• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab VI. Perancangan Arsitektur

DESKRIPSI PROYEK

2.2. Landasan Teoritis

2.2.2. Aspek Teknis Akuarium

Pembuatan dan perawatan aquarium air laut lebih sulit dibandingkan aquarium air tawar. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan aquarium air laut, yaitu:

e. Bentuk, dimensi, dan konstruksi aquarium

Bentuk Aquarium

Pada awalnya menurut sejarah, aquarium berbentuk lonjong. Kemudian dengan inovasi dan rekayasa dari manusia, maka muncul bentuk-bentuk baru berupa bentuk persegi dengan rangkaian beberapa kaca yang dapat memuat ikan dalam jumlah besar dan dapat dinikmati dari laur. Adapun bentuk-bentuk aquarium yaitu bulat, silinder, rumah-rumahan, bentuk toples, persegi empat, segitiga, dan segi enam. Model ini biasanya diletakkan menempel di dinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan aquarium yang lebih besar serta keinginan menghadirkan aquarium yang menyatu dengan rumahnya.

Walaupun terdapat berbagai macam bentuk aquarium, tetapi umumnya bentuk yang sering dipakai yaitu bentuk persegi panjang. Bentuk persegi panjang ini terdiri dari dua model yang berbeda, yaitu bentuk tinggi dan bentuk pendek. Aquarium bentuk tinggi, ukuran tinggi lebih besar dari pada lebarnya. Aquarium bentuk pendek, ukuran lebar lebih besar dari pada tingginya.

Aquarium yang pendek, permukaan airnya lebih luas dibandingkan dengan aquarium yang tinggi. Permukaan air yang luas membuat ikan lebih leluasa untuk bergerak. Walaupun aquarium tinggi lebih dalam, tetapi tidak banyak pengaruhnya

33 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

terhadap ikan. Ikan-ikan laut lebih banyak bergerak secara mendatar dari pada naik- turun.

Adapun bentuk-bentuk akuarium yang ada, antara lain :

 Bentuk bulat : kekurangannya kaca berfungsi sebagai lensa yang dapat mengecilkan atau membesarkan penglihatan terhadap ikan-ikan yang ada didalamnya.

 Memanjang ke atas: kekurangannya tekanan air terhadap kaca akan lebih besar sehingga memerlukan kaca yang lebih tebal.

 Lonjong/silinder : kelebihannya mudah dibersihkan, kekurangannya sama seperti bentuk bulat yaitu penipu penglihatan mata.

 Diorama : akuarium ini dibuat di dalam tembok dan hanya dinikmati dari satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan membutuhkan perawatan yang rumit. Kelebihannya yaitu menimbulkan kesan seolah sedang mengintip kehidupan bawah laut.

 Kubus : pembuatannya lebih mudah. Kerangkanya bisa dibuat dari :

 Besi, mudah pembuatannya dan murah. Tahan lama asalkan dirawat dengan baik.

 Alumunium, ada bermacam-macam ukuran maupun tebal atau panjangnya. Tidak semua tukang las bisa mengerjakannya sehingga biaya pemasangan relatif mahal.

 Serba kaca, merupakan yang paling praktis, murah dan mudah dirakit sendiri.

 Plastik, kekurangannya mudah tergores dan retak. Bentuk rumah-rumahan

• Segienam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel di dinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan akuarium yang lebih besar, keinginan menghadirkan akuarium yang menyatu dengan rumahnya.

Dimensi Aquarium

Pembuatan aquarium air laut memerlukan perhatian tersendiri mengingat bahwa aquarium laut mendapatkan beban berupa dorongan air yang lebih besar jika dibandingkan dengan beban dorongan pada air tawar. Hal ini disebabkan air laut

34 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

memilki berat yang lebih besar dibandingkan air tawar. Berat air laut per liternya sama dengan 1,03 kg. Selain itu, umumnya aquarium air laut banyak menggunakan batuan, sehingga mengharuskan aquarium air laut di buat dengan menggunakan kaca atau bahan yang lebih tebal sehingga mampu menahan gaya dorongan ataupun tekanan air laut yang ada di dalamnya.

