• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asumsi-asumsi mengenai penyebab antara

Dalam dokumen Terjemahan Icd 10 Vol 2 Final (Halaman 50-54)

Peraturan 3. Bila kondisi yang di pilih oleh prinsip umum atau peraturan 1 atau peraturan 2 adalah suatu akibat langsung dari kondisi lain yang di laporkan pada bagian 1 atau ii, di pilih kondisi

4.2.1 Asumsi-asumsi mengenai penyebab antara

Kebanyakan di dalam berkas keterangan medis, ada satu kondisi yang diindikasikan sebagai akibat untuk kondisi yang lainnya, tapi yang pertama bukan merupakan akibat langsung dari yang kedua. Sebagai contoh, haematemesis dapat dinyatakan sebagai akibat untuk sirosis hepatis, bukan dilaporkan sebagai kejadian akhir dari suatu rangkaian, liver cirrhosis

portal hypertension

ruptured oesophageal varices

haematemesis.

Asumsi akan ‘intervening cause’ (penyebab antara) pada Part I ini boleh dipakai untuk menerima suatu rangkaian penyakit sebagaimana dilaporkan, tetapi tidak boleh digunakan untuk mengubah pengkodean. Contoh 1 : I (a) Cerebral haemorrhage

(b) Chronic nephritis

Kode dengan chronic nephritis (N03.9). Perlu untuk mengasumsikan hipertensi sebagai kondisi intervensi antara haemorrhage cerebral dan penyebab utamanya, yaitu chronic nephritis.

Contoh 2 : I (a) Mental retardation

(b) Premature separation of placenta

Kode dengan premature separation of placenta affecting fetus or newborn (P02.1). Perlu untuk mengasumsikan birth trauma, anoxia, atau hypoxia sebagai kondisi intervensi antara retardasi mental dan penyebab utamanya, yaitu premature separation of placenta. 4.2.2 Interpretasi dari “sangat mustahil”

Ungkapan “sangat mustahil” telah digunakan sejak Revisi Ke-6 ICD untuk menunjukkan suatu hubungan sebab-akibat yang tidak bisa diterima. Sebagai pedoman untuk penerimaan urutan dalam penerapan Prinsip Umum dan pemilihan rule, hubungan sebagai berikut ini sebaiknya dianggap sebagai sesuatu yang “sangat mustahil” :

(a) penyakit infeksi/menular dapat diterima sebagai “yang disebabkan oleh” gangguan sistem imun misalnya penyakit human immunodeficiency virus [HIV] atau AIDS;

(b) suatu penyakit infeksi atau parasit (A00-B99) dilaporkan sebagai “yang disebabkan oleh” penyakit lainnya di luar bagian tersebut, kecuali :

 diarrhea and gastroenteritis of presumed )

infectious origins (A09) )

 septicaemia (A40-A41) ) bisa diterima sebagai

 erysipelas (A46); ) “yang disebabkan oleh”

gas gangrene (A48.0) ) penyakit lainnya

51

 mycoses (B35-B49) )

 penyakit infeksi bisa diterima sebagai “yang disebabkan oleh” imunosupresi oleh zat kimia (chemotherapy) dan radiasi. Penyakit infeksi yang diklasifikasikan pada kode A00-B19 atau B25-B64 yang dinyatakan sebagai “yang disebabkan oleh” neoplasma ganas juga akan menjadi urutan yang dapat diterima.

 infeksi varicella dan zoster (B01-B02) bisa diterima sebagai “yang disebabkan oleh” diabetes, tuberkulosis, dan neoplasma limfoproliferatif;

(c) suatu neoplasma ganas yang dilaporkan sebagai “yang disebabkan oleh” penyakit lain apa saja, kecuali penyakit HIV;

(d) hemofilia (D66, D67, D68.0-D68.2) yang dilaporkan sebagai “yang disebabkan oleh” penyakit lain apa saja.

(e) diabetes (E10-E14) yang dilaporkan sebagai “yang disebabkan oleh” penyakit lain apa saja selain :

 haemochromatosis (E83.1),

 penyakit-penyakit pankreas (K85-K86),

 neoplasma pankreas (C25.-, D13.6, D13.7, D37.7),

 malnutrisi (E40-E46);

(f) rheumatic fever (I00-I02) atau rheumatic heart disease (I05-I09) yang dilaporkan sebagai “yang disebabkan oleh” penyakit lain apa saja selain scarlet fever (A38), streptococcal septicaemia (A40), streptococcal sore throat (J02.0), dan acute tonsilitis (J03.-);

(g) suatu kondisi hipertensi yang dilaporkan sebagai “yang disebabkan oleh” neoplasma apa saja, kecuali :

endocrine neoplasm, renal neoplasm, carcinoid tumours;

(h) chronic ischaemic heart disease (I20, I25) yang dilaporkan sebagai “yang disebabkan oleh” neoplasma apa saja;

