• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

C. Audit Internal

1. Pengertian, Fungsi dan Aktivitas Audit Internal

Institute of Internal Auditor (IIA) dalam Messier (2014: 36) menyatakan bahwa :

“Audit internal sebagai suatu independensi, jaminan yang objektif dan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki operasi organisasi. Audit interbal membantu sebuah organisasi mencapai tujuannya dengan membawa sebuah sistemisasi, pendekatan disiplin untuk mengevaluasi dan memperbaiki efektivitas dari manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola”.

Pengertian audit internal menurut Andayani (2017:4) adalah :

“Audit yang ditujukan untuk memperbaiki kinerja. Kegiatan audit internal adalah menguji, menilai efektivitas dan kecukupan dalam sistem pengendalian internal yang ada dalam organisasi. Dengan demikian, audit internal adalah berfungsi sebagai penilai independen yang dibentuk dalam suatu organisasi dan mempunyai aktivitas untuk memberikan jaminan keyakinan dan konsultasi.”

Sedangkan pengertian audit internal menurut Hery (2016:238) adalah : “Audit internal adalah suatu fungsi penilaian yang dikembangkakan secara

bebas dalam organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan dalam bidang akuntansi, keuangan dan bidang-bidang operasi lainnya sebagai dasar pemberian pelayanannya pada manajemen”.

Andayani (2017:20) mengatakan bahwa aktivitas internal audit terdiri dari tiga kategori dasar yaitu keuangan, ketaatan dan operasional. Audit keuangan merupakan analisis aktivitas ekonomi sebuah entitas yang diukur dan dilaporkan dengan menggunakan metode akuntansi. Audit ketaatan merupakan penelaahan atas pengendalian keuangan dan operasi serta transaksi untuk melihat kesesuaiannya dengan aturan, standar, regulasi dan prosedur yang berlaku. Audit operasional merupakan telaah komprehensif atas fungsi yang bervariasi dalam perusahaan untuk menilai efisiensi dan keekonomisan operasi serta efektivitas fungsi-fungsi tersebut dalam mencapai tujuannya.

Menurut Hery (2016:281), fungsi (peran) audit internal adalah untuk membantu segenap anggota manajemen dalam menyelesaikan tanggung jawab mereka secara efektif, dengan memberi mereka analisis, penilaian, saran dan komentar yang objektif mengenai kegiatan/hal-hal yang diperiksa.

2. Definisi Efektivitas, Efisiensi dan Ekonomis

Menurut Hans Kartikahadi dalam Agoes (2004: 9), pengertian efektivitas, kehematan (economy), dan efisiensi dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Efektivitas dimaksud bahwa produk akhir suatu kegiatan operasi telah mencapai tujuannya baik ditinjau dari segi kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja maupun batas waktu yang ditargetkan.

b. Kehematan (economy) berarti cara penggunaan suatu barang (hal) secara berhati-hati dan bijak (prudent) agar diperoleh hasil yang terbaik.

c. Efisiensi berarti bertindak dengan cara yang dapat meminimalisasi kerugian atau pemborosan sumber daya dalam melaksanakan atau menghasilkan sesuatu.

Agoes (2004: 9) mengatakan bah wa efektivitas, kehematan, dan efisiensi adalah :

a. Efektivitas diartikan sebagai perbandingan masukan-keluaran dalam berbagai kegiatan, sampai dengan pencapaian tujuan yang ditetapkan, baik ditinjau dari kuantitas (volume) hasil kerja, maupun batas waktu yang ditargetkan.

b. Kehematan diartikan sebagai cara penggunaan sumber daya (masukan) secara hati-hati dan bijak agar diperoleh biaya yang paling murah, tanpa merusak mutu.

c. Efisiensi diartikan sebagai bertindak untuk membuat pengorbanan yang paling tepat dibandingkan dengan hasil yang dkehendaki. Suatu organisasi dianggap efektif, bila bisa mencapai tujuan dengan efisien, hemat dan menaati peraturan yang berlaku.”

Andayani (2017: 95-96) mengatakan bahwa definisi ekonomisasi, efisiensi dan efektivitas adalah :

a. Economy sering digunakan untuk mengartikan melakukan sesuatu dengan biaya yang murah, tetapi sebenarnya implikasi utamanya

adalah adanya manajemen yang berhati-hati atau penggunaan sumber daya untuk mendapatkan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu.

b. Efisiensi (efficiency) merupakan melakukan sesuatu dengan benar (doing things right), berarti meminimalkan kerugian atau penghamburan tenaga ketika memberikan dampak, menghasilkan atau memfungsikan.

c. Efektivitas (effectiveness) yaitu melakukan hal yang benar (doing the right things). Efekktivitas menekankan hasil actual dari dampak atau kekuatan untuk menghasilkan dampak tertentu.