Aquarium air laut biasanya lebih besar dari pada aquarium air tawar. Volume aquarium air laut ideal minimal 90 liter atau berukuran panjang 70 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 40 cm. Ukuran aquarium ditentukan oleh banyaknya penghuni aquarium. Banyaknya ikan yang dapat ditampung di aquarium secara kasar dapat dinyatakan sebagai 10 liter per centimeter panjang ikan. Artinya jika aquarium memiliki volume 200 liter, maka banyaknya ikan sepanjang 5 centimeter yang dapat ditampung sekitar 4 ekor.

Berikut merupakan dimensi aquarium untuk bahan kaca dan acrylic. Tabel 2.1.Ketebalan kaca untuk aquarium air laut.

DIMENSI AQUARIUM (cm) TEBAL KACA MINIMAL (mm)

Panjang Lebar Tinggi

60 30 30 5 80 30 30 7 80 45 45 7 90 45 45 8 100 50 50 8 130 50 50 10 200 75 75 15

Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004. Tabel2.2. Ketebalan acrylic untuk aquarium air laut.

DIMENSI AQUARIUM (cm) TEBAL ACRYLIC MINIMAL (mm)

Panjang Lebar Tinggi

70 55 45 6

90 55 45 8

130 55 55 10

35 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

180 60 60 15

240 120 80 20

Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

Konstruksi Aquarium

Saat ini di pasaran telah banyak dijual aquarium dengan berbagai bahan, seperti kaca, fiberglass, maupun acrylic. Masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Tabel 2.3 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic.

BAHAN KEKURANGAN KELEBIHAN

PLASTIK Cepat buram atau kusam Bahan lebih ringan

KACA Tidak kuat terhadap

tekanan air laut, menggunakan sambungan

lem sehingga tidak

menutup kemungkinan terjadi kebocoran.

Murah dan bersifat konduktor

ACRYLIC Sulit menjadi konduktor,

sehingga aquarium menjadi panas.

Lebih ringan, kuat, lebih cerah bila terkena sinar, permukaan lebih licin sehingga sulit ditumbuhi oleh lumut, dapat dipoles apabila terjadi goresan, lebih lentur sehingga mudah dibentuk sesuai keinginan, tidak membutuhkan sambungan.

Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

Pada umumnya bahan utama untuk aquarium yaitu kaca dan acrylic. Beberapa pertimbangan dalam menentukan bahan aquarium antara kaca dan acrylic, yaitu:

36 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

PERTIMBANGAN KACA ACRYLIC

HARGA Murah Lebih mahal dari kaca

GORESAN Tahan goresan Goresan pada acrylic

mudah dihilangkan

BERAT Lebih berat Ringan

KEMAMPUAN Mudah menghantar panas, Menghantar panas tetapi

SAMBUNGAN Menggunakan sambungan Tidak menggunakan

KEJERNIHAN BAHAN jernih Lebih tembus pandang

Sumber : Prof. Ir. Budiono Mismail “ Akuarium Terumbu Karang “ Penerbit UB Press Cetakan I 2010.

f. Komposisi Air Laut

Keadaan di laut tropis dapat dikatakan selalu konstan, oleh sebab itu keadaan air

dalam aquarium harus sedemikian juga. Suhu harus dijaga antara 25oC sampai 28oC, pH(derajat keasaman) sekitar 8,4, dan salinitas (kadar garam) dengan berat jenis sekitar 1,021. Derajat keasaman dan mutu air akan banyak berubah karena adanya interaksi para penghuni aquarium.

Suhu

Suhu yang terjaga sekitar 26oC merupakan hal yang mutlak untuk aquarium air laut. Pergeseran suhu sampai dua derajat tidak akan terlalu banyak menimbulkan masalah,

tetapi bila suhu mencapai 30oC akan berbahaya bagi kehidupan koral. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu aquarium yaitu Thermometer.

