• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Berpengaruh pada Pengembangan Perikanan Tangkap 1 Pasar

Dalam dokumen Perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara (Halaman 164-169)

6.4 Model Pengembangan Perikanan Tangkap

6.4.3 Faktor Berpengaruh pada Pengembangan Perikanan Tangkap 1 Pasar

Faktor yang mempengaruhi aspek ekonomi dalam pengembangan perikanan tangkap di Gorontalo Utara adalah pasar. Pasar yang di maksud adalah pasar yang dapat mendukung pengembangan perikanan tangkap. Selama ini, pasar yang terbentuk di daerah Gorontalo utara belum efekti, sehingga dibutuhkan konsep pasar yang ideal dalam menunjang pengembangan perikanan tangkap.

Secara konsepsional pasar yang dapat berjalan secara sempurna merupakan cara yang paling ideal untuk mencapai tujuan-tujuan normatif yaitu kemakmuran nelayan dan masyarakat di wilayah pesisir. Namun demikian pasar yang sempurna (perfect competition) jarang ditemukan. Yang terjadi justru ketidaksempurnaan pasar (imperfect competition). Akibatnya, konsentrasi ekonomi berada pada kelompok usaha besar, seperti akses terhadap teknologi, permodalan, informasi, dan SDM yang bermutu.

Pada sisi lain, terdapat usaha skala kecil di wilayah pesisir Gorontalo Utara yang jumlahnya besar yang berpearan dalam pasar perikanan yang sangat kompetitif, mereka lemah dalam akses terhadap teknologi, permodalan, informasi, serta didukung SDM yang kwalitasnya rendah. Dengan demikian usaha kecil bersaing di pasar tanpa didukung prasyarat yang memadai bagi terwujudnya mekanisme pasar yang bersaing secara sempurna. Dalam kondisi demikian ini timbulnya berbagai praktek-praktek persaingan tidak sehat sulit dicegah. Kondisi seperti itu menyebabkan mekanisme pasar tidak berjalan secara sempurna, yang cenderung merugikan nelayan, baik dalam aspek efisiensi maupun dalam aspek keadilan.

Sementara pemilik modal besar yang sifatnya monompoli terus menikmati kesempatan-kesempatan ketidakberdayaan nelayan yang bersumber dari ketidak sempurnaan pasar, maupun yang berasal dari keunggulan-keunggulan dalam aspek penguasaan modal dan juga berdampak pada lambatnya peningkatan teknologi perikanan tangkap dan terhambatnya aktivitas melaut. Sementara usaha kecil terus bergulat dengan berbagai kelemahannya dalam pasar yang sempit dan dalam tingkat persaingan yang sangat ketat.

Oleh karena itu, diperlukan koreksi terhadap berbagai kondisi, agar mekanisme pasar dapat berjalan secara sempurna. Pemerintah dalam hal ini berkewajiban untuk melakukan koreksi terhadap timbulnya berbagai ketidaksempurnaan pasar tersebut. Koreksi yang dilakukan pemerintah pada dasarnya memang bertujuan untuk mendorong dan melindungi agar mekanisme pasar dapat berjalan secara sempurna dan sehat.

Hal ini, perlu dicari langkah-langkah alternatif agar pasar hasil perikanan di Kabupaten Gorontalo Utara menjadi idial bagi para nelayan. Memperkuat pasar lokal dan menciptakan pasar ekspor merupakan hal yang perlu dilakukan dalam memperkuat pasar hasil perikanan di Kabupaten Gorontalo Utara. Tantangan pokok dan sekaligus visi pembangunan Indonesia di masa mendatang adalah; bagaimana mempertinggi daya saing ekonomi nasional kita. Dengan daya saing yang tinggi, dunia usaha nasional dan produksi dalam negeri akan mampu menguasai dan mengembangkan pasar dalam negeri dan sekaligus mampu melakukan transaksi ekspor yang lebih besar ke manca negara. Menurut Monintja (2000), bahwa solusi dari berbagai permasalahan pengembangan perikanan tangkap di suatu wilayah diantaranya adalah akses pasar perlu dikembangkan secara terus-menerus baik pasar lokal, antar pulau maupun ekspor yang dapat menjamin nelayan giat melaksanakan usahanya.

Penguasaan dan pengembangan pasar perikanan dalam negeri tentu saja perlu diarahkan agar tetap berorientasi pada peningkatan efisiensi, produktivitas, kemandirian, dan daya saing perekonomian nasional. Untuk itu, perlu ditempuh langkah-langkah yang lebih intensif, antara lain melalui: pengaturan persaingan yang sehat termasuk jaminan kepastian hukum dalam berusaha; peningkatan aksesbilitas dunia usaha khususnya usaha kecil, menengah (UKM), dan koperasi terhadap antara lain hasil tangkapan ikan yang bermutu, modal, informasi, teknologi, dan sumber daya manusai yang bermutu; peningkatan sarana dan prasarana usaha termasuk lokasi; peningkatan loyalitas konsumen terhadap hasil tangkapan dan olahan produk perikanan dan sebagainya.

