• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Keuangan

Dalam dokumen PT Bakrieland Development Tbk AR2016 (Halaman 92-96)

I. Posisi Keuangan

Aset

Total aset Perusahaan mengalami penurunan sebesar 4% dari Rp14.688,8 miliar pada 31 Desember 2015 menjadi Rp14.063,7 miliar pada 31 Desember 2016. Penurunan aset ini terutama disebabkan oleh adanya rencana divestasi Entitas Anak yaitu PT Bakrie Nirwana Semesta, sehingga nilai aset PT Bakrie Nirwana Semesta tidak lagi dikonsolidasikan ke dalam Laporan Keuangan PT Bakrieland Development Tbk.

Piutang

Piutang usaha mengalami peningkatan sebesar 31% dari Rp544,4 miliar pada 31 Desember 2015 menjadi Rp715,5 miliar pada 31 Desember 2016. Kenaikan piutang usaha terjadi baik pada piutang kepada pihak ketiga maupun piutang kepada pihak berelasi. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh penjualan dan penyewaan ruang perkantoran Bakrie Tower.

Persediaan

Perusahaan mencatat penurunan persediaan sebesar 18% dari Rp1.883,8 miliar pada 31 Desember 2015 menjadi Rp1.552,8 miliar pada 31 Desember 2016. Persediaan ini timbul dari aktivitas operasi Perusahaan, yaitu pembangunan proyek properti yang menghasilkan bangunan siap jual, bangunan dalam penyelesaian,

The decrease of inventory partly due to the decrease of buildings that are ready for sale in Bakrie Tower which sold in 2016.

Land Bank

For a property company, the availability of land banks on a fairly large scale and strategic locations are the principal asset to guarantee business sustainability in years to come. On 31 December 2016, the Company’s land bank totaled Rp1,742.2 billion, a slight increase compared to Rp1,724.2 billion on 31 December 2015.

As of 31 December 2016, the Company owned land bank totalling 1,023.13 hectares of land reserves in Bogor (West Java), Sidoarjo (East Java), Kalianda (South Lampung) and Karet Kuningan (South Jakarta).

Fixed Assets

The Company recorded a decrease in fixed assets (net) from Rp3,114.1 billion on 31 December 2015 to Rp3,026.6 billion on 31 December 2016 as a result of the increase in depreciation allocated by the company.

Goodwill

Goodwill posted by the Company did not experience a significant change in 2016, amounting to Rp1,722.8 billion from Rp1,727.4 billion in 2015. The goodwill was derived from several acquisitions made by the company.

Liabilities

One of the Company’s sources of financing for on-going projects is loans, either from the capital markets such as bonds, or from banking institutions or other sources. Loans are required as the Company develops large- scale property and infrastructure projects that require substantial funds. Short-term bank loans amounted to Rp627.2 billion on 31 December 2016, a decrease compared to the position on 31 December 2015 of Rp653.3 billion. The decrease is partly due to the settlement of short term loans with interest & fine of PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk., a Subsidiary, to PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

In addition to short-term bank loans, there were also long-term bank loans, of which a portion will be maturing within one year, totalling Rp130.6 billion on 31 December 2016. This amount decreased compared to Rp243.7 billion on 31 December 2015. The company

Penurunan persediaan terutama disebabkan oleh penurunan bangunan siap untuk dijual atas ruang perkantoran Bakrie Tower yang terjual di tahun 2016.

Cadangan Lahan

Bagi perusahaan properti, ketersediaan cadangan lahan (land bank) dalam skala yang cukup besar dan terletak di lokasi yang strategis merupakan modal pokok yang akan menjamin kelangsungan usaha di masa yang akan datang. Pada 31 Desember 2016, total cadangan lahan Perusahaan tercatat sebesar Rp1.742,2 miliar, mengalami kenaikan dibandingkan dengan Rp1.724,2 miliar pada 31 Desember 2015. Per 31 Desember 2016 perusahaan memiliki cadangan lahan seluas 1.023,13 hektar yang terletak di Bogor (Jawa Barat), Sidoarjo (Jawa Timur), Kalianda (Lampung Selatan) dan Karet Kuningan (Jakarta Selatan).

Aset Tetap

Perusahaan mencatat penurunan aset tetap (bersih) dari Rp3.114,1 miliar pada 31 Desember 2015 menjadi Rp3.026,6 miliar pada 31 Desember 2016 sebagai akibat dari penambahan akumulasi depresiasi aset tetap yang dialokasikan perusahaan pada tahun berjalan.

Goodwill

Goodwill yang dicatat Perusahaan tidak mengalami banyak perubahan di tahun 2016, yaitu tercatat sebesar Rp1.722,8 miliar dari Rp1.727,4 miliar di tahun 2015. Goodwill ini berasal dari beberapa akuisisi yang dilakukan perusahaan.

