• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Pelayanan Umum a. Pendidikan

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 30-42)

Dalam rangka meningkatkan SDM melalui bidang pendidikan, berbagai upaya telah kita lakukan untuk meningkatkan pemerataan kesempatan belajar bagi masyarakat dan meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenjang, jalur dan jenis pendidikan. Upaya-upaya tersebut dilakukan karena pendidikan merupakan salah satu usaha yang sangat strategis untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik agar mampu menguasai ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni, berahlak mulia, berbudi pekerti luhur, serta memiliki kesehatan jasmani dan rohani.

Kebijakan yang ditempuh dalam upaya meningkatkan perluasan dan pemerataan mutu pendidikan dan untuk memajukan olahraga adalah melalui program wajib pendidikan, kepemudaan dan olahraga diantaranya adalah: 1).Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 2) Program Wajib Blejar Pendidikan Dasar 9 Tahun, 3) Program Pendidikan Menegah, 4) Program Pendidikan Non Formal, 6) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 7) Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, dan 8) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.

Pelaksanaan program ini diukur melalui indikator : peningkatan angka partisipasi kasar (APK), angka partisipasi murni (APM), angka drop out (DO), angka melanjutkan, tingkat kelulusan, dan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SD, SLTP dan SLTA.

b. Kesehatan

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Permasalahan utama yang dihadapi dalam bidang kesehatan adalah tingginya disparitas status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi, rendahnya kinerja pelayanan kesehatan, dan rendahnya kondisi kesehatan lingkungan. Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di Kabupaten Lombok Timur telah dilakukan berbagai upaya yang diarahkan untuk menekan angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi serta dapat meningkatkan umur harapan hidup di Kabupaten Lombok Timur.

Untuk mempercepat peningkatan status kesehatan masyarakat di Kabupaten Lombok Timur maka pemerintah telah mengambil kebijakan. Kebijakan yang diambil dalam rangka peningkatan status kesehatan di Kabupaten Lombok Timur adalah peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat, kesehatan lingkungan, upaya kesehatan, dan kerjasama lintas sektoral. Kebijakan ini akan dapat dicapai melalui program-program antara lain pelayanan kesehatan dasar, perbaikan gizi masyarakat. pemberantasan penyakit

menular, serta kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar. Adapun program dan kegiatan di bidang kesehatan yang hendak dicapai yaitu:

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan melalui kegiatan Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan.

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan antara lain Peningkatan Kesehatan Masyarakat, Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan, Penyediaan biaya operasional & pemeliharaan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, Pelayanan dan pemeliharaan kesehatan Remaja, Pencegahan dan penaggulangan penyakit tidak menular, dan Pelayanan kesehatan haji.

3. Program Pengawasan Obat dan Makanan melalui kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat & Makanan dan Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya.

4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, diantara kegiatannya adalah Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat, Promosi kesehatan dalam peningkatan PHBS dan peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Upaya Kesehatan.

5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat dengan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin, dan Kegiatan Penanggulangan KEP, AGB, GAKY dan KVA.

6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat melalui kegiatan Penyuluhan dan sosialisasi kebijakan lingkungan sehat.

7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dengan kegiatan Penyemprotan/foging sarang nyamuk, Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah, Pelayanan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Pencegahan Penularan Penyakit Endemik / Epidemik. 8. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin dengan kegiatan Pelayanan Pemeriksaan Mata/Pencegahan Kebutaan dan Operasi Bibir Sumbing, Penanggulangan ISPA, Jaminan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin dan Jaminan Persalinan (Jampersal) Kesehatan Penduduk Miskin.

9. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan melalui kegiatan Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis.

10. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita dan Lansia dengan kegiatan Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan Perawatan kesehatan anak balita dan Pelayanan pemeliharaan kesehatan lansia.

11. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak melalu kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.

c. Infrastruktur

1. Jaringan Irigasi

Pembangunan pada sektor pengairan karena terbatasnya dana, maka lebih mengutamakan program operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dalam rangka mendukung keberhasilan produksi tanaman pangan. Tugas dan tanggung jawab meliputi 125 daerah irigasi pedesaan yang tersebar pada 10 pengamat pengairan yang terbagi menjadi areal teknis 6.604,2 Ha dan 36.991 Ha semi teknis pada “wilayah kerja” Kabupaten Lombok Timur sehingga luas areal keseluruhan 43,595,2 Ha. Atas dasar kondisi tersebut maka sasaran yang ditetapkan dalam sektor pengairan adalah Tercapainya Pelayanan Prasarana Jaringan Irigasi yang Lebih Efisien dan Efektif Sesuai Pola Tanam dan Tata Tanam.

Untuk menunjang tercapainya peningkatan ketahanan pangan dan pengembangan agrobisnis dengan meningkatkan efektifitas dan produktivitas pengelolaan jaringan irigasi oleh perkumpulan petani pemakai air (P3A) dan pemerintah Kota yang dilaksanakan dengan prinsip partisipasi, pemberdayaan masyarakat, serta penyelenggaraan pemerintahan secara transparan maka kebijakan yang diambil adalah mengembangkan dan menyelenggarakan sistem irigasi yang terpadu dan berkelanjutan. Kebijakan tersebut didukung dengan program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi.

Tingkat pencapaian standar pelayanan minimal (SPM) atau indikator kinerja urusan pekerjaan umum di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2008-2012 secara umum dapat terlihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6. Capaian Indikator Kinerja Jaringan Irigasi

Indikator Kinerja

Sasaran/Program Satuan

Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012

a. Terpelihara dan meningkatnya infrastruktur irigasi

Lokasi 104 75 65 230 74

b. Terpeliharanya embung rakyat Buah 15 13 30 83 7

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lotim, 2008-2012 2. Jaringan Jalan

Pembangunan pada sektor transportasi khususnya jalan dan jembatan ditangani melalui program pemeliharaan untuk jalan yang mengalami kerusakan antara 20 – 50 % sedangkan untuk kerusakan antara 50 – 100 % akan ditangani melalui program peningkatan jalan dan jembatan. Pelaksanaan program tersebut tidak lepas dari aspirasi yang kuat dari masyarakat.

Berdasarkan kondisi tersebut maka Pemerintah Daerah menetapkan sasaran pembangunan pada sektor transportasi berupa tercapainya kondisi jalan mantap. Sasaran tersebut didukung dengan kebijakan memelihara/mempertahankan (meningkatkan kondisi) jalan dan jembatan yang diprogramkan melalui rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan serta pembangunan/peningkatan jalan dan jembatan.

Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran beserta target dan realisasinya terinci dalam tabel berikut:

Tabel 4.7. Capaian Indikator Kinerja Jaringan Jalan

Indikator Kinerja

Sasaran/Program Satuan

Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012

a. Panjang jalan yang ditangani (rehab dan pemeliharaan rutin)

Km 117.798 129.745 215.513 181.515 47.12

3. Perumahan

Secara umum kondisi prasarana dasar permukiman dan perumahan baik dari segi kuantitas maupun kualitas memang perlu ditingkatkan. Peningkatan kualitas dimaksud dalam jangka pendek seyogyanya diarahkan untuk mengoptimalkan fungsinya dalam memenuhi ataupun melayani masyarakat terutama yang berkaitan langsung dengan aktifitas ekonomi masyarakat seperti fasilitas air bersih, saluran drainase, jalan lingkungan, jalan setapak, penataan permukiman kota dan desa.

Sementara itu untuk mewujudkan Kabupaten Lombok Timur yang indah dan rapi maka dipandang perlu untuk pandangan jauh kedepan sehingga dapat memprediksi dan memproyeksi kemana suatu organisasi harus diarahkan oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan, penataan dan perancangan Kabupaten Lombok Timur.

