• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Dana Alokasi Khusus (DAK) Di SMP Negeri 2 Dempet T2 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Dana Alokasi Khusus (DAK) Di SMP Negeri 2 Dempet T2 BAB IV"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dideskripsikan tentang profil SMP Negeri 2 Dempet Kabupaten Demak dan evaluasi program Dana Alokasi Khusus (DAK) di SMP Negeri 2 Dempet melalui evaluasi Contect, Input, Process, dan Output (CIPP) serta pembahasan hasil penelitian.

4.1. Profil SMP Negeri 2 Dempet

SMP Negeri 2 Dempet terletak di Jalan Raya Demak-Purwodadi Km.10 Desa Botosengon Kecamatan Dempet Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah.Wilayah SMP Negeri 2 Dempet Kabupaten Demak berbatasan dengan wilayah Kabupaten Purwodadi di sebelah timur dan Kabupaten Demak di sebalah barat. SMP Negeri 2 Dempet memiliki lahan seluas 9.350 m2 dengan

status hak pakai, sedang luas bangunan adalah 4.372 m2. Nomor Statistik Sekolah (NSS) SMP

(2)

Dempet didirikan pada tanggal 28 Nopember 1968.

Sebagian besar penduduk Kecamatan Dempet bekerja sebagai petani, namun demikian sebagian besar orang tua mempunyai kesadaran yang tinggi dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka, hal ini terbukti banyak masyarakat Dempet yang menyekolahkan putra-putri mereka ke SMP Negeri 2 Dempet.

Pada tahun pelajaran 2014/2015 SMP Negeri 2 Dempet menampung 27 rombongan belajar (27 kelas) dengan jumlah siswa sebanyak 948 siswa. Biaya Pendidikan SMP Negeri 2 Dempet tergolong murah dan sarana prasarana dilengkapi dengan fasilitas hot spot area dan internet merupakan salah satu daya dukung masyarakat yang tidak dapat diabaikan. Dengan kondisi lingkungan dan geografi yang strategis serta kemajemukan kondisi sosial masyarakat (sosial, ekonomi, politik dan keamanan), SMP Negeri 2 Dempet menjadi sekolah yang sangat diminati masyarakat Kecamatan Dempet.

(3)

merupakan proses perjuangan dan kerjasama antara Kepala Sekolah,warga sekolah, dan masyarakat.

Sejak tahun 2008 sampai dengan tahun

2011 SMP Negeri 2 Dempet telah

mengimplementasikan program Sekolah Standar Nasional (SSN). Banyak upaya telah dilakukan oleh SMP Negeri 2 Dempet dalam peningkatan mutu pendidikan untuk memenuhi 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP) seperti program peningkatan kualifikasi guru, peningkatan kinerja karyawan melalui pelatihan

dan pendampingan, penambahan sarana

prasarana sekolah, peningkatan mutu

pembelajaran melalui program innovasi pembelajaran, program jam tambahan untuk mata pelajaran Sain dan Olympiade dalam mempersiapkan berbagai lomba baik ditingkat Kabuapten, Provinsi, maupun Nasional. Selain itu SMP Negeri 2 Dempet telah mengembangkan program kecakapan hidup (life skill) bagi siswa yang kemungkinan tidak melanjutkan di jenjang yang lebih tinggi.

(4)

adalah: (1)Memberi bekal kemampuan dasar yang merupakan perluasan peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa; (2)Mendorong dan menumbuhkan semangat berkreasi, unggul secara intensif kepada seluruh warga sekolah; (3) Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan sehingga mampu berkembang secara optimal; (4)Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan lebih optimal untuk bekal persiapan hidup di masyarakat; (5) Mempersiapkan setiap siswa untuk mengikuti serta memasuki pada jenjang menengah atas; dan (6) Mendorong dan menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan nilai-nilai budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak, berperilaku, dan bertutur kata.

Selanjutnya peneliti akan memaparkan karakteristik siswa, Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta sarana dan prasarana SMP Negeri 2 Dempet.

4.1.1. Karakteristik Siswa

(5)

300 siswa setiap tahunnya. Berikut hasil wawancara kami dengan Kepala Sekolah dan dipertegas lagi oleh Wakil Kepala Urusan Kurikulum, Muklis S.Pd, M.Pd bahwa:

Alhamdulillah selama 5 (lima) tahun terakhir ini siswa yang diterima di SMP Negeri 2 Dempet rata-rata 300 siswa setiap tahunnya. Walaupun disekitar Desa Dempet Kabupaten Demak banyak sekolah Negeri maupun Swasta, namun SMP Negeri 2 Dempet masih menjadi sekolah pilihan masyarakat Dempet. Hal ini terwujud berkat kerja keras warga sekolah dan Komite Sekolah yang senantiasa peduli terhadap peningkatan mutu sekolah dan terus terpacu untuk mengembangkan diri mencapai prestasi dalam berbagai bidang sesuai dengan potensi masing-masing . (Wawancara tanggal 01 Desember 2014)

Pernyataan Kepala Sekolah diperkuat dengan studi dokumentasi yang menunjukkan jumlah siswa SMP Negeri 2 Dempet selama 5 (lima) tahun terakhir.

Tabel 1

(6)

Tahun Pelajaran

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX TOTAL

Jml

Sumber: Dokumen Administrasi SMP N 2 Dempet

Banyak prestasi yang sudah diraih oleh siswa-siswi SMP Negeri 2 Dempet selama 3 (tiga) tahun terakhir ini khususnya diberbagai lomba dibidang olah raga, baik dari tingkat Kecamatan sampai tingkat Kabupaten. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara kami dengan Wakil Kepala Urusan Kesiswaan, Sumarno, S.Pd.

(7)

4.1.2. Karakteristik Pendidik dan Tenaga

Kepandidikan

(8)

Tabel 2

Kualifikasi Akademik Pendidik SMP Negeri 2 Dempet

No. Tingkat Pendidikan

Jumlah dan Status Guru

Jumlah GT / PNS GTT / Guru

Bantu

L P L P

1 S2 2 1 1 - 4

2 S1 12 23 1 9 45

3 D3 /

Sarmud 1 - - - 1

Jumlah 15 24 2 9 50

Sumber: Dokumen Administrasi SMP N 2 Dempet

Tenaga Kependidikan SMP Negeri 2 Dempet sebagian besar belum berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Data dapat kita lihat ditabel dibawah ini.

Tabel 3

Kualifasi Akademik Tenaga Kependidikan SMP Negeri 2 Dempet

No. Tingkat Pendidikan

Jumlah dan Status Pegawai

Jumlah

PNS PTT

L P L P

1 S2 - - 1 - 1

2 S1 1 1 1 3

3 D2 - 1 - 1

4 SMA /

sederajad 1 4 3 8

Jumlah 1 1 7 4 13

(9)

4.1.3. Karakteristik Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Dempet secara umum termasuk lengkap dalam rangka menunjang dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Berikut ini hasil wawancara penulis dengan Kepala Sekolah terkait dengan sarana parasarana SMP Negeri 2 Dempet mengatakan bahwa:

Sarana dan prasarana SMP Negeri 2 Dempet memang secara umum sudah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Nasional Pendidikan (SNP) namun masih membutuhkan perbaikan dan tambahan pengadaan sarana dan prasarana lainnya seperti ruang kelas baru, perbaikan atau rehabilitasi ruang kelas yang sudah rusak, serta pengadaan buku pelajaran Kurikulum 2013 dan buku perpustakaan lainnya sebagai penunjang kualitas pembelajaran, untuk itu sekolah sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sarana maupun prasaran sekolah .(Wawancara tanggal 3 Desember 2014)