(i) suatu penyakit cerebrovascular (I60-I69) yang dilaporkan sebagai “yang disebabkan oleh” penyakit sistem pencernaan (K00-K92) atau endocarditis (I05-I08, I09.1, I33-I38), kecuali untuk cerebral embolism pada I65-I66 atau intracranial haemorrhage (I60-I62);

(j) suatu kondisi yang diuraikan sebagai arteriosclerotic (atherosclerotic) yang dilaporkan sebagai “yang disebabkan oleh” neoplasma apa saja;

(k) influenza (J10-J11) yang dilaporkan sebagai “yang disebabkan oleh” penyakit lain apa saja; (l) suatu kelainan kongenital (Q00-Q99) yang dilaporkan sebagai “yang disebabkan oleh” penyakit

lain perorangan apa saja, termasuk immaturitas (ketidakdewasaan);

(m) suatu kondisi yang dinyatakan bermula pada tanggal “X” dilaporkan sebagai “yang disebabkan oleh” suatu kondisi yang dinyatakan bermulanya pada tanggal “Y”, ketika “X” lebih dahulu daripada “Y” (tetapi lihat juga Contoh 5 pada bagian 4.1.6);

(n) kecelakaan (V01-X59) yang dilaporkan sebagai “yang disebabkan oleh” penyebab lain apa saja di luar bagian ini kecuali :

(1) kecelakaan apa saja (V01-X59) yang dilaporkan sebagai akibat dari epilepsy (G40-G41), (2) terjatuh (W00-W19) sebagai akibat dari gangguan kepadatan tulang (M80-M85),

(3) terjatuh (W00-W19) sebagai akibat dari fraktur (patologis) dikarenakan adanya gangguan kepadatan tulang,

(4) asfiksia yang dilaporkan sebagai akibat dari aspirasi lendir, darah (W80) atau muntahan (W78) sebagai hasil dari suatu kondisi penyakit,

(5) aspirasi makanan (cair atau padat) atau jenis apapun (W79) yang dilaporkan sebagai akibat dari suatu penyakit yang mempengaruhi kemampuan menelan;

52 (o) bunuh diri (X60-X84) yang dilaporkan sebagai akibat dari penyebab lain.

Daftar di atas tidak mencakup semua urutan “sangat mustahil”, tetapi pada kasus-kasus lainnya Prinsip Umum sebaiknya diikuti kecuali kalau dinyatakan lain.

Penyakit terkait sistem sirkulasi akut atau berulang yang dilaporkan sebagai yang disebabkan oleh neoplasma ganas, diabetes atau asma sebaiknya diterima sebagai urutan yang mungkin pada Part I berkas keterangan medis. Kondisi berikut ini dianggap sebagai penyakit terkait sistem sirkulasi baik akut atau berulang :

I21-I22 Acute myocardial infarction

I24.- Other acute ischaemic heart diseases I26.- Pulmonary embolism

I30.- Acute pericarditis

I33.- Acute and subacute endocarditis I40.- Acute myocarditis

I44.- Atrioventricular and left bundle-branch block I45.- Other conduction disorders

I46.- Cardiac arrest

I47.- Paroxysmal tachycardia I48 Atrial fibrillation and flutter I49.- Other cardiac arrhythmias I50.- Heart failure

I51.8 Other ill-defined heart diseases

I60-I68 Cerebrovascular diseases kecuali I67.0-I67.5 dan I67.9 4.2.3 Efek durasi pada klasifikasi

Dalam mengevaluasi urutan yang dilaporkan pada penyebab langsung dan penyebab yang telah terjadi jauh sebelumnya, jarak waktu antara awal mula penyakit atau kondisi dan waktu terjadinya kematian harus dipertimbangkan. Hal ini yang berlaku dalam interpretasi ungkapan hubungan “sangat mustahil” (di atas) dan dalam Modifikasi Rule F (sekuele).

Kategori pada O95 (Obstetric death of unspecified cause), O96 (kematian akibat penyebab obstetri yang terjadi lebih dari 42 hari tetapi kurang dari satu tahun setelah melahirkan) dan O97 (kematian akibat gejala sisa dari penyebab obstetri langsung) mengklasifikasikan kematian obstetri menurut waktu yang berlalu antara kejadian obstetri dengan kematian seorang wanita. Kategori O95 digunakan jika wanita tersebut meninggal dunia selama kehamilan, persalinan, melahirkan, atau dalam masa nifas dan satu-satunya informasi yang tersedia adalah kematian “maternal” atau “obstetri”. Jika penyebab kematian obstetri dijelaskan lebih spesifik, kode ke dalam kategori yang sesuai. Kategori O96 digunakan untuk mengklasifikasikan kematian akibat penyebab obstetri langsung atau tidak langsung yang terjadi setelah 42 hari tapi belum satu tahun setelah masa kehamilan berakhir. Kategori O97 digunakan untuk mengklasifikasikan kematian akibat penyebab obstetri langsung yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun atau lebih setelah masa kehamilan berakhir.