Terkait dengan rumah tidak layak huni Kabupaten Lombok Timur sampai dengan tahun 2013 yang belum ditangani sebanyak 57.128 unit dengan perincian per kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8. Rumah Tidak Layak Huni Kab. Lombok Timur Tahun 2013

No Kecamatan Jumlah Rumah Tidak Layak

Huni (Unit) 1 Keruak 2.190 2 Jerowaru 5.266 3 Sakra 1.602 4 Sakra Barat 2.433 5 Sakra Timur 3.900 6 Terara 3.436 7 Montong Gading 4.114 8 Sikur 4.012 9 Masbagik 2.187 10 Pringgasela 1.377 11 Sukamulia 1.046 12 Suralaga 1.054 13 Selong 2.493 14 Labuhan Haji 2.436 15 Pringgabaya 5.668 16 Suela 2.590 17 Aikmel 2.654 18 Wanasaba 4.359

19 Sembalun 1.122

20 Sambelia 3.189

Sumber: BPMPD Kabupaten Lombok Timur, 2013

d. Ketenagakerjaan

Penanganan masalah ketenagakerjaan diselenggarakan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Timur. Pemerintah menempatkan penciptaan kesempatan kerja sebagai salah satu sasaran pokok untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Strategi pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian strategi pembangunan masyarakat Lombok Timur yang merupakan langkah terencana dalam mengatasi kondisi tenaga kerja dan daya saingnya, mengarah pada meningkatnyapenempatan tenaga kerja trampil yang produktif, mandiri, dinamis, kreatif, dan berdaya sosial terhadap globalisasi disertai perkembangan wilayah.

Melihat potensi geografis Kabupaten Lombok Timur secara ekonomis yang merupakan bagian dari Provinsi NTB yang mempunyai ciri khusus yang dapat menjamin kehidupan dan kesejahteraan masyarakat apabila dapat dimanfaatkan dengan baik, disisi lain penduduk usia kerja (tenaga kerja) kurang memiliki etos kerja dan ketrampilan yang memadai untuk memanfaatkan potensi alam yang tersedia sehingga tidak menimbulkan kesempatan kerja produktif dalam jumlah yang cukup.

Kebijakan yang ditempuh dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan dan transmigrasi adalah dengan memprioritaskan berbagai program diantaranya adalah a) peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja; b) peningkatan perluasan dan kesempatan kerja; dan c) perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan.

Program tersebut diharapkan dapat menggugah kesadaran, pengertian dan semangat tenaga kerja untuk menjadi pelaku diseluruh kegiatan ekonomi formal maupun ekonomi masyarakat. Ketiga program tersebut oleh pemerintah hendaknya bisa menjadi produk unggulan spesifik Dinas yang menangani masalah ketenagakerjaan baik di Kecamatan maupun ditingkat Kota.

Keberhasilan pencapaian sasaran dapat dilihat dari pencapaian indikator sasaran sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.9. Capaian Indikator Kinerja Urusan Ketenagakerjaan

No Indicator Kinerja Sasaran/Program Satuan Realisasi (Tahun) 2008 2009 2010 2011 2012 1. Meningkatnya keterampilan bagi pencari kerja Orang 240 306 340 280 324 2. Meningkatnya informasi bursa kerja Desa 119 119 180 212 254 3. Meningkatnya penempatan kerja keluar negeri Orang 18.314 19843 20.287 22.005 14.92 5 4. Meningkatnya kesempatan kerja melalui usaha mandiri Kelompok 5 30 20 30 20 5. Menurunnya jumlah masalah ketenagakerjaan % 12 15 17 20 14 6. Meningkatnya

tenaga kerja yang terserap pada lapangan kerja industri

Orang 40 75 125 126 140

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Lotim, 2008-2012 e. Investasi

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberikan kewenangan yang luas bagi setiap daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah menurut azas otonomi dan tugas pembantuan, dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pelimpahan wewenang tersebut diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat antara lain melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan daya saing daerah. Hal ini mengandung konsekuensi logis pada tatanan tanggung jawab menggali segenap potensi daerah untuk meningkatkan akselerasi pembangunan disegala bidang bagi percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat tersebut.

Kesejahteraan ekonomi dapat terwujud melalui pembangunan bidang ekonomi yang nota bane keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh sejauhmana tingkat pemanfaatan atau ekploitasi sumber daya ekonomi yang tersedia. Dalam hal ini permasalahan yang dihadapi adalah optimalisasi pemanfaatan sumber daya relatif tidak / belum dapat diwujudkan karena berbagai hambatan atau keterbatasan menyangkut maintenance pembiayaan eksploitasi, terbatasnya kemampuan inovasi/perluasan skala usaha dari para pelaku kegiatan yang ada.

