• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Sikap Masyarakat Kota Palembang terhadap Pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring

1. Aspek Kognitif

Salah satu aspek untuk mengetahui sikap masyarakat Kota Palembang terhadap pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring adalah dengan aspek kognitif. Aspek kognitif dapat memberikan gambaran sikap masyarakat berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, pertanyaan yang diajukan kepada responden mengetahui pengetahuan yang meliputi pemindahan, lokasi, alasan, tujuan, manfaat dari pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring.

Jawaban dari pertanyaan yang diajukan kepada responden dibagi dalam lima tingkatan pengetahuan masyarakat, yaitu sangat tahu, tahu, cukup tahu, tidak tahu dan sangat tidak tahu. Jawaban sangat tahu dipilih oleh responden jika responden merasa amat mengetahui dengan jelas mengenai hal yang diajukan dari masing-masing pertanyaan. Untuk jawaban tahu dipilih responden apabila responden mengetahui mengenai hal yang diajukan dari masing-masing pertanyaan. Jawaban cukup tahu dipilih responden apabila responden hanya sekedar mengetahui atau lebih kurang

mengetahui, tidak mengetahui secara mendalam mengenai hal yang diajukan dari masing-masing pertanyaan. Untuk jawaban tidak tahu dipilih responden apabila responden tidak mengetahui mengenai hal yang diajukan dari masing-masing pertanyaan, sedangkan untuk jawaban sangat tidak tahu dipilih oleh responden apabila responden sama sekali tidak mengetahui dan tidak pernah ada pengetahuan sedikitpun dari pertanyaan yang diajukan.

a. Pengetahuan Masyarakat Tentang Pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring

Pertanyaan yang diajukan pertama kali kepada responden adalah mengenai pengetahuan responden mengenai pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring. Untuk melihat distribusi jawaban dari responden dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 11. Distribusi Jawaban Pengetahuan Masyarakat Terhadap Pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring

No Kategori Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Tahu 11 11,00

2 Tahu 63 63,00

3 Cukup Tahu 10 10,00

4 Tidak Tahu 14 14,00

5 Sangat Tidak Tahu 2 2,00

Total 100 100,00

Sumber : Data Diolah Dari Hasil Penelitian, 2009

Berdasarkan tabel 11 di atas, dapat dikatakan bahwa mayoritas responden mengetahui pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring. Hal ini dibuktikan dengan 63 orang (63%)

responden menyatakan tahu atau lebih dari setengah dari jumlah seluruh responden dan 11 orang (11%) responden menyatakan sangat tahu yang mengetahui pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring, sedangkan sisanya 10 orang (10%) responden menyatakan cukup tahu, 14 orang (14%) responden menyatakan tidak tahu dan 2 orang (2%) responden menyatakan sangat tidak tahu.

Pemerintah Kota Palembang sebelum melakukan pemindahan pedagang kaki lima yang berada di kawasan Pasar 16 Ilir Palembang, tepatnya pedagang kaki lima yang berada di bawah Jembatan Ampera telah memberikan sosialisasi dan pengertian kepada para pedagang yang memenuhi tempat tersebut dan juga kepada masyarakat umum. Secara umum masyarakat telah banyak mengetahui rencana pemindahan pedagang tersebut dan akhirnya pemindahan pedagang kaki lima tersebut terjadi.

Berdasarkan hasil penelitian pada sampel ternyata pengetahuan masyarakat Kota Palembang terhadap pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring sangat bervariasi dari yang sangat tahu, tahu, cukup tahu, tidak tahu hingga sangat tidak tahu. Responden yang menjawab sangat tahu adalah responden yang berdomisili di dekat lokasi pemindahan tersebut yaitu Kecamatan Ilir Timur I (IT I). Responden yang menyatakan tahu adalah responden yang sering bepergian atau melakukan transaksi jual-beli di lokasi

Pasar 16 Ilir Palembang. Responden yang menyatakan cukup tahu atau hanya sekedar mengetahui mengenai pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring merupakan responden yang berada jauh dari lokasi pasar tersebut, namun hanya sebagian kecil responden yang tidak tahu atau bahkan sangat tidak tahu terhadap pemindahan pedagang kaki lima tersebut.

