• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.6 Aspek Produksi Perusahaan

Sistem budidaya yang diterapkan oleh PT Amani Mastra adalah sistem

polikultur. Hal ini dilakukan untuk mengurangi berkembangnya hama dan

penyakit tanaman, menambah kesuburan tanah, memutus siklus hidup hama dan

penyakit tanaman, dan juga untuk memperoleh hasil panen yang beragam. Salah

satu pola tanam yang digunakan adalah rotasi tanaman atau pergiliran tanaman,

dengan memutus siklus hidup hama dan penyakit tanaman, serta menjaga

ketersediaan dan kestabilan nutrisi dalam tanah karena tiap sayuran membutuhkan

kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Selain dengan menggunakan sistem

polikultur, pencegahan dan pemberantasan hama dan penyakit tanaman juga

dilakukan dengan menggunakan pestisida nabati yang terbuat dari berbagai jenis

tanaman, seperti daun nimba (Azadirachta indica), bawang putih (Allium

sativum), dan bungkil kacang. Sedangkan pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang. Benih yang digunakan untuk budidaya sayuran diperoleh dengan cara

menghasilkan benih sendiri dan membeli dari sesama petani organik. Sistem

penyiraman yang digunakan terhadap sayuran organik adalah menggunakan

sistem penyiraman springkle dengan sumber air yang diperoleh dari air terjun di

daerah Ciburial yang dihubungkan melalui pipa besar. Hal ini dilakukan karena

untuk memproduksi sayuran organik sebaiknya digunakan air yang bebas dari

polusi.

Kegiatan proses produksi sayuran organik meliputi pembenihan,

pemindahan ke polibag, penyemaian, penanaman, perawatan, panen, pensortiran,

packagaing, penjatahan dan pengiriman. Proses produksi yang dilakukan PT Amani Mastra, berawal dari sebuah perencanaan tanam yang disusun secara

matang berdasarkan pesanan.

Setelah perencanaan tanam dibuat, kemudian general supervisor meminta

persetujuan direktur operasional terlebih dahulu sebelum mensosialisasikan

perencanaan tanam tersebut kepada para pekerja di kebun. Jika perencanaan

tanam tersebut telah disetujui dan para pekerja di kebun telah memahaminya,

benih yang dihasilkan sendiri di kebun, maupun benih tanaman organik yang

diperoleh dari pembelian. Tahap produksi selanjutnya adalah tahap pengolahan

tanah agar tanah siap untuk ditanami. Pengolahan tanah dalam pertanian organik

dilakukan secara sederhana dengan menggunakan cangkul, hal ini bertujuan agar

tekstur tanah tetap terjaga, serta perkembangbiakan organisme tanah dan aerasi

tanah pun tetap terjaga. Dalam tahap ini, kesuburan tanah harus terus diperhatikan

agar tanaman dapat memperoleh kecukupan hara dan gizi, sehingga tanaman

dapat berkembang dengan baik, dan jika diperlukan pemberian pupuk kandang

dapat dilakukan untuk menambah kesuburan tanah. Setelah tanah diolah maka

tahapan selanjutnya adalah tahap penanaman. Pada tahapan ini, penanaman

dilakukan dengan menerapkan sistem polikultur yaitu penanaman dengan rotasi

tanaman secara bertahap dan melakukan kombinasi tanaman dalam satu luasan.

hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menanggulangi hama penyakit dan karena

tanamannya dipanen setiap hari.

Setelah tahap penanaman dilakukan kemudian dilanjutkan dengan

perawatan tanaman. Tanaman perlu diperhatikan setiap hari atau secara rutin agar

bila ada tanaman yang sakit atau terserang hama dapat langsung ditangani. Pada

tahapan ini perlu pengawasan ekstra agar kualitas produk yang dihasilkan dapat

terjaga dengan baik, sehingga kerugian dapat ditekan sekecil mungkin. Perawatan

yang umum dilakukan adalah penyiraman yang intensitasnya berbeda-beda bagi

masing-masing tanaman, penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati,

penjarangan dilakukan untuk tanaman yang tumbuh rapat, penggemburan tanah

jika tanah terlalu padat, pemberian pupuk susulan, penyiangan dilakukan bila

dengan segera, dan perawatan lainnya yang dapat mendukung pertumbuhan

tanaman dengan maksimal. Setelah perawatan dilakukan dengan baik, maka

tanaman sudah siap untuk dipanen.

Pemanenan sayuran pada kebun organik PT Amani Mastra dilakukan dua

kali setiap harinya untuk menjaga kesegaran sayuran saat dipasarkan atau

didistribusikan. Pemanenan sayuran dilakukan pada pagi dan sore hari. Setelah

sayuran dipanen oleh pekerja kebun yang berasal dari penduduk sekitar, kemudian

sayuran-sayuran itu dibawa ke bagian pengepakan/bagian packaging untuk

disortir dan dikemas agar sayuran siap untuk dipasarkan dan didistribusikan.

Setelah sayuran dipanen kemudian dilakukan pencucian untuk menghilangkan

kotoran, lalu dilakukan pensortiran untuk memisahkan sayuran yang bermutu

rendah, kemudian dilakukan Grading yaitu untuk memisah-misahkan sayuran

berdasarkan kelas mutunya, ukurannya baik volume maupun ukuran panjang,

tingkat kematangan, warna, dan sebagainya. Lalu proses terakhir adalah

pengemasan atau pengepakan. Proses-proses ini dilakukan pada siang sampai

malam segera setelah sayuran dipetik agar kesegarannya dapat terjaga. Pada

tahapan ini pun dilakukan pengawasan mutu saat pensortiran sampai pada

pengemasan, sehingga produk-produk yang siap dikirim ini dapat terjaga mutu

dan kualitasnya. Bahkan mutu produk selama perjalanan pendistribusian pun terus

dijaga dengan menggunakan alat transportasi yang memadai saat pendistribusian.

Sedangkan produksi untuk produk-produk lainnya seperti beras, tahu, ayam dan

telur, minyak goreng, kecap, madu hutan, susu kambing, sabun kesehatan, dan

lotion nyamuk,dilakukan secara kemitraan baik dengan petani sekitar maupun

Perusahaan beroperasi selama 6 hari dari hari Senin sampai Sabtu, namun

untuk pekerja di perkebunan dan pengepakan bekerja dari hari Senin sampai

Jumat dan minggu untuk mempersiapkan pengiriman hari Senin. Jam kerja di

kantor pusat dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WIB atau 8 jam

sehari, sedangkan waktu kerja di kebun berbeda bagi tiap-tiap bagian. Bagian

pengolahan kebun bekerja pada pagi dan sore hari untuk memanen, bagian

pengepakan bekerja mulai siang hari pukul 13.00 sampai malam pukul 21.00

WIB, sedangkan untuk bagian pengiriman barang bekerja mulai pukul 05.00 pagi

sampai mereka selesai mengantar barang ke tempat tujuan masing-masing.

5.7 Kegiatan Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

Dokumen terkait