• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Penyajian Data dan Analisis Data

4.3.1 Aspek Kognitif

Aspek kognitif responden terhadap isi Pesan Peringatan Kesehatan Bahaya Merokok “Merokok Membunuhmu” di televisi adalah merupakan pengetahuan atau pemahaman responden tentang isi pesan yang dapat meliputi : dampak dan bahaya rokok, pentingnya menjaga lingkungan tanpa asap rokok, slogan “Merokok Membunuhmu”, dan rokok dilarang diperdagangkan untuk anak di

bawah usia 18 tahun. Untuk mengetahui lebih jelas diuraikan dan dianalisis berdasarkan tabel-tabel berikut ini.

4.3.1.1. Pesan Peringatan Kesehatan Bahaya Merokok “Merokok

Membunuhmu” di Televisi dapat membuat Remaja di Sur abaya mengetahui mengenai dampak dan bahaya r okok

Pesan Peringatan Kesehatan Bahaya Merokok “Merokok Membunuhmu” ini dibuat untuk menekan jumlah perokok pemula, karena tingginya angka kematian remaja yang menjadi perokok pemula karena disebabkan penyakit yang berhubungan dengan rokok. Pada tabel 4.5. disajikan sikap responden terhadap pesan peringatan kesehatan bahaya merokok “Merokok Membunuhmu” di Televisi dapat membuat remaja di Surabaya mengetahui mengenai dampak dan bahaya rokok :

Tabel 4.5.

Pengetahuan Responden Tentang Dampak dan Bahaya Rokok (n = 100)

No Sikap F %

1 Sangat Tidak Setuju 2 2

2 Tidak Setuju 23 23

3 Setuju 63 63

4 Sangat Setuju 12 12

Total 100 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 63 responden atau 63% setuju dengan Pesan Peringatan Kesehatan Bahaya Merokok “Merokok Membunuhmu” di Televisi dapat membuat remaja di Surabaya mengetahui mengenai dampak dan bahaya rokok. Karena pesan tersebut menggunakan kata- kata yang lugas. Slogan Merokok Membunuhmu menjelaskan bahwa rokok membahayakan kesehatan.

Sedangkan 23 responden atau 23% tidak setuju bahwa dengan melihat iklan tersebut dapat membuat remaja mengetahui mengenai dampak dan bahaya merokok. Hanya sebagian kecil, yakni 12 responden yang sangat setuju karena adanya faktor tertarik atau tidaknya pemirsa terhadap elemen – elemen pesan dan karena faktor durasi yang sangat singat. Adapun responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 28 orang karena mereka hanya memperhatikan sebagian kecil dari elemen yang terdapat dalam pesan peringatan kesehatan bahaya merokok sehingga isi pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut tidak diterima dengan baik oleh sebagian orang. Ada juga yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 orang atau 2% dari total responden. Hal ini dikarenakan iklan tersebut hanya dilihat sekilas saja jadi tidak sampai memahami mengenai isi pesan tersebut.

4.3.1.2. Pesan Peringatan Kesehatan Bahaya Merokok “Merokok Membunuhmu” di Televisi dapat membuat Remaja di Sur abaya mengetahui mengenai penyakit yang secara tidak langsung diakibatkan oleh perilaku merokok

Dengan adanya Pesan Peringatan Kesehatan Bahaya Merokok “Merokok Membunuhmu”, diharapkan remaja dapat memahami pula mengenai penyakit yang timbul akibat perilaku merokok. Berikut ini gambaran responden tentang Pesan Peringatan Kesehatan Bahaya Merokok “Merokok Membunuhmu” di televisi dapat membuat remaja memahami mengenai penyakit yang secara tidak langsung diakibatkan oleh perilaku merokok :

Tabel 4.6.

Pengetahuan Responden mengenai penyakit yang diakibatkan oleh perilaku merokok

(n = 100)

