• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Data dan Analisis Tapak

4.2.2. Aspek Sosial

Karakter dan Aktivitas Pengguna Tapak

Berdasarkan pengamatan dan wawancara pengunjung di tapak, terdapat beberapa hasil yang dijelaskan melalui peta spasial, dan dijelaskan secara deskriptif. Dari pengamatan di lapang, tercatat rata-rata kunjungan setiap hari sekitar 300 orang pada beberapa titik keramaian dalam waktu tertentu di tapak ini. Pada pagi hari, sekitar pukul 07.00-11.00, aktivitas tersebar di beberapa titik di tapak, diantaranya di daerah sekitar area MCU, dengan jumlah pengguna 40-50 orang, sebagian besar beraktivitas duduk-duduk sambil menunggu giliran pengecekan medis. Kisaran usia pengunjung MCU antara 20 – 50 tahun.

Titik lain yang menjadi pusat aktivitas pada jam tersebut adalah di sekitar ruang administrasi. Lalu lalang staf rumah sakit ditambah dengan keperluan keluarga pengunjung untuk mengurus administrasi di rumah sakit membuat titik tersebut terjadi penumpukan sehingga pengunjung yang tidak dapat memasuki ruangan harus menunggu di luar, seperti area koridor dan lapangan upacara. Jumlah pengguna di titik tersebut dapat mencapai 100 orang.

Titik kunjungan terbanyak berada di area sekitar Masjid pada waktu siang hari sekitar jam 12.00-13.00 WIB, bertepatan dengan waktu Istirahat, Sholat, Makan (Ishoma) rumah sakit. Jumlah rata-rata kunjungan pada waktu tersebut mencapai 120 orang, dengan aktivitas utama berupa ibadah sholat dzuhur. Pengunjung paling banyak pada waktu tersebut berasal dari staf dan kalangan pekerja rumah sakit, sekitar 60%, diikuti oleh pengunjung pasien rawat inap sebanyak 30%, sisanya berasal dari pengunjung yang bertujuan awal cek kesehatan / Medical Check Up (MCU). Beberapa aktivitas di dalam tapak setelah pengguna melaksanakan sholat dzuhur, antara lain interaksi antar staf, staf dan pengunjung, serta berdiam diri. Suasana hening pada tapak dapat menstimulus orang untuk merenung dan menenangkan diri. Secara spasial, karakter dan aktivitas pengguna di tapak akan dijelaskan pada Gambar 27.

Pengguna di tapak sekitar ruang administrasi mulai berkurang pada siang hari, tepatnya pada pukul 13.00-15.00 karena pada waktu tersebut kondisi di sekitar lapangan upacara dan area lawn tidak terdapat peneduh dari terik matahari.

Sebagian besar pengguna (staf dan pengunjung pasien) memilih berada di area sekitar MCU dan sekitar masjid karena di area tersebut lebih teduh dan tenang.

Area di sekitar koridor sebelah barat lebih banyak dikunjungi oleh pasien Napza ataupun pasien dari ruang Srikandi. Pengguna tapak ini tidak terbatas pada pasien dan staf rumah sakit saja, namun secara tidak langsung juga dikunjungi oleh masyarakat yang sengaja melewati RSMM untuk sekedar mengambil jalan pintas menuju jalan utama Jl. Dr Semeru.

Persepsi dan Harapan Pengguna Tapak

Pengguna tapak terdiri dari beberapa kalangan, antara lain pengunjung, pasien Medical Check Up (MCU) dan staff rumah sakit. Setiap pengguna memiliki persepsi dan pendapat masing-masing tentang kondisi tapak yang ada. Dari wawancara yang dilakukan terhadap 20 pasien MCU dan 20 orang staf RSMM, diperoleh hasil mengenai persepsi dan harapan dari masing-masing kalangan (Tabel 4).

Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Kuisioner Persepsi Pengunjung (MCU dan Staf) Terhadap Taman

No. Uraian Jawaban Jumlah Persentase

1. Aktivitas apa yang anda lakukan di taman ? a. Beribadah

b. Duduk dan berbincang c. Melepas penat d. Mengantarkan pasien e. Menikmati waktu sendirian

11 9 9 10 1 27.5 22.5 22.5 25 2.5 2. Seberapa penting keberadaaan taman di RSMM ?

a. Sangat penting

b. Penting c. Biasa saja d. Tidak penting e. Sangat tidak penting

34 5 1 0 0 85 12.5 2.5 0 0 3. Apa yang anda rasakan setelah mengunjungi taman ?

(jawaban boleh lebih dari 1) a. Lebih sejuk dan segar b. Bosan

c. Nyaman d. Merasa Tertekan e. Relaks dan santai

20 4 22 0 12 50 10 55 0 30

4. Mengapa keberadaan taman penting bagi RSMM menurut anda ? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Memiliki suasana yang berbeda dari area ruang tertutup (indoor)

b. Untuk dilihat dari jendela ketika anda berada dalam ruangan

c. Untuk mendapatkan waktu pribadi/merasa tenang d. Merasakan sinar matahari, angin, dan hijaunya daun e. Untuk melepas penat karena pekerjaan

f. Sebagai penunjang aktivitas beribadah

15 5 8 10 7 20 37.5 12.5 20 25 17.5 50 5. Menurut anda, elemen apa saja yang dibutuhkan dalam

taman untuk membantu anda merasa nyaman ? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Pohon yang rindang dan udara yang segar b. Warna yang beragam, pemandangan yang indah c. Bau-bauan yang segar dan harum

d. Bunyi-bunyian yang alami

e. Fasilitas penunjang : gazebo, bangku taman, peneduh, kolam air

f. Area untuk berinteraksi

16 14 8 5 20 8 65 35 20 12.5 50 20

Dari hasil kuisioner tersebut, terlihat bahwa aktivitas terbanyak di tapak adalah beribadah di masjid sebanyak 27,5%, dan aktivitas terendah adalah menikmati waktu sendirian (meditasi) di tapak sebanyak 2.5%. Sedangkan sebagian pengunjung yang berada di tapak tersebut bertujuan awal untuk mengantarkan pasien sebanyak 25%. Persepsi pengunjung terhadap efek yang dirasakan setelah mengunjungi tapak di RSMM adalah merasa nyaman (55%), lebih segar (50%) dan merasa santai (30%).