Gambar 2.1 Thermometer

37 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

untuk aquarium air laut yaitu berkisar antara 25oC-29oC. Apabila didalam aquarium laut tersebut lebih banyak dipelihara karang dan anemone laut, maka sebaiknya suhu

dipertahankan pada 26oC, sedangkan apabila lebih banyak dipelihara ikan maka suhu

dipertahankan pada 27oC. Suhu yang terlalu tinggi dapat diatasi dengan peralatan pendingin khusus (chiller) atau dengan kipas angin yang diletakkan di bawah sungkup aquarium.

Gambar 2.2 Chiller

Chiller berfungsi untuk mendinginkan atau menurunkan panas air laut dalam aquarium. Panas ditimbulkan oleh adanya sistem lampu dan pompa yang dapat menghasilkan kalor. Aquarium besar yang dilengkapi dengan lampu metal halide

dapat menyebabkan kenaikan suhu dari 27oC hingga 30oC-32oC. Hal ini menyebabkan metabolisme ikan dan hewan laut lainnya juga meningkat yang berarti bahwa organ tubuh dipaksa bekerja cepat sehingga menyebabkan ikan dan terumbu karang mati.

Oleh sebab itu, diperlukan chiller yang dikombinasikan dengan thermostat

sehingga suhu air laut dapat dipertahankan hingga 26oC Chiller sebaiknya dibuat dengan bahan khusus, agar tidak mudah berkarat, seperti bahan titanium atau bahan yang berselaput plastik

Adapun cara kerja chiller yaitu sebagai berikut:

• Air dipompa melalui penukar panas, dimana kompresi gas dingin mengalir. • Gas dikompresi dengan tujuan untuk mengambil panas dari air di aquarium.

• Yang panas (suhu tinggi) dibawa kembali ke kompresor dan mengalami penurunan tekanan.

38 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

memungkinkan udara panas keluar dari chiller.

Gambar 2.3 Proses Pemasangan Chiller

Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman (pH) merupakan ukuran konsentrasi hidrogen dan ion hidroksida dalam larutan. Jika ion hidroksida sangat banyak larutan dikatakan bersifat basa, tetapi jika ion hydrogen lebih banyak maka larutan akan bersifat asam. Dalam aquarium, proses alamiah cenderung menurunkan nilai pH dan harus diwaspai. Aquarium air laut mempunyai pH antara 8,0 sampai 8,5 artinya air lebih bersifat basa. Derajat keasaman diukur dengan pH meter. salah satu tanda bahwa nilai pH terlalu tinggi atau terlalu rendah adalah banyaknya koral yang mati dan kerang membuka cangkangnya lebar-lebar. Untuk mengatasi agar kadar pH tidak berubah diperlukan Kesadahan suatu larutan sebagai penyangga (buffer). Kesadahan dapat diperoleh dengan keberadaan antara lain karbonat, bikarbonat, dan lain-lain. Keberadaan karbonat juga dapat dipakai sebagai pengganti ukuran kesadahan, dan nilai derajat kandungan karbonat dapat dipakai sebagai acuan. Air laut alami mempunyai derajat kandungan karbonat (dKH) antara 6 sampai 7. Sedangkan untuk air laut dalam aquarium sebaiknya dipertahankan antara7 sampai 10 dKH. Alat yang digunakan untuk mengukur derajat keasaman atau pH yaitu pH-meter

.

39 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

Konsentrasi ion Hidrolium merupakan komponen penting dalam kimia air laut. Semakin tinggi pH maka semakin tinggi pula NH3 (ammonia), sedangkan semakin rendah pH maka kandungan oksigen juga rendah. Sehingga lebih baik pH air laut dipertahankan pada kondisi antara 8,1-8,4.

Salinitas (kadar Garam)

Kadar garam (salinity) adalah ukuran beberapa banyak garam yang larut dalam air, diukur dengan gram per liter. Air laut daerah tropis mempunyai kadar garam sekitar 35 gram per liter. Alat yang digunakan untuk mengukur kadar garam adalah refraktometer.