(10)

Tabel 4

Kondisi Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Dempet Tahun 2013

Jenis Ruangan Jumlah (buah)

Ukuran (panjang

x lebar)

Kondisi*)

1. Perpustakaan 1 9 x 12 Baik

2. Lab. IPA 2 9 x 12 Rusak

3. Ketrampilan 1 9 x 12 Baik

4. Multimedia 1 7 x 9 Baik

5. Kesenian 1 7 x 36 Baik

6. Lab. Bahasa 2 7 x 9 Baik

7. Ruang Kelas 25 7 x 9 Cukup

8. Ruang KS 1 7 x 9 Baik

1.Ruang Guru 1 7 x 9 Baik

10.Ruang W.KS 1 4 x 7 Baik

11.Ruang BK 1 5 x 7 Baik

12. Ruang TIK 2 7 x 9 Baik

13. R. Gudang 1 7 x 9 Cukup

14. R. Mushola 1 6 x 9 Cukup

15. R. Toilet 14 2 x 3 Cukup

Sumber: Dokumen Administrasi SMP N 2 Dempet

(11)

dilihat jumlah ruang kelas hanya tersedia 25 ruang kelas sedangkan jumlah rombel sebanyak 27 rombel itu artinya kebutuhan ideal ruang kelas dengan jumlah rombel masih belum terpenuhi. Rasio penghitungan ideal ruang kelas dan jumlah rombel adalah satu dibanding satu (1:1). Untuk mengantisipasi masalah tersebut maka dua ruang kelas yang belum mempunyai kelas dan sementara menempati dua ruang laboratorium IPA. Berikut Hasil wawancara dengan Ketua Komite SMP Negeri 2 Dempet yang bernama Martono, S.Pd dalam menghadapi masalah sarana ruang kelas:

Saya ikut prihatin dengan siswa-siswa yang masih menggunakan ruang laboratorium IPA sebagai ruang kelas mereka, saya yakin hal ini akan mengganggu proses belajar mengajar karena ruang laboratoriun tersebut tidak dapat digunakan secara maksimal, untuk itu saya akan bekerjasama dengan pihak sekolah untuk meminta bantuan kepada pemerintah untuk segera memenuhi kekurangan ruang kelas tersebut . (Wawancara tanggal 03 Desember 2014)

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

(12)

4.2.1 Aspek Konteks (Contexts)

Aspek konteks (context) ini meliputi kondisi lingkungan masyarakat, kebutuhan, dan tujuan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet.

A. Kondisi Lingkungan Sekolah

SMP Negeri 2 Dempet berada dalam lingkungan masyarakat yang heterogen dengan latar belakang kondisi sosial masyarakat sebagian besar berprofesi sebagai petani sebanyak 59 %, sedangkan 41% lainnya berprofesi sebagai Wiraswasta, Tukang, TKI dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) seperti yang diperinci dalam table berikut.

Tabel 5

Data Pekerjaan Orangtua siswa SMP Negeri 2 Dempet Tahun 2013-2014

Sumber: Dokumen Administrasi SMP Negeri 2 Dempet

Pekerjaan Jumlah Prosentase

(%)

Petani 560 59%

Wiraswasta 175 18%

Tukang 83 9 %

TKI 75 8 %

PNS 55 6 %

(13)

SMP Negeri 2 Dempet terletak di tengah-tengah Desa Botosengon Kecamatan Dempet dimana mayoritas penduduknya beragama Islam tetapi tetap menjunjung rasa kerukunan dan toleransi dengan agama lain. Dengan Lokasi sekolah yang cukup strategis, wajar jika SMP Negeri 2 Dempet menjadi pilihan masyarakat sekitar karena salah satu penyebab adalah mudah dijangkau alat transportasi. Kondisi pendidikan di SMP Negeri 2 Dempet secara umum cukup kondusif, kualifikasi guru S1 sudah memenuhi Standar Pelayanan Minimal, input siswa rata-rata sebanyak 300 siswa tiap tahun dan rata-rata Nilai Akhir Ujian meningkat secara signifikan selama dua tahun terakhir yaitu dari 28.54 menjadi 30.04.

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Sekolah terkait dengan kondisi Lingkungan Sekolah yang mengatakan bahwa:

(14)

Pernyataan Kepala SMP Negeri 2 Dempet diperkuat studi dokumentasi terkait dengan data Pendaftaran Siswa Baru (PSB) dan data rata-rata nilai Ujian Nasional dua tahun terakhir.

Tabel 6

Data Penerimaan Siswa Baru (PSB) SMP Negeri 2 Dempet Tahun 2010-2014

TAHUN

PELAJARAN

JUMLAH

PENDAFTAR

JML SISWA

YANG

DITERIMA

PROSENTASE

(%)

2012/2013 372 351 94

2013/2014 334 334 100

2014/2015 278 278 100

Sumber: Dokumen Administrasi Sekolah

Tabel 7

Data rata-rata nilai Ujian Nasional SMP Negeri 2 Dempet tahun 2012-2014

Tahun Pelajaran Rata-rata Nilai Akhir Ujian

2012/2013 28.54

2013/2014 30.04

Sumber: Dokumen Administrasi SMP Negeri 2 Dempet

Muklis mendukung kondisi lingkungan sekolah sebagai syarat sekolah sebagai pelaksana program DAK mengatakan bahwa:

(15)

dua tahun terakhir meningkat yaitu dari 28.54 menjadi 30.04. Jadi menurut saya sekolah ini pantas melaksanakan program DAK . (Wawancara tanggal 5 Desember 2014)

B. Kebutuhan Sekolah

Kondisi sarana di SMP Negeri 2 Dempet terutama kondisi ruang kelas selama 2 (dua) tahun terakhir yaitu tahun 2012 dan tahun 2013 belum memenuhi standar karena masih ada beberapa ruang kelas beserta mebelair yang mengalami kerusakan baik rusak ringan maupun berat. Disamping itu sekolah saat ini masih membutuhkan penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) sebanyak 2 (dua) unit sehingga sangat mendesak dan membutuhkan perhatian berupa perbaikan ruang kelas, perbaikan atau penambahan mebelair serta penambahan ruang kelas baru untuk menunjang proses belajar mengajar.

Hasil wawancara kami dengan Ketua Komite SMP Negeri 2 Dempet mengatakan bahwa:

(16)

cat dinding, dan keramik lantai banyak yang sudah terkelupas. Untuk itu sekolah sangat membutuhkan dana atau anggaran biaya untuk penambahan ruang kelas baru dan perbaikan ruang kelas beserta perabotnya . (Wawancara tanggal 05 Desember 2014)

Pernyataan lain juga disampaikan oleh Muklis, S.Pd salah satu Guru SMP Negeri 2 Dempet yang mengatakan bahwa:

Memang benar kondisi beberapa ruang kelas di sekolah kami kurang nyaman untuk kegiatan proses belajar mengajar. Beberapa ruang kelas yang mengalami kerusakan yaitu atap rusak dan bocor, dinding ruang kelas mengelupas, cat dinding sudah kusam, keramik lantainya pecah, dan jendelanya banyak yang rusak . (Wawancara tanggal 05 Desember 2014)

Selain sarana yang dibutuhkan, SMP Negeri 2 Dempet tahun 2012 dan tahun 2013 sekolah juga membutuhkan prasarana penunjang pembelajaran seperti peralatan Laboratorium IPA, Peralatan Kesenian, Olahraga, dan Peralatan Laboratorium Bahasa. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kepala SMP Negeri 2 Dempet bahwa:

(17)

Pendidikan (SNP) dapat terwujud. Sebenarnya selain peralatan pembelajaran, kami masih membutuhkan satu unit Ruang Kelas Baru, untuk itu semoga Dinas Kabupatean Demak segera merespon kebutuhan sekolah kami. (Wawancara tanggal 06 Desember 2014)

Pernyataan Kepala Sekolah diperkuat oleh Guru SMP Negeri 2 Dempet yang menyatakan bahwa:

Kami sebagai guru sangat membutuhkan prasarana atau peralatan pembelajaran sebagai penunjang pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, lebih mudah dipahami dan siswa dengan cepat dapat, menguasai tujuan pengajaran dengan baik serta dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan guru . (Wawancara tanggal 06 Desember 2014)

Kebutuhan sarana dan prasarana SMP Negeri 2 Dempet berupa penambahan ruang kelas baru maupun perbaikan ruang kelas, pengadaan mebelair, dan peralatan penunjang pembelajaran sangat membutuhkan solusi segera. Pemerintah Pusat melalui Dindikpora Kabupaten Demak merespon masalah tersebut dengan memberikan bantuan program Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada SMP Negeri 2 Dempet.

