• Tidak ada hasil yang ditemukan

WPP Cakupan Kecamatan

ELABORASI TEMA

3.3. Interpretasi Tema

3.3.1. Fungsi dan Representasi

Eksponen High Tech seperti pionir-pionir modernisme pada tahun 1920-an, percaya bahwa ada sesuatu “semangat abad ini” dan arsitektur mempunyai tanggung jawab moral untuk mengekspresikan semangat itu. Semangat abad ini menurut arsitek High Tech sejalan dengan kemajuan teknologi. Arsitektur harus ikut berpartisipasi didalamnya dan mempergunakan teknologi itu termasuk teknologi industri, transportasi, komunikasi, penerbagan dan perjalanan luar angkasa.

Arsitektur High Tech melihat arsitektur sebagai sebuah cabang teknologi industri. Mereka berharap bahwa bangunan mereka menjadi penentu terhadap penampilan dengan kriteria yang sama seperti alat-alat kehidupan sehari-hari, mereka ingin bangunan itu fungsional dan efisien, tidak artistic atau simbolik.

Namun ada sesuatu yang bertolak belakang disini arsitektur kelihatannya tidak akan pernah benar-benar fungsional, bagaimanapun kerasnya usaha yang dilakukan arsitektur

92 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

High Tech dengan begitu tidaklah dapat dikatakan murni fungsional dan tidak pula murni representasional. Ada sebuah artikel arsitektur High Tech yang menyatakan bahwa ada suatu pembatasan fungsional untuk sebuah rancangan.

Le Corbuser menggambarkan rumah sebagai sebuah mesin untuk ditinggali, namum ia membangun rumah-rumah dengan teknologi yang primitif, dan sama sekali tidak kelihatan sebagai mesin.

Bangunan High Tech memang kelihatan seperti mesin, mesin adalah • Lebih dari sekedar metafora

• Sebuah sumber teknologi dan imajinasi

• Mesin-mesin biasanya digunakan untuk produksi missal • Bergerak atau dapat dipindah-pindahkan

• Terbuat dari material sintesis seperti metal, kaca dan plastic Karakteristik ini menjadi sumber referensi dari arsitektur high Tech.

Jika dilihat pada Pusat Visualisasi Seni Sainsbury oleh Norman Foster atau Brewery di Bory St.Edmunds, kedua bangunan ini mempunyai fungsi yang berbeda sebuah galeri seni dan sebuah gudang, tapi keduannya sederhana, proporsi yang baik dari kotak metal yang membuat tidak ada beda walaupun lokasinya berlainan. Bangunan tersebut seperti sebuah alat, nyatanya bentuk mereka tidak muncul dari detil artikulasi aktivitas rumah, namun begitupun bangunan itu hasil dari teknologi konstruksi, sejauh mana diharapkan bisa memberikan kesan seperti mesin, sulit untuk dijelaskan fungsi dan penampakan arsitektur dan rekayasa adalah seimbang.

3.3.2. Struktur dan Zona Servis

Struktur yang diekspose dari zona servis yang diekspose adalah 2 penampakan yang membanggakan dari arsitektur High Tech, meskipun tidak semua arsitektur High Tech mengekspose struktur dan servis bangunan. Hal ini dapat dilihat pada perbedaan gaya dan arsitektur High Tech Inggris terkenal yaitu Norman Foster dan Richard Rogers.

Rogers sangat suka meletakkan pipa-pipa dan saluran diseluruh fasade bangunan, meskipun mengakibatkan setiap orang harus berpisah-pisah, terlindung dari elemen-elemen, namun memudahkan pemeliharaan. Jadi tetap ada suatu pembatas fungsional. Disamping itu Rogers juga tetap mengambil efek-efek Picturesque, dimana permainan cahaya dan bayangan sama pentingnya.

93 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

Foster sebaliknya hampir tidak pernah mengekspose saluran-saluran servis, tepatnya tidak diluar bangunan, ia memilih untuk menempatkannya pada langit-langit gantung atau lantai yang ditinggikan.

Namun karya keduanya tetap ditandai dengan struktur yang kuat dan ekspresif, khususnya struktur baja. Baja adalah satu dari banyak material bangunan yang tahan tarikan. Memberikan Arsitektur High Tech kesempatan untuk mendramatisasi fungsi teknologi dari elemen bangunan. Tidaklah mengejutkan bahwa baja tarik dapat memberikan berbagai macam keuntungan.