6.4.3.2 Kemitraan

Di Indonesia, perkembangan kemitraan usaha telah tumbuh terutama sejak pertengahan tahun 70-an. Namun demikian perkembangannya terkesan sangat

lambat. Penyebabnya adalah adanya faktor kondisi dan struktur yang spesifik dan berbeda dibandingkan dengan negara lain. Misalnya, kondisi dan struktur perekonomian kita masih diwarnai oleh mekanisme pasar yang belum efisien dan efektif. Seiring dengan itu, kita masih menjumpai berbagai bentuk kesenjangan, seperti kesenjangan antar daerah, antar kelompok pendapatan, antars ektor, antar pelaku ekonomi, dan sebagainya.

Persoalan selanjutnya adalah bahwa di satu sisi, kita memang membutuhkan kemitraan usaha, khususnya kemitraan dalam pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara. Tetapi di sisi lain, kondisi dan struktur ekonomi kita belum sepenuhnya kondusif untuk menumbuhkan kemitraan berdasarkan pertimbangan bisnis murni atau dorongan pasar yang bersaing sehat.

Gerakan kemitraan perikanan tangkap sangat perlu dan harus berjalan efektif. Dengan gerakan kemitraan akan terjadi sinergi secara nasional antara usaha besar, usaha menengah dan usaha kecil termasuk koperasi dalam sistim

perikanan tangkap. Di samping itu dengan kemitraan terjadi proses ”belajar

sambil bekerja (learning by doing)” yang merupakan proses yang paling efektif dan efisien serta memperkokoh usaha mereka, khususnya bagi nelayan yang masih minim pengetahuannya dalam dunia usaha.

Oleh sebab itu, kemitraan usaha yang kita kembangkan memiliki tujuan, yaitu: pertama-tama untuk memberdayakan koperasi nelayan, pengusaha, lembaga keuangan, dan usaha perorangan dalam kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan nelayan di Kabupaten Gorontalo Utara. Kemudian, tujuan lainnya adalah untuk menumbuhkan struktur dunia usaha nasional yang lebih kokoh dan efisien sehingga mampu menguasai dan mengembangkan pasar domestik serta sekaligus meningkatkan daya saing global.

Dengan demikian, kemitraan dalam pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara pada hakekatnya adalah pemaduan berbagai kompetensi yang dimiliki oleh pengusaha besar, menengah, kecil dan koperasi. Dalam kemitraan tersebut, pengusaha besar diharapkan berperan sebagai pemrakarsa sedangkan koperasi dan pengusaha kecil menengah sebagai mitra usaha.

Berdasarkan hal tersebut, maka peran pemerintah dalam gerakan kemitraan masih sangat diperlukan, setidaknya pada tahaptahap awal yang sifatnya memotivasi dan mendorong pelaksanaan kemitraan. Peran pemerintah yang pertama dan paling utama adalah menciptakan iklim usaha yang sehat bagi kemitraan usaha. Selanjutnya pemerintah dapat berperan dalam memberikan pedoman tentang kemitraan melalui peraturan perundangan.

Pemerintah juga berperan penting dalam memberikan informasi dan peluang kemitraan serta rencana teknis kepada usaha kecil dalam perencanaan kemitraan dan negosiasi bisnis. Pemerintah dapat mendukung kemitraan dengan memantapkan prasarana, sarana dan memperkuat kelembagaan, antara lain mengembangkan sistem dan lembaga keuangan. Berdasarkan penjelasan demikian, istimewanya dengan kemitraan alami adalah pemerintah berperan menciptakan iklim usaha yang kondusif sehingga mempercepat terwujudnya kemitraan.

6.4.3.3 Dukungan Modal

Dukungan modal sangat diperlukan bagi pengembangan perikanan tangkap untuk memasimalkan usaha dalam perikanan tangkap. Untuk mendapatkan dukungan modal baik dari pemerintah maupun swasta, maka perlu untuk memperbaiki iklim usaha agar tercipta suatu iklim ekonomi yang kondusif serta sehat, dimana pengembangan perikanan berjalan di atas landasan kebersamaan berusaha di antara berbagai pelaku ekonomi yang ada. Penciptaan iklim ekonomi seperti ini harus memungkinkan aktivitas ekonomi bisa berkembang secara merata, baik kegiatan investasi, kegiatan produksi dan distribusi maupun kegiatan penangkapan ikan.

