Peraturan 3. Bila kondisi yang di pilih oleh prinsip umum atau peraturan 1 atau peraturan 2 adalah suatu akibat langsung dari kondisi lain yang di laporkan pada bagian 1 atau ii, di pilih kondisi
4.1.11 Catatan untuk digunakan pada pengkodean penyebab utama kematian
Catatan berikut seringkali menunjukkan bahwa jika kode yang dipilih untuk sementara, seperti yang tercantum dalam kolom di sebelah kiri, mempunyai salah satu kondisi seperti yang tertera di bawahnya, maka kode yang digunakan adalah yang diberikan cetak tebal. Terdapat dua tipe kombinasi:
“with mention of” (dengan menyebutkan) maksudnya adalah bahwa kondisi lainnya dapat muncul dimana saja pada keterangan;
“when reported as the origination antecedent cause of” (jika dilaporkan sebagai penyebab awal dari) berarti bahwa kondisi lainnya harus dijelaskan dalam hubungan sebab-akibat yang tepat atau dengan kata lain dinyatakan sebagai “akibat” dari penyebab utama yang dimaksud.
A00-B99 Certain infectious and parasitic diseases
Kecuali pada penyakit HIV (B20-B24), jika dilaporkan sebagai penyebab awal dari neoplasma ganas, kode dengan C00-C97.
A15.- Tuberkulosis paru, ditegakkan dengan pemeriksaan bakteriologi dan histologi. A16.- Tuberkulosis paru, tanpa ditegakkan dengan pemeriksaan bakteriologi dan histologi.
Dengan menyebutkan:
J60-J64 (Pneumoconiosis), kode dengan J65. A17.- Tuberculosis of nervous system
A18.- Tuberculosis of other organs Dengan menyebutkan:
A15 atau A16 (tuberkulosis paru/saluran pernapasan), kode A15, A16, kecuali dilaporkan sebagai penyebab awal dan berlangsung lebih lama daripada kondisi A15.- atau A16.- A39.2 Acute meningococcaemia
39 A39.4 Meningococcaemia, unspecified
Dengan menyebutkan:
A39.0 (Meningococcal meningitis), kode dengan A39.0
A39.1 (Waterhouse-Friderichsen syndrome), kode denganA39.1 A40.- Streptococcal septicaemia
A41.- Other septicaemia A46 Erysipelas
Kode untuk penyakit-penyakit ini jika disertai oleh cedera ringan (kondisi apapun dengan S00, S10, S20, S30, S40, S50, S60, S70, S80, S90, T00, T09, T11.0), atau luka bakar derajat satu; jika disertai oleh cedera yang lebih serius, kode dengan penyebab eksternal cederanya.
B20-B24 Human immunodeficiency virus [HIV] disease
Subkategori pada B20-B23 adalah satu-satunya pilihan kode 4-karakter yang tersedia untuk negara yang menggunakan ICD-10 versi 4-karakter. Subkategori 4-karakter ini disediakan untuk digunakan apabila tidak dimungkinkan atau tidak diinginkan untuk menggunakan kode penyebab ganda.
Kondisi yang dapat diklasifikasikan ke dalam dua atau lebih subkategori dalam kategori yang sama sebaiknya dikode ke dalam subkategori .7 dari kategori yang relevan (B20 atau B21). Jika diinginkan, kode tambahan dari blok B20-B24 dapat digunakan untuk menentukan kondisi individu terdaftar.
B22.7 Penyakit HIV yang mengakibatkan beberapa penyakit yang klasifikasinya di tempat lain Subkategori ini sebaiknya digunakan jika tertera kondisi yang dapat diklasifikasikan ke dalam dua atau lebih kategori dari B20-B22 tercatat pada keterangan. Jika perlu, kode tambahan dari blok B20-B24 dapat digunakan untuk menjelaskan kondisi individu terdaftar.
B95-B97 Bacterial, viral and other infectious agents
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian.
D50-D89 Penyakit darah dan organ pembentuk darah dan gangguan tertentu yang melibatkan sistem imun
Sebagai akibat dari:
B20-B24 Penyakit HIV dan dimana terdapat keterangan yang menunjukkan bahwa penyakit HIV adalah akibat dari transfusi darah yang diberikan sebagai terapi pada kondisi sebelumnya, kode dengan B20-B24.