Gambar 3.3. Gedung Lloyd´s of Londo

3.3.3. Ruang dan Fleksibilitas

Berbagai elemen dari bangunan High Tech diantaranya dapat disebutkan seperti : • Kekuatan dari struktur baja

• Keluwesan permukaan yang mengagumkan • Pipa-pipa dan penghawaan udara yang diekspose

94 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

• Memperhatikan ekspresi kekuatan dan fungsi teknologi

• Bentuk dari keseluruhan bangunan yang sering tidak mengespresikan kegunaan • bangunannya.

• Moulding ruangan, dimana dimaksudkan sehingga pola atau efek visual tidak pernah

menjadi permasalahan dalam Arsitektur High Tech

Isu tentang ruang telah digantikan oleh isu tentang teknologi untuk fleksibilitas (dalam High Tech Arsitektur) ide tersebut tertuang dalam ikatan “Omniplate”. Apa yang kita bicarakan, kata arsitek High Tech bukanlah soal permukaan sebuah ruang atau hall,atau ruangan-ruangan antara tapi sebuah zona servis, diluar atau didalam. Kemungkinan pengguna dari Zona ini adalah memaksimalkan manfaat berbagai jenis fasilitas seperti udara, panas, cahaya, energi dan elemen pelengkap seperti partisi dalam sebuah grid biasa.

3.3.4. Arsitektur High Tech dan Kota

Tiga bangunan High Tech terpenting yaitu Center Pompidou, Lloyd dan Hong Kong Bank adalah bangunan ditengah kota dan arsiteknya telah menyatakan bahwa konteks perkotaan telah memberikan efek yang besar pada desain mereka. Meskipun demikian adalah benar untuk mengatakan bahwa kepedulian kota, manipulasi ruang, tidak merupakan suatu elemen utama dalam filosofi High Tech.

Ada alasan lain mengapa perkotaan bukan elemen utama filosofi High Tech dan itu berhungan erat dengan masalah yakni :

• High Tech melihat ke depan

• Arsitekturnya oktimistik percaya dari kemajuan dari industri dan teknologi • Lebih mempercayai penemuan dari tradisi

• Pengaturan sementara dari ruang permanent (fleksibilitas)

• Kemampuan untuk mengendalikan lingkungan daripada beradaptasi dengan lingkungan

• High Tech lebih anti Urban-Style, tidak seperti kota yang berhubungan erat dengan tradisi kesinambungan dan sejarah

• Bangunan High tech biasanya memperlihatkan kota secara revolusioner, bukan tradisional.

Jika sebuah kota yang sempurna dibangun akan menjadi suatu yang abstrak, penuh dengan kotak-kotak servis atau mega struktur, fleksibel dan diubah-ubah.

95 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

• Bangunan High Tech pada dasarnya memiliki keseimbangan antara fungsi dan simbolisme

Kesimpulan :

• Konsep Arsitektur High Tech seperti rangka baja, kabel, zona service, dan utilitas yang diekspose ditunjukkan agar terjadi ruang dalam yang memiliki fleksibilitas maksimal.

• Arsitektur High Tech meletakkan performance yang proporsional antara aspek arsitektur, struktur, dan mekanikal.

• Salah satu ciri bangunan High Tech adalah mengambang di permukaan tanah. Struktur yang diekpose dan zona servis yang di ekspose adalah dua penampakan yang membanggakan dari arsitektur High Tech mengekspose struktur dan servis bangunan. Hal ini dapat dilihat pada perbedaan gaya dua arsitek Hi-Tech Inggris yang terkenal, yaitu

Norman Foster dan Richard Rogers.

Roger sangat suka menempatkan pipa-pipa dan saluran di seluruh fasade bangunan, meskipun mengakibatkan setiap orang harus berpisah-pisah, terlindung dari elemen-elemen, namun memudahkan pemeliharaan. Di samping itu Rogers juga mengambil permainan cahaya dan bayangan.

Foster sebaliknya, hampir tidak pernah mengekspose saluran-saluran pelayanan tepatnya diluar bangunan. Ia lebih memilih untuk menempatkan langit-langit gantung atau lantai yang ditinggikan.

Karya keduanya ditandai dengan penggunaan struktur yang kuat dan ekspresif, khususnya struktur baja. Memberikan arsitektur High Tech kesempatan untuk mendramatisasi fungsi teknologi dari elemen bangunan.

3.3.5. Dampak Bangunan Berdinding Kaca

Salah satu ciri High Tech adalah pemakaian kaca sebagai selubung bangunan, ada semacam kesangsian mengenai dampak negative bangunan dengan kaca sebagai dinding luar.

