• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Sarana Pendukung

4.2.3 Aspek Proses (Process)

Bagian ini akan mendeskripsikan tentang perencanaan dan implementasi program Dana Alokasi Khusus (DAK) di SMP Negeri 2 Dempet.

A. Perencanaan

Pemerintah mengalokasikan dana DAK bidang pendidikan adalah dalam rangka upaya peningkatan akses dan mutu pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional, sehingga perlu mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan tindakan nyata dalam mewujudkan peningkatan akses bagi masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas dan untuk membantu pemerintah Kabupaten/Kota mewujudkan peningkatan akses masyarakat terhadap Pendidikan yang lebih berkualitas.

Perencanaan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet tahun 2012 dan tahun 2013 dimulai dengan persiapan yaitu pengajuan proposal DAK kepada Bupati Kabupaten Demak melalui Dinas Dindikpora Kabupaten Demak setelah Dinas

Kabupaten Demak memverifikasi sekolah untuk menjadi salah satu sekolah penerima bantuan DAK. Proposal DAK dibuat dengan melampirkan Profil Sekolah, Data siswa tiga tahun terakhir, Akta Akriditasi Sekolah, Susunan Panitia, Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah, Surat Keputusan (SK) Komite Sekolah, Sertifikat tanah sekolah, dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat menggunakan Jasa Konsultan yang ditunjuk langsung oleh Dindikpora Kabupaten Demak.

Sambil menunggu pencairan dana, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dindikpora Kabupaten Demak membentuk Tim Swakelola Pembangunan dan Kepala Sekolah membentuk Panitia Pembangunan Sekolah (PPS).Tahap berikutnya adalah Kepala Sekolah mengadakan sosialisasi kepada warga sekolah dan Komite Sekolah terkait dengan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet. Hasil sosialisasi pelaksanaan program DAK selanjutnya disampaikan oleh Komite Sekolah kepada orangtua siswa SMP Negeri 2 Dempet.

Berikut hasil wawancara dengan Sumarno, Guru dan Panitia Pembangunan Sekolah mengatakan bahwa:

Perencanaan program Dana Alokasi Khusus (DAK) di SMP Negeri 2 Dempet dimulai dari pengajuan proposal dan sosialisasi program DAK untuk guru dan karyawan secara umum

sudah dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dengan baik. Kendala dalam perencanaan program masih ditemukan seperti proses pembuatan proposal melebihi waktu yang ditentukan sehingga hal ini berpengaruh terhadap batas waktu pelaksanaan pembangunan. Kendala pembuatan proposal disebabkan karena pembuatan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) yang dibuat menggunakan Jasa Konsultan sering ditemukan kesalahan gambar atau teknis sehingga perlu direvisi berkali-kali sehingga berimbas dengan waktu pelaksanaan pembangunan.Kami bersyukur karena Tim perencana, Tim pelaksana, dan Tim pengawas dapat bekerjasama adalah Tim yang solid . (Wawancara tanggal 12 Desember 2014)

Pernyataan diatas diperkuat oleh Kepala Sekolah yang mengatakan bahwa:

Memang benar dalam perencanaan program Dana Alokasi Khusus di SMP Negeri 2 Dempet masih ditemukan kendala seperti waktu pembuatan RAB belum berjalan dengan baik. Kesalahan teknis RAB seperti gambar, perkiraan harga dan perkiraan jumlah material menyebabkan RAB tidak dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan, namun saya menilai antara Tim perencana, Tim pelaksana, dan Tim pengawas dapat melaksanakan tugas dan kerjasamanya dengan solid. Sosialisasi tentang program DAK saya sampaikan kepada warga sekolah dan Komite Sekolah dan mendapat tanggapan yang positif. Kegiatan sosialisasi program DAK dilaksanakan di sekolah, sedangkan sosialisasi DAK dari Dindikpora Kabupaten Demak diberikan oleh KaDindikpora Kabupaten Demak. Sosialisasi mempunyai peran yang penting untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan DAK, sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam implementasi . (Wawancara tanggal 12 Desember 2014)

Tahap persiapan selanjutnya adalah Panitia Pembangunan Sekolah (PPS) mencari tenaga untuk pelaksanaan program DAK yang terdiri dari Kepala Tukang atau Mandor, Tukang Batu, Tukang Kayu, dan Tukang Besi. Tenaga kerja yang dilibatkan diundang ke sekolah oleh Panitia

beberapa waktu sebelum melaksanakan

pekerjaan untuk diberi sosialisasi atau informasi terkait dengan pekerjaan pembangunan ruang belajar yang akan dilaksanakan. Selain itu PPS menyusun jadwal pelaksanaan pembangunan.

