• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Pelaksanaan Audit Internal

Diaudit Oleh : Jumlah Jawaban

Catatan :

Tanggal : Ya Tidak

C. Pelaksanaan Audit Internal

Pelaksanaan audit internal yaitu menggunakan tabel check list yang berisi program audit yang telah disusun. Pelaksanaan program audit akan dijelaskan dibawah ini :

1. Program audit organisasi pengadaan pengeluaran kas dana BOS.

Tabel dibawah ini merupakan tabel program audit pengadaan di SD Negeri3 Jaten Karanganyar.

Tabel 5.6 : Tabel Audit Organisasi Pengadaan Pengeluaran Kas Dana BOS

Nama Organisasi : SD Negeri 3 Jaten Karanganyar

Periode Audit : Januari – Maret 2017

Program yang diaudit : Organisasi Pengadaan Pengeluaran Kas Dana BOS

No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan

1

Fungsi pengadaan

pengeluaran kas dana BOS telah ditempatkan secara tepat pada struktur organisasi

Lanjutan Tabel 5.6 : Tabel Audit organisasi pengadaan pengeluaran kas Dana BOS

Nama Organisasi : SD Negeri 3 Jaten Karanganyar

Periode Audit : Januari – Maret 2017

Program yang diaudit : Organisasi Pengadaan Pengeluaran Kas Dana BOS

No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 2

Organisasi memiliki prosedur terdokumentasi untuk fungsi pengadaan pengeluaran kas Dana BOS

3

Prosedur pengadaan

pengeluaran kas Dana BOS telah disosialisasikan, dipahami, dan dilaksanakan secara konsisten Hanya dilakukan untuk tim manajemen dana BOS 4

Kebijakan dan prosedur pengadaan pengeluaran kas Dana BOS telah

didefinisikan dan

didokumentasikan secara lengkap pada pedoman pengadaan pengeluaran kas Dana BOS

5

Prosedur pengadaan

pengeluaran kas Dana BOS telah tegas menetapkan hal-hal berikut

 Batas-batas penggunaan dana

Lanjutan Tabel 5.6 : Tabel Audit organisasi pengadaan pengeluaran kas Dana BOS

Nama Organisasi : SD Negeri 3 Jaten Karanganyar

Periode Audit : Januari – Maret 2017

Program yang diaudit : Organisasi Pengadaan Pengeluaran Kas Dana BOS

No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan

 Dokumen-dokumen yang digunakan  Informasi yang dibutuhkan untuk mendukung keputusan pembelian kembali Pembelian dengan menggunakan dana BOS tidak boleh dilakukan pada satu tempat secara terus menerus

 Prosedur dan kondisi untuk pembelian mendesak dan bersifat khusus

Tidak ada pembelian yang bersifat mendesak dan khusus dalam penggunaan dana BOS

 Komposisi

tanggungjawab pada setiap komite yang dibentuk

6

Pedoman pengadaan pengeluaran kas Dana BOS telah mengandung usaha-usaha pencegahan korupsi

7

Pejabat yang membidangi pengadaan pengeluaran kas Dana BOS telah memiliki kualifikasi sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku Tidak memiliki kualifikasi atau tidak memiliki pendidikan yang sesuai namun memiliki pengalaman menjabat sebagai bendahara

Lanjutan Tabel 5.6 : Tabel Audit organisasi pengadaan pengeluaran kas Dana BOS

Nama Organisasi : SD Negeri 3 Jaten Karanganyar

Periode Audit : Januari – Maret 2017

Program yang diaudit : Organisasi Pengadaan Pengeluaran Kas Dana BOS

No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 8

Pedoman telah memuat kode etik dalam pengadaan pengeluaran kas Dana BOS

9

Fungsi pengadaan

pengeluaran kas Dana BOS telah terpisah dengan fungsi lain seperti fungsi

penerimaan/penyimpanan dan fugsi pencatatan/akuntansi 10 Setiap dokumen

pengeluaran kas dana BOS telah diberikan nomor tercetak secara berurutan

Dokumen bukti pengeluaran kas dana BOS hanya benomor urut secara tulisan tangan saja dan terjadi beberapa kesalahan dalam penulisan