No Sikap F %

1 Sangat Tidak Setuju 3 3

2 Tidak Setuju 32 32

3 Setuju 60 60

4 Sangat Setuju 5 5

Total 100 100

Sumber : Kuisioner no 2 sub II A

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa 60 responden atau 60% setuju bahwa dengan melihat pesan peringatan kesehatan ini dapat membuat responden tahu mengenai penyakit yang secara tidak langsung diakibatkan oleh perilaku merokok. Hal ini menggambarkan bahwa pesan ini bisa diterima lebih dari

separuh responden. Hal ini sesuai dengan salah satu fungsi pesan yaitu memberikan informasi yang berharga untuk khalayak. Adapula 32 responden tidak setuju jika dengan melihat pesan tersebut dapat membuat responden tahu mengenai penyakit yang secara tidak langsung diakibatkan oleh perilaku merokok karena dalam pesan peringatan kesehatan tersebut memang tidak menerangkan dengan jelas mengenai penyakit apa saja yang mungkin timbul sebagai akibat dari perilaku merokok. Sedangkan 5 responden menjawab sangat setuju karena memang awalnya sudah mengetahui mengenai penyakit yang secara tidak langsung diakibatkan oleh perilaku merokok dan ditambah dengan adanya pesan ini jadi semakin yakin mengenai pengetahuannya sebelumnya. Sisanya 3 orang responden menjawab sangat tidak setuju karena durasi yang sangat singkat sehingga tidak semua orang paham mengenai pesan tersebut.

4.3.1.3. Pesan Peringatan Kesehatan Bahaya Merokok “Merokok

Membunuhmu” di Televisi dapat membuat Remaja di Sur abaya mengetahui mengenai pentingnya menjaga lingkungan tanpa asap rokok

Perilaku merokok selain merugikan perokok aktif juga lebih membahayakan perokok pasif. Pada tabel 4.7. disajikan sikap responden terhadap pesan peringatan kesehatan bahaya merokok “Merokok Membunuhmu” di televisi dapat membuat remaja di Surabaya mengetahui mengenai pentingnya menjaga lingkungan tanpa asap rokok :

Tabel 4.7.

Pengetahuan Responden tentang Pentingnya Menjaga Lingkungan Tanpa Asap Rokok

(n = 100)

No Sikap F %

1 Sangat Tidak Setuju 1 1

2 Tidak Setuju 30 30

3 Setuju 62 62

4 Sangat Setuju 7 7

Total 100 100

Sumber : Kuisioner no 3 sub II A

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa 62 responden atau 62% responden setuju dan ada 7 responden atau 7% sangat setuju bahwa pesan tersebut dapat membuat remaja mengetahui mengenai pentingnya menjaga lingkungan tanpa asap rokok. Hal ini karena remaja yang merupakan perokok aktif sekalipun masih peduli terhadap lingkungan disekitarnya. Selain itu responden juga memiliki latar belakang pengetahuan mengenai dampak merokok sehingga menyadari asap rokok berdampak sangat buruk bahkan bagi yang tidak merokok sekalipun. Namun 30 responden atau 30% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju dan 1 orang lainnya menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini dikarenakan dalam pesan peringatan kesehatan bahaya merokok ini, isi pesannya sifatnya umum dan pesannya tidak langsung menunjukkan himbauan untuk menjaga lingkungan dari paparan asap rokok. Sehingga informasi yang diterima tidak detail.

4.3.1.4. Pesan Peringatan Kesehatan Bahaya Merokok “Merokok Membunuhmu” di Televisi Dapat Membuat Remaja di Sur abaya Mengetahui Slogan “Merokok Membunuhmu”

Pada tabel 4.8. berikut dapat dilihat sikap responden terhadap adanya Pesan Peringatan Kesehatan Bahaya Merokok “Merokok Membunuhmu” di Televisi dapat membuat Remaja di Surabaya mengetahui slogan “Merokok Membunuhmu” :

Tabel 4.8.

Pengetahuan Responden Tentang Slogan “Mer okok Membunuhmu” (n = 100)

No Sikap F %

1 Sangat Tidak Setuju 1 1

2 Tidak Setuju 18 18

3 Setuju 74 74

4 Sangat Setuju 7 7

Total 100 100

Sumber : Kuisioner no 4 sub II A

Pada tabel diatas 74 responden atau 74% responden menyatakan setuju dan 7% responden menyatakan sangat setuju. Hal ini karena pada pesan tersebut slogan disebutkan dengan sangat jelas dan menggunakan kata-kata yang lugas. Selain itu, dalam pesan peringatan kesehatan bahaya merokok, hanya terdapat kata-kata slogan, sehingga responden langsung mengetahui mengenai slogan tersebut. Sedangkan 18 responden atau 18% menyatakan tidak setuju. Hal ini dikarenakan responden tersebut tidak melihat pesan tersebut yang durasinya

sangat singkat di bagian akhir iklan rokok. Seringnya responden terlewat pada bagian iklan saat pesan tersebut ditayangkan. Dan 1 responden lainnya menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini dikarenakan masih ada yang menganggap bahwa slogan peringatan kesehatan bahaya merokok masih sama seperti versi yang lama yaitu “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”.