Permodalan merupakan aspek penting bagi arah perkembangan perikanan tangkap, perlu disesuaikan dengan berbagai tata cara perolehan modal dan mekanisme pembayaran yang disanggupi nelayan secara bersama dengan pemberi modal dan penerima modal usaha. Untuk itu, perlunya membangun kepercayaan dalam memperoleh modal. Hal ini, sesuai dengan pendapat (Suyatno, et al (1999) bahwa seorang yang memperoleh kredit pada dasarnya adalah memperoleh kepercayaan atau dengan kata lain orang yang mendapat bantuan kredit adalah

mereka yang telah mendapat kepercayaan untuk membayar lunas pinjamannya dalam jangka waktu tertentu.

Menciptakan kondisi ideal tersebut, salah satu kunci utamanya terletak pada pola investasi yang saling percaya. Kebijaksanaan investasi harus bersifat dinamis dari waktu ke waktu, harus dibenahi dan harus disesuaikan dengan kondisi perkembangan hasil tangkapan nelayan, baik jangka pendek maupun jangka panjang sesuai dengan target yang hendak diwujudkan dalam pengembangan perikanan tangkap di Gorontalo Utara. Investasi itu sendiri pada dasarnya adalah merupakan instrumen yang dibutuhkan dalam aspek ekonomi

Adanya bantuan permodalan maka, dapat meningkatkan peran para pengusaha kecil dan koperasi nelayan berkembang secara dinamis serta mempunyai kedudukan yang sejajar dengan pelaku ekonomi lainnya, maka kepada pengusaha kecil dan koperasi perlu diberi bantuan baik dari pemerintah sendiri dalam bentuk kemudahan-kemudahan maupun dari pengusaha menengah dan besar dalam bentuk kerjasama usaha atau kemitraan.

6.4.3.4 Kestabilan Harga

Pentingnya kestabilan harga dalam pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara, karena merupakan cikal bakal, dimana produsen hasil tangkapan ikan dalam hal ini nelayan mempunyai keterkaitan erat dengan konsumen atau industri pengolahan ikan, pedagang ikan atau eksportir. Polanya adalah terjalinnya kerjasama untuk menstabilkan harga produksi ikan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

Mengoptimalkan produksi hasil tangkapan dan menjamin mutu perlu dilakukan untuk menstabilkan harga ikan. Produksi hasil tangkapan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan lokal dalam Kabupaten Gorontalo Utara untuk menjamin agar konsumen dan pedagang mempunyai input produksi yang berkelanjutan, selain juga menjamin terciptanya pasar lokal di dalam suatu wilayah, sehingga diharapkan aliran barang dan uang terjadi secara efisien. Selanjutnya baru menciptakan pasar eksport. Hal ini, menjaga kurang stabilnya pasar internasional dan banyak aturan yang harus dipenuhi dalam pasar eksport. Bila memungkinkan kerjasama untuk menstabilkan harga melalui pasar eksport perlu aturan yang saling menguntungkan.

Kestabilan harga melalui pasar lokal telah terpenuhi, maka produksi hasil tangkapan, seyogianya dapat mensuplai produsen dari luar wilayah, tetapi tetap dalam konteks pasar dalam negeri. Selanjutnya, bilamana kebutuhan produksi hasil tangkapan dalam negeri telah terpenuhi, maka suplai produksi untuk ekspor juga dapat dilakukan. Oleh karena itu, perlu kiranya dijalin sistem koordinasi yang baik dan terpadu antar stakeholder.

Pemerintah diharapkan dapat berperan lebih dalam upaya pengembangan pasar untuk tujuan kestabilan harga hasil tangkapan Ikan oleh nelayan di Kabupaten Gorontalo Utara. Dalam hal ini, pemerintah diharapkan dapat mendorong bank dan lembaga keuangan serta memberikan jaminan keberlanjutan insentif berupa kredit lunak agar nelayan, pengolah dan pedagang dapat melakukan upaya pengembangan usaha mereka. Hal ini penting diupayakan agar pengembangan perikanan tangkap tidak terganjal oleh terbatasnya modal usaha. Namun demikian, para pelaku bisnis juga harus memberikan kondite baik agar kredit yang diterimanya tidak menjadi kredit macet di kemudian hari.

Penting kiranya pemerintah memberikan stimulans atau insentif lain terkait dengan upaya pengembangan usaha perikanan tangkap terpadu dan berkelanjutan, misalnya berupa penetapan harga dasar bahan baku di tingkat nelayan, sehingga para nelayan terjamin untuk dapat menerima hasil secara tetap dan kontinu. Penetapan harga dasar ini perlu juga memperhatikan kemampuan pengolah untuk menghasilkan hasil tangkapan yang dapat bersaing dengan daerah lain di sekitar daerah Gorontalo Utara. Sehingga produksi hasil tangkapan dari Kabupaten Gorontalo secara kualitas tidak kalah dengan hasil daerah lain.

Dalam dokumen Perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara (Halaman 164-169)