Penulis menilai kurangnya pengetahuan dari para responden mengenai pemindahan ini dan adanya sikap acuh tak acuh yang ditunjukkan, karena kondisi pasar ini dahulu merupakan pasar yang kumuh dan tidak tertata rapi. Selain itu juga kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palembang terhadap pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring.

b. Pengetahuan Masyarakat Tentang Lokasi Pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring

Hal lain yang diajukan kepada responden adalah mengenai lokasi tempat tujuan baru bagi pedagang kaki lima yang direlokasi. Pedagang kaki lima ini yang semula berada di bawah Jembatan Ampera di wilayah Ilir Timur I (IT I) dipindahkan ke Kecamatan Seberang Ulu I (SU I) yang merupakan lokasi Pasar Retail Jakabaring, tepatnya dibangun di tanah milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang telah diberikan wewenang pengelolaannya kepada Pemerintah Kota Palembang. Daerah ini dahulunya merupakan lahan tidur yang terdiri dari rawa-rawa, sedangkan untuk sumber pendanaan pembangunan

pasar tersebut berasal dari Kementrian Koperasi dan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Pemerintah Kota Palembang. Pernyataan responden terhadap lokasi pemindahan atau lokasi tujuan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 12. Distribusi Jawaban Pengetahuan Masyarakat Terhadap Lokasi Pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring

No Kategori Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Tahu 17 17,00

2 Tahu 56 56,00

3 Cukup Tahu 2 2,00

4 Tidak Tahu 22 22,00

5 Sangat Tidak Tahu 3 3,00

Total 100 100,00

Sumber : Data Diolah Dari Hasil Penelitian, 2009

Berdasarkan tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengetahui lokasi yang baru dari pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir dengan 17 orang (17%) responden menyatakan sangat tahu, 56 orang (56%) responden menyatakan tahu, 2 orang (2%) responden menyatakan cukup tahu, sisanya 22 orang (22 %) responden menyatakan tidak tahu dan 3 orang (3%) responden menyatakan sangat tidak tahu mengenai lokasi yang baru dari pemindahan tersebut.

Kebanyakan masyarakat mengetahui lokasi pedagang kaki lima yang baru yaitu di Pasar Retail Jakabaring, namun banyak pula yang menyatakan tidak mengetahui lokasi baru tersebut. Ini dikarenakan

responden yang berada jauh dari lokasi baru dan kurang mengikuti perkembangan baru mengenai lokasi baru pedagang kaki lima.

Hasil wawancara dengan Ibu Djunaida Handayani selaku Sekretaris Koperasi Serba Usaha Tunas Baru sebagai berikut :

“Pemerintah Kota Palembang tidak sekadar memindahkan atau menggusur para pedagang yang berada di sekitar Pasar 16 Ilir, tapi menyediakan tempat yang baru bagi para pedagang. Pada awalnya Pasar Retail Jakabaring diperuntukan bagi pedagang kaki lima yang terkena relokasi, namun hanya 80% pedagang yang pindah dan 20% merupakan pedagang yang berasal bukan dari Pasar 16 Ilir dan ada juga pedagang baru.” (15 Januari 2010 pukul 08.30 wib)

Hal yang sama juga diutarakan oleh Hasan selaku pengelola harian Pasar Retail Jakabaring yaitu sebagai berikut :

“Pasar Retail ini didirikan untuk menampung pedagang kaki lima yang berasal dari Pasar 16 Ilir Palembang, namun sejalan perkembangannya pasar ini dihuni 80% dari pedagang yang terkena relokasi dan sisanya 20% dihuni oleh pedagang pasar lain dan pedagang baru. Untuk biaya sewa yaitu sebesar Rp 100.000,- per bulan dan jika dibandingkan dengan Pasar 16 Ilir lebih berat, selain membayar biaya sewa ada juga pungutan liar.” (16 Januari 2010 pukul 09.00 wib)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut bahwa pada awalnya tempat relokasi yaitu Pasar Retail Jakabaring hanya untuk pedagang yang terkena relokasi, namun melihat perkembangan yang pesat dari pasar tersebut menajadikan pedagang yang bukan berasal dari Pasar 16 Ilir pindah ketempat tersebut bahkan ada pedagang baru yang memulai usahanya di Pasar Retail Jakabaring. Pemerintah Kota Palembang tidak hanya memindahkan pedagang atau hanya menggusur, namun pemerintah memberikan lokasi baru yang lebih strategis dan lebih menguntungkan bagi para pedagang. Hal inilah juga merupakan salah

