• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

F. Aturan Penetapan UMR

Upah Minimum Regional (UMR) adalah upah minimum yang

berlaku untuk seluruh kabupaten/kota di satu provinsi. Dahulu upah

Minimum Provinsi dikenal dengan istilah Upah Minimum Regional

Tingkat I. Dasar hukum penetapan UMP adalah peraturan Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah Minimum.

UMP ditetapkan oleh gubernur dengan memperhatikan rekomendasi

Dewan Pengupahan Provinsi.

Penetapan upah dilaksanakan setiap tahun melalui proses yang

panjang. Mula-mula Dewan Pengupahan Daerah yang terdiri dari birokrat,

akademisi, buruh dan pengusaha mengadakan rapat, membentuk tim

survei dan turun ke lapangan mencari tahu harga sejumlah kebutuhan yang

dibuthkan oleh pegawai, karyawan dan buruh. Setelah survei di sejumlah

kota dalam provinsi tersebut. Diperoleh angka Kebutuhan Hidup Layak.

Pasal 94 Undang-Undang (UU) no. 13 tahun 2003 tentang tenaga

Upah Minimum. Besarnya gaji pokok sekurang kurangnya harus sebesar

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tentang Toko Pintar 3 Pasar Bandarjo Ungaran

Pasar Bandarjo Ungaran merupakan salah satu pusat perekonomian

terpenting di Kabupaten Semarang, yaitu sebagai salah satu pusat

perbelanjaan tradisional bagi sebagian besar mesyarakat Kabupaten

Semarang. Seiring dengan meningkatnya tuntutan pemenuhan kebutuhan

masyarakat Kabuoaten Semarang, maka Pasar Bandarjo Ungaran turut

mengalami perkembangan dari perbelanjaan tradisional ke arah

perdagangan modern terbukti dengan terdapatnya komplek pertokoan atau

plaza modern yang ikut melengkapi kawasan perniagaan tersebut.

Sebagai salah satu pusat kegiatan perekonomian, maka aktivitas

utama yang terjadi adalah perdagangan. Pasar Bandarjo Ungaran

memberikan segala kebiutuhan yang diperlukan di masyarakat. Segala

aktivitas yang berlajan di Pasar Bandarjo Ungaran antara lain adalah :

1. Aktivitas perdagangan yang meliputi barang kebutuhan primer sehari –

hari.

2. Aktivitas perdagangan untuk kebutuhan barang sekunder seperti

kebutuhan rumah tangga, pakaian jadi, alat-alat elektronik serta serta

kebutuhan lainnya didapati terjadi pada plaza/komplek pertokoan yang

Pasar Bandarejo Ungaran berdiri pada tahun 1987. Pasar Bandarejo

Ungaran terletak di Jalan Gatot Subroto, desa Bandarejo Kecamatan

Ungaran Barat. Jalan Gatot Subroto merupakan jalan arah Semarang-Solo.

Letaknya yang strategis dan kondisi bangunan yang memadai menjadikan

pasar ini cepat berkembang menjadi Pasar Bandarejo Ungaran didatangi

oleh para pegunjung.

Adapun batas – batas Pasar Bandarejo Ungaran sebagai berikut :

a. Sebelah utara dibatasi dengan perkampungan

b. Sebelah selatan dibatasi dengan perumahan

c. Sebelah barat dibatasi dengan jalan arteri Semarang-Solo

d. Sebelah Timur dibatasi dengan perkampungan

Pasar Bandarejo Ungaran mempunyai luas pasar mencapai 8.580 m2

dengan terdapat berbagai 160 blok kios dan 789 blok los beserta fasilitas

umum di dalamnya seperti mushola, kamar mandi, dan tempat parkir.

1. Gambaran Umum tentang Toko Pintar 3 di Pasar Bandarejo Ungaran

Di dalam sebuah pasar yang notabenenya sebagai tempat

terjadinya transaksi jual beli, dan tentunya banyak sekali macam-macam

barang dagangan yang di jual di pasar tersebut. Adapun yang berjualan

bermacam-macam. Seperti kios buah, kios pakaian, kios jajanan atau toko

kelontong lainnnya.