Liabilitas

Salah satu sumber pendanaan Perusahaan untuk membiayai proyek-proyek yang sedang dibangun adalah dengan utang, baik utang melalui pasar modal yaitu obligasi, maupun dari perbankan dan sumber lainnya. Hal ini dikarenakan Perusahaan membangun proyek-proyek properti dan infrastruktur dalam skala yang besar sehingga membutuhkan pendanaan yang juga besar. Utang bank jangka pendek tercatat sebesar Rp627,2 miliar pada 31 Desember 2016 atau menurun dibandingkan posisi 31 Desember 2015 yang sebesar Rp653,3 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pelunasan utang bank jangka pendek beserta bunga dan denda milik PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk., Entitas Anak, kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Disamping utang bank jangka pendek, juga terdapat utang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun yaitu sebesar Rp130,6 miliar pada 31 Desember 2016. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan Rp243,7 miliar

also had maturing portions of convertible bonds at Rp3,633.9 billion as of 31 December 2016, increasing from Rp3,194.2 billion as of 31 December 2015, due to the capitalization of convertible bond interest. Total convertible bonds (or Equity-Linked Bonds) amounting to USD155 million. The convertible bonds were issued by a Subsidiary in 2010 and matured on 23 March 2015. Currently, the management is negotiating with the Coordinating Committee (Co-com) regarding the re-structuring of the bonds.

Apart from short-term bank loans and convertible bonds, the Company’s long-term bank loans increased from Rp777.2 billion on 31 December 2015 to Rp1,174.4 billion on 31 December 2016. The increase partly due to PT Jungleland Asia, a Subsidiary, investment credit facilities in PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., and PT Mutiara Masyhur Sejahtera, a Subsidiary in PT Bank Capital Indonesia which reached Rp187.5 billion and Rp150 billion respectively.

Equity

As of 31 December 2016, equity attributable to the parent entity amounted to Rp6,066.8 billion, a decrease of 7.7% compared to Rp6,571.8 billion on 31 December 2015 as a result of the net loss posted by the Company.

II. Financial Performance

Revenue

Bakrieland’s revenue is derived from the sale of its property products, either products for outright sale (development property) or for lease (investment property). In 2016, Bakrieland’s sources of income were as follows:

• Apartments

Apartment projects from which the Company earned most if its income in 2016 were The Wave Condominium and the Grove Condominium, located within Rasuna Epicentrum, Jakarta. The Wave Condominum stands on a 38,228 sqm plot of land consisting of the Coral and Sand towers accommodating 2,621 units, while The Grove Condominium covered an area of 6,666 sqm with 2 towers and a total of 440 units.

pada 31 Desember 2015. Perusahaan juga memiliki utang obligasi konversi yang jatuh tempo sebesar Rp3.633,9 miliar pada 31 Desember 2016, meningkat dari Rp3.194,2 miliar pada 31 Desember 2015 akibat adanya kapitalisasi bunga obligasi konversi. Total obligasi konversi (atau Equity-Linked Bonds) adalah sebesar USD155 juta. Obligasi konversi ini diterbitkan oleh Entitas Anak pada tahun 2010 dan telah jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2015. Saat ini manajemen tengah melakukan negosisasi dengan Coordinating Committee (Co-com) dalam rangka restrukturisasi atas obligasi ini.

Selain utang bank jangka pendek dan obligasi konversi, perusahaan juga memiliki utang bank jangka panjang yang mengalami peningkatan dari Rp777,2 miliar pada 31 Desember 2015 menjadi Rp1.174,4 miliar pada 31 Desember 2016. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh pencairan fasilitas kredit investasi PT JungleLand Asia, Entitas Anak di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Mutiara Masyhur Sejahtera, Entitas Anak di PT Bank Capital Indonesia yaitu masing-masing sebesar Rp187,5 miliar dan Rp150 miliar.

Ekuitas

Pada tanggal 31 Desember 2016, ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp6.066,8 miliar, mengalami penurunan sebesar 7,7% dibandingkan dengan Rp6.571,8 miliar pada 31 Desember 2015 sebagai akibat dari rugi bersih yang dicatat oleh Perusahaan pada tahun tersebut.

II. Kinerja Keuangan

Penghasilan Usaha

Penghasilan usaha Bakrieland berasal dari penjualan produk-produk propertinya, baik dari penjualan produk yang bersifat jual putus (development property) maupun pendapatan dari produk-produk properti yang disewakan (investment property). Pada tahun 2016, sumber-sumber penghasilan usaha Bakrieland berasal dari:

• Apartemen

Proyek apartemen yang menjadi sumber pendapatan utama Perusahaan di tahun 2016 adalah The Wave Condominium dan the Grove Condominium yang berada di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta. The Wave Condominum berdiri di atas lahan seluas 38.228 m2 dan terdiri dari tower Coral dan Sand dengan

total 2.621 unit sementara The Grove Condominium berdiri di atas lahan seluas 6.666 m2 dan terdiri dari

Landed Residential

Residential projects that contributed to Bakrieland’s income in 2016 were Bogor Nirwana Residence in the main area of Bogor, Kahuripan Nirwana Residence in Sidoarjo, and Mutiara Platinum in East Jakarta.