Setelah PPS mencari tenaga kerja dan sudah ada kesepakatan melaksanakan mulai kerja, maka tahap persiapan selanjutnya adalah pencairan alokasi dana rehabilitasi ruang belajar. Pencairan dana DAK di SMP Negeri 2 Dempet sistem Swakelola disalurkan melalui 3 (tiga) tahap. Setiap tahap penyaluran selalu diawali dengan pengajuan proposal dari sekolah kepada Dinas Kabupaten Demak dengan melampirkan (1) Surat Perjanjian Swakelola; (2) Kwitansi bermaterai Rp 6000; (3) Surat Pernyataan Kesanggupan melaksanakan Kegiatan dan Laporan; (4) Foto Copy Nomor Rekening BPD Jawa Tengah dan NPWP; (5) Prosentase rincian pembangunan; (6) Foto Kegiatan; dan (7) Surat Keputusan Bupati; serta (8) RAB.

Pencairan DAK SMP 2 Dempet tahap pertama sebesar 40% dari total pagu DAK, tahap kedua sebesar 30% dari total pagu DAK, dan tahap ketiga sebesar 30% dari total pagu DAK. Menurut Juknis DAK, jangka waktu pelaksanaan kegiatan swakelola adalah 45 hari dari kalender tehitung sejak pencairan tahap pertama dan pekerjaan harus sudah diserahkan sebelum berakhirnya tahun anggaran. DAK dengan sistem Swakelola dibayarkan melalui pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah langsung ke Rekening Sekolah sebagai penerima dana Swakelola. Setelah Sekolah menerima pencairan DAK sistem Swakelola dari Dindikpora Kabupaten melalui DPKKD Kabupaten Demak, kemudian Tim Swakelola atau PPS (Panitia Pembangunan Sekolah) segera melaksanakan kegiatan pembangunan dengan berpedoman pada Juknis DAK bidang pendidikan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kegiatan pembangunan DAK dilaksanakan melalui sistem Swakelola sekolah dengan melibatkan Komite Sekolah.

Penyaluran bantuan DAK berupa peralatan pembelajaran dilaksanakan melalui sistem Penunjukan Langsung (PL) dari Dindikpora Kabupaten Demak kepada pihak ketiga atau

rekanan sebagai Penyedia Barang. Setelah dilakukan pelelangan barang antara PPK Dindikpora Kabupaten dan penyedia barang, langkah berikutnya adalah penyedia barang atau pemenang lelang mengirim bantuan peralatan pembelajaran ke Sekolah. Tim pemeriksa barang SMP Negeri 2 Dempet selanjutnya memeriksa dan mengecek barang apakah barang yang diterima sudah sesuai dengan spesifikasi, jumlah, dan harga satuan masing-masing barang.

Berikut pernyataan bendahara DAK, Elvira Hanum terkait dengan dana Swakelola dan Penunjukan langsung mengatakan bahwa:

Pencairan Dana Alokasi Khusus disalurkan langsung ke rekening sekolah atas nama Kepala Sekolah dan saya sebagai bendahara, yang menjadi kendala dalam penyaluran dana adalah waktu antara Dana tahap pertama ke tahap berikutnya terlalu cepat, sehingga kami tergesa-gesa dalam pembuatan SPJ yang digunakan sebagai syarat untuk pengajuan pencairan termin berikutnya, sedangkan untuk Dana Alokasi Khusus berupa peralatan pembelajaran saya sebagai bendahara tidak membuat SPJ karena menurut informasi mekanisme penyaluran dana menggunakan Penunjukan Langsung (PL) dari Dinas Kabupaten kepada pihak ketiga (rekanan). Sekolah sebatas sebagai penerima barang dan tidak melaksanakan atau membelanjakan material, sehingga sekolah tidak dapat mengajukan keberatan kepada Dinas Kabupaten terkait dengan ketidak sesuaian antara barang, spesifikasi dan jumlah barang yang diterima. (Wawancara tanggal 11 Desember 2014)

Pernyataan diatas mendapat dukungan dari Kepala Sekolah yang menyatakan bahwa:

Memang benar, pencairan Dana Alokasi Khusus di SMP Negeri 2 Dempet mengacu Juknis DAK yaitu per termin atau tahap yaitu 40%, 30%, dan 30% dari alokasi yang dianggarkan. Pencairan Setiap tahap dikirim langsung ke rekening sekolah setelah sekolah mengirimkan SPJ tahap sebelumnya. Saya mendukung kebijakan mekanisme penyaluran DAK yang disalurkan per termin tidak langsung diberikan sejumlah 100% dari alokasi dana yang dianggarkan. Kendala bantuan DAK peralatan pembelajaran dilaksanakan melalui Penunjukan langsung (PL) dari Dinas Kabupaten Demak kepada pihak ketiga (Rekanan). Sekolah sebagai penerima barang tidak dapat mengajukan keberatan apabila barang yang diterima tidak sesuai spesifikasi atau barang tersebut ada kerusakan.Menurut pendapat saya mekanisme pencairan dana yang perlu diperbaiki karena jarak waktu per terminnya terlalu cepat . (Wawancara tanggal 12 Desember 2014)

Sementara pernyataan dari Guru, Sumarno perwakilan Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan selaku panitia DAK mengatakan bahwa:

Pencairan Dana Alokasi Khusus di SMP 2 Dempet memang sudah sesuai prosedur atau Juknis DAK, namun waktu pencairan dari termin satu ke termin berikutnya terlalu cepat, sehingga kami sebagai panitia pembangunan kami harus bekerja keras agar pembangunan cepat selasai sesuai waktu yang ditentukan tidak berhenti ditengah jalan . (Wawancara tanggal 12 Desember 2014)

Implementasi kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet dilaksanakan setelah sekolah mendapat informasi dari Dinas Kabupaten terkait pencairan dana yang akan digunakan untuk pembangunan ruang belajar. Setelah itu Kepala Sekolah dan Bendahara bersama-sama mengambil uang tunai sesuai kebutuhan untuk pelaksanaan pembangunan.

Sumberdaya manusia yang terlibat dalam pelaksanaan program DAK terwujud dalam kepanitiaan yaitu Panitia Pembangunan Sekolah (PPS) dan Tim Swakelola yang terdiri dari Tim perencana, Tim pelaksana, dan Tim Pengawas. Penanggung jawab implementasi program DAK adalah Kepala Sekolah dan dibantu oleh masing-masing Tim Swakelola dengan tugas pokok dan fungsinya.Keberhasilan pelaksanaan program DAK SMP Negeri 2 Dempet dipengaruhi oleh ketersediaan dan kualitas SDM yang terlibat dalam pelaksanaan program. Sebagian besar SDM yang terlibat dalam kepanitiaan pelaksanaan DAK melek IT sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan kegiatan DAK.

Berikut hasil wawancara Kepala Sekolah terkait dengan kualitas SDM mengatakan bahwa:

Memang benar keberhasilan program Dana Alokasi Khusus di sekolah kami sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) karena merekalah yang menjadi kunci keberhasilan program tersebut. Saya bersyukur karena orang yang kami tunjuk menjadi panitia pembangunan sekolah adalah orang yang berkualitas, mempunyai tanggung jawab yang besar dan mampu bekerjasama dengan baik sehingga program DAK dapat berjalan dengan baik . (Wawancara tanggal 10 Desember 2014)

Pernyataan Kepala Sekolah diperkuat oleh Sumarno, Panitia pembangunan Sekolah mengatakan bahwa:

Saya menjadi panitia pembangunan program Dana Alokasi Khusus merasakan adanya kerjasama yang kuat dan saling membantu mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan program. Apabila ada satu anggota yang berhalangan hadir maka anggota yang lain bersedia menggantikan atau membantu malaksanakan tugas sehingga pelaksanaan program tetap berjalan . (Wawancara tanggal 11 Desember 2014)

Berikut pernyataan Komite Sekolah terkait dengan implementasi Program Dana DAK di SMP Negeri 2 Dempet megatakan bahwa:

Kami selaku Komite Sekolah mempunyai tugas mengawasi jalannya pelaksanaan pembangunan DAK. Saya menilai implementasi program DAK sudah berjalan sesuai rencana dan Juknis DAK yang berlaku. Saya merasa bangga melihat kerjasama semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan sampai pelaporan program DAK di SMP 2 Dempet . (wawancara tanggal 11 Desember 2014)