satu prestasi bagi Pemerintah Kota Palembang yang telah berhasil mengatasi problematika pedagang kaki lima.

c. Pengetahuan Masyarakat Tentang Alasan Pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring

Alasan Pemerintah Kota Palembang memindahkan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring adalah salah satunya karena keberadaan pasar yang semakin menjamur dan memenuhi sudut Kota Palembang sehingga perlu adanya penataan kembali.

Beberapa data mengenai hal ini adalah jumlah pasar yang ada di Kota Palembang mencapai 22 buah pasar yang tersebar di Kota Palembang. Pasar 16 Ilir merupakan pasar terluas yang ada di Kota Palembang yang dibuktikan dengan terdapatnya 1.1634 buah petak/kios, 1.108 buah los, 3.890 pedagang, dan 1.148 PKL yang berada di tanah seluas 1.283 m2.

Semakin banyaknya pedagang yang ingin berjualan di Pasar ini menyebabkan tidak tertampungnya semua pedagang dalam satu lahan sehingga para pedagang yang tidak kebagian tempat menggelar dagangannya di bawah Jembatan Ampera yang masih berada di lokasi Pasar 16 Ilir. Pedagang inilah yang dipindahkan atau direlokasi ke Pasar Retail Jakabaring. Tanggapan responden mengenai alasan pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 13. Distribusi Jawaban Pengetahuan Masyarakat Terhadap Alasan Pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring

No Kategori Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Tahu 6 6,00

2 Tahu 59 59,00

3 Cukup Tahu 10 10,00

4 Tidak Tahu 22 22,00

5 Sangat Tidak Tahu 3 3,00

Total 100 100,00

Sumber : Data Diolah Dari Hasil Penelitian, 2009

Tabel 13 di atas menunjukan tanggapan responden dari hasil kuisioner terhadap alasan Pemerintah Kota Palembang terhadap pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring. Sebanyak 59 orang (59%) responden menyatakan mengetahui alasan dipindahkannya pedagang kaki lima dari Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring. Selebihnya 6 orang (6%) responden menyatakan tahu, 10 orang (10%) responden menyatakan cukup tahu, 22 orang (22%) responden menyatakan tidak tahu, dan hanya 3 orang (3%) responden yang menyatakan sangat tidak tahu alasan mengapa Pemerintah Kota Palembang memindahkan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring. Data tersebut menyatakan bahwa mayoritas responden menyatakan mengetahui alasan dari pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring.

Berdasarkan beberapa wawancara singkat dengan beberapa responden yang menyatakan tidak tahu terhadap alasan Pemerintah Kota Palembang, maka dapat diambil kesimpulan bahwa responden kurang

memahami atau bahkan tidak tahu sama sekali alasan dilakukannya pemindahan pedagang kaki lima tersebut, karena Pemerintah Kota Palembang terkesan kurang mensosialisasikan mengenai alasan pemindahan tersebut.

d. Pengetahuan Masyarakat Tentang Tujuan Pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring

Hasil wawancara dengan pimpinan di Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya (PD-PPJ) pada tanggal 1 Desember 2009 yang merupakan perpanjangan tangan dari Pemerintah Kota Palembang dalam hal pengelolaan seluruh pasar yang ada di Kota Palembang. Beliau menyatakan bahwa tujuan dari pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring adalah untuk keindahan kota yang berjuluk Kota BARI (Bersih, Aman, Rapi, Indah). Selain itu tujuan lain adalah untuk mewujudkan visi dan misi Kota Palembang yang bersiap untuk menjadi kota internasional bersaing dengan Singapura dan Hongkong. Alasan lain adalah untuk menata ulang kawasan 16 Ilir yang telah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyhono sebagai sentra wisata Sunagi Musi atau