Di Toko Pintar 3 merupakan toko yang sangat dikenal di

grosir maupun eceran. Toko Pintar 3 sangat membantu bagi

perekonomian pedangang atau pembeli yang berada di Ungaran.

Toko Pintar 3 berdiri sudah sekitar 10 tahun yang didirikan oleh

Bapak ibu Mardikin. Awal berdirinya Toko Pintar 3 ini dahulu masih

sangat sederhana. Namun dengan seiring berkembangnya waktu bapak dan

ibu Mardikin mendirikan satu toko lagi yang sama namun lokasi

tempatnya yang berbeda. Bapak dan ibu Mardikin memiliki 3 orang anak

perempuan semua. Toko yang didirikan tersebut di beri nama Toko Pintar

1 (satu), 2 (dua), dan toko pintar 3 (tiga).

Toko Pintar 1 diberikan kepada anak yang pertama dan

dikembangkan oleh anaknya yang pertama yang sering disapa dengan

nama mbak Erna. Sedangkan Toko Pintar 2 diberikan kepada anak yang

kedua dan dikelola hingga saat ini. Setelah kedua Toko berjalan dan

semakin lengkap bapak dan ibu Mardikin kembali mendirikan tokonya

yang ketiga dan diberi nama Toko Pintar 3 .

Namun disini penulis akan membahas lebih detailnya di Toko

Pintar 3 yang berada di Pasar Bandarejo Ungaran. Nama pemillik Toko

Pintar 3 hingga saat ini kerap di panggil dengan panggilan mbak Ning.

Pemilik toko tersebut salah satu anak yang memiliki title Sarjana

dibanding dengan kakak-kakaknya sebelumnya yang saat ini juga sudah

mengelola Toko juga. Pada awalnya beliau (mbak Ning) tidak mau

benaknya hanyalah dia seorang sarjana tidak mungkin akan mengelola

toko yang berada di pasar.

Namun apa salahnya jika mencoba dan ternyata beliaupun

menikmatinya hingga saat ini. Bahkan diantara Toko Pintar lainnya, Toko

Pintar 3 lah yang paling banyak pengunjungnya. Di toko tersebut

menggunakan sistem penjualan dengan harga grosir dan harga eceran.

Sehingga tidak salah apabila Toko Pintar 3 menjadi salah satu tempat

perkulakan orang-orang yang memiliki usaha toko kelontong di daerah

Ungaran.

Bahkan Toko Pintar 3 berani menjual dengan harga dibawah di

banding toko kelontong yang lainnya. Selain dangangan banyak dan

lengkap Toko Pintar 3 menjual dengan harga murah sehingga di Toko

Pintar 3 sangatlah ramai pengunjung.

2. Struktur Organisasi Toko Pintar 3

Pemilik Umum : Ibu Mardikin

Penanggung Jawab : Mbak Ning

Bendahara : Mbak Wiwik

Sekretaris : Mbak Ayu

Administrasi : Mbak ifa

3. Tempat penelitian

Tempat pelaksaan penelitian ini adalah di Toko Pintar 3 Bandarejo

Ungaran Jl. Telomoyo tengah 4 No. 5 Bandarejo Ungaran Barat

Semarang Jawa Tengah.

Karyawan yang berada Di Toko Pintar 3 tersebut semua ada 15 orang

yang terdiri dari 7 perempuan dan 8 laki-laki. Yang semua itu bekerja di

Toko Pintar 3 Pasar Bandarejo Ungaran. Mereka tinggal tidak jauh dari

tempat mereka bekerja. Disana mereka disediakan tempat tinggal atau

ruangan yang dapat di tempati untuk tidur oleh 15 orang baik laki-laki

maupun perempuan tinggal menjadi satu ruangan tanpa adanya penyekat

ruangan.

