• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASSESMEN GIZ

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI RUMAH (Halaman 31-34)

KOLON, RIWAYAT DIABETES MELITUS TIPE

ASSESMEN GIZ

Assesmen gizi merupakan tahap untuk mengumpulkan data, verifikasi, dan interpretasi data secara sistematis yang digunakan sebagai data yang dibutuhkan untuk identifikasi masalah gizi, penyebab dan tandanya.

Antropometri

Antropometri merupakan hasil pengukuran fisik pada individu. Pengukuran yang diamati adalah berat badan (BB), tinggi badan (TB) dan lingkat.

Pemeriksaan berat badan dan tinggi badan diperoleh dari rekam medik RSKD dengan data tinggi badan adalah 165 cm dan berat badan 30 kg. Dalam penentuan status gizi OS, diperlukan data berat badan dan tinggi badan. Berdasarkan hasil pengukuran saat OS masuk RS, didapatkan data-data berat badan dan tinggi badan OS di bawah ini.

Indeks Massa Tubuh (IMT) Os : :

Status Gizi : 11.01 kg/m2 (gizi kurang) Berat Badan Ideal (BBI) : (TB – 100) – 10%

: (165 – 100) – 6.5 kg : 58.5 kg (Brocca)

Biokimia Data Biokimia

Pada tanggal 20 Maret OS kembali diperiksa dan diperoleh infromasi bahwa terdapat karsinoma sel skuamosa tidak berkeratin, berdiferensiasi sedang, infiltratif sampai ke endometrium. Selain itu juga terdapat reaksi limfosit ringan dan emboli limfatik. Data biokimia OS merupakan data penunjang pemeriksaan laboratorium yang diambil paling dekat dengan hari pengamatan. Data laboratorium biokimia di bawah ini diambil pada tanggal 25 Maret 2014.

Tabel 19 Data biokimia OS tanggal 25 Maret 2014

Nilai

Laboratorium Nilai Rujukan Satuan Keterangan

Hematologi Hemoglobin 11.1 12 – 16 g/dL Rendah Leukosit 13.56 5 – 10 103/µL Tinggi Trombosit 149 150 – 440 103/µL Rendah Eritrosit 3.82 Hematokrit 31.6 37 – 43 % Rendah Fungsi Ginjal

Kreatinin Darah 0.8 < 0.95 mg/dL Normal Elektrolit dan Gas Darah

Natrium 134 137-150 mmol/L Rendah

Kalium 4.0 3.5-5.3 mmol/L Normal

Klorida 99 99-111 mmol/L Normal

Sumber: Data Rekam Medik RSK Dharmais 2014

Data laboratorium didapatkan dari Rekam Medik RSKD 2014. Hasil uji hematologi menunjukkan bahwa OS mengalami anemia (Hb rendah), leukositosis (Leukosit tinggi) yang diduga terjadi inflamasi, trombositopenia (trombosit rendah) yang diduga adanya perdarahan (Kemenkes 2011). Nilai hematokrit yang rendah juga merupakan salah satu ciri terjadinya dehidrasi pada OS karena asupan cairan OS juga negatif pada hari tersebut.

Klinis/Keluhan Penyakit

OS datang dengan keluhan nyeri pada bagian abdomen dan kolostomi lepas.

Fisik

Pada hari pertama pengamatan, OS diukur vital sign. Hasil pengukuran tersebut ada pada Tabel 20 di bawah ini.

Tabel 20 Hasil pemeriksaan vital sign (28 Maret 2014)

Jenis pemeriksaan Satuan Hasil pemeriksaan Keterangan

Tekanan Darah mmHg 120/70 Normal

Nadi kali/menit 96 Normal

Pernapasan kali/menit 20 Normal

Suhu 0C 36.5 Normal

Sumber: Data Rekam Medik RSK Dharmais 2014

Berdasarkan hasil pemeriksaan, OS mengalami takikardi. Hal ini umum terjadi karena manifestasi dari kanker yang dialami Os.

Subjective Global Assesment

Subjective Global Assessment (SGA) berfungsi untuk menentukan tindakan gizi apa yang akan dilakukan pada tahap berikutnya. Berikut ini hasil wawancara SGA Os.

Tabel 21 Penilaian Subjective Global Assessment Indikator Masalah Gizi Ya Tidak Jenis Perubahan

Perubahan BB √ Penurunan Berat badan sebanyak 20 kg selama 6 bulan (IMT saat ini 11.01) Perubahan

Gastrointestinal √ OS mengalami mual dan nyeri pada perut Perubahan asupan

makanan/sulit menelan √ Nafsu makan berkurang dan sulit menelan Perubahan kapasitas

fungsional

√ -

Kehilangan lemak

subkutan √ -

Kehilangan massa otot √ -

Asites √ -

Berdasarkan penilaian SGA, hal yang perlu menjadi perhatian adalah perubahan berat badan OS yang signifikan, berkurangnya nafsu makan OS dan juga kesulitan menelan yang dialami Os.

Riwayat Personal

Os masuk RSK Dharmais dirujuk dari Rumah Sakit BMC Bogor. OS telah dipasang kolostomi selama 3 bulan. Pemeriksaan tanggal 24 Februari 2014 menunjukkan hasil bahwa sampel pemeriksaan yang berasal dari serviks menunjukkan mengandung massa tumor invasif sampai ke seluruh tebal serviks. Sel tumor bersusun solid, berinti bulat / pleomorfik, hiperkromatomik dengan sitoplasma eosinofilik dan terdapat emboli limfatik. Sampel lain yang berasal dari endometrium menunjukkan seluruhnya mengandung gen sel massa tumor serupa dan sebagian pada miometrium.