E86 Volume depletion (kekurangan cairan) Dengan menyebutkan:
A00-A09 (Intestinal infectious diseases), kode dengan A00-A09
E89.- Postprocedural endocrine and metabolic disorders, not elsewhere classified
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian. Lihat juga “Operation”, 4.2.6. F01-F09 Gangguan mental organik, termasuk gejala
40 F10-F19 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif
Karakter keempat .0 (intoksikasi akut), dan .5 (gangguan psikotik) dengan menyebutkan Sindrom Ketergantungan (.2), kode dengan F10-F19 dengan karakter keempat .2.
F10.- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol Dengan menyebutkan:
K70.- (Alcoholic liver disease), kode dengan K70.- F10.2 Sindrom ketergantungan akibat penggunaan alkohol
Dengan menyebutkan:
F10.4, F10.6, F10.7 Withdrawal state with delirium, Amnesic
syndrome, Residual and late
‑
onset psychotic disorder, kode dengan F10.4, F10.6, F10.7 F17.- Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan tembakau (rokok)Jika dilaporkan sebagai penyebab yang berasal dari :
C34.- (Malignant neoplasm of bronchus and lung), kode dengan C.34.- I20-I25 (Ischaemic heart disease), kode dengan I20-I25
J40-J47 (Chronic lower respiratory disease), kode dengan J40-J47 F70-F79 Retardasi mental
Tidak untuk digunakan apabila kondisi fisik yang mendasari diketahui G25.5 Other chorea (gangguan saraf lainnya)
Dengan menyebutkan:
I00-I02 (Acute rheumatic fever), kode dengan I02.-
I05-I09 (Chronic rheumatic heart disease), kode dengan I02.- G81.- Hemiplegia
G82.- Paraplegia dan tetraplegia G83.- Sindrom paralitik lainnya
Tidak untuk digunakan apabila penyebab paralisisnya diketahui. G97.- Postprocedural disorders of nervous system, not elsewhere classified
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian. Lihat ”Operations”, 4.2.6 H54.- Blindness and low vision
Tidak digunakan apabila kondisi yang mendahuluinya diketahui. H59.- Postprocedural disorders of eye and adnexa, not elsewhere classified
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian. Lihat ”Operations”, 4.2.6 H90.- Conductive and sensorineural hearing loss
H91.- Other hearing loss
Tidak digunakan apabila kondisi yang mendahuluinya diketahui.
H95.- Postprocedural disorders of ear and mastoid process, not elsewhere classified
41 I05.8 Other mitral valve disease
I05.9 Mitral valve disease, unspecified
Jika penyebab tidak spesifik dengan menyebutkan:
I34.- (Nonrheumatic mitral valve disorders), kode dengan I34.- I09.1 Rheumatic disease of endocardium, valve unspecified
I09.9 Rheumatic heart disease, unspecified Dengan menyebutkan:
I05-I08 (Chronic rheumatic heart disease), kode dengan I05-I08 I10 Essential (primary) hypertension
Dengan menyebutkan:
I11.- (Hypertensive heart disease), kode dengan I11.- I12.- (Hypertensive renal disease), kode dengan I12.-
I13.- (Hypertensive heart and renal disease), kode dengan I13.- I20-I25 (Ischaemic heart disease), kode I20-I25
I60-I69 (Cerebrovascular disease), kode dengan I60-I69 N00.- (Acute nephritic syndrome), kode dengan N00.-
N01.- (Rapidly progressive nephritic syndrome), kode dengan N01.- N03.- (Chronic nephritic syndrome), kode dengan N03.-
N04.- (Nephrotic syndrome), kode dengan N04.-
N05.- (Unspecified nephritic syndrome), kode dengan N05.- N18.- (Chronic renal failure), kode dengan I12.-
N19 (Unspecified renal failure), kode dengan I12.- N26 (Unspecified contracted kidney), kode dengan I12.- Jika dilaporkan sebagai penyebab yang berasal dari :
H35.0 (Background retinopathy and other vascular changes), kode dengan H35.0 I05-I09 (Conditions classifiable to I05-I09 but not specified as rheumatic), kode dengan
I34-I38
I34-I38 (Nonrheumatic valve disorders), kode dengan I34-I38 I50.- (Heart failure), kode dengan I11.0
I51.4-I51.9 (Complications and ill defined descriptions of heart disease), kode dengan I11.- I11.- Hypertensive heart disease
Dengan menyebutkan:
I12.- (Hypertensive renal disease), kode dengan I13.-
I13.- (Hypertensive heart and renal disease), kode dengan I13.- I20-I25 (Ischaemic heart disease), kode dengan I20-I25
N18 (Chronic renal failure), kode dengan I13 N19 (Unspecified renal failure), kode dengan I13.- N26 (Unspecified contracted kidney), kode dengan I13.- I12.- Hypertensive renal disease
Dengan menyebutkan:
42 I13.- (Hypertensive heart and renal disease), kode dengan I13.-
I20-I25 (Ischaemic heart disease), kode dengan I20-I25 Jika dilaporkan sebagai penyebab yang berasal dari : I50.- (Heart failure), kode dengan I13.0
I51.4-I51.9 (Complications and ill-defined descriptions of heart disease), kode dengan I13.- I13.- Hypertensive heart and renal disease
Dengan menyebutkan:
I20-I25 (Ischaemic heart disease), kode dengan I20-I25 I15.- Secondary hypertension
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian. Jika penyebabnya tidak disebutkan, maka kode yang digunakan adalah penyebab kematian lain yang tidak jelas dan tidak spesifik (R99).
