• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Penunjang

Dalam dokumen Perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara (Halaman 169-173)

Aspek penunjang yang medorong keberhasilan pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara didasarkan pada hasil survei selama penelitian yang meliputi beberapa komponen penting yang erat kaitannya antara satu sama lain.

6.5.1 Zona penangkapan

Pengaturan zona penangkapan masing-masing alat tangkap memberikan pengaruh pada keberlanjutan sumberdaya ikan agar tetap lestari sehingga potensi

sumberdaya ikan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Zonasi penangkapan untuk masing-masing alat tangkap sudah diatur dalam Kepmen Kelautan dan Perikanan RI No 2/MEN/2011. Dimana dalam KepMen tersebut telah diatur dengan jelas aturan-aturan yang berkaitan dengan jalur penangkapan ikan, penempatan alat penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan negara republik Indonesia. Upaya-upaya konservasi dari kelembagaan lokal perlu terus digalakkan untuk meningkatkan tanggungjawab dan kesadaran masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian sumberdaya perikanan dan lingkungannya.

6.5.2 Penggunaan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan

Selain pengaturan zona penangkapan upaya menjaga potensi juga harus dilakukan dengan upaya penyadaran kepada nelayan agar menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan. Seperti yang disebutkan dalam code of conduct for responsible fisheries (CCRF) menyebutkan salah satu dari Beberapa kriteria ramah lingkungan diantaranya 1) tidak membehayakan nelayan dan orang lain di laut; 2) sesuai dengan peraturan yang berlaku; 3) terbuat dari bahan yang pengadaanya tidak merusak lingkungan atau ekosistem yang dilindungi; 4) memiliki potensial yang rendah untuk menimbulkan ghost fishing; 5) tidak menangkap jenis yang dilindungi/ biodiversity; 6) tidak merusak lingkungan perairan dan habitat; serta 7) tidak menimbulkan konflik dengan kegiatan lainnya. Berdasarkan dari hal tersebut dalam konsep pengembangan sebaiknya ada upaya penyadaran kepada nelayan setempat dari pihak yang berwenang serta kerjasma dari berbagai stakeholder yang terlibat.

6.5.3 TPI dan PPI

Pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara adalah mengoptimalkan tempat pelelangan dan pelabuhan perikanan. Pelabuhan perikanan merupakan salah satu prasarana utama dalam sistem perikanan tangkap dan salah satu komponen penting penunjang dalam pengembangan perikanan tangkap, karena tanpa komponen ini kegiatan operasi penangkapan ikan dan proses pendaratan ikan dapat terhambat atau tidak mungkin dilakukan dengan baik dan lancar. Pelabuhan perikanan sebagai infrastruktur dalam pembangunan ekonomi yang memiliki peranan penting sebagai penggerak roda perekonomian

suatu kawasan. Pembangunan pelabuhan perikanan seharusnya menjadi salah satu kebijakan pemerintah dalam upaya mengurangi overhead cost industri perikanan. Melalui pelabuhan perikanan, industri perikanan akan mendapat pelayanan dan kemudahan untuk berusaha sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing, sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No. 9 Tahun 1985 tentang perikanan, selanjutnya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. Per.16/16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan yang menjelaskan tentang fungsi-fungsi pelabuhan perikanan. Kondisi Pelabuhan perikanan yang terjadi di Kabupaten Gorontalo Utara cenderung kurang berfungsi terutama fungsi pelayanannya sebagai contoh nelayan cenderung menjual hasil tangkapan tidak melalui sistem lelang, yang seharusnya dengan lelang harga ikan bisa lebih tinggi/ lebih terjadi persaingan harga. Dalam pengembangan perikanan seyogyanya fungsi pelabuhan diaktifkan kembali terutama tempat pelelangan ikan yang merupakan pusat kegiatan nelayan yang merupakan tempat bertemunya nelayan sebagai produsen dan pedagang ikan sebagai pembeli, sehingga di harapkan dengan adanya lelang kestabilan harga ikan dapat terjaga dan selain itu dengan adanya lelang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah Gorontalo Utara. 6.5.4 Penyediaan tempat penyimpanan ikan atau cold storage.