Pertama, terhadap lingkungan sekitar bangunan, misalnya timbulnya efek silau, kumulasi panas sekeliling gedung dan kemungkinan adanya pantulan bising oleh bidang kaca tersebut.

96 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

Kedua, terhadap lingkungan interior atau di dalam bangunan. Sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan baik untuk kesehatan, juga mengurangi beban pencahayaan, namun terlalu banyak cahaya dapat menambah “solar heat gain”, sehingga meningkatkan beban pendingin (energi untuk AC bertambah). Pada gedung tinggi tambahan beban pendingin ini bisa melebihi pengurangan terhadap beban pencahayaa.

3.3.6. Transmisi Radiasi Lewat Kaca

Kaca menstransmisikan radiasi matahari dengan panjang gelombang antara 300-2800 mm dengan distribusi spectral.

Keistimewaan kaca adalah sifatnya yang tidak dapat ditembus radiasi gelombang panjang yang berasal dari sumber panas suhu rendah, tetapi bersifat transparan terhadap radiasi gelombang pendek dari cahaya matahari. Radiasi matahari yang diterima oleh kaca dalam bangunan memanasi benda-benda yang ada di dalam bangunan menjauhkan sumber panas suhu rendah dan memancarkan radiasi gelombang panjang. Namun sifat dinding kaca yang tidak dapat tertembus radiasi gelombang panjang maka gelombang radiasi yang dipancarkan ini menjadi “terkurang” di dalam ruangan mengakibatkan suhu ruangan meningkat. Gejala ini disebut “efek rumah kaca”. Bila kaca dikenai radiasi matahari, maka energi yang ditransmisikan = energi yang datang x koefisien transmisi – energi yang dipantulkan – energi yang datang x koefisien refleksi.

Kaca warna lebih sedikit memantulkan dan meneruskan energi dibanding dengan kaca bening, namun menyerap lebih banyak panas.

Tabel 3.1. Proporsi Energi Matahari

Jenis kaca Pemantulan Penerusan Penyerapan

Kaca polos 8 % 77 % 15 %

Kaca warna 5 % 45 % 50 %

Untuk menghitung energi total yang masuk ke kaca harus diperhitungkan pula pengaruh radiasi langsung dan radiasi difus, untuk menghitungnya dapat digunakan factor radiasi matahari. Faktor radiasi matahari untuk berbagai jenis kaca.

97 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

Tabel 3.2. Posisi Peneduh dan Jenis Pelindung Posisi peneduh dan jenis pelindung terhadap

radiasi matahari

Factor Radiasi matahari (SF) untuk jenis kaca

Peneduh jenis pelindung terhadap radiasi matahari Tunggal Dobel

Tanpa

Tanpa (kaca polos) 0,76 0,64

Kaca pengisap panas, tipis

0,51 0,38

Kaca pengisap panas, padat

0,39 0,25

Kaca lapis lak, abu- abu

0,56 -

Kaca pemantul panas, warna emas

0,26 0,25

Peneduh dalam

Kerai plastic tenun terbuka hijau

0,62 0,56

Venetian blind, putih 0,46 0,46

Tirai katun, putih 0,41 0,40

Holland linen blind, krem

0,33 0,30

Peneduh luar

Kerai plastic tenun hijau tua

0,22 0,17

Canvas roller blind 0,14 0,11

Louvred sunbreaker putih, bilah bersudut 45 derajat

0,14 0,11

Dark green miniature louvred blind

98 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

Pada tabel di atas terlihat bahwa:

1. Pemakaian kaca polos bisa tanpa pelindung meneruskan kalor radiasi matahari sebanyak 76-78% dari energi panas yang datang. Dengan kaca dobel penerus kalor ini dapat dikurangi sebanyak 20% dibandingkan dengan kaca bening tunggal.

2. Pemakaian kaca pengisap panas (heat absorbing glass) bisa mengurangi 40-41%. 3. Kaca pemantul panas (heat reflecting glass)bis mengurangi energi kalor yang

diteruskan hingga 66% dibandingkan dengan diteruskan oleh kaca polos biasa. 4. Pemakaian sunscreen mengurangi transmisi kalor sebanyak 42%.

5. Alat peneduh luar seperti sun shading mengurangi energi transmisi sebesar 80%. Kaca juga memberikan efek silau jika terkena cahaya matahari, semakin tinggi dari permukaan tanah suatu bangunan makin panjang daerah yang terkena silau.