11 Seluruh formulir pengendalian telah dijaga dengan baik

Diaudit Oleh :

Kezia Dian Maharani

Jumlah Jawaban Catatan : Ya Tidak Tanggal : 14 September 2018 12 4

Dari hasil check list yang telah dilakukan pada organisasi pengadaan pengeluaran kas Dana BOS di SD Negeri 3 Jaten Karanganyar, terdapat jawaban “Ya” sebanyak 12 dan jawaban “Tidak” sebanyak 4. Apabila

dibuat dalam bentuk persen, maka jawaban “Ya” memiliki presentase sebesar 75% dengan cara perhintungan 1216× 100%. Sehingga menurut paduan yang telah diuraikan pada bab 3, proses audit yang dilakukan atas organisasi pengadaan pengeluaran kas Dana BOS telah berjalan dengan baik.

Tim manajemen Dana BOS sudah dapat dikatakan efektif dalam melakukan pengadaan barang atau jasa secara efisien. Menganut pada buku Bayangkara (2016) efektivitas fungsi pengadaan pengeluaran kas ini sangat bergantung dari ketepatan posisinya pada suatu struktur organisasi. Hal ini ditunjukkan pada pernyataan nomor 1,2,3,4, 5 bagian satu, 5 bagian tiga, 5 bagian enam, 6, 9 dan 10 telah terlaksana di SD Negeri 3 Jaten Karanganyar. Sehingga dapat dikatakann bahwa program audit ini telah berjalan dengan efektif. Dapat dilihat dari penempatan tim manajemen Dana BOS dalam struktur organisasi, selain itu organisasi ini juga telah memiliki uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang terdokumentasi dan dimuat dalam Peraturan Menteri Pendididkan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 161 Tahun 2014. Dalam menjalankan aktivitasnya fungsi ini juga telah dilengkapi dengan panduan/pedoman yang merupakan seperangkat peraturan, kebijakan dan kewenangan tugas dan tanggung jawab yang menjadi pedoman dalam semua aktivitas pengadaan. Selain itu fungsi pengadaan pengeluaran kas Dana BOS sudah terpisah dengan fungsi lain seperti fungsi penerimaan/penyimpanan dan fungsi pencatatan/akuntansi. Fungsi

penerimaan/ penyimpanan dilakukan oleh bebndaharawan sedangkan fungsi pencatatan/akuntansi dilakukan oleh pengelola dana BOS. Hal ini dilakukan guna meminimalisir terjadinya penyimpangan terhadap penggunaan dana BOS.

Efisiensi pada fungsi pengadaan pengeluaran kas mengacu pada prinsip-prisnsip sebagai berikut :

a. Nilai Uang, tim manajemen Dana BOS harus mendapatkan barang/jasa sesuai spesifikasi dengan harga terendah (memaksimalkan nilai uang).

b. Kejujuran dan keadilan, tim manajemen Dana BOS harus berlaku jujur dan adil kepada seluruh pemasok yang ada.

c. Akuntabel dan transparan, proses pengeluaran kas menggunakan Dana BOS harus dilengkapi dengan dokumen dan catatan yang memadai sebagai bahan pertanggungjawaban.

d. Efisiensi, proses pengadaan pengeluaran kas Dana BOS harus berjalan secara efisien (optimalisasi penggunaan sumber daya). e. Kompetensi dan integritas, tim pengelola Dana BOS harus

memliki kompetensi yang memadai dan berintegritas tinggi dalam menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.