NO Nama Jabatan atau tugas

1 Mbak Wiwik Bendahara

2 Mbak Ayu Sekretaris

3 Mbak Ifa Administrasi

4 Mbak Ririn Administrasi

5 Mbak Tari Kasir

6 Mbak Eni Kasir

7 Mbak Tyas Kasir

9 Mas Ari Stok Gudang

10 Mas Sugeng Stok Gudang

11 Mas Budi Stok Gudang

12 Mas Aji Pengirim Barang

13 Mas Sandi Pengirim Barang

14 Mas Gatot Stok Gudang

15 Mas Inung Pengirim barang

Sumber: hasil wawancara dengan pemilik toko mba Ning tanggal 5

April 2018 pukul 14.00 Wib.

4. Jam kerja karyawan di Toko Pintar 3 Ungaran

Sudah menjadi kesepakatan bahwa Toko Pintar 3 setiap harinya buka

pada pukul 07.00 dan tutup pada pukul 20.00 WIB. Untuk karyawan biasa

jam kerja dalam sehari ada 13 jam tanpa ada pergantian shift karyawan.

Karena dari 15 karyawan yang bekerja di Toko Pintar 3 tersebut mereka

setiap hari berkeja dari pagi hingga sore bahkan sampai malam. Yang

dimaksud dengan karyawan biasa disini yaitu karyawan yang berada pada

bagian dalam Toko tersebut contohnya seperti karyawan pada bagian kasir,

bagian stock barang dan yang lainnya.

Sedangkan karyawan pada bagian pengiriman barang dalam satu

dikirim (hasil wawancara dengan mas Sulistiyo pada tanggal 5 April

2018).

Jam buka Toko Pintar 3 adalah sebagai berikut :

Senin : 07.00 s/d 20.00 Selasa : 07.00 s/d 20.00 Rabu : 07.00 s/d 20.00 Kamis : 07.00 s/d 18.00 Jumat : 07.00 s/d 20.00 Sabtu : 07.00 s/d 14.00 Minggu : 08.00 s/d 20.00

Pelayanan di Toko Pintar 3 buka disetiap harinya, namun

karyawan yang ada di toko tersebut tetap mendapatkan jadwal giliran

untuk libur kerja. Dan seiring berjalan nya waktu banyak sekali karyawan

yang melanggar jadwal libur yang sudah ditetapkan sehingga dengan

banyaknya karyawan yang melanggar akan menyulitkan teman karyawan

dan pemilik toko tersebut.

Setelah kejadian itu jadwal libur ditiadakan dan waktu libur para

karyawan dilakukan secara bergiliran dan pemberitahuan terlebih dahulu.

Begitu juga apabila karyawan tersebut memiliki jadwal kerja dan akan

izin untuk tidak masuk kerja maka wajib untuk memberitahu 3 hari

B. Bentuk- Bentuk pelaksanaan pengupahan

Upah adalah suatu penerimaan sebagai sebuah imbalan dari

pemberian kerja kepada penerima kerja untuk pekerjaan atas jasa yang

telah dan akan dilakukan. Upah berfungsi sebagai jaminan kelangsungan

kehidupan yang layak bagi kemanusian dan produksi dinyatakan atau

dinilai dalam bentuk uang yang akan ditetapkan menurut suatu

persetujuan.

Dalam sistem pelaksanaan pengupahan yang baik akan

menentukan kesejahteraan bagi karyawan. Hal ini juga berdampak bagi

masa depan Toko. Jika karyawan merasa puas dengan ketetapan yang

ditetapkan di Toko Pintar 3 , maka karyawan akan menjalankan pekerjaan

dengan hasil yang maksimal. Tetapi jika sebaliknya, maka akan membuat

kemerosotan Toko dalam hal produksi karena karyawan yang kurang

maksimal. Adapun sistem pelaksanaan pengupahan sebagai berikut :

