• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI RUMAH (Halaman 44-48)

PENATALAKSANAAN GIZI PADA PENYAKIT ANAK ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKEMIA

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

Proses asuhan gizi terstandar merupakan metode pemecahan dalam pembuatan keputusan untuk menangani berbagai masalah berkaitan dengan gizi yang dilakukan oleh dietisien. Proses asuhan gizi terstandar terdiri dari assesmen, diagnosis, intervensi, dan monitoring evaluasi.

ASSESMEN GIZI

Assesmen gizi merupakan tahap untuk mengumpulkan data, verifikasi, dan interpretasi data secara sistematis yang digunakan sebagai data yang dibutuhkan untuk identifikasi masalah gizi, penyebab dan tandanya.

Antropometri

Antropometri merupakan hasil pengukuran fisik pada individu. Pengukuran yang diamati adalah berat badan (BB), tinggi badan (TB) dan lingkar lengan atas (LILA).

Pemeriksaan berat badan dan tinggi badan diperoleh dari rekam medik RSKD dengan data tinggi badan adalah 127 cm dan berat badan 42 kg. Dalam penentuan status gizi OS, diperlukan data berat badan dan tinggi badan. Berdasarkan hasil pengukuran CDC, maka berdasarkan BB/U Os, nilai OS adalah didapatkan data-data berat badan dan tinggi badan OS di bawah ini.

Nilai CDC BB/U Os : :

Biokimia

Tabel 30 Data biokimia OS tanggal 21 Maret 2014

Nilai

Laboratorium Nilai Rujukan Satuan Keterangan

Hematologi Hemoglobin 8.5 13-18 g/dL Rendah Leukosit 2.44 5-10 103/µL Rendah Trombosit 33 150 – 440 103/µL Rendah Eritrosit 2.81 4.6-6.2 Rendah Hematokrit 24.4 37 – 43 % Rendah

Sumber: Data Rekam Medik RSK Dharmais 2014

Data laboratorium didapatkan dari Rekam Medik RSKD 2014. Hasil uji hematologi menunjukkan bahwa OS mengalami anemia (Hb rendah), leukositopenia (Leukosit rendah), trombositopenia (trombosit rendah), eritrositopenia, dan nilai hematokrit yang rendah. Hal ini terjadi karena manifestasi dari kanker yang dialami OS yaitu Acute Lymphoblastic Leukemia. Nilai hematologi yang di bawah normal ini membuat OS diberikan transfusi darah PRC pada tanggal 26 Maret sebanyak 220 cc dan tanggal 27 Maret sebanyak 270 cc. Pada tanggal 29 Maret OS diberikan transfusi darah aferesis sebanyak 280 cc.

Klinis/Keluhan Os

Os mengeluh diare ketika masuk RS.

Fisik

Hasil pengukuran tersebut ada pada Tabel 31 di bawah ini. Tabel 31 Hasil pemeriksaan vital sign 27 Maret 2014

Jenis Pemeriksaan Satuan Hasil Pemeriksaan Keterangan Tekanan Darah Post-Op mmHg 110/70 Normal

Nadi kali/menit 100 Normal

Pernapasan kali/menit 20 Normal

Suhu 0C 35.7 Normal

Sumber: Data Rekam Medik RSK Dharmais 2014

Pemeriksaan tanda vital OS menunjukkan bahwa OS mengalami takikardia, keadaan dimana Nadi OS berada di atas nilai normal.

Subjective Global Assesment

Subjective Global Assessment (SGA) berfungsi untuk menentukan tindakan gizi apa yang akan dilakukan pada tahap berikutnya. Berikut ini hasil wawancara SGA Os.

Tabel 32 Penilaian Subjective Global Assessment Indikator Masalah Gizi Ya Tidak Jenis Perubahan

Perubahan BB √ Perubahan Gastrointestinal √ Perubahan asupan makanan/sulit menelan √ - Perubahan kapasitas fungsional √ -

Kehilangan lemak subkutan

√ -

Kehilangan massa otot √ -

Asites √ -

Oedema √ -

Berdasarkan penilaian SGA, semua menunjukkan hasil yang baik, akan tetapi gizi lebih yang dialami OS perlu diperhatikan.

Riwayat Gizi

Os terbiasa makan 3 kali makan utama dan 1 kali selingan di pagi hari berupa jus tanpa gula yang dibuat oleh Ibu Os. Makanan yang paling disukai OS adalah opor ayam, soto, sate, makanan padang, dan lontong sayur. OS tidak menyukai sayur tauge, telur omelet, nasi uduk, tahu.

Tabel 33 Pola makan OS SMRS

Waktu Makan Makanan

Pagi Roti coklat 1 P

Siang Nasi 1 P, Rebus daun singkong ½ P, Ayam 1 P, Susu 1 P

Malam Nasi 1 P, rebus daun singkong ½ P, kikil 1 P

Berdasarkan Tabel 33, konsumsi OS SMRS banyak mengandung karbohidrat. Kecukupan energi OS masih defisit, belum memenuhi kebutuhan Os. Kebutuhan gizi OS SMRS berdasarkan kondisi OS saat diduga menderita kanker dapat dihitung sebagai berikut.