3. Lingkup Audit

Konsorium Organisasi Profesi Audit Internal (2004: 20), “Ruang lingkup kegiatan audit internal adalah melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian, dan governance melalui pendekatan yang sistematis, teratur dan menyeluruh”

Hery (2016: 270), “Lingkup pekerjaan audit internal meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian internal.”

Kumaat (2010: 37-50) mengatakan bahwa lingkup audit internal dapat ditinjau dari dua sisi prespektif yang saling melengkapi yaitu :

a. Prespektif Metodologi Kerja Audit 1) Audit Kepatuhan (Compliance Audit)

Audit kepatuhan adalah audit yang bertujuan memberi gambaran mengenai efektifitas implementasi atau pelaksanaan sistem kerja (business process) yang berlaku dalam seluruh aktivitas korporasi.

2) Audit Kepatutan (Substantive Audit)

Audit kepatutan adalah audit yang bertujuan memberi gambaran mengenai tingkat kebenaran/kewajaran (validity) atau seberapa besar kandungan risiko sebuah objek pemeriksa (audit object).

b. Prespektif Aktivitas Manajemen/Bisnis 1) Audit Keuangan (Financial Audit)

Audit keuangan disebut sebagai conservative audit view karena memang tidak bisa diabaikan, yang menjadi lingkup mendasar bagi seluruh praktik internal audit dari dulu, sekarang dan kapan saja. Tujuan audit secara umum adalah untuk menjamin keuangan sudah memenuhi sistem pengendalian internal perusahaan maupun kaidah-kaidah pengelolaan risiko yang sehat serta untuk menjamin bahwa laporan keuangan yang disajikan benar sesuai terjadinya transaksi dan berdasar standar akuntansi keuangan yang berlaku.

2) Audit Operasi (Operational Audit)

Audit operasional secara umum bertujuan untuk menggali berbagai akar masalah dibalik kinerja bisnis yang tergambar

dalam laporan keuangan, yang terkait dengan efektivitas dan efisiensi kinerja pengelolaan berbagai objek, memastikan bahwa seluruh aset non keuangan menjadi aset yang produktif bagi bisnis perusahaan, yaitu memberi manfaat yang sepadan dibanding biaya atau risiko yang timbul dan memastikan bahwa seluruh sistem (business process) berjalan dalam koridor standar (internal control) yang memadai.

3) Audit Manajemen (Management Audit)

Audit manajemen pada hakikatnya merupakan pengujian terhadap tingkat keandalan risk management perusahaan, yang sarat dengan analisis berbasis risiko.

4. Tujuan Audit Internal

Tujuan audit internal adalah menilai apakah manajemen atau pegawai entitas telah melaksanakan atau belum hukum, peraturan, kebijakan, prosedur atau standar dalam menggunakan sumber daya yang ada secara ekonomis, efisien, dan efektif (Andayani, 2017: 13).

Sedangkan menurut Agoes (2013:205) tujuan pemeriksaan yang dilakukan auditor adalah untuk membantu semua pemimpin perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisis, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya.

5. Prosedur Audit Internal

Berikut tahapan dalam pelaksanaan audit internal menurut Sawyer (2005: 109).

a. Melaksanakan survei pendahuluan

Pelaksanaan audit internal dimulai dengan survei pendahuluan terhadap obyek audit dalam perusahaan untuk mengidentifikasi potensi adanya masalah.

b. Merencanakan audit

Dalam merencanakan audit, yang dilakukan adalah mengembangkan program audit yang harus dibuat sesuai dengan auditee yang ditemui pada tahap survei pendahuluan.

c. Melaksanakan audit

Dalam melaksanakan auditing, auditor harus mencari fakta-fakta yang berhubungan dengan masalah yang teridentifikasi dalam auditee selama survei pendahuluan.

d. Laporan audit

Laporan audit adalah hasil dari keseluruhan prosedur sebelumnya. Laporan audit merupakan dasar untuk membuat kesimpulan audit dan rumusan rekomendsi yang akan diberikan auditor sebagai solusi atas permasalahan yang ditemukan..

D. Pengeluaran Kas

Dokumen terkait