Tahap persiapan dalam implementasi kebijakan program DAK berupa perbaikan ruang belajar di SMP Negeri 2 Dempet yaitu Bendahara bersama Kepala sekolah mencairkan dana yang dikirim langsung oleh dan dilanjutkan dengan kegiatan Panitia Pembangunan Sekolah antara lain: (1) melakukan Pemberitahuan Pengadaan Barang kepada Penyedia Barang; (2) Penawaran bahan material; (3) melakukan negosisasi harga barang atau material antara PPS dengan penyedia barang; (4) memesan barang atau material; (5) membuat surat perjanjian pelaksanaan pengadaan barang; (6)membuat surat perintah mulai kerja; dan (7) membuat berita acara serah terima pengadaan barang dan memeriksa keadaan barang secara kualitas dan kuantitas. Pekerjaan persiapan dilaksanakan pada bulan September dan pelaksanaan pembangunan dimulai bulan Oktober sampai dengan akhir

Desember. Untuk memperjelas jadwal

pelaksanaan pembangunan rehabilitasi ruang belajar DAK di SMP Negeri 2 Dempet, akan penulis jelaskan dalam table berikut.

Tabel 10: Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Rehabilitasi Ruang Belajar SMP Negeri 2 Dempet tahun 2012 dan

tahun 2013

O 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Persiapan 2 Pekerjaan Pasangan 3 Pekerjaan Beton 4 Pekerjaan Atap 5 Pekerjaan Kosen Pintu Jendela 6 Pekerjaan Penggant ung 7 Pekerjaan Lantai Keramik 8 Pembuata n Perabot

Sumber: Data Administrasi SMP Negeri 2 Dempet

Tabel diatas menunjukkan bahwa

persiapan pelaksanaan program DAK dimulai bulan September, bulan berikutnya adalah pekerjaan pembangunan yang dilaksanakan oleh Tenaga Kerja, mulai dari Kepala Pelaksana atau Mandor, Kepala Tukang, dan Pekerja. Pekerjaan pembangunan dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan yaitu bulan Oktober sampai dengan Desember. Masing-masing Tenaga Kerja pelaksana pembangunan mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Tugas Kepala Pelaksana Pembangunan adalah mengkoordinir dan mengawasi semua pekerjaan yang dilakukan oleh kepala tukang, baik tukang batu, kayu dan besi atau kerangka beton dan membantu pekerjaan, sedangkan tugas kepala tukang kayu adalah mengkoordinir, mengawasi, dan melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan kayu meliputi kusen, pintu, jendela, kerangka atap, dan lain-lain. Tugas Kepala Tukang Batu adalah mengkoordinir, mengawasi, melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan betonisasi meliputi dinding, pondasi, keramik, dan lain-lain. Tugas Kepala Tukang Besi adalah mengkoordinir, mengawasi, melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan besi meliputi pembuatan kerangka beton, cakar ayam, pengelasan dan lain-lain. Tugas Tukang adalah melaksanakan pekerjaan sesuai bidang masing-masing antara lain: (1) Tukang batu bertugas melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan betonisasi dibawah koordinasi kepala tukang batu (2) Tugas Pekerja adalah membantu atau melayani tukang dalam melaksanakan pekerjaan.

Pembayaran material dari Panitia kepada Penyedia barang diberikan secara tunai setelah barang dinyatakan sesuai pesanan, sedangkan

pembayaran tenaga kerja diberikan secara mingguan sesuai kehadiran dan posisi masing-masing.

Hasil wawancara dengan Ketua Komite SMP Negeri 2 Dempet terkait dengan pelaksanaan program menyatakan bahwa:

Pelaksanaan program Dana Alokasi Khusus di SMP Negeri 2 Dempet secara umum berjalan dengan baik. Pengiriman barang/material ke Sekolah sudah sesuai pesanan baik kualitas maupun kuantitas. Alamat pengadaan barang/material tidak terlalu jauh dari sekolah, sehingga memudahkan panitia untuk mengawasi dalam pengiriman material. Pengerjaan pembangunan DAK dilaksanakan oleh tenaga kerja yang sesuai dengan ketrampilannya, namun demikian masih ada kendala terkait dengan pelaksanaan program yaitu masalah kehadiran tenaga kerja ke sekolah kurang tepat waktu karena sebagian besar rumah mereka jauh dari sekolah bahkan dalam satu hari sering ada satu tenaga yang berhalangan hadir, tentu saja hal ini akan menghambat terselesainya pembangunan. Cuaca yang kurang bersahabat juga menjadi kendala yang tidak bisa dihindari. Dinas Kabupaten Demak secara berkala melaksanakan monitoring dan evaluasi jalannya kerja pembangunan . (Wawancara tanggal 16 Desember 2014)