Kondisi-kondisi yang diklasifikasikan sebagai malformasi (kecacatan), deformasi, dan kelainan kromosom sejak lahir (Q00-Q99), walaupun tidak dinyatakan dengan spesifik sebagai bawaan sejak lahir di dalam berkas keterangan medis, sebaiknya dikode seakan-akan jarak waktu antara awal mula penyakit dengan

53 kematian dan usia yang meninggal tersebut menunjukkan bahwa kondisi (kelainan) tersebut telah ada sejak lahir.

Klasifikasi ini termasuk kategori yang spesifik untuk menunjukkan penyakit dan cedera tertentu sebagai penyebab sekuele atau efek di kemudian hari. Pada banyak kasus, sekuele ini melibatkan kondisi yang terjadi dalam satu tahun atau lebih setelah awal mula penyakit atau cedera (lihat juga bagian Sekuele di bawah).

4.2.4 Sekuele (Gejala sisa)

Kategori-kategori tertentu (B90-B94, E64.-, E68, G09. I69.-, O97, dan Y85-Y89) yang akan digunakan dalam pengkodean penyebab utama kematian, menunjukkan bahwa kematian disebabkan oleh efek jangka panjang (efek sisa) suatu penyakit atau cedera tertentu, bukan oleh fase aktif kondisi tersebut. Modifikasi Rule F berlaku pada kondisi ini. Kondisi-kondisi yang dilaporkan sebagai gejala atau efek sisa dari suatu penyakit atau cedera sebaiknya diklasifikasikan pada kategori sekuele yang sesuai, tanpa mempedulikan jarak waktu antara awal mula penyakit atau cedera tersebut dengan kematian. Pada kondisi tertentu, kematian yang terjadi dalam waktu satu tahun atau lebih setelah awal mula penyakit atau cedera dianggap sebagai sekuele atau efek sisa dari kondisi tersebut, walaupun sekuele tidak disebutkan secara eksplisit. Pedoman dalam menginterpretasikan sekuele terdapat pada kategori “Sequelae of ...” pada daftar tabulasi (Volume 1).

B90.- Gejala sisa tuberkulosis

Gejala sisa meliputi kondisi-kondisi yang dinyatakan spesifik sebagai efek akhir dari penyakit tuberkulosis sebelumnya, dan sisa-sisa tuberkulosis sudah ditetapkan henti, sembuh, tidak aktif, sudah lampau, atau tidak bergerak, kecuali apabila terdapat bukti adanya tuberkulosis aktif.

B94.0 Gejala sisa trakhoma

Gejala sisa meliputi sisa-sisa trakhoma yang dinyatakan spesifik telah sembuh atau tidak aktif dan gejala sisa tertentu yang dinyatakan spesifik sebagai kebutaan, cicatricial entropion, dan parut konjungtiva, kecuali jika ada bukti infeksi aktif.

B94.1 Gejala sisa virus radang otak

Gejala sisa meliputi kondisi-kondisi yang dinyatakan spesifik sebagai efek akhir dari penyakit radang otak, dan terjadi dalam satu tahun atau lebih setelah awal mula terjadinya kondisi sebab-akibat tersebut. B94.8 Gejala sisa penyakit infeksi dan parasit lainnya

Gejala sisa meliputi kondisi-kondisi yang dinyatakan spesifik sebagai efek akhir dan sisa-sisa dari penyakit infeksi dan parasit dan dinyatakan berhenti, sembuh, tidak aktif, sudah lampau, atau tidak bergerak, kecuali kecuali apabila terdapat bukti penyakit tersebut aktif. Gejala sisa juga meliputi kondisi kronis yang dilaporkan sebagai akibat dari, atau kondisi sisa yang telah berlangsung satu tahun atau lebih setelah awal mula terjadinya penyakit, kondisi tersebut bisa diklasifikasikan pada kategori A00-B89.

E64.3 Gejala sisa penyakit rakhitis

Gejala sisa meliputi kondisi-kondisi yang dinyatakan spesifik sebagai rakhitis atau disebabkan oleh rakhitis dan berlangsung satu tahun atau lebih setelah awal mulanya, atau dinyatakan sebagai sekuele atau efek lama dari rakhitis.

54 G09 Gejala sisa penyakit inflamasi sistem syaraf pusat

Kategori ini disediakan untuk pengkodingan gejala sisa dari kondisi-kondisi yang dapat diklasifikasikan pada G00.-, G03-G04, G06.-, dan G08. Gejala sisa dari penyakit inflamasi sistem syaraf pusat merujuk pada klasifikasi ganda (G01*-G02*, G05.-* dan G07*) sebaiknya dikode sesuai dengan kategori yang dirancang untuk gejala sisa dari kondisi yang mendasarinya (misalnya B90.0 Sequelae of central nervous system tuberculosis). Jika tidak terdapat kategori gejala sisa untuk kondisi yang mendasarinya, maka kodelah kondisi yang mendasari itu sendiri.

Dalam dokumen Terjemahan Icd 10 Vol 2 Final (Halaman 50-54)