C. Tujuan Program

(18)

dan tahun 2013 adalah untuk membiayai sarana dan prasarana sekolah dan untuk menunjang wajib belajar Dikdas sembilan tahun yang bermutu dan merata dalam rangka memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan secara bertahap memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Hasil wawancara dengan Kepala SMP Negeri 2 Dempet terkait dengan tujuan pelaksanaa program Dana Alokasi Khusus (DAK) di SMP Negeri 2 Dempet mengatakan bahwa:

Tujuan pelaksanaan program Dana Alokasi Khusus di SMP Negeri 2 Dempet adalah untuk mewujudkan pendidikan dasar sembilan tahun dan untuk mewujudkan upaya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam rangka menuju Standar Nasional Pendidikan (SNP) . (Wawancara tanggal 06 Desember 2014)

(19)

disampaikan oleh kepala Sekolah SMP 2 Dempet yaitu bahwa:

Saya percaya bahwa kebijakan Pemerintah terkait dengan program DAK di sekolah kami merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia sehingga menjadi warga Negara yang cerdas dan mampu bersaing di era globalisasi. Sebenarnya, program Dana Alokasi Khusus ini tahun 2012 dan tahun 2013 sangat menjawab kebutuhan sekolah kami seperti perbaikan sarana dan prasara namun kami masih membutuhkan dua ruang kelas baru yang sangat mendesak. Saya sangat prihatin melihat dua rombel yang masih belum nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran hal ini juga berdampak guru IPA tidak dapat menggunakan ruang itu untuk kegiatan belajar mengajar. Hal Ini merupakan kendala pelaksanaan program DAK. Tim Dinas Kabupaten Demak tidak memverifikasi dulu kebutuhan pengadaan Ruang Kelas Baru (RKB) namun hanya memverifikasi kebutuhan perbaikan dan pengadaan peralatan prasarana penunjang pembelajaran.Kendala selanjutnya adalah pengajuan proposal RAB (Rencana Anggaran Biaya) ke Dindikpora Kabupaten Demak tidak berjalan mulus dan berbelit-belit karena keterlambatan buku juknis Dana Alokasi Khusus (DAK) . (Wawancara tanggal 08 Desember 2014)

4.2.2 Aspek Masukan (Input)

Aspek input (masukan) meliputi

(20)

dalam pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet.

A. Sumber Daya Manusia (SDM)

Berdasarkan studi dokumentasi DAK SMP Negeri 2 Dempet menunjukkan bahwa tersedia Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam pelaksanaan program Dana Alokasi Khusus (DAK) di SMP Negeri 2 Dempet yang terwujud dalam Tim Swakelola Sekolah terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Kependidikan, dan Komite Sekolah.

Tim Swakelola Kegiatan Pembangunan

Rehabilitasi Berat Ruang Belajar dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dindikpora Kabupaten Demak yang terdiri dari Tim Perencana, Tim Pelaksana, dan Tim Pengawasan, selanjutnya Kepala Sekolah

menerbitkan Surat Keputusan tentang

pembentukan Panitia Pembangunan Sekolah (PPS) dan Bendahara DAK. Masing-masing Tim Swakelola terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota. (Susunan Panitia terlampir)

(21)

tenaga, bahan, dan material; dan (3) menyusun rencana total biaya yang tidak melampaui pagu pemerintah. Tugas dan tanggung jawab Tim Pelaksana Pembangunan adalah: (1) memilih dan menetapkan Kepala Pelaksana Lapangan; (2) menandatangani Surat Pernyataan Kesanggupan melaksanakan program pembangunan; (3)

mencairkan Dana Pembangunan; (4)

mengadministrasikan dan mendokumentasikan segala kegiatan berkenaan dengan program; (5) melaksanakan Program; dan (6) menyusun laporan dan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana. Tugas dan tanggung jawab

Tim Pengawas adalah (1) membantu

terselenggaranya program; (2) melakukan kontrol terhadap kelancaran program; (3) memberikan saran dan pemecahan masalah yang dihadapi di lapangan;(4) mengawasi dan memeriksa kualitas dan kuantitas bahan bangunan; (5) mengawasi, memeriksa dan mengevaluasi kemajuan program; dan (6) membantu Tim Pelaksana membuat laporan.Masa tugas Tim Swakelola pembangunan adalah 3 (tiga) bulan dan atau dinyatakan berakhir setelah program swakelola sekolah selesai.

(22)

Manusia (SDM) sebagai faktor pendukung program DAK mengatakan bahwa:

Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia di sekolah kami sangat mendukung program DAK, mereka bekerjasama dan mempunyai komitmen dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Tersedianya sumber daya manusia sebagai sarana pendukung program DAK di sekolah ini adalah usaha sekolah untuk mencapai keberhasilan program. Betapaun sempurnanya aspek teknologi dan ekonomi, tanpa aspek manusia sulit kirannya tujuan-tujuan sekolah dapat dicapai . (wawancara tanggal 08 Desember 2014)

Pernyataan Kepala Sekolah didukung oleh pernyataan Bapak Muklis terkait dengan SDM yang memadai untuk program DAK mengatakan bahwa:

SDM yang ada di SMP Negeri 2 Dempet sangat mencukupi dan memadai untuk kegiatan program. Kami menilai SDM di Sekolah kami cukup qualified dan bertanggung jawab dalam mengenjakan tugasnya. (Wawancara tanggal 08 Desember 2014)

B. Dana

(23)

oleh Dindikpora Kabupaten Demak melalui system Penunjukan Langsung (PL) kepada pihak ketiga (rekanan) sebagai Penyedia Barang. Peranan sekolah hanya sebatas penerima, pengguna dan merawat barang bantuan tersebut.

Berdasarkan studi dokumen administrasi sekolah menunjukkan bahwa pada tahun 2012, SMP Negeri 2 Dempet menerima bantuan DAK berupa: (1) rehabilitasi sedang berat 4 (empat) unit gedung tanpa perabot masing-masing sebesar Rp 90.000.000 (Sembilan puluh juta rupiah); (2) rehabilitasi sedang berat 1(satu) unit gedung beserta mebelair sebesar Rp 89.507.000; dan (3)peralatan pembelajaran seperti: (a) Peralatan IPA sebesar Rp 40.371499; (b) Peralatan Kesenian sebesar Rp18.357202; (c) peralatan laboratorium Bahasa sebesar Rp 116.098.751; dan (d) Peralatan Olahraga sebasar Rp 17.788.003, sedangkan tahun 2013 SMP Negeri 2 Dempet menerima bantuan sebanyak 3 (tiga) unit gedung rehabilitasi sedang berat masing-masing sebesar Rp 45.000.000 dan satu unit mebelair (meja kursi kelas) dan sepuluh buku bahan ajar kurikulum 2013 sebayak 300 exemplar per mata pelajaran.