I20.- Angina pectoris
I24.- Other acute ischaemic heart disease I25.- Chronic ischaemic heart disease
Dengan menyebutkan:
I21 (Acute myocardial infraction), kode dengan I21.- I22.- (Subsequent myocardial infraction), kode dengan I22.- I21.- Acute myocardial infarction
Dengan menyebutkan:
I22.- (Subsequent myocardial infraction), kode dengan I22.- I23.- Certain current complication following acute myocardial infarction
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian. Gunakan kode I21.- atau I22.- yang sesuai.
I24.0 Coronary thrombosis not resulting in myocardial infarction
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian. Untuk kematian yang diasumsikan karena terjadi infark miokardium dan sudah ada penatalaksanaan untuk itu, kode dengan I21.- atau I22.-
I27.9 Pulmonary heart disease, unspecified Dengan menyebutkan:
M41.- (Scoliosis), kode dengan I27.1
I44.- Atrioventricular and left bundle-branch block I45.- Other conduction disorders
I46.- Cardiac arrest
I47.- Paroxysmal tachycardia I48.- Atrial fibrillation flutter I49.- Other cardiac arrhythmias I50.- Heart failure
43 I51.4-I51.9 Complications and ill-defined descriptions of heart disease
Dengan menyebutkan:
B57.- (Chagas’ disease), kode dengan B57.-
I20-I25 (Ischaemic heart disease), kode dengan I20-I25 I50.- Heart failure
I51.9 Heart disease, unspecified Dengan menyebutkan:
M41 (Scoliosis), kode dengan I27.1 I50.9 Heart failure, unspecified
I51.9 Heart disease, unspecified Dengan menyebutkan:
J81 (Pulmonary oedema), kode dengan I50.1
I65.- Occlusion and stenosis of precerebral arteries, not resulting in cerebral infarction I66.- Occlusion and stenosis of cerebral arteries, not resulting in cerebral infarction
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian. Untuk kematian yang diasumsikan karena terjadi infark otak dan sudah ada penatalaksanaan untuk itu, kode dengan I63.-
I67.2 Cerebral atherosclerosis Dengan menyebutkan:
I60-I64 (Cerebral haemorrhage, cerebral infarction or stroke), kode dengan I60-I64 Jika dilaporkan sebagai penyebab awal dari kondisi :
F03.- (Unspecified dementia), kode dengan F01.- G20 (Parkinson’s disease), kode dengan G20 I70.0 Atherosclerosis
Dengan menyebutkan:
I10-I13 (Hypertensive disease), kode dengan I10-I13 I20-I25 (Ischaemic heart disease), kode dengan I20-I25 I51.4 (Myocarditis, unspecified), kode dengan I51.4 I51.5 (Myocardial degeneration), kode dengan I51.5
I51.6 (Cardiovascular disease, unspecified), kode dengan I51.6 I51.8 (Other ill-defined heart diseases), kode dengan I51.8 I51.9 (Heart disease, unspecified), kode dengan I51.9 I60-I69 (Cerebrovascular diseases), kode dengan I60-I69 Jika dilaporkan sebagai penyebab yang berasal dari :
I05-I09 (kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I05-I09 tapi tidak dijelaskan sebagai rematik), kode dengan I34-I38
I34-I38 (Nonrheumatic valve disorders), kode dengan I34-I38
I71-I78 (Other disease of arteries, arterioles, and capillaries), kode dengan I71-I78 K55.- (Vascular disorders of intestine), kode dengan K55.-
44 I70.9 Generalized and unspecified atherosclerosis
Dengan menyebutkan:
R02 (Gangrene, n.e.c.), kode dengan I70.2
Jika dilaporkan sebagai penyebab yang berasal dari : F03 (Unspecified dementia), kode dengan F01.- G20 (Parkinson’s disease), kode dengan G20 I97.- Postprocedural disorders of circulatory system, n.e.c.