Pelabuhan perikanan di Kabupaten Gorontalo Utara belum memiliki fasilitas tempat penampungan ikan/cold storage. Hal ini menjadi salah satu kendala dalam pengembangan perikanan tangkap, sudah menjadi rahasia umum bahwa produk ikan merupakan barang yang mudah busuk apabila penanganan maupun penyimpanan kurang baik. Untuk menjaga produk ikan rantai dingin dalam setiap proses, baik penanganan maupun penyimpanan harus dilakukan. Ketika dalam kondisi puncak yang biasanya diikuti dengan anjloknya harga ikan, karena nelayan terpaksa menjual murah daripada ikan yang ditangkap tidak mempunyai nilai lagi ketika dibiarkan tidak terjual dan busuk. Dengan adanya cold storage/ tempat penampungan ikan diharapkan ketika musim puncak nelayan dapat menyimpan produk ikan tanpa ada kekhawatiran akan mengalami penurunan mutu ikan sehingga diharapkan kestabilan harga dari produk ikan bisa terjaga.

6.5.5 Pembangunan tempat pengolahan ikan

Alternatif lainnya untuk meningkatkan nilai tambah dari produk perikanan adalah mengolah produk ikan menjadi produk lain atau mengolah menjadi produk turunannya. Dengan demikian produk ikan mempunyai nilai yang lebih daripada dijual dalam keadaan segar. Pembangunan tempat pengolahan ikan menjadi salah satu bentuk solusi yang ditawarkan, namun dalam prosesnya perlu ada kerjasama dari pihak investor/ pengusaha atau bisa juga mengembangkan usaha perseroan terbatas yang sudah ada.

Ada hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan perikanan yaitu menjamin kualitas atau mutu ikan dan meningkatkan produktivitas hasil tangkapan ikan oleh nelayan yang dengan sendirinya mendatangkan investor atau pemodal. Kedua, adanya sinergitas peran oleh pemerintah baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menciptakan dan menjaga hubungan bisnis antara nelayan dengan pengusaha atau pemilik modal yang datang menginvestasikan modalnya pada perikanan tangkap di daerah tersebut.

7.1 Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil evaluasi program minapolitan di Kabupaten Gorontalo Utara bahwa Kabupaten Gorontalo Utara belum layak dijadikan sebagai daerah minapolitan perikanan tangkap,

2. Sumberdaya ikan yang berpotensi dan memiliki peluang pemanfaatan untuk pengembangan perikanan tangkap meliputi ikan kuwe, ikan tembang, ikan kembung, ikan teri dan ikan tuna,

3. Semua unit penangkapan yang dominan di Kabupaten Gorontalo Utara layak berdasarkan analisis finansial yaitu unit penangkapan purse seine, pancing tuna, bagan perahu, gillnet, payang, bubu, pancing ulur, dan sero,

4. Faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan perikanan tangkap adalah aspek ekonomi yang terdiri dari pasar, kemitraan, dukungan modal dan kestabilan harga,

5. Rancangan model pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara meliputi jenis ikan yang berpeluang untuk dikelola, dukungan unit penangkapan ikan yang layak dikembangkan, dan selanjutnya memberikan solusi terhadap faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan serta aspek penunjang dalam pengembangan perikanan tangkap.

7.2 Saran

Dalam menentukan suatu kebijakan perikanan khususnya perikanan tangkap, sebaiknya pemerintah terlebih dahulu mengkaji potensi sumberdaya ikan, kelayakan usaha, serta faktor yang akan menunjang keberhasilan suatu kebijakan perikanan. Hasil kegiatan tersebut dijadikan sebagai dasar ilmiah (scientific justification) dalam menentukan kebijakan perikanan tangkap yang akan diambil.

Dalam dokumen Perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara (Halaman 169-173)