Gambar 2.5 Refraktometer

Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/ konsentrasi bahan terlarut seperti gula, garam, protein, dsb. Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernst Abbe seorang ilmuwan dari German pada permulaan abad 20. Prinsip kerja refraktometer sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan refraksi cahaya.

Disamping itu, berat jenis juga dapat digunakan untuk mengukur kadar garam air laut terhadap air suling. Air suling mempunyai berat jenis 1,000 dan air laut mempunyai berat jenis antara 1,022 sampai 1,030 tergantung pada daerahnya. Pengukuran berat jenis dapat dilakukan dengan menggunakan hydrometer dan harus dipertahankan antara 1,022 dan 1,025. Umumnya hydrometer untuk aquarium laut pada skalanya diberi warna hijau untuk rentang nilai yang dianjurkan.

Tabel 2.5 Hubungan Antara Suhu Air Laut dengan Berat Jenis Air Laut

Suhu air laut (oC)

Berat jenis air laut

40 Aurora Salsabila Lbs (080406069) 21 1,024 24 1,023 25 1,023 27 1,023 28 1,023 30 1,022

Sumber : Prof.Ir.Budiono Mismail “Akuarium Terumbu Karang” Penerbit UB Press Cetakan I 2010

Gambar 2.6 Hydrometer

Berikut merupakan table yang menunjukkan hubungan antara tingkat salinitas dengan gravitasi khusus atau berat jenis.

Tabel 2.6 Hubungan Antara Tingkat Salinitas dengan Gravitasi Khusus

SALINITAS/KADAR GARAM (‰) GRAVITASI KHUSUS

23,1 1.0169 24,7 1.0181 26,3 1.0193 27,9 1.0205 29,3 1.0218 30,3 1.0224* 31,1 1.0230* 31,9 1.0236* 32,7 1.0242*

41 Aurora Salsabila Lbs (080406069) 33,4 1.0248* 34,3 1.0254* 35,1 1.0261 36,8 1.0267 37,6 1.0279 39,3 1.0292 40,1 1.0305 42,6 1.0318

Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Air Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004

Keterangan * = Rentang yang baik untuk aquarium air lau

Unsur-unsur penting lainnya (kapur, amonia, nitrat, posfat)

Unsur-unsur lainnya yang juga tidak kalah penting dalam aquarium air laut adalah unsur kapur, ammonia, nitrat, posfat.

Kapur (kalsium-Ca) merupakan bahan pembentuk utama koral, berbagai jenis ganggang, dan makhluk hidup lainnya yang berada di akuarium terumbu karang. Kandungan kapur dapat diukur dengan ppm (part per million- bagian per sejuta) atau milligram per liter (mg/l). kandungan kapur dalam air laut alami berkisar antara 380 sampai 480 mg/l tergantung pada tempatnya. Untuk meningkatkan kandungan kapur dapat menggunakan tambahan kalsium klorida(CaCl2) atau kalsium hidroksida (Ca(OH)2). Kalsium klorida mudah digunakan dan tidak secara langsung mempengaruhi pH aquarium, tetapi bila berlebihan dapat meningkatkan berat jenis dan menurunkan kesadahan sehingga akhirnya mempengaruhi pH. Kalsium hidroksida dalam larutan dikenal juga sebagai air kapur.

Amonia (NH3) dalam aquarium air laut sebaiknya nol, jika dalam air aquarium terkandung amonia maka akan menyebabkan kematian hewan laut.

Fospat dapat menimbulkan masalah dalam aquarium terumbu laut, khususnya jika kandungannya melebihi 0,2 ppm. Kebanyakan fospat akan memicu perumbuhan ganggang yang tidak diinginkan dan mengganggu proses pengkapuran koral dan makhluk lain yang memerlukan kapur demi kelangsungan hidupnya.fospat dapat mempunyai bentuk bermacam-macam dan tidak mudah untuk menyidiknya. Salah satu cara mengurangi kandungan fospat adalah dengan menggunakan protein skimmer.