1. Sistem Pelaksanaan Pengupahan dengan uang tunai

Dalam sistem pelaksanaan pengupahan di Toko Pintar 3 ini

menggunakan sistem pemberian upah dihitung perhari namun

diberikan kepada karyawannya perbulan. Dan disana belum

diberlakukan nomor rekening atau pengupahan lewat Bank sehingga

untuk pemberian upahnya diserahkan secara tunai. Dan keunikan atau

ciri khas yang ada di Toko Pinter 3 ini adalah apabila karyawan belum

terlalu membutuhkan upah atau uangnya, maka bisa dititipkan dahulu

di minta. (hasil wawancara dengan mas Sulistiyo pada tanggal 5 April

2018).

Pemberian upah tidak ditentukan setiap tanggalnya akan tetapi

terserah dengan karyawannya apakah upah tersebut akan diminta atau

dibiarkan dibawa oleh pemilik Toko Pintar 3 tersebut. Apabila ada

karyawan yang tidak bekerja satu bulan penuh maka akan tetap ada

pemotongan gaji. Dan upah pun diberikan sesuai dengan berapa hari

karyawan tersebut bekerja. Dan begitu pula apabila ada karyawan yang

bekerja hanya setengah hari saja tetap akan dikenakan pemotongan

gaji oleh pemilik Toko Pintar 3 tersebut (hasil wawancara dengan

mbak Ning pemilik Toko Pintar 3 pada tanggal 1 April 2018).

2. Besarnya Gaji

Gaji yang diberikan kepada para karyawan atau para pekerja sangat

beraneka macam sesuai dengan ketentuan di wilayah masing masing

diantaranya:

a. Gaji UMR Kabupaten Semarang

Sesuai dengan keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/

94 tahun 2017 tertanggal 20 November 2017 untuk besarnya gaji

karyawan di wilayah kabupaten Semarang sebesar Rp. 1.900.000

dan diberikan setiap satu bulan sekali. Gaji tersebut belum

termasuk upah lembur yang akan diterima oleh para pekerja.

karyawan yang pada bagian pengiriman. Upah yang diberikan oleh

karyawan yang biasa yaitu Rp. 1.600.000,- sudah termasuk uang

makan 12.500 per hari x 2 kali. Dan untuk karyawan bagian

pengiriman yaitu Rp. 2.500.000,- sudah termasuk uang makan

25.000 per hari x 2 kali (hasil wawancara dengan mbak Ning

pemilik Toko Pintar 3 pada tanggal 1 April 2018).

DAFTAR PENERIMA SEMBAKO THR DI TOKO PINTAR 3

UNGARAN

NO. NAMA WAKTU

DIBERIKAN

MACAM BARANG

1 Mba Wiwik H – 1 Gula 1 kg, Minyak 1

Liter, sirup 1 Botol,

Roti Kaleng 1.

2 Mba Ayu H – 1 Gula 1 kg, Minyak 1

Liter, sirup 1 Botol,

Roti Kaleng 1.

3 Mbak Ifa H – 1 Gula 1 kg, Minyak 1

Liter, sirup 1 Botol,

Roti Kaleng 1.

4 Mbak Ririn H – 1 Gula 1 kg, Minyak 1

Roti Kaleng 1.

5 Mbak Tari H – 1 Gula 1 kg, Minyak 1

Liter, sirup 1 Botol,

Roti Kaleng 1.

6 Mbak Eni H – 1 Gula 1 kg, Minyak 1

Liter, sirup 1 Botol,

Roti Kaleng 1.

7 Mbak Tyas H – 1 Gula 1 kg, Minyak 1

Liter, sirup 1 Botol,

Roti Kaleng 1.

8 Mas Sulistyo H – 1 Gula 1 kg, Minyak 1

Liter, sirup 1 Botol,

Roti Kaleng 1.

9 Mas Ari H – 1 Gula 1 kg, Minyak 1

Liter, sirup 1 Botol,

Roti Kaleng 1.