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian. Lihat ”Operations”, 4.2.6 J00.- Acute nasopharyngitis [common cold]
J06.- Acute upper respiratory infections of multiple and unspecified sites Jika dilaporkan sebagai penyebab yang berasal dari :
G03.8 (Meningitis), kode dengan G03.8
G06.0 (Intracranial abscess and granuloma), kode dengan G06.0 H65-H66 (Otitis media), kode dengan H65-H66
H70.- (Mastoiditis and related conditions), kode dengan H70.- J10-J18 (Influenza and pneumonia), kode dengan J10-J18 J20-J21 (Bronchitis dan bronchiolitis), kode dengan J20-J21 J40-J42 (Unspecified and chronic bronchitis) kode dengan J40-J42
J44.- (Other chronic obstructive pulmonary disease), kode dengan J44.- N00.- (Acute nephritic syndrome), kode dengan N00.-
J20.- Bronkitis akut
Dengan menyebutkan:
J41.- (Simple and mucopurulent chronic bronchitis), kode dengan J41.- J42 (Unspecified chronic bronchitis), kode dengan J42
J44 (Other chronic obstructive pulmonary disease), kode dengan J44 J40.- Bronchitis, tidak dijelaskan akut atau kronis
J41 Simple and mucopurulent chronic bronchitis J42 Unspecified chronic bronchitis
Dengan menyebutkan:
J43.- (Emphysema), kode dengan J44.-
J44.- (Other chronic obstructive pulmonary disease), kode dengan J44.- Jika dilaporkan sebagai penyebab yang berasal dari :
J45.- (Asthma), kode dengan J44.- (lihat catatan pada J45.- dan J46.- di bawah ini) J43.- Emphysema
Dengan menyebutkan:
J40 (Bronkitis, tidak dijelaskan akut atau kronis), kode J44.- J41.- (Simple and mucopurulent chronic bronchitis), kode J44.- J42 (Unspecified chronic bronchitis), kode J44.-
45 J45.- Asthma
J46 Status asthmaticus
Jika asthma dan bronkitis (akut atau kronis) atau penyakit paru obstruktif kronis lainnya dilaporkan secara bersamaan pada keterangan sebagai penyebab kematian, penyebab utamanya harus dipilih salah satu dengan menerapkan Prinsip Umum atau Rules 1, 2, atau 3 seperti biasanya. Tidak satu pun dari kondisi ini yang boleh diperlakukan sebagai pengubah sifat dari kondisi yang lainnya.
J60-J64 Pneumoconiosis Dengan menyebutkan:
A15-A16 (Tuberkulosis paru), kode dengan J65 J81.- Pulmonary oedema
Dengan menyebutkan:
I50.9 (Heart failure, unspecified), kode dengan I50.1 I51.9 (Heart disease, unspecified), kode dengan I50.1 J95.- Postprocedural respiratory disorders, n.e.c.
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian. Lihat ”Operations”, 4.2.6 K91.- Postprocedural disorders of digestive system, n.e.c.
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian. Lihat ”Operations”, 4.2.6 M41.- Scoliosis
Dengan menyebutkan:
I27.9 (Pulmonary heart disease, unspecified), kode dengan I27.1 I50.- (Heart failure), kode dengan I27.1
I51.9 (Heart disease, unspecified), kode dengan I27.1 M96.- Postprocedural musculoskeletal disorders, n.e.c.
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian. Lihat ”Operations”, 4.2.6 N00.- Acute nephritic syndrome
Jika dilaporkan sebagai penyebab yang berasal dari :
N03.- (Chronic nephritic syndrome), kode dengan N03.- N18.- Chronic renal failure
N19 Unspecified renal failure N26 Unspecified contracted kidney
Dengan menyebutkan:
I10 (Essential (primary) hypertension), kode dengan I12.- I11.- (Hypertensive heart disease), kode dengan I13.- I12.- (Hypertensive renal disease), kode dengan I12.- N46 Infertilitas laki-laki
N97.- Infertilitas perempuan
46 N99.- Postprocedural disorders of genitourinary system, n.e.c.
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian. Lihat ”Operations”, 4.2.6 O08.- Complications following abortion and ectopic and molar pregnancy
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian. Gunakan kode di kategori O00-O07.