Persepsi mengenai pentingnya keberadaan taman di RSMM, 34 orang atau 85% pengunjung sependapat bahwa keberadaan taman di RSMM penting. Alasan mengapa taman penting di RSMM, sebanyak 37,5% pengunjung sependapat bahwa taman memiliki suasana yang berbeda dari suasana ruang tertutup (indoor), dan sebanyak 50% menyatakan bahwa taman dapat menunjang pengunjung dan penggunanya untuk beribadah. Elemen yang paling banyak dipilih pengunjung (50%) untuk berada di tapak adalah fasilitas penunjang seperti gazebo, bangku taman, peneduh, dan kolam air.

Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Kuisioner Harapan Pengunjung (MCU) Terhadap Taman

No. Uraian Jumlah Persentase

1. Aktivitas apa yang Anda inginkan di RTH ini? a. Rekreasi aktif  olahraga, berkebun b. Rekreasi pasif  duduk, berbincang

7 13

35 65 2. Fasilitas apa yang anda harapkan di RTH ini?

(jawaban boleh lebih dari satu) a. Bangku taman

b. Gazebo/saung/pondokan c. Kolam hias/kolam ikan d. Lampu taman

e. Pot tanaman (planter box)

13 8 12 7 5 65 40 60 35 25

3. Pola taman apa yang Anda sukai? a. alami  berkelok dan tidak kaku b. formal  garis lurus dan kaku

15 5

75 25 4. Jenis pohon apa yang Anda sukai?

a. Pohon berbunga indah b. Pohon berdaun rimbun

c. Pohon berbuah 12 6 2 60 30 10

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 65% pengunjung lebih menginginkan aktivitas rekreasi pasif seperti duduk dan berbincang daripada rekreasi aktif sebanyak 35%. Dan fasilitas yang diharapkan ada di tapak bangku taman (65%) dan kolam ikan hias (60%). Pengunjung (75%) lebih suka pola bentukan taman yang alami, berkelok dan tidak kaku, dibandingkan dengan pola formal yang cenderung kaku. Dan jenis pohon yang paling banyak disukai oleh pengunjung adalah pohon berbunga indah sebanyak 60%.

Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Kuisioner Persepsi Staf Mengenai Interaksi Taman, Staf rumah sakit, dan Pasien

No. Uraian Jumlah Persentase

1. Apakah anda pernah mendengar / mengetahui tentang taman relaksasi ? a. Ya b. Tidak 15 5 75 25

2. Menurut anda, siapa saja yang dapat menikmati manfaat dari taman relaksasi ?

a. Pasien napza (narkoba) b. Pasien sakit jiwa c. Staf rumah sakit d. Pasien sakit umum e. Pengunjung f. Perawat 9 11 13 13 16 11 45 55 65 65 80 55 3. Menurut anda,apakah faktor suasana hati dan pikiran

dapat mempengaruhi interaksi dan komunikasi anda dengan pasien ? a. Ya b. Tidak 17 3 85 15 4. Apakah menurut anda interaksi/komunikasi yang baik

dengan pasien akan meningkatkan semangat pasien untuk sembuh ? a. Ya b. Tidak 18 2 90 10

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (75%) staf RSMM telah mengetahui tentang taman relaksasi, dan menurut responden, semua pihak dapat menikmati manfaat dari taman relaksasi,baik pasien, pengunjung, maupun staf RSMM itu sendiri. Faktor suasana hati dan pikiran mempengaruhi interaksi dengan pasien 85%, dan interaksi yang baik dapat meningkatkan pasien untuk sembuh sebanyak 90%.

4.1.2.4. Aspek Legal

UU No. 44 Tahun 2009 Mengenai Rumah Sakit

Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan melalui berbagai upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu yang didukung oleh suatu sistem kesehatan nasional.

Sejalan dengan amanat Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaran pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit. Pada hakekatnya Rumah Sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dan fungsi dimaksud memiliki makna tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

Dari aspek pembiayaan bahwa Rumah Sakit memerlukan biaya operasional dan investasi yang besar dalam pelaksanaan kegiatannya, sehingga perlu didukung dengan ketersediaan pendanaan yang cukup dan berkesinambungan. Antisipasi dampak globalisasi perlu didukung dengan peraturan perundang-undangan yang memadai. Peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar penyelenggaraan Rumah Sakit saat ini masih pada tingkat Peraturan Menteri yang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan. Dalam rangka

memberikan kepastian dan perlindungan hukum untuk meningkatkan, mengarahkan dan memberikan dasar bagi pengelolaan Rumah Sakit diperlukan suatu perangkat hukum yang mengatur Rumah Sakit secara menyeluruh dalam bentuk Undang-Undang.

Peraturan Tata Ruang di RSMM

Sejauh ini belum terdapat peraturan tertulis yang mengatur tata ruang di RSMM. Oleh karena itu, perlu diusulkan untuk menentukan peraturan yang jelas mengenai tata ruang di RSMM.

Dokumen terkait