Sasaran yang ingin dicapai dalam mengembangkan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan sumberdaya secara produktif dan berkelanjutan adalah terwujudnya peningkatan jumlah dan jenis investasi.

Peningkatan daya saing investasi dan pelayanan prima merupakan kebijakan yang ditempuh dalam rangka pencapaian sasaran tersebut. Kebijakan tersebut didukung melalui program utama, yaitu:1 ) Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi ; 2 ) Peningkatan iklim dan realisasi Investasi.

Kegiatan untuk mendukung program penanaman modal di Kabupaten Lombok Timur adalah sebagai berikut :

1) Pengembangan potensi unggulan daerah 2) Expo/Pameran investasi daerah

3) Pemutakhiran data realisasi investasi di Kabupaten Lombok Timur Indikator yang digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah jumlah perusahaan, bidang usaha dan lokasi kegiatan usaha berdasarkan registrasi ijin prinsip penanaman modal yang dikeluarkan sampai dengan tahun 2012. Realisasi pencapaian dari target yang telah ditetapkan pada masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10. Capaian Indikator Kinerja Urusan Penanaman Modal

N o

Nama Perusahaan Bidang Usaha Lokasi Nilai Investasi

1. PT. Agrindo Nusantara SP No. 11/24/I/PMA/2000

Agrobisnis Ds. Sajang Kec.

Sembalun US$ 5.960.100 2. PT. Indonesia Tenggara Marine SP No. 02/24/PMDN/2000 Pelayaran Labuhan Lombok Kec. Pringabaya Rp 250.100.100 3. PT. Hot Planet SP No. 111/I/PMA/2005

Cottage Lendang Terak,

Sungkun Kec.

Jerowaru 4. PT. Lombok Saka

SP No.

567/I/IP/PMA/2011

Cottage Bloam, Sekaroh

Kec. Jerowaru

US$ 3.000.000

5. PT. Autore Pearl Culture SP No.334/I/Perikanan/2007 Mutiara Sekaroh, Tj. Ringgit Kec. Jerowaru US$ 2.600.100

6. PT.New Word Energi SP No. 86/K1/I/PMA/2007 Perkebunan Jarak Kimia Dasar Organik Menanga Baris Kec.Pringgabay a US$ 2.000.000

7. PT. Eco Solutions Lombok SP No.

01727/I/PPM/PMA/2012

Hotel Tangsi, Tanjung

Ringgit Kec. Jerowaru

US$ 3.098.000

Sumber: Badan LH dan Penanaman Modal Kab. Lotim, 2013

f. Ketahanan Pangan

Sasaran utama yang ingin dicapai dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani adalah meningkatkan produksi dan mutu hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura serta mengembangkan usaha tani yang berwawasan agribisnis. Berdasarkan sasaran tersebut Pemerintah Kabupaten Lombok Timur telah menetapkan kebijakan Mengembangkan dan Memantapkan Ketahanan Pangan yang berbasis pada keragaman sumber bahan pangan dalam rangka menjamin ketersediaan pangan dan nutrisi dalam jumlah dan mutu yang cukup didukung dengan program yang sistematis dan terarah.

Disamping itu untuk menjawab tuntutan peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya petani, hal yang paling besar peluangnya untuk dikembangkan adalah beberapa komoditas yang merupakan komoditas unggulan daerah Kabupaten Lombok Timur yaitu komoditi Jagung, Cabe dan Pisang. Komoditas tersebut memiliki keunggulan komparatif serta peluang pasar yang cukup besar. Oleh karena itu ketiga komoditas tersebut memerlukan perhatian yang lebih besar melalui upaya pengembangan berkelanjutan sampai pada tingkat luasan skala ekonomi serta penyediaan sarana prasarana pengolahan dan pemasaran/kemitraan. Disamping itu perlu juga dilakukan pemberdayaan petani dan penguatan kelembagaannya guna memperkuat posisi tawar petani serta meningkatkan upaya pengenalan produk petani melalui berbagai event (Pameran dan Expo Agribisnis), sehingga terintegrasi antara On-Farm dan Off-Farm.