(24)

dari APBN tahun 2012 dan tahun 2013 mengatakan Bahwa:

Pada tahun 2012, SMP Negeri 2 Dempet menerima bantuan DAK berupa: (1) rehabilitasi sedang berat 4 (empat) unit gedung tanpa mebelair masing-masing sebesar Rp 90.000.000; (2) rehabilitasi sedang berat 1(satu) unit gedung beserta mebelair sebesar Rp 89.507.000; dan (3) peralatan pembelajaran seperti: (1) Peralatan IPA sebesar Rp 40.371.499; (2) Peralatan Kesenian sebesar Rp18.357.202; (3) peralatan laboratorium Bahasa sebesar Rp 116.098.751; dan (4) Peralatan Olahraga sebasar Rp 17.788.003. Selanjutnya pada tahun 2013 SMP Negeri 2 Dempet menerima bantuan sebanyak 3 (tiga) unit gedung rehabilitasi sedang masing-masing sebesar Rp 45.000.000 dan satu unit mebelair (meja kursi kelas). Perlu diketahui bahwa bantuan DAK rehabilitasi ruang belajar dilaksanakan dengan swakelola sekolah, namun untuk bantuan berupa peralatan pembelajaran dilaksanakan melalui system Penunjukan Langsung (PL) kepada pihak ketiga. Ditemukan selisih antara dana bantuan peralatan pembelajaran yang tertulis di buku Juknis DAK dengan yang tertulis di dalam Berita Acara serah terima barang, namun sekolah kita tidak bisa complain kepada rekanan karena melalui system lelang dengan Dindikpora. Sekolah hanya mengecek jumlah barang dengan spesifikasinya. Khusus bantuan buku kurikulum 2013, dalam berita serah terima barang tidak disertai harga masing-masing buku tidak. (Wawancara tanggal 11 Desember 2014)

Pernyataan Kepala Sekolah diperkuat

dengan Bendahara DAK, Elvira Hanum

mengatakan bahwa:

(25)

sekolah terdiri dari: (1) Rehabilitasi sedang berat sebesar Rp 539.014.000; (2)Peralatan IPA sebesar 40.371.499; (3) Peralatan Kesenian sebesar Rp18.357.202; (4) peralatan laboratorium Bahasa sebesar Rp 116.098.751; dan (5) Peralatan Olahraga sebasar Rp 17.788.003. Bendahara DAK menerima uang tunai dana swakelola rehabilitasi sedang berat, sedangkan aloksi dana peralatan pembelajaran diberikan langsung dalam bentuk barang. Peran sekolah sebatas sebagai penerima barang beserta harga untuk dicatat dan dibukukan kedalam inventaris Sekolah. (Wawancara tanggal 12 Desember 2014)

Pernyataan Ibu Elvira diperkuat dengan Komite SMP Negeri 2 Dempet, Martono mengatakan bahwa:

Memang benar dana yang dibutuhkan sudah mencukupi untuk kegiatan program DAK di SMP negeri 2 Dempet . Kami akan merencanakan dana pendamping untuk melengkapi dana DAK seperti anddaran untuk pembuatan proposal dan biaya perawatan hasil pembangunan . (Wawancara tanggal12 Desember 2014)

C. Sarana Pendukung

Sarana pendukung pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 dempet adalah: (1) ketersediaan ruang atau tempat untuk menyimpan peralatan pembelajaran; (2) ketersediaan dan kesanggupan Sumberdaya Daya Manusia (SDM) untuk menggunakan, mengelola, dan merawat bantuan peralatan pembelajaran; dan (3) ketersediaan sarana IT yang digunakan

(26)

mendokumentasikan kegiatan program. Berdasarkan sarana dan prasarana pendukung tersebut dapat dijadikan alasan sekolah untuk melaksanakan program DAK Di SMP Negeri 2 Dempet.

Berikut pernyataan Komite Sekolah berkaitan dengan sarana pendukung program DAK mengatakan bahwa:

Saya sebagai Komite Sekolah sangat mendukung program DAK di sekolah ini, memang benar sarana yang ada di sekolah sangat mendukung program pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) di Sekolah ini terutama ketersediaan ruang untuk menyimpan barang atau peralatan pembelajaran. Sekolah mempunyai gudang untuk menyimpan material bangunan, sedang penyimpanan dan perawatan peralatan pembelajaran ditempatkan tempat lab IPA, lab bahasa, ruang ketrampilan, dan ruang multi media. Sekolah juga mempunyai SDM seperti tenaga laboran, guru Senibudaya, guru Bahasa dan guru Olahraga yang secara berkala mengajak siswa-siswa untuk membersihkan peralatan pembelajaran tersebut . (Wawancara tanggal 15 Desember 2014)

Pernyataan Komite mendapat dukungan dari Kepala Sekolah terkait dengan sarana pendukung program DAK di SMP Negeri 2 Dempet mengatakan bahwa:

(27)

kualified dan sanggup merawat dan menggunakan barang atau alat pembelajaran; (3) ketersediaan Sarana IT untuk mendukung administrasi dan pelaporan DAK . (Wawancara tanggal 17 Desember 2014)

4.2.3 Aspek Proses (Process)

Bagian ini akan mendeskripsikan tentang perencanaan dan implementasi program Dana Alokasi Khusus (DAK) di SMP Negeri 2 Dempet.

A. Perencanaan

Pemerintah mengalokasikan dana DAK bidang pendidikan adalah dalam rangka upaya peningkatan akses dan mutu pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional, sehingga perlu mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan tindakan nyata dalam mewujudkan peningkatan akses bagi masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas dan untuk membantu pemerintah Kabupaten/Kota mewujudkan peningkatan akses masyarakat terhadap Pendidikan yang lebih berkualitas.

(28)

Kabupaten Demak memverifikasi sekolah untuk menjadi salah satu sekolah penerima bantuan DAK. Proposal DAK dibuat dengan melampirkan Profil Sekolah, Data siswa tiga tahun terakhir, Akta Akriditasi Sekolah, Susunan Panitia, Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah, Surat Keputusan (SK) Komite Sekolah, Sertifikat tanah sekolah, dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat menggunakan Jasa Konsultan yang ditunjuk langsung oleh Dindikpora Kabupaten Demak.

Sambil menunggu pencairan dana, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dindikpora Kabupaten Demak membentuk Tim Swakelola Pembangunan dan Kepala Sekolah membentuk Panitia Pembangunan Sekolah (PPS).Tahap berikutnya adalah Kepala Sekolah mengadakan sosialisasi kepada warga sekolah dan Komite Sekolah terkait dengan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet. Hasil sosialisasi pelaksanaan program DAK selanjutnya disampaikan oleh Komite Sekolah kepada orangtua siswa SMP Negeri 2 Dempet.