10 Mas Sugeng H – 1 Gula 1 kg, Minyak 1

Liter, sirup 1 Botol,

Roti Kaleng 1.

Roti Kaleng 1.

12 Mas Aji H – 1 Gula 1 kg, Minyak 1

Liter, sirup 1 Botol,

Roti Kaleng 1.

13 Mas Gatot H – 1 Gula 1 kg, Minyak 1

Liter, sirup 1 Botol,

Roti Kaleng 1.

14 Mas Sandi H – 1 Gula 1 kg, Minyak 1

Liter, sirup 1 Botol,

Roti Kaleng 1.

15 Mas Inung H – 1 Gula 1 kg, Minyak 1

Liter, sirup 1 Botol,

Roti Kaleng 1.

Sumber : Hasil Wawancara dengan mbak Ning tanggal 15 Agustus 2018

Pemberian barang merupakan bentuk ucapan terima kasih pemilik

toko kepada para karyawan atas jasa-jasa yang telah diberikan, dan

pengabdiannya kepada toko tersebut. Pemberian barangpun tidak setiap

bulan ada. Hanya pada saat atau waktu tertentu. Semisal Idul Fitri dan hari

besar bagi pemilik Toko. Walaupun ada kesempatan pemberian dalam

bentuk barang namun hal tersebut tidak menjamin kelangsungan hidup

Karena setiap hari karyawan dan keluarganya selalu memiliki

kebutuhan yang harus dipenuhi dan berbeda-beda. Berikut barang-barang

yang diberikan kepada para karyawan diantaranya gula, minyak, sirup, roti

kaleng yang kesemuanya itu diberikan kepada karyawan dengan jumlah

yang berbeda, sesuai jabatan atau tingkat pekerjaan dan kesesuaian hati

pemiliknya. Untuk karyawan yang disukai akan diberlakukan lebih

istimewa daripada karyawan yang lainnya.

Apabila para karyawan ingin sesuatu barang yang ada di toko

mereka harus mengeluarkan uang sendiri untuk membayarnya. dan lagi

untuk barang-barang yang ada di toko tersebut sudah di beri barcode

sendiri sehingga untuk kekurangan barang atau semacamnya akan sangat

terlihat. Di toko pintar 3 sendiri setiap hari setelah jam tutup toko selesai

para karyawan kasir memberikan laporan kepada pemilik atau yang di beri

kuasa untuk menerima hasil laporan penjualan hari itu.

Untuk para petugas kasir setiap dia menyelesaikan transaksi dia

harus menulis di buku untuk mengetahui berapa kali dia melaksanakan

transaksi dan berapa kali pula dia melakukan kesalahan penghitungan atau

return barang. Dengan catatan yang ada itu pemilik toko bisa menilai dan

kemungkinan besar akan memberikan reward kepada mereka yang jujur,

teliti, dan kompeten.

Di Toko Pintar 3 tersebut jika ada karyawan yang sakit maka itu

Setidaknya sebagai pemilik Toko ada sedikit kepedulian dengan karyawan

apabila salah satu di antara mereka ada yang sakit atau bahkan sakit parah.

Karena selama ini apabila terjadi sesuatu dengan kesehatan karyawan

sangat jarang sekali di perhatikan oleh pemilik Toko tersebut. Apabila ada

karyawan yang sakit hanya diperboleh libur kerja saja tanpa diberikan

apapapun.

BAB IV

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGUPAHAN DI TOKO PINTAR 3 PASAR BANDARJO

Mengenai sistem Pengupahan di Pasar Bandarjo di Ungaran,

bahwa pengertian upah adalah hak pekerja sebagai suatu imbalan dari

penguasa atau pemberi kerja atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah

atau akan dilaksanakan. Mengenai tentang pengupahan diatur dalam pasal

88 s/d 97 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Tujuan buruh melakukan pekerjaan adalah untuk mendapatkan

penghasilan yang cukup untuk membiayai kehidupannya bersama

keluarganya, yaitu penghidupan yanng layak bagi kemanusiaan. Selama ia

melakukan memang ia berhak atas pengupahan yang menjamin

kehidupannya bersama keluarganya. Sebaliknya bila buruh tidak

melakukan pekerjaan, pada dasarnya ia juga tidak mendapat penghasilan.