Pengembangan pertanian dan peternakan di Kabupaten Lombok Timur dengan memperhatikan daya dukung alamnya yang cukup potensial merupakan upaya menjamin ketersediaan pangan dan ternak secara berkelanjutan baik kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut dapat dicapai melalui pengembangan pertanian dan peternakan yang tangguh, maju dan efisien yang berwawasan agribisnis dan berbasis sumber daya lokal serta menerapkan tehnologi tepat guna.

Kebijakan yang telah ditempuh agar pelaksanaan pengembangan pertanian dan peternakan yang mantap dapat dicapai dengan optimal adalah peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan ketahanan pangan, peningkatan produksi hasil pertanian dan peternakan, pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak disertai peningkatan pelayanan kesehatan hewan dan peningkatan pemasaran hasil produksihewan. Kebijakan tersebut didukung oleh kegiatan pengembangan kemampuan kelembagaan petani, penyediaan sarana produksi pertanian, Pengembagan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit menular ternak, Pendistribusian bibit ternak unggul kepada masyarakat dan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar Produksi Hasil Peternakan.

g. Perdagangan dan Industri

Untuk meningkatkan kegiatan usaha perdagangan/pengusaha kecil menengah telah dilakukan berbagai upaya pembinaan diantaranya adalah pengembangan sektor perdagangan.

Kebijakan yang ditempuh dalam upaya meningkatkan kegiatan usaha perdagangan kecil menengah adalah : mengembangkan usaha perdagangan sebagai usaha unggulan yang tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang sehat dan effisien, tangguh dan mandiri antara lain melalui layanan kemudahan pemberian fasilitas perijinan (SIUP/TDP), penyelenggaraan temu usaha khusus bagi penyalur BBMT, pemberian stimulan kepada para pedagang kaki lima dan asongan dalam bentuk tenda dagang serta mengikutsertakan pada even pameran/promosi.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui indikator : perkembangan sektor perdagangan dengan melihat jumlah tenaga kerja, Jumlah SIUP, TDP.

Penetapan rencana tingkat capaian kinerja dan realisasi dari masing-masing indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11. Perkembangan Sektor Perdagangan

No

Indicator Kinerja Sasaran/Program

Satuan Realisasi (Tahun)

2008 2009 2010 2011 2012

1. Jumlah unit usaha Unit - - 652 659 670

2. Jumlah tenaga kerja Orang 4.583 4.583 3.595 3.900 43.306

3. Jumlah Investasi Rp.Jt 88,78 - 163.000 150.000 194.289

4. Jumlah SIUP/TDP Buah 500 500 500 600/650 701/721

Sumber: Dinas ESDM Perindag Kab. Lotim, 2008-2012.

Hasil-hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan dan sasaran cukup menggembirakan antara lain:

1. Penyerapan tenaga kerja baru disektor perdagangan pada tahun 2012 mencapai 43.306 orang, jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2008 yang lalu yaitu sebesar 4.583 orang, berarti terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja yang cukup signifikan.

2. Demikian pula yang terjadi pada pencapaian investasi, SIUP/TDP yang diterbitkan serta kontribusi PAD dari kegiatan tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2008 yang lalu.

Disamping kegiatan pembinaan sebagaimana tersebut diatas, pada pengembangan usaha perdagangan juga terdapat kegiatan-kegiatan yang bersifat memberikan perlindungan, baik bagi konsumen maupun bagi para pelaku usaha itu sendiri serta fasilitasi penyelesaian sengketa dagang yang terjadi dimasyarakat. Kegiatan tersebut antara lain adalah layanan tera ulang alat UTTP, pos ukur ulang komodity dagang, pengawasan terhadap peredaran barang dan jasa serta penyelenggaraan koordinasii dengan instansi terkait dalam menanggulangi penggunaan bahan berbahaya (B3)/kedaluarsa pada produk makanan dan obat/jamu tradisional.

Di Kabupaten Lombok Timur sektor industry cukup berkembang, dengan unggulan home industri dan kerajinan rakyat berupa industri kain tenun khas daerah di Kecamatan Pringgasela, Kec. Aikmel, Konveksi Selagik, anyaman bambu Kecamatan Sikur, Keramik di Kecamatan Masbagik dan Terara.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 30-42)