• Tidak ada hasil yang ditemukan

MONITORING DAN EVALUASI Perkembangan Biokimia

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI RUMAH (Halaman 37-43)

KOLON, RIWAYAT DIABETES MELITUS TIPE

MONITORING DAN EVALUASI Perkembangan Biokimia

Pemantauan perubahan data laboratorium selama OS di Rumah Sakit dilakukan pada tanggal 20 Maret dan 25 Maret 2014. Pada saat intervensi gizi, pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan kembali karena fokus dari petugas medis diarahkan pada perkembangan fisik OS yaitu pada bagian kolostomi, ileostomi, dan urostomi Os.

Perkembangan Klinis/Fisik

Selama hari pengamatan, kesadaran OS compos mentis. Sebelum diberikan tindakan operasi, OS merasa nyeri bagian abdomen dan keadaan umum OS lemah. Pemeriksaan klinis dan fisik OS dipantau sejak D-2 pembedahan. Pemeriksaan klinis yang diperiksa meliputi tanda vital OS. Pemeriksaan fisik meliputi keluhan yang dialami Os. Tabel 24 merupakan data tanda vital OS dan fisik selama 7 hari pengamatan.

Tanggal Tekanan Darah (mmHg) Nadi (kali/ menit) Pernafasan

(kali/ menit) Suhu(0C) Fisik

28 Maret 2014 120/70 96 20 36.5 Lemah, nyeri ulu hati 29 Maret 2014 130/70 84 20 36.5

Nyeri pada luka post operasi 30 Maret 2014 110/80 90 20 36.7 Nyeri perut, lemah 31 Maret 2014 130/90 80 20 37.1 Nyeri perut, lemah

2 April 2014 120/80 100 20 36.3 Nyeri 3 April 2014 120/80 100 20 36.3 Nyeri

Tabel 24 Vital sign klinis OS selama 7 hari pengamatan

Berdasarkan data pada Tabel 24, tekanan darah OS cenderung tidak stabil namun berada pada rentang normal. OS mengalami takikardi, dimana frekuensi nadi OS tidak stabil namun selama hari pengamatan frekuensi nadi OS berada di atas normal. Keluhan utama OS saat pre operasi adalah nyeri abdomen sedangkan setelah operasi, OS mengeluhkan nyeri pada bagian luka.

Penatalaksanaan Diet

Pemantauan yang dilakukan adalah infus parenteral yang diberikan kepada OS, perubahan pemberian diet pada OS, dan tingkat kecukupan gizi setiap hari pemantauan.

Penatalaksanaan Diet selama 7 Hari Pengamatan

Penatalaksanaan diet sangat penting dalam mendukung penatalaksanaan medis yang dilakukan dokter. Penatalaksanaan diet OS selama 7 hari disajikan dalam Tabel 25.

Tabel 25 Perkembangan diet selama 7 hari pengamatan

28 29 30 31 1 2 3

Oral Makanan

Saring MakananSaring MakananSaring MakananSaring MakananSaring MakananLunak MakananLunak Parenteral 1.Clinimix + Ivelip 400 cc 2.Amipharen + Cernevit 200 cc 1.Clinimix + Ivelip 350 cc 2.Amipharen + Cernevit 200 cc 3.NS 100 cc 4. Asering Pro balance 150 cc 1.Clinimix + Ivelip 700 cc 2.Amipharen + Cernevit 350 cc 1.Clinimix + Ivelip 300 cc 2.Amipharen + Cernevit 100 cc 3. NS 100 cc 4.Levofloxacin 1000 cc 5. NaCl 200 cc 1.Clinimix + Ivelip 200 cc 2.Amipharen + Cernevit 200 cc 3. NS 600 cc 1.Clinimix + Ivelip 600 cc 2.Amipharen + Cernevit 100 cc 3.NS 100 200 cc 4. Levofloxacin 100 cc 5.Asering Pro balance 100 cc 1.Clinimix + Ivelip 500 cc 2.Amipharen + Cernevit 700 cc 3.NS 100 200 cc 4. Levofloxacin 100 cc

Berdasarkan data pada Tabel 25, terjadi perubahan diet disesuaikan dengan kondisi OS. Infus yang diberikan pada OS adalah Clinimix + Ivelip / 24 jam yang merupakan sumber asam amino, glukosa, dan lipid. Kombinasi Clinimix dan Ivelip mengandung 612 Kal, protein 28 gram, lemak 20 gram, dan karbohidrat 75 gram. Sedangkan Amiparen+Cernevit, NS100, Levofloxacin, NaCl, dan Ringer Laktat tidak mengandung kalori.

Perkembangan Asupan Zat Gizi Energi Oral dan Parenteral selama 7 Hari Pengamatan

Perkembangan asupan zat gizi OS dipantau melalui teknik wawancara recall, asupan OS dihitung tingkat kecukupannya untuk melihat kecukupannya dibandingkan dengan kebutuhan dalam sehari. Asupan energi OS dipantau sejak D-4 operasi disajikan dalam Tabel 26.