Tanggal 24 Desember 2013, OS yang telah diradiasi dan kemoterapi karena Ca Cervix mengalami penyempitan lumen rektum sekitar 15 cm dari anus, terjadi obstruktif. Tanggal 30 Desember 2013, OS diberikan tindakan bedah histerektomi. Kemudian OS mengalami susah buang air besar selama 2 minggu dan diberi obat pencahar dan keluar sedikit-sedikit. Setelah radiasi, BAB OS tidak lancar. Daftar masalah OS yaitu Ca Cervix dengan obstruksi sigmoid parsial. Akan dilakukan kolostomi tetapi OS masih mempertimbangkan. Tanggal 3 Januari 2014, OS masuk RS dengan diagnosisi obstruksi usus, iskemik global, dan takikardi. OS sudah diberikan sinar radiasi 25 kali, tidak dilakukan kemoterapi karena masalah ginjal. Tanggal 3 Januari merasa nyeri di bagian anus. OS didiagnosis Ca Serviks, obstruksi kolon, stenosis kolon postradiasi, dan disiapkan untuk pembuatan kolostomi dengan diagnosis Ca Serviks dengan penyempitan di Recto Sigmoid Pro kolostomi. Tanggal 6 Januari OS operasi kolostomi trans D. Barrel luka di abdomen 12 cm, kolostomi abdomen kiri, nefros kanan dan kiri. Tanggal 27 Januari 2014, OS tidak BAB selama 10 hari, diagnosis Ca Serviks + Distorsi Usus, nyeri di abdomen, gangguan rasa nyaman, sudah menggunakan kateter urin. Tanggal 28 Januari 2014, illeus obstruksi partial setinggi illiocekal. Pada 4 Februari 2014, OS diberikan tindakan operasi laparotomi eksplorasi adhesiolisis dekonstruksi kolostomi, laparotomi rekonstruksi, dan pemasangan ileostomi. Tanggal 5 Februari 2014, OS yang didiagnosis Ca Serviks dengan obstruksi saluran urine (sudah terdapat urionalisis) post nefrostomi bilateral saat ini nefrostomi tidak lancar, urinasi lewat gen ext. Pada 21 Februari 2014, terdapat dilatasi pelviokalises pada ginjal kiri, hidronefrosis kiri tidak tampak kelainan pada organ intra abdominal lain, dan terdapat efusi pleura.

Sosial Budaya

Os merupakan tamatan SD dan sudah menikah. OS termasuk golongan menengah ke bawah dan tidak bekerja. OS dirawat di kelas 3 dengan biaya sendiri.

Riwayat Penyakit Dahulu

Os mendapatkan tindakan laparotomi tanggal 6 Januari 2014 dan terdapat keadaan kolon sigmoid kaku.

Obat-obatan Os

Beberapa obat memiliki efek samping tertentu pada tubuh. Berikut ini obat-obatan yang diberikan pada OS selama di rumah sakit. Obat-obatan OS diberikan dengan cara parenteral.

Tabel 22 Jenis obat yang diberikan kepada OS

Jenis Obat Kegunaan Efek Samping

Tramadol Untuk nyeri berat (standar visual analog skor 6-10 dan nyeri post operatif) (Analgesik non narkotik)

mual, muntah, dispepsia, obstipasi, lelah, sedasi, pusing, pruritus, berkeringat, kulit kemerahan, mulut kering dan sakit kepala.

Narfoz (Antiemetik)

Penanggulangan mual dan muntah

(Ondansentron injeksi)

Sakit kepala, sensasi kemerahan atau hangat pada kepala dan epigastrum, Efek samping lainnya menyebabkan waktu transit usus besar dan dapat menyebabkan konstipasi serta reaksi hipersensitif yang cepat

Omeprazole Antasida dan Antiulkus (Obat Saluran Cerna) menekan sekresi lambung melalui penghambatan spesifik terhadap sistem enzim H+/K+ ATPase pada permukaan sekresi sel parietal lambung

Mual, sakit kepala, diare,

konstipasi, kembung, ruam kulit, urtikaria.

Levofloxacin Kuinolon injeksi (Antibakteri)

Mual, muntah, nyeri perut, dispepsia; sakit kepala, pusing, ruam kulit, artlagia, peningkatan kreatinin serum atau urea darah, gangguan hematologi seperti trombositopenia, leukopenia Zaldiar (2x1) Terapi jangka pendek

nyeri akut seperti sakit punggung bawah, osteoartritis, sakit setelah operasi

Mual, pusing, rasa kantuk,

sembelit, mulut kering, diare, sakit kepala, bingung, berkeringat

Cefixime (2x1) Pengobatan infeksi dari

mikroorganisme Shock, hipersensitivitas, renal, kolitis, defisiensi vitamin Provital (1x1) Suplemen meningkatkan

daya tahan tubuh

Menurut data yang terdapat pada Tabel 22, pemberian obat yang dapat berimplikasi gizi adalah Cefixime yang menyebabkan defisiensi vitamin, Levofloxacin, Zaldiar, Omeprazole, dan Tramadol yang menyebabkan mual dan muntah.

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI RUMAH (Halaman 31-34)

Dokumen terkait