42 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

Gambar 2.7 Protein Skimmer

Protein skimmer merupakan alat yang berfungsi untuk merombak materi organik (protein) alga yang melayang bebas, dan sisa-sisa pakan. Penggunaan skimmer didasarkan pada filtrasi pada adanya sistem filtrasi, tingkat kepadatan organisme, dan besarnya aquarium.

Cara kerja protein skimmer yaitu mencampur udara dengan air dalam aquarium sedemikian sehingga membentuk buih. Buih tersebut selanjutnya ditampung di suatu tempat yang nantinya akan dibuang. Buih mengikat protein dan berbagai bahan organik yang larut dalam air, jika tidak dibuang akan terurai menjadi ammonia dan senyawa nitrit yang mencemari aquarium. Selain itu, protein skimmer juga memegang peran penting dalam mempertahankan kandungan oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) dalam air. Di laut lepas, peran protein skimmer dilakukan oleh ombak yang menghanyutkan buih ke pantai.

Agar protein skimmer dapat bekerja secara efektif, maka bagian tengah skimmer tempat lewatnya buih kepenampungan harus mengandung lendir.

Terdapat beberapa tipe skimmer, antara lain:

1. Tingkat skimmer 45cm-50cm, diameter skimmer 7,5cm-10cm, dengan 1 batu gelembung.

2. Tingkat skimmer 45 cm-50 cm, diameter skimmer lebih dari 15 cm, dengan 2 batu gelembung.

43 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

gelembung.

4. Tingkat skimmer lebih dari 90 cm, diameter skimmer lebih dari 15 cm, dengan 2 batu gelembung.

5. Tingkat skimmer lebih dari 90 cm (venture skimmer), tanpa batu gelembung, dengan 1 pompa air.

Untuk mengetahui kadar kandungan di dalam aquarium digunakan alat yaitu test kit.

Gambar 2.8 Test Kit

Oksigen

Oksigen merupakan unsur yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup tidak terkecuali hewan-hewan yang hidup di air. Untuk menyuplai oksigen didalam aquarium air laut dibutuhkan Aerator.

Aerator adalah alat untuk menyuplai oksigen yang berbentuk gelembung- gelembung (buble) yang masuk ke dalam air dengan selang kecil. Pada aquarium air tawar alat ini merupakan alat vital, tetapi pada aquarium air laut, aerator hanya digunakan pada saat listrik PLN mati. Prinsip kerja aerator sangat sederhana. Di dalam aerator terdapat sebuah motor sederhana yang bergerak karena adanya gaya magnet dari sebuah kumparan yang dialiri arus listrik dihubungkan dengan klep karet. Gerakan yang ditimbulkan dari klep karet ini akan menimbulkan tekanan udara. Tekanan udara tersebut yang digunakan untuk menggerakkan air dalam aquarium sehingga terjadi difusi oksigen.

Adapun manfaat dari penggunaan aerator, yaitu :

• Gerakan air yang ditimbulkan aerator akan meratakan kandungan oksigen di dalam air.

• Gerakkan air juga dapat menaikkan gas-gas yang timbul dari sisa makanan atau kotoran ikan ke permukaan dan terlepas di udara bebas.

44 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

• Gerakan udara yang dihasilkan aerator akan membenturkan kotoran atau pertikel halus hingga membentuk partikel yang lebih besar dan berat. Kotoran yang menjadi berat tersebut akan jatuh ke dasar aquarium dan air yang keruh akan terlihat jernih.

• Gerakan air membentuk gelombang, sehingga membuat aquarium mendekati dengan habitat asli ikan-ikan di laut.

