaikan ** Angka Sementara ***Angka Sangat Sementara

Pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Kota Batam sebesar 7,20% dan pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi Kota Batam mengalami peningkatan menjadi 7,50% meskipun perkembangan realisasi nilai ekspor Kota Batam pada tahun 2012 mengalami

penurunan dengan nilai ekspor Kota Batam pada periode tersebut sebesar US$ 10,72 juta dengan pertumbuhan ekspor sebesar -7,16 persen. Begitu juga dengan nilai impor Kota Batam hanya sebesar US$ 9,28 juta dengan pertumbuhan impor sebesar -3,31 persen. Namun neraca perdagangan masih mengalami surplus sebesar US$ 1,44 juta. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kota Batam juga tidak terlepas dari arus investasi yang terus masuk ke Kota Batam sehingga berbagai proyek baru maupun perluasan masih terus dilaksanakan di Kota Batam.

Dari sisi inflasi dapat disampaikan bahwa perkembangan inflasi Kota Batam pada bulan Januari s/d April 2013 sebesar 1,39% mengalami peningkatan dibandingkan dengan inflasi yang terjadi pada periode Januari s/d April 2012 dengan besar inflasi 0,24%. Tingginya inflasi yang terjadi pada periode Januari s/d April 2013 disebabkan terjadinya penurunan yang signifikan dari kelompok pengeluaran bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau serta kelompok pengeluaran untuk sandang.

Gambar 2.10. Grafik Inflasi Kota Batam Tahun 2006-2012

c. Fasilitas Infrastruktur

 Panjang Jalan dan Kondisi Jalan

Pembangunan Infrastruktur jalan sebagian besar sudah mampu membuka keterisolasian wilayah dan meningkatkan arus lalu lintas orang dan barang sehingga berdampak pada pertumbuhan perekonomian kota. Perkembangan panjang dan kondisi jalan di Kota Batam dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.11 Perkembangan Sarana Jalan di Kota Batam Tahun 2007 s/d 2012 Tahun Y e a r Aspal Asphalted Kerikil Grave Tanah Earth Tidak Dirinci Unspecified Jumlah Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) 2007 883,92 73,00 130,86 - 1.087,78 2008 883,92 73,00 130,86 - 1.087,78 2009 910,00 74,00 103,78 - 1.087,78 2010 922,93 73,00 92,75 - 1.088,68 2011 2012 931,23 947,13 73,00 73,00 84,85 68,95 -1.089,08 1.183,13

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Batam

 Fasilitas Air Bersih.

Sejak bulan November 1995 pengadaan dan pengusahaan air bersih di Pulau Batam dikelola oleh pihak swasta. Kebijakan ini memudahkan pendanaan swasta dalam membiayai sejumlah pekerjaan perbaikan dan pengembangan sistem distribusi

Sumber air bersih yang memasok kebutuhan air di Pulau Batam berasal dari air baku yang terdapat pada beberapa WTP yang tersebar di Kota Batam, antara lain yaitu WTP Sei Baloi, WTP Sei. Ladi, WTP Sei. Harapan, WTP Sei Nongsa, WTP. Muka Kuning, WTP Tanjung Piayu dan WTP Duriangkang, dengan kapasitas desain WTP sebesar

4.440 liter/detik dimana banyaknya air yang distribusikan pada tahun 2012 adalah :  Rumah Tempat Tinggal dan Instansi Pemerintah 72,97%

 Industri 8,82%

 Badan sosial, Rumah Peribadatan dan Rumah Sakit 2,68%

 Niaga (Hotel, Taurism) 15,02%

 Pelabuhan / Bandara 0,54%

Lokasi Waduk di Kota Batam seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Gambar. 3

Peta Lokasi Waduk di Pulau Batam

Dengan kapasitas produksi sebesar 2.623,37 lt/det. Gambaran kapasitas waduk di Kota Batam dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.12. Kapasitas Air Bersih di Kota Batam

Nama Waduk Volume

( m 3) Kapasitas Desain WTP (Lt/Dtk) Kapasitas/Produksi (Lt/Dtk) (1) (2) (3) (4) 1. Sei Harapan 3.600.000 210 214,59 2. Sei Baloi 270.000 30 28,82 3. Sei Nongsa 720.000 60 61,34 4. Sei Ladi 9.490.000 270 285,60 5. Muka Kuning 12.270.000 310 225,02 6. Duriangkang 78.180.000 3000 1.808,00 7. Rencana Waduk Tembesi 41.876.080 540

-8. Waduk Rempang 5.166.400 -

-9. Waduk Sei Gong - 20

-Jumlah 109.696.400 4.440 2. 623,37

Sumber : BP Kawasan Batam

Perkembangan Kota Batam yang pesat mengakibatkan kebutuhan air yang semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kota Batam, perkembangan

Sei Harapan Nongsa Sei Ladi Muka Kuning Duriangkang Sei Baloi

usaha dan industri yang mengharuskan untuk mencari alternatif sumber air baku. Mengingat sumber air baku di Kota Batam berasal dari air permukaan / tadah hujan, maka perlu pengamanan lahan di lokasi Catchment Area.

Tenaga Kelistrikan

Penyediaan ketenagalistrikan di Kota Batam dikelola oleh PT. PLN Batam untuk wilayah Pulau Batam. Sedangkan untuk wilayah pulau-pulau lainnya seperti di Belakang Padang, Pulau Terong, Pulau Pecung, Pulau Buluh, Pulau Kasu, Pulau Karas, Pulau Sembulang dan Pulau Abang penyediaan ketenagakelistrikan dikelola PT. PLN. Cabang Tanjung Pinang. Jumlah tenaga listrik yang dibangkitkan dan daya terpasang di Kota Batam melalui PT. PLN Batam dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel. 2.13

Banyaknya Mesin, kekuatan dan tenaga yang dibangkitkan PT. PLN Batam Tahun 2012

Jumlah Mesin (unit) 78

Daya Terpasang (kW) 441.132

Tenaga Yang Dibangkitkan (kW) 346.150

Pemakaian Sendiri (kWh) 3.313.796

kWh Terjual 1.644.224.231

Susut (kWh) 102.988.431

Pemakaian BBM (liter) 22.337.180

Pemakaian Gas (MMBTU) 14.139.892

Pemakaian Bahan Pelumas (liter) 169.706

Sumber : PLN Batam

Jumlah pelanggan listrik PLN wilayah khusus Batam sampai dengan tahun 2012 sebanyak 237.354 pelanggan dengan daya tersambung 1.006.546 KVA dengan komposisi pelanggan untuk rumah tangga sebesar 81,88% pelanggan jenis usaha sebesar 11,74%, jenis pelanggan umum 6,25% dan pelanggan industri 0,13%. Suplay tenaga listrik di Kota Batam tahun 2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang (Halaman 32-37)

Dokumen terkait