Kebutuhan Gizi OS SMRS AMB = = = 1386 Kebutuhan Energi = = =

Kebutuhan protein = 1.5 g x BBa = 1.5 g x 42 Kg = 63 g

Kebutuhan lemak = 20% x (1874.5Kal/9Kal) = 42 g

Kebutuhan karbohidrat = Kebutuhan energi – (Kebutuhan protein dan lemak)

= = 311 g

Tingkat kecukupan gizi OS diperoleh dengan membandingkan konsumsi OS dengan kebutuhan gizi OS dalam persen. Perbandingan kebutuhan zat gizi OS SMRS dengan konsumsi OS SMRS disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 34 Tingkat kecukupan gizi OS SMRS

Energi (Kal) 1886 1223 64.85 Defisit berat Protein (g) 60 67 112 Lebih Lemak (g) 42 72.4 172 Karbohidrat (g) 317 121. 9 38.4

Berdasarkan Hardinsyah & Martianto (1989), TKE OS hanya mencukupi 64.85% kebutuhan energi dan dapat dikategorikan defisit berat. Tingkat kecukupan protein OS dikategorikan berlebih, begitu juga dengan lemak. Akan tetapi kebutuhan karbohidrat OS tidak terpenuhi oleh konsumsi Os. Hal ini disebabkan karena pengetahuan gizi OS masih kurang sehingga pemilihan makanan hanya yang diinginkan OS saja.

Riwayat Personal Sosial Budaya

Os merupakan siswa SD kelas 5. Akan tetapi karena pengobatan yang harus dilakukan intensif, OS berhenti sekolah dan mengikuti homeschooling. Ayah OS merupakan pegawai kantor swasta dan Ibu OS adalah Ibu rumah Tangga. OS merupakan anak ke-4 dari 5 bersaudara.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pada 18 Februari 2013, pemeriksaan menunjukkan infiltraat interstisial perihiler paru kanan, perihiler lymphnodes kecil, dan Hb OS hanya 6.5 dengan LED 150. Pada 19 Februari 2013, pemeriksaan OS menunjukkan seldarah normokromik normositik, anisositosis, makrosit ++ mikrosit +, sel elips +, roleaux formation +, normoblast ++, trombositopenia diduga malignansi virus antibodi trombosit, leukopenia blast disertai netropenia, basket cell. OS masuk RS Dharmais pertama kali pada 17 Maret 2013 dengan diberikan anestesi intratekal. Pada 25 Februari 2013, OS masuk rumah sakit dengan keadaan demam tinggi selama 2 minggu, muntah, sulit makan, dan batuk. Pada

Obat-obatan Os

Beberapa obat memiliki efek samping tertentu pada tubuh. Berikut ini obat-obatan yang diberikan pada OS selama di rumah sakit. Obat-obatan OS diberikan dengan cara parenteral.

Tabel 35 Jenis obat yang diberikan kepada OS

Jenis Obat Kegunaan Efek Samping

Nutrichol (3x1) Suplemen - Zinkid Larutan elektrolit dan

nutrisi, pelengkap pengobatan diare untuk anak

Toksisitas zink jika berlebih

Hystolan (Dexa) Isokuprin, relaksan uterus

Kemerahan pada wajah dan leher, hipotensi, takikardi, ruam kulit, gangguan lambung-usus

New Diatab (2x1) Menyerap cairan, memperbaiki konsentrasi feses

Dehidrasi

Dialac 3x2 Meredakan diare Cefotaxime (2x1) Pencegahan infeksi

bakteremia Hipersensitifitas, eosinofilia, neutropenia, leukopenia Protokol Kemoterapi MTX 1000 mg Menghambat biosintesis

purin atau pirimidin Leukopenia, mual, muntah, tidak enak badan, pusing, demam, penurunan resistensi terhadap infeksi.

MTX + Dexa-M-

Ara CIT Mengurangi beban tumor pada kemoterapi kanker

Mual, muntah, sakit kepala,

konstipasi, penurunan nafsu makan, dan sariawan

CPA DNR

VCR Menghambat

pembelahan sel kanker pada leukemia

Neurotoksisitas, mual muntah

Menurut data yang terdapat pada Tabel 35, pemberian obat yang dapat mengganggu asupan gizi adalah obat-obatan kemoterapi yang menyebabkan mual muntah. Obat Hystolan juga dapat menyebabkan gangguan pada lambung

DIAGNOSIS GIZI

- Asupan vitamin dan mineral tidak adekuat (NI.5.9.1 dan NI.5.10.1) berkaitan dengan peningkatan bahan baku pembentukan sel darah ditandai dengan nilai laboratoium yang tidak normal.

INTERVENSI GIZI

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI RUMAH (Halaman 44-48)

Dokumen terkait