O30.- Multiple gestation
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian jika ada komplikasi yang lebih spesifik dilaporkan.
O32.- Maternal care for known or suspected malpresentation of fetus Dengan menyebutkan:
O33.- (Maternal care for known or suspected disproportion), kode dengan O33.- O33.9 Fetopelvic disproportion
Dengan menyebutkan:
O33.0-O33.3 (Disproportion due to abnormality of maternal pelvis), kode dengan O33.0-O33.3
O64.- Obstructed labour due to malposition and malrepresentation of fetus Dengan menyebutkan:
O65.- (Obstructed labour due to maternal pelvic abnormality), kode dengan O65.- O80-O84 Method of delivery
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian. Jika tidak ada penyebab lain yang dilaporkan, kode dengan “Complication of labour and delivery, unspecified (O75.9)” P07.- Disorders related to short gestation and low birth weight, n.e.c.
P08.- Disorders related to long gestation and high birth weight
Tidak digunakan apabila ada penyebab lain dari kematian perinatal yang dilaporkan. R69.- Unknown and unspecified causes of morbidity
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian. Gunakan kode R95-R99 sebagaimana mestinya.
S00-T98 Injury, poisoning and certain other consequences of external causes
Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian kecuali sebagai kode tambahan pada kategori yang relevan pada V01-Y89
S02.- Fracture of skull and facial bones
Jika disebutkan fraktur terjadi di lebih dari satu tempat, kode dengan “multiple fracture involving skull and facial bones, S02.7”
47 Jika pada fraktur tulang tengkorak atau tulang muka terkait dengan cedera intrakranial, prioritaskan pada frakturnya.
Dengan menyebutkan:
S02.- (Fracture of skull and facial bones), kode dengan S02.-
T36-T50 Poisoning by drugs, medicaments and biological substances (keracunan yang tidak disengaja dan keracunan dengan sengaja yang dikarenakan oleh alkohol atau obat yang menyebabkan ketergantungan)
Dengan menyebutkan:
F10-F19 dengan karakter ke-4nya “.2” (ketergantungan alkohol atau ketergantungan obat), kode dengan F10-F19 dengan karakter ke-4nya .2
T79.- Certain early complications of trauma, n.e.c.
Tidak digunakan apabila bentuk cedera sebelumnya diketahui V01-X59 Accidents
Dengan menyebutkan:
A35 (Tetanus), kode dengan A35 Apabila disebabkan oleh:
G40-G41 (Epilepsy), kode dengan G40-G41
X40-X49 Accidental poisoning by and exposure to noxious substances
Y10-Y15 Poisoning by and exposure to noxious substances, undetermined intent (keracunan alkohol atau obat yang menyebabkan ketergantungan)
Dengan menyebutkan:
F10-F19 dengan karakter ke-4nya “.2” (ketergantungan alkohol atau ketergantungan obat), kode dengan F10-F19 dengan karakter ke-4nya .2
Y90-Y98 Supplementary factors related to causes of morbidity and mortality classified elsewhere. Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian.
Z00-Z99 Factors influencing health status and contact with health services. Tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian. 4.1.12 Ringkasan keterkaitan menurut nomor kode
Jika penyebab yang dipilih tercantum dalam kolom pertama pada tabel 1, dan terdapat satu atau lebih penyebab lain (sesuai pada kolom kedua) yang tercantum dimanapun pada berkas keterangan (rekam medis), maka kode yang digunakan seperti yang ditunjukkan pada kolom keempat.
Jika penyebab yang dipilih tercantum dalam kolom pertama dan muncul dalam berkas keterangan sebagai penyebab dari suatu penyakit yang tercantum pada kolom ketiga, maka kode yang digunakan seperti yang ditunjukkan pada kolom keempat.
48 Tabel 1. Ringkasan keterkaitan menurut nomor kode
49 Tabel 2. Ringkasan kode yang tidak digunakan untuk pengkodean penyebab utama kematian
50 4.2 Catatan untuk interpretasi pada pengentrian penyebab kematian
Aturan sebelumnya biasanya akan menentukan penyebab utama dari kematian untuk digunakan sebagai tabulasi utama kematian. Setiap negara perlu untuk memperkuat aturannya, tergantung pada kelengkapan dan kualitas dari berkas keterangan medis (rekam medis). Informasi pada bagian ini akan membantu dalam perumusan instruksi tambahan tersebut.