4.3.1.5. Pesan Peringatan Kesehatan Bahaya Merokok “Merokok

Membunuhmu” di Televisi Dapat Membuat Remaja di Sur abaya

MengetahuiBahwa Rokok Dilarang Diperdagangkan Untuk Anak Di

Bawah Usia 18 Tahun

Pada tabel 4.9. berikut terlihat sikap responden terhadap pesan peringatan kesehatan bahaya merokok “Merokok Membunuhmu” memberi pengetahuan bahwa rokok dilarang diperdagangkan untuk anak di bawah usia 18 tahun:

Tabel 4.9.

Pengetahuan Responden Rokok Dilarang Diper dagangkan Untuk Usia dibawah 18 Tahun

(n = 100)

No Sikap F %

1 Sangat Tidak Setuju 4 4

2 Tidak Setuju 34 34

3 Setuju 52 52

4 Sangat Setuju 10 10

Total 100 100

Pada tabel 4.9. dapat dilihat ada 52 responden atau 52% dari seluruh jumlah responden setuju. Hal ini karena sebagian besar responden merasa telah cukup umur, sehingga pemberlakuan peraturan larangan menjual rokok untuk anak usia di bawah 18 tahun patut diberlakukan. Sedangkan sebagian yang lain merasa peduli untuk memperhatikan kualitas kehidupan anak dengan tidak mengenalkan rokok kepada anak usia di bawah 18 tahun. 4% responden sangat setuju apabila dengan melihat pesan ini dapat membuat remaja mengetahui mengenai peraturan batasan umur seperti yang dimaksud dalam pesan peringatan

kesehatan bahaya merokok “Merokok Membunuhmu”. Hal ini dikarenakan

keunggulan televisi lainnya adalah kemampuannya menyampaikan pesan secara visual terhadap konsumen, sehingga dengan simbol 18+ mereka tahu terhadap maksud dalam pesan tersebut. Sedangkan 34 responden atau 34% menyatakan tidak setuju dan 4 responden lainnya menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini dikarenakan menurut mereka pesan penting semacam itu seharusnya dijelaskan dengan lebih detail bukan hanya melalui simbol.

4.3.1.6. Aspek Kognitif Responden terhadap Pesan Peringatan Kesehatan Bahaya Merokok “Merokok Membunuhmu” di Televisi

Dari tabel-tabel diatas, maka dapat disusun tabel mengenai Sikap Kognitif Responden terhadap pesan peringatan kesehatan bahaya merokok “Merokok Membunuhmu” di televisi. Untuk mengetahuinya dapat dilihat pada tabel 4.10. :

Tabel 4.10.

Sikap Kognitif Responden terhadap Pesan Peringatan Kesehatan Bahaya Merokok “Merokok Membunuhmu” di Televisi

(n = 100) No Sikap Kognitif F % 1 Positif 47 47 2 Netral 49 49 3 Negatif 4 4 Total 100 100

Berdasarkan tabel diatas aspek kognitif remaja di Surabaya terhadap pesan peringatan kesehatan bahaya merokok “Merokok Membunuhmu” di televisi diterima dengan positif oleh 47 responden atau 47% dari jumlah seluruh responden.Masih kurang dari setengah yang menerima isi pesan itu secara positif. Hal ini bisa disebabkan karena durasi pesan peringatan kesehatan bahaya merokok yang sangat singkat dan ditampilkan di bagian akhir dari iklan rokok. 49% responden bersikap netral artinya mereka tidak mengetahui semua isi pesan iklan tersebut. Hal ini dikarenakan sebagian besar responden merasa pesan peringatan kesehatan bahaya merokok tersebut kurang menjelaskan mengenai bahaya merokok. Slogan, simbol, dan visual dalam pesan kurang menjelaskan maksud dari pesan tersebut, sehingga membuat isi pesan yang terkandung dalam iklan tersebut tidak sepenuhnya dipahami. Sedangkan 4% bersikap negatif, hal ini berarti mereka tidak mengetahui isi pesan pada iklan tersebut. Hal ini karena memang ada sebagian kecil yang melihat pesan tersebut sekilas saja sehingga tidak mengetahui apa yang disampaikan oleh pesan tersebut.

Dokumen terkait