Berikut hasil wawancara dengan Sumarno, Guru dan Panitia Pembangunan Sekolah mengatakan bahwa:

(29)

sudah dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dengan baik. Kendala dalam perencanaan program masih ditemukan seperti proses pembuatan proposal melebihi waktu yang ditentukan sehingga hal ini berpengaruh terhadap batas waktu pelaksanaan pembangunan. Kendala pembuatan proposal disebabkan karena pembuatan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) yang dibuat menggunakan Jasa Konsultan sering ditemukan kesalahan gambar atau teknis sehingga perlu direvisi berkali-kali sehingga berimbas dengan waktu pelaksanaan pembangunan.Kami bersyukur karena Tim perencana, Tim pelaksana, dan Tim pengawas dapat bekerjasama adalah Tim yang solid . (Wawancara tanggal 12 Desember 2014)

Pernyataan diatas diperkuat oleh Kepala Sekolah yang mengatakan bahwa:

(30)

Tahap persiapan selanjutnya adalah Panitia Pembangunan Sekolah (PPS) mencari tenaga untuk pelaksanaan program DAK yang terdiri dari Kepala Tukang atau Mandor, Tukang Batu, Tukang Kayu, dan Tukang Besi. Tenaga kerja yang dilibatkan diundang ke sekolah oleh Panitia

beberapa waktu sebelum melaksanakan

pekerjaan untuk diberi sosialisasi atau informasi terkait dengan pekerjaan pembangunan ruang belajar yang akan dilaksanakan. Selain itu PPS menyusun jadwal pelaksanaan pembangunan.

(31)

Pencairan DAK SMP 2 Dempet tahap pertama sebesar 40% dari total pagu DAK, tahap kedua sebesar 30% dari total pagu DAK, dan tahap ketiga sebesar 30% dari total pagu DAK. Menurut Juknis DAK, jangka waktu pelaksanaan kegiatan swakelola adalah 45 hari dari kalender tehitung sejak pencairan tahap pertama dan pekerjaan harus sudah diserahkan sebelum berakhirnya tahun anggaran. DAK dengan sistem Swakelola dibayarkan melalui pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah langsung ke Rekening Sekolah sebagai penerima dana Swakelola. Setelah Sekolah menerima pencairan DAK sistem Swakelola dari Dindikpora Kabupaten melalui DPKKD Kabupaten Demak, kemudian Tim Swakelola atau PPS (Panitia Pembangunan Sekolah) segera melaksanakan kegiatan pembangunan dengan berpedoman pada Juknis DAK bidang pendidikan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kegiatan pembangunan DAK dilaksanakan melalui sistem Swakelola sekolah dengan melibatkan Komite Sekolah.

(32)

rekanan sebagai Penyedia Barang. Setelah dilakukan pelelangan barang antara PPK Dindikpora Kabupaten dan penyedia barang, langkah berikutnya adalah penyedia barang atau pemenang lelang mengirim bantuan peralatan pembelajaran ke Sekolah. Tim pemeriksa barang SMP Negeri 2 Dempet selanjutnya memeriksa dan mengecek barang apakah barang yang diterima sudah sesuai dengan spesifikasi, jumlah, dan harga satuan masing-masing barang.

Berikut pernyataan bendahara DAK, Elvira Hanum terkait dengan dana Swakelola dan Penunjukan langsung mengatakan bahwa:

(33)

Pernyataan diatas mendapat dukungan dari Kepala Sekolah yang menyatakan bahwa:

Memang benar, pencairan Dana Alokasi Khusus di SMP Negeri 2 Dempet mengacu Juknis DAK yaitu per termin atau tahap yaitu 40%, 30%, dan 30% dari alokasi yang dianggarkan. Pencairan Setiap tahap dikirim langsung ke rekening sekolah setelah sekolah mengirimkan SPJ tahap sebelumnya. Saya mendukung kebijakan mekanisme penyaluran DAK yang disalurkan per termin tidak langsung diberikan sejumlah 100% dari alokasi dana yang dianggarkan. Kendala bantuan DAK peralatan pembelajaran dilaksanakan melalui Penunjukan langsung (PL) dari Dinas Kabupaten Demak kepada pihak ketiga (Rekanan). Sekolah sebagai penerima barang tidak dapat mengajukan keberatan apabila barang yang diterima tidak sesuai spesifikasi atau barang tersebut ada kerusakan.Menurut pendapat saya mekanisme pencairan dana yang perlu diperbaiki karena jarak waktu per terminnya terlalu cepat . (Wawancara tanggal 12 Desember 2014)

Sementara pernyataan dari Guru, Sumarno perwakilan Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan selaku panitia DAK mengatakan bahwa:

Pencairan Dana Alokasi Khusus di SMP 2 Dempet memang sudah sesuai prosedur atau Juknis DAK, namun waktu pencairan dari termin satu ke termin berikutnya terlalu cepat, sehingga kami sebagai panitia pembangunan kami harus bekerja keras agar pembangunan cepat selasai sesuai waktu yang ditentukan tidak berhenti ditengah jalan . (Wawancara tanggal 12 Desember 2014)

(34)

Implementasi kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet dilaksanakan setelah sekolah mendapat informasi dari Dinas Kabupaten terkait pencairan dana yang akan digunakan untuk pembangunan ruang belajar. Setelah itu Kepala Sekolah dan Bendahara bersama-sama mengambil uang tunai sesuai kebutuhan untuk pelaksanaan pembangunan.

Sumberdaya manusia yang terlibat dalam pelaksanaan program DAK terwujud dalam kepanitiaan yaitu Panitia Pembangunan Sekolah (PPS) dan Tim Swakelola yang terdiri dari Tim perencana, Tim pelaksana, dan Tim Pengawas. Penanggung jawab implementasi program DAK adalah Kepala Sekolah dan dibantu oleh masing-masing Tim Swakelola dengan tugas pokok dan fungsinya.Keberhasilan pelaksanaan program DAK SMP Negeri 2 Dempet dipengaruhi oleh ketersediaan dan kualitas SDM yang terlibat dalam pelaksanaan program. Sebagian besar SDM yang terlibat dalam kepanitiaan pelaksanaan DAK melek IT sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan kegiatan DAK.

(35)

Memang benar keberhasilan program Dana Alokasi Khusus di sekolah kami sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) karena merekalah yang menjadi kunci keberhasilan program tersebut. Saya bersyukur karena orang yang kami tunjuk menjadi panitia pembangunan sekolah adalah orang yang berkualitas, mempunyai tanggung jawab yang besar dan mampu bekerjasama dengan baik sehingga program DAK dapat berjalan dengan baik . (Wawancara tanggal 10 Desember 2014)

Pernyataan Kepala Sekolah diperkuat oleh Sumarno, Panitia pembangunan Sekolah mengatakan bahwa:

Saya menjadi panitia pembangunan program Dana Alokasi Khusus merasakan adanya kerjasama yang kuat dan saling membantu mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan program. Apabila ada satu anggota yang berhalangan hadir maka anggota yang lain bersedia menggantikan atau membantu malaksanakan tugas sehingga pelaksanaan program tetap berjalan . (Wawancara tanggal 11 Desember 2014)

Berikut pernyataan Komite Sekolah terkait dengan implementasi Program Dana DAK di SMP Negeri 2 Dempet megatakan bahwa:

(36)

Tahap persiapan dalam implementasi kebijakan program DAK berupa perbaikan ruang belajar di SMP Negeri 2 Dempet yaitu Bendahara bersama Kepala sekolah mencairkan dana yang dikirim langsung oleh dan dilanjutkan dengan kegiatan Panitia Pembangunan Sekolah antara lain: (1) melakukan Pemberitahuan Pengadaan Barang kepada Penyedia Barang; (2) Penawaran bahan material; (3) melakukan negosisasi harga barang atau material antara PPS dengan penyedia barang; (4) memesan barang atau material; (5) membuat surat perjanjian pelaksanaan pengadaan barang; (6)membuat surat perintah mulai kerja; dan (7) membuat berita acara serah terima pengadaan barang dan memeriksa keadaan barang secara kualitas dan kuantitas. Pekerjaan persiapan dilaksanakan pada bulan September dan pelaksanaan pembangunan dimulai bulan Oktober sampai dengan akhir

Desember. Untuk memperjelas jadwal

pelaksanaan pembangunan rehabilitasi ruang belajar DAK di SMP Negeri 2 Dempet, akan penulis jelaskan dalam table berikut.

