• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.6 Metode Pengukuran

3.6.2 Aspek Pengukuran Kinerja

Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk pertanyaan dan observasi dengan kategori. Variabel ini diukur dengan 6 item pertanyaan dan jawaban disusun dengan pembobotan (skoring). Bobot penilaian untuk setiap pertanyaan dimana jawaban ya diberi nilai 1 dan jawaban tidak diberi nilai 0. Variabel kinerja diukur dengan 6 indikator pertanyaan. Aspek pengukuran kinerja petugas disajikan dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Aspek Pengukuran Kinerja Petugas Sistem Manajemen Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur/Skor Skala Ukur Kinerja petugas sistem manajemen kesehatan lingkungan rumah sakit Wawancara Kuesioner dengan menggunakan skala Guttman - Tinggi (4 - 6) - Rendah (0 - 3) Ordinal

Observasi pemeriksaan kesehatan lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan adalah:

1) Dimensi fisik yaitu upaya penyehatan yang dilakukan petugas sistem manajemen kesehatan lingkungan rumah sakit sebagai wujud implementasi sistem manajemen kesehatan lingkungan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan berdasarkan Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 1204/MENKES/SK/X/ 2004, dengan indikator sebagai berikut:

1. Memenuhi syarat jika, penyehatan terhadap lingkungan dan konstruksi bangunan rumah sakit dilakukan yang dimulai dari lantai dan dinding yang kuat, rata dan bersih. Ventilasi alam atau lubang ventilasi minimum 15% x luas lantai, atap tidak bocor dan berwarna terang. Langit-langit kuat dengan tinggi minimal 2,7 m dari lantai. Konstruksi balkon, beranda dan talang tidak tergenang air dan mudah dibersihkan. Pintu kuat dan dapat menghalangi masuknya serangga dan tikus. Pagar kuat dan aman. Halaman taman dan tempat parkir bersih dan dapat menampung kendaraan petugas dan pengunjung. Jaringan instalasi aman dan terlindung. Saluran air limbah tertutup dan aliran lancar, memiliki skor ≥ 300.

2. Tidak memenuhi syarat jika, tidak melakukan penyehatan terhadap lingkungan dan konstruksi bangunan rumah sakit, lantai dan dinding yang tidak kuat, tidak rata dan kotor. Tidak mempunyai ventilasi minimum 15% x luas lantai, atap bocor dan berwarna gelap. Langit-langit tidak kuat dan ukuran kurang dari 2,7 m dari lantai. Konstruksi balkon, beranda dan talang mudah tergenang air dan sulit dibersihkan. Pintu tidak kuat dan tidak dapat menghalangi masuknya serangga dan tikus. Pagar tidak kuat dan tidak aman. Halaman taman dan tempat parkir tidak bersih dan tidak dapat menampung kendaraan petugas dan pengunjung. Jaringan instalasi tidak aman dan tidak terlindung. Saluran air limbah terbuka dan aliran tersendat, memiliki skor < 300.

b) Penyehatan Ruangan

1. Memenuhi syarat, jika penyehatan ruang bangunan yang dilakukan petugas terhadap semua ruang yang ada di lingkungan bangunan rumah sakit, terdiri dari ruang perawatan yang bebas kuman/serangga, rasio luas lantai dengan tempat tidur 4,5 m2/tt (dewasa) dan 2 m2/tt (anak/bayi). Lingkungan internal ruangan bebas rokok, intensitas cahaya cukup, saluran air limbah tertutup dan saluran air sekitar rumah sakit lancar. Ruang operasi bebas kuman patogen, dinding terbuat dari porselin pintu harus dalam keadaan tertutup, langit-langit tidak bercelah. Ruang laboratorium dindingnya terbuat dari porselin, dilengkapi dengan dapur dan kamar. Ruang sterilisasi harus ada pintu masuk dan keluar yang berbeda, tersedia ruang khusus dan berdinding porselin. Ruang radiologi mempunyai dinding dan daun pintu dilapisi timah hitam, kaca jendela dari kaca timah hitam. Ruang pendingin bersuhu antara -10 oC sampai 5 o

2. Tidak memenuhi syarat, jika tidak melakukan penyehatan ruang bangunan. Ruang perawatan tidak bebas kuman/serangga, rasio luas lantai dengan tempat tidur tidak sesuai ukuran 4,5 m

C, bebas tikus dan kecoa, dilengkapi rak untuk menyimpan makanan. Ruang mayat dindingnya dilapisi porselin, lokasi dekat dengan ruang patologi atau laboratorium, jauh dari ruang pemeriksaan (poliklinik). Toilet dan kamar mandi tersedia di setiap unit/ruang dan terpisah antara pria, wanita dan karyawan, memiliki skor ≥ 750

2

Lingkungan internal ruangan tidak bebas rokok, intensitas cahaya kurang, saluran air limbah terbuka dan saluran air sekitar rumah sakit tidak lancar. Ruang operasi tidak bebas kuman patogen, dinding tidak terbuat dari porselin, pintu terbuka, langit-langit bercelah. Ruang laboratorium dindingnya bukan dari porselin, tidak dilengkapi dengan dapur dan kamar. Ruang sterilisasi tidak ada pintu masuk dan keluar yang berbeda, tidak tersedia ruang khusus. Ruang radiologi dinding dan daun pintu tidak dilapisi timah hitam, kaca jendela bukan dari kaca timah hitam. Ruang pendingin tidak bersuhu antara -10 oC sampai 5 o

c) Penyehatan Makanan

C, tidak bebas tikus dan kecoa, tidak dilengkapi rak untuk menyimpan makanan. Ruang mayat dindingnya tidak dilapisi porselin, lokasi jauh dengan ruang patologi atau laboratorium, dekat dengan ruang pemeriksaan (poliklinik). Toilet dan kamar mandi tidak tersedia di setiap unit/ruang dan tidak terpisah antara pria, wanita dan karyawan, memiliki skor < 750.