Tabel 26 Asupan energi OS selama 7 hari pengamatan (Kal)

Ketersediaan RS (Kal) 1133.9 1107.3 1030.7 1057.5 1043.7 1317.5 1139.1 Asupan Oral RS (Kal) 443.79 376.17 639.49 514.04 180.24 540.6 410.24 Parenteral RS (Kal) 244.8 214.2 428.4 183.6 122.4 367.2 306 Asupan Luar RS (Kal) 440 440 220 220 220 440 440 Total Asupan (Kal) 1128.6 1030.4 1287.9 917.64 522.64 1347.8 1156.2 Kebutuhan Energi (Kal) 1566 1566 1566 1566 1566 1566 1566 TKE (%) 72.1 65.8 82.2 58.6 33.4 86.1 73.8 Kontribusi Ketersediaan RS (%) 72.4 70.7 65.8 67.5 66.6 84.1 72.7

Berdasarkan Tabel 26 di atas, asupan oral OS selain dari ketersediaan RS juga diperoleh dari asupan luar RS yaitu berupa susu ensure dan juga adanya parenteral berupa Clinimix+Ivelip yang mengandung kalori. Total asupan OS masih di bawah kebutuhan OS terlihat dari nilai TKE yang tergolong defisit berat di tiap hari pengamatan kecuali di hari ke-6 yaitu defisit ringan. Asupan oral rumah sakit perlu diperhatikan untuk mengetahui seberapa besar kontribusinya terhadap kebutuhan OS tanpa asupan luar OS karena asupan luar OS jumlahnya tidak tetap dan kurang dianjurkan selama masih bisa dipenuhi oleh asupan dari rumah sakit. Berikut ini gambar perubahan nilai Tingkat Kecukupan Energi dan Kontribusi makanan oral RS.

Gambar 5 Tingkat kecukupan energi OS dan Kontribusi KetersediaanRS selama 7 hari pengamatan

Tingkat kecukupan energi OS masih tergolong defisit. Paling tinggi hanya terdapat pada hari ke-6 sebesar 86.1%. OS merasa kurang selera makan apabila makan dengan konsistensi saring, pada 5 hari pengamatan awal, OS diberikan makanan konsistensi saring. Pada hari ke-5 pengamatan, OS merasa mual apabila makan makanan saring sehingga makan siang dan makan malam tidak dimakan oleh Os. Pada hari ke-6, OS diperbolehkan makan dengan konsistensi lunak, tingkat kecukupan OS pun meningkat pada hari ke-6 (tertinggi) karena dengan

makanan lunak, OS dapat memilah bagian makanan yang OS ingin dimakan atau tidak ingin dimakan.

Perkembangan Asupan Zat Gizi Protein Oral dan Parenteral selama 7 Hari Pengamatan

Asupan protein OS dihitung tingkat kecukupannya untuk melihat kecukupannya dibandingkan dengan kebutuhan dalam sehari. Asupan protein OS dipantau sejak D-4 operasi disajikan dalam Tabel 27 di bawah ini.

Tabel 27 Asupan protein OS selama 7 hari pengamatan

H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 Ketersediaan RS (g) 40.364 35.435 29.982 34.581 26.764 39.885 33.72 Asupan Oral RS (g) 15.969 13.078 19.814 17.631 7.457 11.468 9.742 Parenteral RS (g) 11.2 9.8 19.6 8.4 5.6 16.8 14 Asupan Luar RS (g) 18 18 9 9 9 18 18 Total Asupan (g) 45.169 40.878 48.414 35.031 22.057 46.268 41.742 Kebutuhan Protein (g) 45 45 45 45 45 45 45 Tingkat asupan (%) 100.38 90.84 107.59 77.85 49.02 102.82 92.76 Kontribusi Ketersediaan RS (%) 89.70 78.74 66.63 76.85 59.48 88.63 74.93

Asupan protein selama pengamatan sudah mencukupi kebutuhan OS namun terdapat dua hari dimana asupan protein OS defisit yaitu pada hari ke-4 dan ke-5. Asupan parenteral OS cukup mendukung asupan protein Os. Asupan makanan luar RS OS juga mendukung asupan protein OS karena OS mengkonsumsi susu yang direkomendasikan oleh dokter Os. Berikut ini gambar perubahan tingkat kecukupan protein OS dan Kontribusi Ketersediaan RS terhadap kebutuhan protein Os.

Gambar 6 Tingkat kecukupan protein dan Kontribusi Ketersediaan RS untuk kebutuhan protein selama hari pengamatan

Tingkat kecukupan OS sudah baik namun pada hari ke-4 mengalami penurunan, hal ini terjadi karena OS lebih sedikit mengkonsumsi makanan luar. Pada hari ke-5 merupakan asupan protein terendah Os, hal ini terjadi karena OS tidak makan siang dan malam. Tingkat kecukupan OS terpenuhi pada hari ke- 1,2,3,6, dan 7. Kontribusi makanan rumah sakit belum bisa memenuhi kebutuhan protein OS dikarenakan jenis konsistensi makanan Os, sehingga penambahan makanan dari luar berupa Susu yang direkomendasikan oleh dokter OS dan parenteral sangat membantu dalam pemenuhan zat gizi Os.