Palembang Legendary City dan daerah yang dulunya menjadi lapak pedagang kaki lima telah berubah menjadi taman wisata yang diberi nama Taman Nusa Indah. Tanggapan responden terhadap tujuan pemindahan pedagang kaki lima ke Pasar Retail Jakabaring dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 14. Distribusi Jawaban Pengetahuan Masyarakat Terhadap Tujuan Pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring

No Kategori Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Tahu 9 9,00

2 Tahu 44 44,00

3 Cukup Tahu 14 14,00

4 Tidak Tahu 30 30,00

5 Sangat Tidak Tahu 3 3,00

Total 100 100,00

Sumber : Data Diolah Dari Hasil Penelitian, 2009

Tabel 14 di atas menunjukan tanggapan responden terhadap tujuan Pemerintah Kota Palembang terhadap pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring. Hasil yang didapat dari penelitian adalah sebanyak 9 orang (9%) responden menyatakan sangat tahu, 44 orang (44%) responden menyatakan tahu, 14 orang (14%) responden menyatakan cukup tahu, 30 orang (30%) responden menyatakan tidak tahu dan hanya 3 orang (3%) responden yang menyatakan sangat tidak tahu terhadap pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring.

Pemindahan pedagang kaki lima tersebut dimaksudkan untuk memberikan kenyaman kepada masyarakat untuk bertransaksi jual- beli dan berwisata. Sebanyak 44% responden mengetahui tujuan dari pemindahan tersebut, namun tak sedikit responden yang menyatakan tidak mengetahui tujuan dari pemindahan tersebut yaitu sebanyak 30%. Penulis menilai adanya tujuan lain yang hendak dicapai oleh Pemerintah Kota Palembang, sehingga tujuan yang sebenarnya menjadi cukup bias atau samar-samar di masyarakat. Kurangnya

sosialisai menyebabkan msaih ada masyarakat Kota Palembang yang tidak mengetahui tujuan dari pemindahan tersebut.

e. Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat Pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring

Pemerintah Kota Palembang memindahkan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring membawa manfaat untuk Pasar 16 Ilir dan Jakabaring salah satunya adalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di lokasi tujuan. Lokasi tujuan adalah daerah Jakabaring yang merupakan daerah yang sebagian besar lokasinya merupakan daerah rawa-rawa. Untuk sebagian investor daerah Jakabaring merupakan daerah yang tidak terlalu diperhitungkan untuk memajukan roda perekonomian, sehingga untuk menarik para investor menanamkan modalnya di daerah ini Pemerintah Kota Palembang membangun kawasan Jakabaring, salah satunya membangun Pasar Retail Jakabaring yang merupakan tempat tujuan dari relokasi pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir. Selain meningkatkan perekonomian di daerah Jakabaring dan sekitarnya, daerah yang ditinggalkan pun menjadi sasaran pembangunan pemerintah kota, yaitu dengan membuat taman wisata air yang dapat menjadi salah satu pendapatan asli daerah. Tanggapan responden terhadap pengetahuan manfaat yang dihasilkan dari pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 15. Distribusi Jawaban Pengetahuan Masyarakat Terhadap Manfaat Pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring

No Kategori Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Tahu 8 8,00

2 Tahu 41 41,00

3 Cukup Tahu 21 21,00

4 Tidak Tahu 28 28,00

5 Sangat Tidak Tahu 2 2,00

Total 100 100,00

Sumber : Data Diolah Dari Hasil Penelitian, 2009

Tabel 15 di atas menunjukan tanggapan reponden terhadap manfaat dari pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring yang dapat memperbaiki ekonomi di daerah Jakabaring dan sekitarnya. Tampak bahwa sebagian besar responden mengetahui mengenai pemindahan tersebut, yakni sebanyak 41 orang (41%) responden dan 8 orang (8%) responden menyatakan sangat tahu, dan 21 orang (21%) responden menyatakan cukup tahu, sedangkan sisanya yakni 28 orang (28%) menyatakan tidak tahu dan 2 orang (2%) menyatakan sangat tidak tahu mengenai manfaat dari pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring.