1. Memenuhi syarat dalam menyiapkan makanan mulai dari bahan mentah sampai menjadi olahan makanan jadi yang memenuhi persyaratan hygienis makanan. Ditunjang dengan memakai peralatan memasak yang memadai, bersih, menggunakan kereta dorong untuk pendistribusian makanan, dan memenuhi kondisi sanitasi dapur yang bersih dan layak dipergunakan untuk tempat pengolahan makanan, memiliki skor ≥ 1350.

2. Tidak memenuhi syarat jika dalam menyiapkan makanan mulai dari bahan mentah sampai menjadi olahan makanan jadi tidak memenuhi persyaratan hygienis makanan. Tidak ditunjang dengan peralatan memasak yang memadai, tidak bersih, dan tidak menggunakan kereta dorong untuk pendistribusian makanan, dan tidak memenuhi kondisi dapur yang bersih dan tidak layak dipergunakan untuk tempat pengolahan makanan, memiliki skor < 1350.

d) Penyehatan Air

1. Memenuhi syarat jika penyehatan air yang dilakukan dengan mengukur kualitas persyaratan air minum baik secara kimia, fisik dan bakteriologis. Memenuhi kuantitas kebutuhan rumah sakit, bersumber dari PDAM atau sumur galian, memiliki skor ≥ 1680.

2. Tidak memenuhi syarat jika penyehatan air yang dilakukan dengan tidak mengukur kualitas persyaratan air minum baik secara kimia, fisik dan bakteriologis. Tidak memenuhi kebutuhan air untuk rumah sakit, bukan bersumber dari PDAM atau sumur galian, memiliki skor < 1680.

e) Pengelolaan Limbah

1. Memenuhi syarat jika mengelola semua limbah yang dihasilkan rumah sakit, baik limbah padat dan limbah cair. Pengelolaan limbah padat dimulai dari pemusnahan limbah infeksius, sitotoksis, farmasi dengan menggunakan

incenerator atau disterilkan dengan auto clave sebelum dibuang ke land fill

domestik dibuang ke TPA yang disarankan, limbah radioaktif ditangani sesuai dengan peraturan yang ada. Limbah cair diolah dengan menggunakan instalasi pengolahan limbah (IPAL), memiliki skor ≥ 1280.

2. Tidak memenuhi syarat jika tidak mengelola semua limbah yang dihasilkan rumah sakit, baik limbah padat dan limbah cair. Pengelolaan limbah padat tidak dimulai dari pemusnahan limbah infeksius, sitotoksis, farmasi dengan menggunakan incenerator atau disterilkan dengan auto clave sebelum dibuang ke land fill atau bekerja sama dengan pihak lain dalam penanganannya. Limbah domestik dibiarkan menumpuk, atau tidak dibuang ke TPA yang disarankan, limbah radioaktif tidak ditangani sesuai dengan peraturan yang ada. Limbah cair tidak diolah dengan menggunakan instalasi pengolahan limbah (IPAL), memiliki skor < 1280.

f) Pengelolaan Tempat Pencucian Linen (Laundry)

1. Memenuhi syarat jika penyehatan laundry untuk pencucian linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya seperti tersedianya keran air, dilakukannya pemisahan linen infeksius dan non-infeksius sehingga tidak menyebabkan penyebaran kuman penyakit, memiliki skor ≥ 275 .

2. Tidak memenuhi syarat jika penyehatan laundry untuk pencucian linen tidak dilengkapi dengan sarana penunjangnya seperti tidak adanya keran air, tidak dilakukan pemisahan linen infeksius dan non-infeksius sehingga dapat menyebabkan penyebaran kuman penyakit, memiliki skor < 275.

g) Pengendalian Serangga, Tikus dan Binatang Pengganggu Lainnya

1. Memenuhi syarat jika upaya yang dilakukan untuk mengurangi populasi serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya dengan cara fisik, yaitu dengan kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat habitat serangga, tikus. Secara kimia dengan menggunakan insektisida yang tergolong aman untuk manusia, sehingga tidak menjadi vector penularan penyakit, memiliki skor ≥ 80.

2. Tidak memenuhi syarat jika tidak dilakukan usaha dalam mengurangi populasi serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya, baik secara fisik atau menggunakan bahan kimia, memiliki skor < 80.

2) Dimensi nonfisik adalah dimensi yang dilakukan petugas sistem manajemen kesehatan lingkungan rumah sakit untuk mengimplementasikan upaya kesehatan lingkungan rumah sakit secara langsung maupun tidak langsung kepada karyawan, tenaga kesehatan, pasien, pedagang makanan di lingkungan rumah sakit dan pengunjung di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan untuk membiasakan diri berperilaku hidup bersih dan sehat serta menjaga lingkungan disekitar rumah sakit, hal tersebut adalah sebagai berikut:

a) Dilaksanakan jika adanya penyuluhan kesehatan lingkungan di rumah sakit yang dilakukan secara langsung dalam bentuk arahan, teguran untuk meningkatkan perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) atau secara tidak langsung melalui pengumuman yang ditulis dan ditempelkan di dinding yang

dekat dengan akses pengunjung atau karyawan dalam hal peningkatan kebersihan lingkungan rumah sakit, memiliki skor ≥ 360.

b) Tidak dilaksanakan jika tidak adanya penyuluhan kesehatan lingkungan di rumah sakit yang dilakukan baik langsung dalam bentuk arahan, teguran untuk meningkatkan perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) atau tidak langsung. Sehingga masyarakat rumah sakit tidak mengetahui pentingnya meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan rumah sakit, memiliki skor < 360.

Dokumen terkait