Pernyataan Komite Sekolah diperkuat oleh Kepala Sekolah yang mengatakan bahwa:

ya, secara umum pelaksanaan program Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bersumber dari Dana APBN telah berjalan dengan baik dan sesuai rencana, namun dilapangan masih menemuhi beberapa kendala seperti batas waktu yang diberikan dalam pelaksanaan pembangunan sampai

pembuatan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) terlalu singkat jika dibandingkan dengan realita dilapangan bahwa pelaksanaan pembangunan memakan waktu lebih lama. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti cuaca, tenaga, dan material yang kadang terlambat. Kendala lain adalah terlambatnya Juknis dari Dindikpora dan kurangnya sosialisai dari Dinas . (Wawancara tanggal 18 Desember 2014)

Selain Sumber Daya Manusia, faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet adalah komunikasi. Pemerintah atau Dinas Kabupaten Demak sebagai pembuat kebijakan program DAK kurang melakukan komunikasi dengan baik dengan sekolah dalam mengimplementasi kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet. Berikut hasil wawancara dengan Bendahara DAK, Elvira Hanum terkait dengan sosialisasi dari Dinas ke sekolah mengatakan bahwa:

Sosialisasi DAK dari Dinas ke sekolah khususnya dengan bendahara sekolah tidak berjalan secara efektif dan efisien. Keterlambatan Juknis ke sekolah sehingga sekolah mencari informasi dari sumber lain. Sekolah tidak melaksanakan Komunikasi berupa pemasangn papan informasi pada saat pelaksanaan . ( Wawancara tanggal 18 Desember 2014).

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi program DAK SMP Negeri 2 Dempet selanjutnya adalah disposisi atau sikap kemauan

atau keinginan dari pelaksana kebijakan untuk melaksanakan tugas dalam implementasi kebijakan program DAK. Tim pelaksana pembangunan mengetahui tugas dan tanggung jawabnya yang harus dilakukan dan mempunyai kemampuan untuk melaksanakan kebijakan program tersebut sehingga kebijakan program berjalan dengan efektif.

Birokrasi merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan. Pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 melibatkan struktur birokrasi berupa pihak yang terkait dalam implementasi kebijakan program DAK melaksanakan tugas dan fungsinya mengacu pada SOP yang berlaku.

Tahap akhir dalam implementasi Kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet adalah monitoring dan evaluasi pembangunan yang dilaksanakan oleh Dindikpora Kabupaten Demak apakah program dilaksanakan sesuai dengan aturan Juknis DAK atau tidak.Pelaporan DAK dilengkapi dengan dokumentasi pembangunan diserahkan ke Dindikpora Kabupaten Demak, selain itu sekolah juga membuat dan melaporakan progress kegiatan mulai dari 40% sampai dengan 100%. Apabila kegiatan sudah diverifikasi oleh Dindikpora Kabupaten Demak,

selanjutnya Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) sekolah dan Dindikpora menanda tangani berita acara serah terima barang atau bangunan.

Dindikpora Kabupaten Demak kemudian

mengirim hasil rehabilitasi bangunan itu ke Kantor DPKKD untuk dicatat sebagai asset daerah, kemudian Dindikpora mengirim hasil rehabilitasi bangunan ke sekolah untuk

digunakan dan dimanfaatkan dalam

pembelajaran. Selanjutnya sekolah mencatat hasil bangunan itu sebagai inventaris sekolah.

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Sekolah terkait dengan pelaporan dan pengawasan pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet mengatakan bahwa:

Menurut saya pengawasan dan pelaporan program DAK berjalan dengan lancar dan sangat transparan dan akuntabel. Pengawasan dari dalam dilakukan oleh Tim pengawas yang saya tunjuk, sedangkan pengawasan dari luar dilakukan oleh Dindikpora dan inspektorat. Untuk pelaporan dilakukan oleh bendahara dan dikirim ke Dindikpora Kabupaten Demak . (Wawancara Tanggal 20 Desember 2014)

Pernyataan Diatas diperkuat oleh pernyataan Komite Sekolah mengatakan bahwa:

ya,memang proses pengawasan dan pelaporan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet berjalan sesuai dengan Juknis DAK. Saya menilai bendahara menjalankan tugas dalam pembuatan laporan DAK sangat bagus

dan pengawasan dilakukan oleh Dindikpora dan Inspektorat secara kontinyu . (Wawancara tanggal 20 Desember 2014)

Bendahara DAK, Elvira Hanum mendukung pernyataan Komite bahwa:

Sebagai bendahara saya membuat laporan pembukuan dan SPJ DAK secara rutin dan mengacu pada Juknis DAK kemudian saya kirim ke Dindikpora. Pengawasan program DAK dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Demak . (Wawancara tanggal 21 Desember 2014)

Dokumen terkait