Gambar 2.9 Aerator AC Gambar 2.10 Aerator DC

Tabel 2.7. Komposisi air laut

UNSUR JUMLAH (ppm) A. Komponen Mayor 875.000 Oksigen (O) 108.000 Hidrogen (H) 19.000 Klor (Cl) 10.500 Magnesium (Mg) 1.350 Sulfur (S) 0,885 Kalsium (Ca) 0,400 Natrium (Na) 0.380 B. Komponen Minor Brom (Br) 65 Karbon (C) 28 Strontium (Sr) 13 Boron (B) 4,6 Silikon (Si) 3

45 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

UNSUR JUMLAH (ppm)

C. Komponen Berjumlah Sedikit

Flour (F) 1,4 Nitrogen (N) 0,5 Litium (Li) 0,18 Rubidium (Rb) 0.12 Fospor (P) 0,07 Yodium (I) 0,06 Borium (Br) 0,03 Alumunium (Al) 0,01 Besi (Fe) 0,01 Molibdenum (Mo) 0,01 Seng (Zn) 0,01 Nikel (Ni) 0,0054 Arsenik (As) 0,003 Tembaga (Cu) 0,003 Timah 0,003 Uranium (U) 0,003 Mangan (Mn) 0,002 Vanadium (V) 0,002 Caesium (Cs) 0,0005 Perak (Ag) 0,0004 Yitrium (Y) 0,0003 Kobalt (Co) 0,00027 Selenium (Se) 0,00009

Sumber : Heru Susanto “Ikan Hias Laut”Penerbit Penebar Swadaya Tabel 2.7 Komposisi Air Laut

g. Pencahayaan

Pencahayaan untuk aquarium air laut sekurang-kurangnya harus memenuhi dua fungsi utama, yaitu pencahayaan harus mampu melestarikan kehidupan dan fungsi-fungsi kehidupan penghuni aquarium, pencahayaan juga harus memberikan

46 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

keindahan bagi aquarium sehingga memberikan kenikmatan bagi yang memandang.

Sinar matahari tentu saja merupakan sumber pencahayaan alami yang terbaik bagi kehidupan di laut lepas. Untuk menggantikan fungsi sinar matahari pada aquarium air laut dibutuhkan penerangan buatan yang menggunakan tenaga listrik. Jenis lampu yang digunakan berbeda-beda tergantung dengan kedalaman. Pencahayaan nantinya digunakan oleh ganggang Zooxanthellae yang bersimbiosis dengan koral. Pencahayaan dibutuhkan untuk melakukan fotosintesis dan selanjutnya menghasilkan gula untuk makanan koral sebagai tempat tinggalnya.

Pemilihan lampu untuk penerangan buatan bukan hanya ditentukan oleh dayanya saja, tetapi juga spektrum cahaya yang dihasilkan. Daya selalu dinyatakan dalam watt. Semakin tinggi watt lampu semakin terang cahaya lampu, selain itu juga semakin besar menyerap tenaga listrik dan panas yang dipancarkan juga semakin tinggi. Spektrum cahaya yang dipancarkan diberikan dalam nilai Kelvin (K). Semakin tinggi nilai derajat Kelvin, maka semakin biru cahaya yang dipancarkan. Lampu dengan 5000K memberikan warna kekuningan, 10.000K berwarna biru keputihan, dan 20.000K berwarna sangat biru. Untuk aquarium terumbu karang dianjurkan memakai lampu dengan nilai Kelvin tinggi sekitar 10.000K atau bahkan 20.000K (berwarna biru), untuk menirukan keadaan didasar laut guna merangsang kehidupan koral. Lampu berwarna biru (actinic) disamping bermanfaat bagi penghuni aquarium, juga memberikan kenikmatan tersendiri bagi yang memandang. Lampu berwarna biru akan menyebabkan pendar indah pada penghuni aquarium.

Umumnya lampu yang digunakan untuk penerangan aquarium, antara lain: Lampu Flourescent /Lampu TL

Jenis lampu ini hanya bisa digunakan pada aquarium yang memiliki kedalaman antara 40 cm-50 cm. Lampu ini mempunyai spektrum sinar hampir sama dengan panjang sinar matahari, sehingga dapat memberikan sinar fotosintesis bagi alga. Lampu jenis ini tersedia dalam berbagai kuat penerangan dan warna cahaya, meliputi NO (normal output- standar), HO (high output-keluaran tinggi), VHO (very high output-keluaran sangat tinggi), dan kompak. Lampu fluorescent untuk aquarium terumbu karang sebaiknya adalah jenis HO, VHO atau fluorescent kompak dengan warna biru (actinic).