Dalam peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

1981 tentang perlindungan upah, ditegaskan bahwa upah adalah suatu

penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruh untuk suatu

pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai

dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, atau

peraturan perundang-undangan, dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian

Memberi batasan mengenai upah atau gaji karyawan adalah suatu

bentuk pemberian kompensasi yang bersifat “financial” dan merupakan

yang utama dari bentuk-bentuk kompensasi yang ada bagi karyawan.

Upah atau gaji tersebut bagi setiap karyawan yang menerimanya

merupakan faktor atau berfungsi sebagai jaminan kelangsungan bagi

kehidupannya. Sedangkan bagi perusahaan, upah atau gaji yang teratur dan

layak diberikan kepada karyawan, berfungsi pula sebagai jaminan

kelangsungan produksi bagi perusahaan. Adanya produksi karena adanya

sumber daya manusia (karyawan) yang berhasil menangani proses

produksi tersebut. Disinilah letak pentingnya bagaimana menentukan

besarnya upah ataupun gaji sedemikian rupa sehingga karyawan merasa

puas dan perusahaan pun tidak rugi atau dirugikan.

Di lihat dari sudut nilainya, upah dapat dibedakan upah berupa

uang dan upah berupa barang. Dalam pasal 12 Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 ditegaskan bahwa pada dasarnya

upah diberikan dalam bentuk lain.

Menurut cara menetapkan upah, dapat dibedakan sistem upah

sebagai berikut :

1. Sistem upah jangka waktu

2. Sistem upah potongan

3. Sistem upah permufakatan

4. Sistem skala upah berubah

6. Sistem pembagian keuntungan

Dari uraian diatas tidak dapat dipungkiri lagi bahwa seorang

bekerja adalah untuk mendapatkan upah, oleh karena itu upah memegang

peranan penting bagi kehidupan pekerjannya.

Menurut penulis pengupahan adalah uang yang dibayarkan sebagai

imbalan jasa atau pembalasan jasa atau pembayaran tenaga yang sudah

dilakukan untuk mengerjakan sesuatu. Upah dalam bahasa Arab disebut

Al-ujrah. Dari segi bahasa al-ujru yang berarti „iwad (ganti) kata “ al-ujrah” atau “al-ujru” yang menurut bahasa berarti al-iwad (ganti), dengan kata lain imbalan yang diberikan sebagai upah atau ganti suatu

perbuatan yang telah dilakukan (Karim, 1997: 29).

Dari hasil wawancara yang penulis peroleh dari mas Inung salah satu

karyawan di Toko Pintar 3 Pasar Bandarjo Ungaran tersebut mengatakan

bahwa upah yang di berikan oleh pemilik Toko Pintar 3 tersebut hanya

berdasar kebijakan sepihak oleh pemilik toko, dan karyawan hanya

menerima saja, dalam hal ini menunjukkan bahwa belum adanya prinsip

suka sama suka antara pemilik dan karyawan dalam hal upah.

Sebagaimana telah dijelaskan dalam surat an-Nisa‟ ayat 29 yang

berbunyi :

ٍضاَشَر َِْع ًحَسبَجِر َُُ٘نَر َُْأ هلَِإ ِوِغبَجْىبِث ٌُْنََْْٞث ٌُْنَىاٍََْ٘أ اُ٘يُمْؤَر َلَ اٍَُْ٘آ َِِٝزهىا بََُّٖٝأ بَٝ ٌُْنٍِْْ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

Prinsip inilah yang membedakan cara syariah dengan cara-cara

lainnya. Penerepan ini tentunya untuk menghindari adanya kezaliman yang

dilakukan oleh salah satu pihak yang berakad. Dengan menerapkan ini

pulalah bisa terciptanya keadilan antara semua pihak, baik itu pemimpin

maupun para karyawannya.