Tabel 10: Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Rehabilitasi Ruang Belajar SMP Negeri 2 Dempet tahun 2012 dan

tahun 2013

(37)

O 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Sumber: Data Administrasi SMP Negeri 2 Dempet

Tabel diatas menunjukkan bahwa

(38)

Tugas Kepala Pelaksana Pembangunan adalah mengkoordinir dan mengawasi semua pekerjaan yang dilakukan oleh kepala tukang, baik tukang batu, kayu dan besi atau kerangka beton dan membantu pekerjaan, sedangkan tugas kepala tukang kayu adalah mengkoordinir, mengawasi, dan melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan kayu meliputi kusen, pintu, jendela, kerangka atap, dan lain-lain. Tugas Kepala Tukang Batu adalah mengkoordinir, mengawasi, melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan betonisasi meliputi dinding, pondasi, keramik, dan lain-lain. Tugas Kepala Tukang Besi adalah mengkoordinir, mengawasi, melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan besi meliputi pembuatan kerangka beton, cakar ayam, pengelasan dan lain-lain. Tugas Tukang adalah melaksanakan pekerjaan sesuai bidang masing-masing antara lain: (1) Tukang batu bertugas melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan betonisasi dibawah koordinasi kepala tukang batu (2) Tugas Pekerja adalah membantu atau melayani tukang dalam melaksanakan pekerjaan.

(39)

pembayaran tenaga kerja diberikan secara mingguan sesuai kehadiran dan posisi masing-masing.

Hasil wawancara dengan Ketua Komite SMP Negeri 2 Dempet terkait dengan pelaksanaan program menyatakan bahwa:

Pelaksanaan program Dana Alokasi Khusus di SMP Negeri 2 Dempet secara umum berjalan dengan baik. Pengiriman barang/material ke Sekolah sudah sesuai pesanan baik kualitas maupun kuantitas. Alamat pengadaan barang/material tidak terlalu jauh dari sekolah, sehingga memudahkan panitia untuk mengawasi dalam pengiriman material. Pengerjaan pembangunan DAK dilaksanakan oleh tenaga kerja yang sesuai dengan ketrampilannya, namun demikian masih ada kendala terkait dengan pelaksanaan program yaitu masalah kehadiran tenaga kerja ke sekolah kurang tepat waktu karena sebagian besar rumah mereka jauh dari sekolah bahkan dalam satu hari sering ada satu tenaga yang berhalangan hadir, tentu saja hal ini akan menghambat terselesainya pembangunan. Cuaca yang kurang bersahabat juga menjadi kendala yang tidak bisa dihindari. Dinas Kabupaten Demak secara berkala melaksanakan monitoring dan evaluasi jalannya kerja pembangunan . (Wawancara tanggal 16 Desember 2014)

Pernyataan Komite Sekolah diperkuat oleh Kepala Sekolah yang mengatakan bahwa:

(40)

pembuatan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) terlalu singkat jika dibandingkan dengan realita dilapangan bahwa pelaksanaan pembangunan memakan waktu lebih lama. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti cuaca, tenaga, dan material yang kadang terlambat. Kendala lain adalah terlambatnya Juknis dari Dindikpora dan kurangnya sosialisai dari Dinas . (Wawancara tanggal 18 Desember 2014)

Selain Sumber Daya Manusia, faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet adalah komunikasi. Pemerintah atau Dinas Kabupaten Demak sebagai pembuat kebijakan program DAK kurang melakukan komunikasi dengan baik dengan sekolah dalam mengimplementasi kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet. Berikut hasil wawancara dengan Bendahara DAK, Elvira Hanum terkait dengan sosialisasi dari Dinas ke sekolah mengatakan bahwa:

Sosialisasi DAK dari Dinas ke sekolah khususnya dengan bendahara sekolah tidak berjalan secara efektif dan efisien. Keterlambatan Juknis ke sekolah sehingga sekolah mencari informasi dari sumber lain. Sekolah tidak melaksanakan Komunikasi berupa pemasangn papan informasi pada saat pelaksanaan . ( Wawancara tanggal 18 Desember 2014).

(41)

atau keinginan dari pelaksana kebijakan untuk melaksanakan tugas dalam implementasi kebijakan program DAK. Tim pelaksana pembangunan mengetahui tugas dan tanggung jawabnya yang harus dilakukan dan mempunyai kemampuan untuk melaksanakan kebijakan program tersebut sehingga kebijakan program berjalan dengan efektif.

Birokrasi merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan. Pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 melibatkan struktur birokrasi berupa pihak yang terkait dalam implementasi kebijakan program DAK melaksanakan tugas dan fungsinya mengacu pada SOP yang berlaku.

(42)

selanjutnya Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) sekolah dan Dindikpora menanda tangani berita acara serah terima barang atau bangunan.

Dindikpora Kabupaten Demak kemudian

mengirim hasil rehabilitasi bangunan itu ke Kantor DPKKD untuk dicatat sebagai asset daerah, kemudian Dindikpora mengirim hasil rehabilitasi bangunan ke sekolah untuk

digunakan dan dimanfaatkan dalam

pembelajaran. Selanjutnya sekolah mencatat hasil bangunan itu sebagai inventaris sekolah.

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Sekolah terkait dengan pelaporan dan pengawasan pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet mengatakan bahwa:

Menurut saya pengawasan dan pelaporan program DAK berjalan dengan lancar dan sangat transparan dan akuntabel. Pengawasan dari dalam dilakukan oleh Tim pengawas yang saya tunjuk, sedangkan pengawasan dari luar dilakukan oleh Dindikpora dan inspektorat. Untuk pelaporan dilakukan oleh bendahara dan dikirim ke Dindikpora Kabupaten Demak . (Wawancara Tanggal 20 Desember 2014)

Pernyataan Diatas diperkuat oleh pernyataan Komite Sekolah mengatakan bahwa:

(43)

dan pengawasan dilakukan oleh Dindikpora dan Inspektorat secara kontinyu . (Wawancara tanggal 20 Desember 2014)

Bendahara DAK, Elvira Hanum mendukung pernyataan Komite bahwa:

Sebagai bendahara saya membuat laporan pembukuan dan SPJ DAK secara rutin dan mengacu pada Juknis DAK kemudian saya kirim ke Dindikpora. Pengawasan program DAK dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Demak . (Wawancara tanggal 21 Desember 2014)

4.2.4 Aspek Hasil (Product)

Pada bagian ini akan dideskripsikan tentang hasil dan dampak ketercapaian program Dana Alokasi Khusus di SMP Negeri 2 Dempet.

A. Hasil yang dicapai

(44)

buku mata pelajaran Kurikulum 2013.Masing-masing mata pelajaran berjumlah 300 exemplar. Untuk lebih jelasnya akan penulis uraikan dalam table berikut.