47 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

rumah tetapi harganya lebih mahal dan lebih tahan lama. Lampu ini tersedia dengan daya dari 20 watt sampai 60 watt dan nilai Kelvin dari 6000K sampai 11.000K.

Lampu VHO bentuknya sama dengan lampu fluorescent biasa, tetapi cahayanya lebih kuat. Lampu ini tersedia dengan daya dari 75 watt sampai 160 watt dan nilai Kelvin dari 10.000K sampai 20.000K. Lampu jenis ini cukup panas dan umumnya dilengkapi dengan kipas angin khusus untuk mengurangi panas yang timbul.

Lampu fluorescent kompak merupakan lampu fluorescent yang dibentuk seperti huruf U. lampu jenis ini relative baru untuk aquarium air laut. Lampu ini tersedia dengan daya dari 10 watt sampai 100 watt dan nilai Kelvin dari 5000K sampai 10.000K. Seperti halnya dengan lampu VHO, umumnya lampu ini dilengkapi dengan kipas pendingin.

Gambar 2.11 Macam-macam Lampu Flourescent Lampu Actinic Blue

Lampu ini memiliki panjang gelombang warna biru yang mana dialam dapat menembus kedalaman air hingga 400 m dibawah permukaan laut.

Lampu Mercuri (HQL)

Penggunaan lampu mercuri pada aquarium air laut tidak direkomendasikan, karena panjang gelombang sinar kuning dan merah yang ditimbulkan member efek yang tidak alami. Selain itu, lampu ini memicu pertumbuhan lumut pada permukaan kaca acrylic. Biasanya lampu ini digunakan pada aquarium yang memlihara ikan dengan menggunakan karang mati

48 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

Gambar 2.12 Macam-macam Lampu Merkuri

Lampu Metal Halide (HQI)

Lampu ini digunakan untuk aquarium dengan ketinggian minimal 50 cm. Lampu jenis ini mempunyai watt yang lebih besar dibandingkan dengan sinar lain, sehingga dapat digunakan pada aquarium dengan ukuran besar. Lampu ini dapat menghasilkan daya dari 175 watt sampai 1000 watt. Tetapi jenis lampu ini menimbulkan efek yaitu menghasilkan kalor sehingga air di dalam aquarium menjadi panas, sehingga perlu digunakan chiller untuk menghilangkan panas dari aquarium. Lampu Halide Logam atau Metal Halide dijual dengan berbagai spektrum dari 5000K sampai 20.000K. Lampu Halide dapat menimbulkan gemerlapan dalam air aquarium karena riak permukaan air, serupa dengan yang dijumpai di laut lepas dengan ombak yang bersikap seperti lensa dalam meneruskan cahaya matahari ke dalam laut. Selain itu, lampu ini mendekati cahaya matahari tetapi mahal harganya. Panas yang ditimbulkan oleh lampu ini sehingga umumnya lampu ini harus digantung agak jauh dari permukaan air yaitu berkisar antara 20-30 cm.

49 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

Lampu LED

Lampu LED (light emitting diode) merupakan lampu jenis baru untuk aquarium air laut. Lampu ini dikatakan sebagai pengganti lampu halide logam dan fluorescent karena lebih hemat energi. Lampu LED yang setara dengan lampu halide logam 250 watt yaitu 20.000K dan hanya memerlukan daya 150 watt serta umurnya 50.000 jam. Selain itu, panas yang ditimbulkan jauh lebih kecil dari pada lampu halide logam dan lampu fluorescent.

Lampu ini juga dilengkapi dengan mikroprosesor untuk mengatur kapan lampu dihidupkan atau dimatikan, disamping juga mengatur nilai Kelvin dari 6500K sampai 20.000K sesuai dengan kebutuhan. Pengaturan tersebut diperlukan untuk

Dokumen terkait