Perkembangan Asupan Zat Gizi Lemak Oral dan Parenteral selama 7 Hari Pengamatan

Asupan lemak OS dihitung tingkat kecukupannya untuk melihat kecukupannya dibandingkan dengan kebutuhan dalam sehari. Asupan lemak OS dipantau sejak D-2 operasi disajikan dalam Tabel 28.

Tabel 28 Asupan lemak OS selama 7 hari pengamatan

H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 Ketersediaan RS 31.711 47.71 27.36 37.772 14.691 33.31 27.388 Asupan Oral RS 10.478 14.35 14.00 17.036 5.6878 7.6837 8.8242 Parenteral RS 8 7 14 6 4 12 10 Asupan Luar RS 14 14 7 7 7 14 14 Total Asupan 32.478 35.35 35.00 30.036 16.68 33.68 32.82 Kebutuhan Lemak 35 35 35 35 35 35 35

Persen asupan lemak 92.79 101.03 100.01 85.82 47.68 96.24 93.78 Kontribusi Ketersediaan RS 90.60 136.31 78.17 107.92 41.97 95.17 78.25

Asupan lemak OS berada pada rentang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan OS akan tetapi pada hari ke-5, persen asupan OS sangat rendah walaupun parenteral OS sudah mendukung asupan lemak Os. Akan tetapi pada hari ke-5, selain karena asupan oral OS yang rendah juga OS hanya mengkonsumsi makanan luar RS sedikit. Fluktuasi asupan lemak pada asupan diet OS disajikan dalam Gambar 7.

Gambar 7 Persen asupan lemak dan Kontribusi Ketersediaan RS untuk kebutuhan lemak OS selama hari pengamatan

Asupan lemak OS cukup untuk memenuhi kebutuhan Os, penurunan terjadi pada hari ke-4 dan hari ke-5 karena pada saat itu nafsu makan OS berkurang karena mual. Kontribusi OS berlebih pada hari ke-2 karena jenis pengolahan makanan yang menggunakan minyak.

Perkembangan Asupan Zat Gizi Karbohidrat Oral dan Parenteral selama 7 Hari Pengamatan

Asupan karbohidrat OS dihitung persen asupannya untuk melihat kecukupannya dibandingkan dengan kebutuhan dalam sehari. Asupan karbohidrat OS dipantau selama 7 hari disajikan dalam Tabel 29.

Tabel 29 Asupan karbohidrat OS selama 7 hari pengamatan

H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7

Asupan Oral RS 73.54 46.68 114.73 71.72 25.626 106.97 71.94

Parenteral RS 30 26.25 52.5 22.5 15 45 37.5

Asupan Luar RS 66 66 33 33 33 66 66

Total Asupan 169.54 138.93 200.23 127.22 73.626 217.97 175.44

Kebutuhan Karbohidrat 268 268 268 268 268 268 268

Persen asupan karbohidrat 63.26 51.84 74.71 47.47 27.47 81.33 65.46 Kontribusi Ketersediaan RS 64.22 50.90 64.23 55.68 77.51 79.86 71.44

Asupan karbohidrat OS tidak bisa memenuhi kebutuhan Os. Parenteral dan asupan luar OS turut memberikan kontribusi asupan karbohidrat namun tidak juga mencukupi kebutuhan Os. Berikut ini perubahan persen asupan karbohidrat OS dan kontribusi ketersediaan RS untuk Os.

Gambar 8 Persen asupan karbohidrat dan kontribusi makanan oral RS untuk kebutuhan karbohidrat OS selama hari pengamatan

Asupan karbohidrat OS didukung dengan parenteral yang mengandung glukosa tinggi yaitu clinimix. Persen asupan karbohidrat OS paling rendah pada hari ke-5, hal ini dikarenakan OS tidak makan siang dan makan malam, OS juga hanya memakan makanan luar berupa susu sebanyak 1 gelas yang biasanya OS meminum 2 kali sehari.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Os yang diamati adalah Ny. RA berusia 46 tahun dengan diagnosis medis kanker serviks dengan kolostomi, ileostomi, dan urostomi.

Intervensi yang diberikan kepada OS berdasarkan keadaan OS adalah diet kanker dengan memperhatikan keadaan saluran kolostomi, ileostomi, dan urostomi Os. Konsistensi makan yang diberikan dilihat berdasarkan pemasangan saluran tersebut dimana OS diberikan makanan saring pada awal pengamatan kemudian OS diberikan makanan lunak. Asupan zat gizi OS belum mampu mencukupi kebutuhan OS sepenuhnya, energi masih defisit, sedangkan protein, lemak, dan karbohidrat berfluktuasi karena OS belum mampu memakan habis makanan yang tersedia.

Saran

Sebaiknya motivasi terus diberikan kepada OS agar OS mau makan lebih banyak lagi.

PENATALAKSANAAN GIZI PADA PENYAKIT ANAK ACUTE

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI RUMAH (Halaman 37-43)

Dokumen terkait