Tabel 11.Hasil Program DAK TA 2012 dan 2013

NO KOMPONEN

7 Rehabilitasi 90.000.000 1 Ruang 2013 8 Buku Kur 13 300 exemplar 10 Mapel 2013 Sumber: Dokumen Administrasi SMP Negeri 2 Dempet

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Sekolah menyatakan bahwa:

(45)

tidak sedikit, oleh karena itu saya selalu mengajak warga sekolah untuk merawat dan menjaga hasil pembangunan dan peralatan pembelajaran tersebut dengan sebaik-baiknya . (Wawancara tanggal 18 Desember 2014)

Pernyataan Kepala Sekolah sependapat dengan pernyataan Komite Sekolah mengatakan bahwa:

Memang benar, hasil/product yang diperoleh dari program Dana Alokasi Khusus telah dikerjakan dengan baik dan sesuai rencana. Hasil program Dana Alokasi Khusus itu berupa pembangunan/rehabilitasi ruang kelas dan peralatan pembangunan.Kualitas barang atau bangunannya termasuk baik. Saya selaku komite sekolah merasa bangga dengan hasil yang diperoleh program Dana Alkokasi Khusus di SMP Negeri 2 Dempet.Hasil bangunan dan peralatan pembelajaran tersebut dapat dimanfaatkan oleh warga sekolah terutama dalam proses belajar mengajar, yang menjadi masalah adalah bagaimana merawat bangunan dan peralatan tersebut.Untuk itu perlu kerjasama antara semua warga sekolah, kepala sekolah dan komite ikut bertanggung jawab untuk menjaga, merawat dan memanfaatkan hasil pembangunan tersebut dengan sebaik-baiknya . (Wawancara tanggal 19 Desember 2014)

Muklis, M.Pd sebagai panitia pembangunan program DAK terkait dengan hasil program DAK di SMP Negeri 2 Dempet mengatakan bahwa:

(46)

B. Dampak

Dampak program DAK di SMP Negeri 2 Dempet banyak dirasakan oleh seluruh warga sekolah termasuk siswa. Ruang kelas yang direhabilitasi dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Siswa dapat memanfaatkan peralatan pembelajaran bantuan yang bersumber dari dana DAK. Perbaikan ruang kelas dan bantuan peralatan pembelajaran berdampak kepada siswa menjadi nyaman dalam mengikuti proses belajar mengajar. Bantuan peralatan Olahraga dapat dimanfaatkan oleh siswa-siswi sehingga SMP Negeri 2 Dempet tahun 2012-2014 sering mendapat Juara lomba Sepak Takrow dan Bola Volley di Tingkat Kabupaten. Selain itu Buku mata pelajaran Kurikulum 2013 dapat dimafaatkan oleh siswa kelas VII sebagai penunjang pembelajaran.

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Sekolah terkait dengan dampak program Dana Alokasi Khusus yang mengatakan bahwa:

(47)

dapat dimanfaatkan dan tepat sasaran untuk peningkatan mutu pembelajaran yang pada akhirnya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional . (Wawancara tanggal 22 Desember 2014)

Selanjutnya hasil wawancara salah satu siswa terkait dengan hasil pemanfaatan Dana Alokasi Khusus yang mengatakan bahwa:

Saya senang, sekarang ruang kelas saya sudah bagus, gentengnya sudah tidak bocor lagi, dinding kelas sudah dicat, dan atapnya sudah tidak rusak. Saya merasa lebih nyaman belajar di kelas baru ini. Bantuan Peralatan pembelajaran dapat kami manfaatkan untuk belajar. Kami lebih mudah memahami pelajaran . (Wawancara tanggal 12 Desember 2014)

Selanjutnya hasil wawancara dengan Guru terkait dampak program Dana Alokasi Khusus di SMP Negeri 2 Dempet mengatakan bahwa:

Kami merasakan dampak yang positif dari pelaksanaan program Dana Alokasi ini. Kami sebagai pengajar langsung dapat merasakan dampak itu seperti pemanfaatan ruang gedung yang sudah direhabilitasi dan dilengkapi dengan pengadaan mebelair serta bantuan peralatan pembelajaran menjadikan motivasi bagi kami untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan menambah semangat kami dalam mengajar . (Wawancara tanggal 20 Desember 2014)

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

(48)

program menggunakan evaluasi CIPP (Context, Input, Process, dan Product).

4.3.1. Evaluasi Konteks (Context Evaluation)

Evaluasi konteks digunakan untuk

menggambarkan dan merinci lingkungan,

kebutuhan yang tidak terpenuhi dan tujuan program.Evaluasi konteks ini mencakup evaluasi kondisi lingkungan sekolah, kebutuhan sekolah yang belum terpenuhi, dan tujuan program yang belum dapat tercapai terkait dengan DAK di SMP Negeri 2 Dempet.

Kondisi lingkungan masyarakat sekitar dan warga SMP Negeri 2 Dempet sangat mendukung program DAK di SMP Negeri 2 Dempet.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai Ujian Nasional adalah 30.04 dan rata-rata input siswa dalam tiga tahun terakhir adalah sebanyak 300 siswa.Kondisi lingkungan ini menjadikan alasan sekolah sebagai satuan pendidikan untuk melaksanakan program DAK.

(49)

masih ada kebutuhan sarana dan prasarana sekolah yang belum terpenuhi oleh program DAK di SMP Negeri 2 Dempet. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, Guru, dan Komite Sekolah terkait dengan konteks (context) program DAK menunjukkan bahwa kebutuhan sarana dan prasarana SMP Negeri 2 Dempet tahun 2012 dan tahun 2013 yang sudah terpenuhi oleh program DAK di SMP 2 Dempet adalah: (1) Rehabilitasi ruang belajar; (2) Peralatan Laboratoriun IPA; (3) Peralatan Laboratorium Bahasa; (4) Peralatan Kesenian; dan (5) Peralatan Olahraga; serta (6) Buku Kurikulum 2013, sedangkan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah yang belum terpenuhi adalah pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan Peralatan IPS.

Berdasarkan wawancara dan studi

(50)

Program DAK di SMP Negeri 2 Dempet belum menjawab sepenuhnya kebutuhan sarana dan prasarana sekolah. Dari 7 (tujuh) item kebutuhan sarana dan prasarana sekolah yang diajukan kepada Pemerintah melalui Dindikpora Kabupaten Demak namun hanya 5 (lima) atau 72 % item yang terpenuhi dan masih ada 2 (dua) atau 28% item yang belum terpenuhi.

Evaluasi Konteks tujuan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet sudah sesuai dengan tujuan program DAK Pemerintah yaitu membiayai sarana dan prsarana sekolah dan untuk menunjang wajib belajar Dikdas sembilan tahun yang bermutu dan merata dalam rangka memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan secara bertahap memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).

4.3.2. Evaluasi Masukan (Input Evaluation)

Evaluasi masukan (input evaluation) membantu mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif yang diambil,

serta rencana apa yang strategis untuk

mencapainya. Komponen evaluasi masukan

(Input) meliputi SDM, sarana/peralatan

(51)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Input SDM sekolah sudah mencukupi program DAK di SMP Negeri 2 Dempet. Input SDM yang terlibat dalam kepanitiaan sudah sesuai dengan standar SDM yang tertuang dalam Petunjuk Taktis (Juknis) DAK. SDM yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah menjadi panitia adalah orang yang dinilai Kepala Sekolah mampu melaksanakan tugas, mempunyai tanggung jawab yang besar dan mampu bekerjasama dengan baik sehingga program DAK dapat berjalan dengan baik. Kualitas atau mutu SDM dapat terlihat dari

keberhasilan mereka dalam menyusun

perencanaan, pembuatan prosal, pelaksanaan, pengelolaaan, pengawasan sampai dengan pembuatan laporan DAK di SMP Negeri 2 Dempet, sehingga program dapat berjalan dengan sukses sesuai rencana.