Office Space Leasing

Company revenues from office lease were derived from 3 office buildings, namely Bakrie Tower, Wisma Bakrie 1, and Wisma Bakrie 2, all of which are located within the Kuningan golden triangle in Jakarta.

Strata Hotels

Income from strata hotels was mainly generated from Awana Jogja, a four-star hotel in Mayjend Sutoyo Street Yogyakarta and Ocea Condotel, which is located in the Rasuna Epicentrum area, Jakarta.

• Hotels & Resorts

Income from Hotels & Resorts was mostly derived from Aston Rasuna and The Grove Suites, located within the Rasuna Epicentrum, Aston Bogor in Bogor Nirwana Residence, Grand Elty Krakatoa – Lampung, Grand Elty Singgasana – Tenggarong, as well as Neo+ Awana and Indies Heritage Hotel, both in Yogyakarta.

• Edutainment

The revenue is derived from The Jungle Waterpark and Jungle Fest recreational areas, both located within the Bogor Nirwana Residence, as well as The JungleLand Adventure Theme Park (JungleLand) in Sentul Nirwana. The Jungle Waterpark features swimming pools of various sizes and different themes, giant aquarium, bird park, and green gardens. In addition, The Jungle Waterpark also has a four-dimension theatre. While JungleLand offers more than 34 different rides, attractions, and other daily performances, restaurants and cafes as well as a function hall.

Retail & Sportscenter

Income from this sub-sector was derived from the lease of retail space at Plaza Festival, the Grove Suites and the 18th Residence. Furthermore, the Company also owned a sports center from which income is drawn from membership fees to the Elite Club Epicentrum, a health and sports center, located within the Rasuna Epicentrum, and from the management of the Soemantri Brojonegoro Student Sports Hall (GMSB).

Perumahan (Landed Residential)

Proyek perumahan yang memberikan kontribusi penghasilan Bakrieland di tahun 2016 adalah Bogor Nirwana Residence di kawasan utama Bogor, Kahuripan Nirwana Residence di Sidoarjo dan Mutiara Platinum yang berlokasi di kawasan Sentra Timur, Jakarta Timur.

Sewa Perkantoran

Penghasilan perusahaan atas penyewaan ruang perkantoran berasal dari 3 gedung perkantoran yang dimiliki Perusahaan yaitu Bakrie Tower, Wisma Bakrie 1 dan Wisma Bakrie 2 yang ketiganya berada di kawasan segitiga emas Kuningan, Jakarta.

Hotel Strata

Pendapatan dari hotel strata terutama berasal dari proyek Awana Jogja, sebuah hotel bintang 4 yang berlokasi di Jalan Mayjend Sutoyo Yogyakarta dan Ocea Condotel yang terletak di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta.

• Hotel & Resor

Pendapatan dari Hotel & Resor berasal dari Aston Rasuna dan The Grove Suites yang berlokasi di kawasan Rasuna Epicentrum, Aston Bogor yang berlokasi di kawasan Bogor Nirwana Residence, Grand Elty Krakatoa – Lampung dan Grand Elty Singgasana – Tenggarong, Hotel Neo+ Awana dan Indies Heritage Hotel yang berlokasi di Yogyakarta.

Edutainment

Pendapatan ini berasal dari wahana rekreasi The Jungle Waterpark dan Jungle Fest, yang berlokasi di dalam kompleks perumahan Bogor Nirwana Residence serta the JungleLand Adventure Theme Park (JungleLand) yang berlokasi di kawasan Sentul Nirwana. The Jungle Waterpark terdiri dari kolam renang dengan berbagai ukuran dengan berbagai tema, giant aquarium,

birdpark dan taman-taman yang bernuansa hijau. Selain itu, The Jungle Waterpark juga memiliki teater 4 dimensi. Sementara JungleLand memiliki lebih dari 34 wahana permainan, atraksi dan penampilan setiap harinya, restoran dan kafe serta function hall.

Retail & Sportcenter

Pendapatan ini berasal dari penyewaan ruang retail Plaza Festival, penyewaan ruang ritel yang berada di the Grove Suites dan the 18th Residence. Selain itu, perusahaan juga memiliki segmen bisnis sport center yang penghasilannya berasal dari keanggotaan pusat kebugaran Elite Club Epicentrum di kawasan Rasuna Epicentrum serta penghasilan dari pengelolaan Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojonegoro (GMSB).

Management Services

Income from management services was generated from the management of buildings and facilities in Bakrieland projects such as Wisma Bakrie 1, Wisma Bakrie 2, Bakrie Tower, Plaza Festival, Rasuna Office Park, and Epiwalk Office Suites.

Dalam dokumen PT Bakrieland Development Tbk AR2016 (Halaman 92-96)