Jawaban responden yang menyatakan cukup tahu, tidak tahu dan sangat tidak tahu merupakan kurangnya pmberitahuan yang mendalam kepada masyarakat Kota Palembang, ini dibuktikan dengan masih banyaknya masyarakat Kota Palembang yang tidak tahu pedagang tersebut telah dipindahkan ke pasar yang baru dengan masih mendatangi lokasi pedagang yang lama, walaupun Pemerintah Kota Palembang menyiapkan transportasi umum gratis berupa bus yang

berfungsi untuk mengangkut penumpang yang hendak berbelanja di Pasar 16 Ilir ke pasar yang baru yakni Pasar Retail Jakabaring.

Kebijakan pemindahan pedagang kaki lima ini pada dasarnya hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkotaan dan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik di masa yang akan datang. Hendaknya dalam setiap kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, termasuk pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring, penyampaian informasi mencakup alasan pemindahan, tujuan pemindahan, dan manfaat dari pemindahan tersebut harus dapat diterima dengan baik agar tidak terjadi banyak penolakan dari masyarakat. Pemerintah sebagai pemegang kendali dalam hal pembangunan dan penataan harus dapat menyampaikan informasi yang dibutuhkan masyarakat secara transparan dan tidak memihak beberapa kelompok saja sehingga pembangunan dan penataan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk mengetahui aspek kognitif masyarakat secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 16. Rekapitulasi Sikap Responden dari Aspek Kognitif

No Pertanyaan ST % T % CT % TT % STT %

1 Pengetahuan responden tentang pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring 11 11,00 63 63,00 10 10,00 14 14,00 2 2,00 100 2 Pengetahuan responden tentang lokasi baru

pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring 17 17,00 56 56,00 2 2,00 22 22,00 3 3,00 100 3 Pengetahuan responden tentang alasan pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring 6 6,00 59 59,00 10 10,00 22 22,00 3 3,00 100 4 Pengetahuan responden tentang tujuan pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring 9 9,00 44 44,00 14 14,00 30 30,00 3 3,00 100 5 Pengetahuan responden tentang manfaat pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring

8 8,00 41 41,00 21 21,00 28 28,00 2 2,00 100

Total 51 263 57 116 13 500

Keterangan :

ST = Sangat Tahu TT = Tidak Tahu

T = Tahu STT = Sangat Tidak Tahu

CT = Cukup Tahu

Selanjutnya untuk mengetahui besar persentase sikap responden dari aspek kognitif digunakan rumus persentase sebagai berikut :

Keterangan : P : Presentase

F : Frekuensi pada klasifikasi kategori yang bersangkutan

N : Jumlah frekuensi dari seluruh klasifikasi/kategori

Berdasarkan tabel 16 di atas diperoleh persentase sebagai berikut : Sangat Tahu (ST) = 51/500 x 100% = 10,2%

Tahu (T) = 263/500 x 100% = 52,6%

Cukup Tahu (CT) = 57/500 x 100% = 11,4%

Tidak Tahu (TT) = 116/500 x 100% = 23,2% Sangat Tidak Tahu (STT)= 13/500 x 100% = 2,6%

Berdasarkan hasil perhitungan persentase di atas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden mengenai pemindahan, lokasi, alasan, tujuan dan manfaat dari pemindahan pedagang kaki lima ke Pasar Retail Jakabaring 10,2% responden menjawab sangat tahu, 52,6% responden menjawab tahu,

11,4% responden menjawab cukup tahu dan 23,2% responden menjawab tidak tahu serta 2,6% responden menjawab sangat tidak tahu.