3.3.7. Pengaruh Bangunan Kaca Pada Lingkungan

Kaca reflektif nampaknya menjadi bahan finishing eksterior bangunan. Kaca tidak lagi semata-mata digunakan sebagai sarana ruangan penerangan bangunan, melainkan mempunyai peran yang lebih luas yaitu sebagai pembungkus kulit bangunan, penyelesaian bangunan dengan selaput kaca reflektif dianggap memberi perubahan yang besar terhadap AC sehingga membutuhkan energi yang relative besar.

3.3.8. Upaya Mengurangi Dampak

Berdasarkan pengetahuan sifat-sifat bahan kaca serta merujuk kepada hasil penelitian terhadap bangunan kaca, maka upaya untuk mengurangi negatif bangunan kaca yaitu: 1. Efek silau

• Penempatan dinding kaca sesuai orientasi dinding

• Jangan mengunakan kaca refleksi, tapi gunakan kaca pengisap panas dengan kaca dobel

• Membangun penghalang misalnya tempat parkir yang tinggi 2. Efek panas sekitar bangunan

• Efek kenaikan panas terjadi pada jarak 7 meter dari bangunan kaca • Pada jarak 25 meter dinding kaca tidak ada kenaikan suhu udara

• Gangguan panas ini relative kecil apalagi hanya terjadi pada ketinggian maksimal 1,5 meter sehingga dapat diabaikan

99 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

• Buat vegetasi di sekeliling bangunan kaca dengan tinggi tanaman kuran lebih 1,5 meter

3. Efek pantulan bunyi : sangat kecil sehingga dapat diabaikan dengan menanam vegetsi disekeliling bangunan

Mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dalam :

1. Peningkatan panas dalam bangunan sehingga menambah beban AC • Pemakaian kaca dobel (mengurangi 20% transmisi panas) • Pemakaian kaca pengisap panas

• Penggunaan alat peneduh dalam

• Penggunaan alat peneduh luar,sun shading yang menghalangi radiasi matahari, tetapi meneruskan cahaya langit

• Pemilihan kaca khusus yang memiliki factor trsansmisi radiasi cahaya matahari kecil tetapi transmisi cahaya besar

• Memadukan kaca pengisap panas dobel, peneduh dalam dan luar, dengan tetap memperhatikan aspek arsitektonis dan estetis.

2. Efek suhu ke dalam bangunan • Gunakan kaca warna

• Gunakan sunscreen/sun shading dengan pertimbangan arsitektural 3. Penetrasi bising ke dalam bangunan

• Dinding kaca kedap suara • Kaca dobel

4. Pengamanan terhadap bahaya kebakaran

• Penggunaan jenis kaca khusus tahan api, misalnya wireglaa, tempered glaa, laminated glass

• Pemasangan sarana proteksi kebakaran otomatis • Adanya bagian dinding kaca yang dapat dibuka 5. Pencegahan terhadap penetrasi air dan udara

• Pemilihan jenis dan ketebalan kaca

• Desain dan perencanaan system pemasangan yang baik • Pelaksanaan dilapangan oleh tenaga ahli yang berpengalaman

100 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

3.3.9. Penerapan Penggunaan Baja pada Bangunan

Penggunaan baja pada bangunan high-tech sebagai elemen struktur yang mendukung seluruh beban bangunan termasuk pada struktur atap merupakan salah satu representasi tema pada bangunan. Menampilkan elemen struktural baja secara jujur.

Gambar 3.4. Penggunaan Baja (BMW Welt Building)

3.3.10.Baja Stainless

Baja stainless merupakan baja paduan yang mengandung minimal 10,5% Cr. Sedikit baja stainless mengandung lebih dari 30% Cr atau kurang dari 50% Fe. Karakteristik khusus baja stainless adalah pembentukan lapisan film kromium oksida (Cr2O3). Lapisan ini berkarakter kuat,tidak mudah pecah dan tidak terlihat secara kasat mata. Lapisan kromium oksida dapat membentuk kembali jika lapisan rusak dengan kehadiran oksigen. Pemilihan baja stainless didasarkan dengan sifat-sifat materialnya antara lain ketahanan korosi, fabrikasi, mekanik, dan biaya produk. Penambahan unsur-unsur tertentu kedalam baja stainless dapat dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keriteria baja yang diinginkan.

Umumnya berdasarkan paduan unsur kimia dan presentasi baja stainless dibagi menjadi lima katagori. Empat katagori tersebut yaitu :

• Baja stainless martensitik. • Baja Stainless austenitik. • Baja stainless dupleks.

101 Aurora Salsabila Lbs (080406069)

Dokumen terkait