Selain itu dalam penetapan upah di toko ini belum memenuhi standar

atau kriteria acuan sebagai pedoman dalam penentuan upah yaitu dilihat

dari kebutuhan hidup minimum, dan upah minimum reguler. Untuk gaji

atau upah yang diterima para karyawan sebesar Rp. 1.600.000 dan belum

mencapai ketentuan UMR dimana jumlah gaji UMR yaitu Rp. 1.900.000,

padahal pendapatan omset yang diperoleh dalam sebulan mampu untuk

menggaji karyawan sesuai UMR dengan karyawan yang hanya berjumlah

lima belas orang tersebut.

Dan juga untuk jam kerja yang di berlakukan ternyata melebihi

ketentuan Undang-Undang dimana untuk lamanya bekerja hanya 12 jam

sehari, disitu 13 jam bahkan ada yang lebih dari 13 jam untuk yang bagian

pengiriman barang tanpa adanya uang lembur atau bonus dari tenaga yang

sudah dikeluarkan untuk bekerja tersebut. Dan juga dalam Islam diajarkan

untuk membayar atau mengganti jasa orang yang sudah bekerja.

Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa pemilik toko

bandarjo telah melakukan transaksi pengupahan yang tidak sesuai dengan

Hukum Islam karena mereka tidak bisa mendapatkan hak atas kewajiban

dengan pekerjaannya. Sedangkan para karyawan tersebut berasal dari desa

dan tidak memahami apa-apa hanya bermodal tenaga yang penting mereka

bisa dapat pekerjaan serta bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Menurut Ulama Hanafiyah tidak mensyaratkan untuk menetapkan awal waktu akad, sedangkan ulama Syafi‟iyah mensyaratkannya, sebab apabila tidak dibatasi hal itu dapat menyebabkan ketidaktahuan waktu

yang wajib dipenuhi.

Di dalam buku karangan Wahbah Zuhaili Safi‟iiyah sangat ketat dalam mensyaratkan waktu. Dan bila pekerjaan tersebut sudah tidak jelas,

maka hukumnya tidak sah (An-Nabhani, 1996:88). Adapun syarat-syarat

pokok dalam Al-quran maupun as-Sunnah mengenai hal pengupahan

adalah para musta‟jir harus memberi upah kepada mu‟ajir sepenuhnya

atas jasa yang diberikan, kemudian mu‟ajir harus melakukan perkerjaan

dengan sebaik-baiknya, kegagalan dalam memenuhi syarat-syarat ini

dianggap sebagai kegagalan moral baik dari pihak musta‟jir maupun

mu‟ajir dan ini harus dipertanggung jawabkan kepada Tuhan (Haroen, 2000:236).

Di dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa :

ِلله ُلُوُسَر َلاَق:َلاَق ,َرَمُع ِنْب ِللهاِدْبَع ْنَع

ُهَرْجَأَريِجَلأا اوُطْعَأ :َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُهَّللا ىَّلَص

Artinya : “Dari Abdullah bin Umar, ia berkata bahwa Rosullah SAW pernah bersabda, “berilah upah kepada para pekerja sebelum keringatnya kering.”

Didalam hadist diatas, jika kita memahami secara tekstual, maka

banyak pelanggaran yang dilakukan manusia pada penguphan itu sendiri.

Hal ini disebabkan karena dalam pemberian upah itu tergantung

kesepakatan. Ada yang di bayarkan perbulan, perminggu, perhari atau

bahkan begitu selesai pekerjaan dilakukan. Makna pembayaran upah

dalam hadist diatas adalah menyegerakan pembayaran upah tersebut

kepada buruh atau karyawan tanpa menunda-nunda pembayaran jika sudah

Dokumen terkait