Input dana yang dibutuhkan sudah

(52)

Peralatan Laboratorium Bahasa sebesar Rp 116.098.000; (5) Peralatan Olahraga sebesar Rp 17.778.003; (6) Peralatan Kesenian sebesar Rp 18.357.202; dan (7) Rehabilitasi sedang berat sebesar Rp 90.000.000. Dana perbaikan (rehabilitasi) sistem swakelola telah dikelola sebagaimana mestinya oleh sekolah sesuai dengan Petunjuk Teknis penggunaan DAK, sedangkan dana bantuan peralatan pembelajaran telah diterima sekolah dari penyedia barang melalui penunjukan langsung (rekanan).

Input sarana pendukung program DAK di SMP Negeri 2 Dempet seperti: (1) ketersediaan dan kesanggupan SDM dalam menggunakan. Memakai dan merawat hasil bangunan dan peralatan pembelajaran; (2) ketersediaan sarana IT sebagai alat untuk mendukung administrasi DAK; dan (3) ketersediaan tempat penyimpan barang material dan bahan bangunan.

4.3.3. Evaluasi Proses (Process Evaluation)

Komponen evaluasi proses (process

evaluation) meliputi perencanaan dan

implementasi program DAK di SMP Negeri 2 Dempet.

(53)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum perencanaan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet sudah sesuai dengan Juknis penggunaan DAK tahun 2012 dan tahun 2013.

Pengajuan proposal program DAK SMP Negeri 2 Dempet sudah sesuai dengan Juknis

penggunaan DAK. Berdasarkan studi

(54)

sekolah harus mencari sumber dana yang lain dari sekolah untuk membuat proposal tersebut.

Pembentukan Tim Swakelola dan Panitia Pembangunan Sekolah dalam pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet beserta uraian tugas pokok dan fungsinya sudah mengacu pada Juknis penggunaan DAK dimana susunan Tim Swakelola dan PPS terdiri dari unsur Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, dan Komite Sekolah.

Proses sosialisasi program DAK dari Dindikpora kepada Kepala Sekolah belum dilaksanakan dengan baik, sehingga sekolah mencari iformasi tambahan dari sumber lain yaitu internet. Lain halnya dengan sosialisasi DAK dari Kepala Sekolah kepada warga sekolah, Guru Dan Komite Sekolah serta sosialisasi dari Komite Sekolah kepada orangtua siswa telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai Juknis DAK.

(55)

Besi. Sebelum melaksanakan pekerjaan, PPS mengadakan koordinasi dengan para Tenaga Kerja, mengeluarkan Surat Perintah mulai mengerjakan, menguaraikan tugas Tenaga Kerja sesuai keahliannya, dan membuat jadwal pelaksanaan pembangunan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses persiapan, Panitia Pembangunan Sekolah tidak memasang papan informasi terkait dengan pelaksanaan program DAK seperti yang ditentukan dalam Juknis DAK.Tujuan pemasangan papan informasi adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan program pembangunan dan sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana DAK kepada masyarakat.

(56)

Rekening Sekolah sebagai penerima dana Swakelola. Penyaluran bantuan DAK di SMP Negeri 2 Dempet berupa peralatan pembelajaran dilaksanakan melalui sistem Penunjukan Langsung (PL) dari Dindikpora Kabupaten Demak kepada pihak ketiga atau rekanan setelah dilakukan pelelangan barang antara PPK Dinas Kabupaten dan penyedia barang.

B. Implementasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Implementasi program DAK di SMP Negeri 2 Dempet berjalan sesuai dengan Petunjuk Teknis penggunaan DAK. Penanggung jawab implementasi kebijakan program DAK

adalah Kepala Sekolah. Program DAK

dilaksanakan di dua tahun terakhir yaitu tahun 2012 dan tahun 2013

(57)

Komunikasi berupa Informasi atau sosialisasi kebijakan program DAK dari Dindikpora Kabupaten Demak kepada Kepala Sekolah kurang optimum, tetapi komunikasi sosialisasi dari Kepala Sekolah kepada warga sekolah dan komite sekolah telah dilaksanakan dengan baik, sehingga implementasi kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet tercapai dengan efektif. Komunikasi berupa sosialisasi implementasi DAK dari Komite kepada orangtua siswa telah dilakukan dengan baik.Komunikasi Juknis DAK dari Permendikbud berpengaruh terhadap implementasi program DAK di SMP Negeri 2 Dempet, PPS atau Tim Swakelola sekolah mengimplementasikan program DAK berpedoman pada Juknis DAK yang berlaku.

Birokrasi atau pihak-pihak yang terkait seperti Dindikpora, pihak sekolah dan Masyrakat atu Komite Sekolah dalam implementasi kebijakan program DAK mampu melaksanakan implementasi Program DAK di SMP Negeri 2 Dempet dengan baik.

(58)

menunjukkan bahwa mereka menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Panitia Pembangunan Sekolah sangat responsive terhadap tugas dan tanggungjawab yang diberikan oleh Kepala Sekolah. Informasi tentang kebijakan program DAK dari Dindikpora Kabupaten Demak maupun Kepala Sekolah terhadap sekolah diterima dan dilaksanakan oleh pelaksana program DAK sebagaimana semestinya. Sumber pembiayaan DAK di SMP Negeri 2 Dempet dibiayai dan ditanggung oleh Dana APBN atau Pemerintah

Disposisi atau kepatuhan dari pelakasana

program merupakan salah satu faktor

implementasi kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet. Para pelaksana atau panitia program DAK mempunyai kecenderungan, sikap positif, dan atau adanya dukungan terhadap implementasi kebijakan program sehingga implementasi kebijakan terlaksana sesuai dengan keputusan awal.

4.3.4. Evaluasi Hasil (Product Evaluation)

(59)

pembangunan rehabilitasi ruang kelas sebanyak 4 (empat) unit gedung tanpa perabot dan peralatan pembelajaran seperti Peralatan IPA, Peralatan Kesenian, Peralatan Matematika, Peralatan Olahraga, 3 (tiga) unit gedung rehabilitasi ruang kelas beserta satu unit mebelair (meja kursi kelas), dan Buku mata pelajaran Kurikulum 2013. Hasil bantuan DAK berupa bangunan dan barang peralatan pembelajaran cukup berkualitas.Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru, Siswa, dan Kepala Sekolah dapat disimpulkan bahwa dampak dari pelaksanaan program DAK adalah pemanfaatan ruang kelas yang sudah direhabilitasi untuk proses belajar mengajar dan pemanfaatan peralatan pembelajaran sebagai penunjang pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan diharapkan dapat

digunakan untuk meningkatkan mutu

(60)

yang bermutu dan merata dalam rangka memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).

(61)

Gambar

Tabel 1
Tabel 2Kualifikasi Akademik Pendidik SMP Negeri 2 Dempet
Tabel 4Kondisi Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Dempet
Tabel 5Data Pekerjaan Orangtua siswa
+5

Referensi

Dokumen terkait

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan intra kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dibawah ini akan dipaparkan beberapa kesimpulan yang patut ditelaah dari penelitian ini

35) Pada suatu hari dalam perjalanan menumpangi mobil angkot. Dua penumpang yang masih muda belia tertawa, tetapi tidak terdengar mereka melakukan interaksi. Karena penasaran,

Hubungan dalam rumah tangga (dukungan suami, keluarga lain, lingkungan terhadap kehamilan)3. Dukungan psikologis: apakah

Pelaksanaan ujian mengajar dilaksanakan setelah mahasiswa praktikan dianggap telah benar-benar mandiri.Dalam pelaksanaan ujian praktik mengajar masing-masing

Laporan digenerate secara otomatis melalui aplikasi SSCN Pengolahan Data, © 2018 Badan

Dalam hal ini biasanya setelah selesai melakukan kegiatan latihan praktik mengajar praktikan langsung meminta penilaian dan bimbingan dari guru pamong, karena praktikan ingin

[r]