Selanjutnya untuk mengetahui sebaran jawaban responden pada aspek kognitif dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Sumber : Data Diolah Dari Hasil Penelitian, 2009

Gambar 2. Sebaran Jawaban Responden dari Aspek Kognitif

Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa mayoritas dari responden berpengetahuan baik menyikapi pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring dan hanya sebagian kecil yang memiliki pengetahuan kurang baik terhadap pemindahan tersebut. Hasil yang didapat peneliti di lapangan adalah yang menjadi faktor ketidaktahuan responden mengenai pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring antara lain adalah kurangnya perhatian masyarakat itu sendiri dalam mencari informasi mengenai pemindahan pasar tersebut dan kurangnya sosialisasi pemerintah kota untuk memberikan informasi yang

transparan mengenai pemindahan pedagang kaki lima tersebut sehingga tidak terkesan terdapat tujuan lain yang mengiringi pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir ke Pasar Retail Jakabaring.

Selanjutnya untuk menganalisa indikator kognitif responden terhadap pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring dengan menggunakan rumus interval sebagai berikut :

NT - NR I =

K Keterangan :

I = Interval nilai skor NT = Nilai tertinggi NR = Nilai terendah K = Kategori jawaban

Nilai tertinggi (NT) dan nilai terendah (NR) dapat diketahui melalui tabel rekapitulasi sikap responden berdasarkan skor jawaban (terlampir). Tabel ini merupakan hasil rekapitulasi skor jawaban kuisioner yang dibagiakan ke 100 orang responden dan merupakan tabel tunggal. Diketahui dari aspek kognitif NT= 24, NR= 5 dan jumlah kelas atau banyaknya kategori (K) penulis tentukan sebanyak 5 kategori, sehingga nilai interval masing-masing kelas dapat diketahui sebagai berikut :

NT - NR I = K 24 - 5 I = 5

I = 3,8 dibulatkan 4, maka dapat ditentukan interval sebagai berikut :

Sangat Baik = 21-24

Baik = 17-20

Cukup = 13-16

Kurang = 9-12

Sangat Kurang = 5-8

Tabel 17. Kategori Sikap Responden dari Aspek Kognitif

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Baik 14 14,00 2 Baik 45 45,00 3 Cukup 25 25,00 4 Kurang 14 14,00 5 Sangat Kurang 2 2,00 Jumlah 100 100,00

Sumber : Data Diolah Dari Hasil Penelitian, 2009

Analisis indikator ini mengklasifikasikan pengetahuan responden ke dalam lima kategori yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Kategori sangat baik yaitu untuk responden yang memiliki pengetahuan sangat baik mengenai hal-hal yang menyangkut pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring. Kategori baik adalah untuk responden yang memiliki pengetahuan baik mengenai hal-hal yang menyangkut pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring.

Untuk kategori cukup adalah untuk respoden yang memiliki pengetahuan cukup atau sedang mengenai pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring, sedangkan untuk kategori kurang adalah untuk responden yang memiliki pengetahuan yang kurang mengenai pemindahan tersebut. Kategori sangat kurang adalah untuk responden yang tidak memiliki pengetahuan mengenai pemidahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring. Untuk mengetahui hasil perhitungan aspek kognitif masyarakat Kota Palembang secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3 berikut :

14% 14%

25% 45%

Sumber : Data Diolah Dari Hasil Penelitian, 2009

Gambar 3. Kategori Sikap Responden dari Aspek Kognitif

Dari gambar 3 di atas dapat diketahui bahwa aspek kognitif (pengetahuan) dari 100 responden yang memiliki pengetahuan sangat baik terhadap pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring sebanyak 14% responden. Responden memiliki pengetahuan yang baik terhadap pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring yaitu sebanyak 45% responden. Responden yang

kurang memiliki pengetahuan terhadap pemindahan tersebut sebanyak 14% responden dan sebanyak 2% responden memiliki pengetahuan sangat kurang terhadap pemindahan ini. Sisanya sebanyak 25% responden memiliki pengetahuan yang cukup terhadap pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring.

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat diketahui bahwa hampir sebagian masyarakat yaitu 45% memiliki pengetahuan yang baik dan 14% dari masyarakat berpengetahuan sangat baik terhadap pemindahan pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir Palembang ke Pasar Retail Jakabaring. Adapun masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini mengetahui

Dokumen terkait