Hal ini ditunjukkan pada pernyataan nomor 3,4,nomor 5 bagian dua, nomor 5 bagian empat, nomor 5 bagian enam, nomor 7,8,9,10 dan 11 telah terlaksana di SD Negeri 3 Jaten Karanganyar. Sehingga dapat dikatakann bahwa program audit ini telah berjalan dengan efisien.

Audit organisasi pengadaan pengeluaran kas Dana BOS juga dikatakan telah ekonomis. Keekonomisan pada fungsi pengadaan pengeluaran kas juga dinilai dari bagaimana fungsi ini memperoleh sumber daya yang dibutuhkan secara tepat, baik waktu perolehannya, kuantitas dan kualitas, serta pengorbanan (harga) yang minimal dari berbagai alternatif yang ada. Hal ini ditunjukkan pada pernyataan yang tercantum pada nomor 5 bagian dua dan nomor 9 yang menunjukkan penilaian keekonomisan telah terlaksana dengan baik di SD Negeri 3 Jaten Karanganyar.

Dalam tabel juga terdapat jawaban “Tidak” sebanyak lima, yang pertama yaitu tidak adanya informasi yang dibutuhkan untuk mendukung keputusan pembelian kembali. Meskipun tidak ada informasi yang dibutuhkan untuk mendukung keputusan pembelian kembali, hal ini tidak terlalu mempengaruhi kegiatan pengadaan pengeluaran kas Dana BOS. Hal ini dikarenakan apabila akan melakukan pembelian kembali yang bersifat penting, maka akan dilakukan rapat terlebih dahulu dengan tim manajemen dana BOS. Kedua tidak ada prosedur dan kondisi untuk pembelian mendesak dan bersifat khusus. Hal ini juga dapat dikatakan tidak bersifat penting, karena sifat penggunaan dana BOS sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 161 tahun 2014. Pembelian yang dilakukan menggunakan dana BOS tidak bersifat mendesak dan khusus. Lalu yang ketiga yaitu pejabat yang membidangi pengadaan pengeluaran kas Dana BOS belum memiliki

kualifikasi sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Meskipun pejabat yang membidangi pengadaan pengeluaran kas Dana BOS belum memiliki kualifikasi sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku yaitu bukan merupakan lulusan dari bidang akuntansi, namun hal ini dapat ditutupi dengan pengalaman pejabat yang bersangkutan, karena mengelola dana BOS memerlukan keahlian khusus sehingga tidak sembarang orang menjabat sebagai tim manajemen dana BOS. Lalu selanjutnya setiap dokumen belum diberikan nomor tercetak secara berurutan. Meskipun tidak memiliki nomor urut tercetak pada bukti pengeluaran kas dana BOS, sekolah tersebut dapat mengatasi masalahnya dengan menuliskannya secara manual dan tiap transaksi tercantum tanggal dilakukannya transaksi.

Berdasarkan pelaksanaan rencana audit pada organisasi pengadaan pengeluaran kas dana BOS, penjabaran mengenai temuan (bukti) audit dan rekomendasi yang mungkin diberikan untuk koreksi dan perbaikan bagi masa mendatang dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Kriteria

1) Adanya informasi yang dibutuhkan untuk mendukung keputusan pembelian kembali.

2) Ada prosedur dan kondisi untuk pembelian mendesak dan bersifat khusus.

3) Pejabat yang membidangi pengadaan pengeluaran kas Dana BOS telah memiliki kualifikasi sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

4) Setiap dokumen telah diberikan nomor tercetak secara berurutan.

b. Kondisi

1) Tidak adanya informasi yang dibutuhkan untuk mendukung keputusan pembelian kembali.

2) Tidak ada prosedur dan kondisi untuk pembelian mendesak dan bersifat khusus.

3) Pejabat yang membidangi pengadaan pengeluaran kas Dana BOS belum memiliki kualifikasi sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

4) Setiap dokumen belum diberikan nomor tercetak secara berurutan.

c. Penyebab

1) Tidak adanya ketentuan dari petunjuk teknis penggunaan dan pertanggungjawaban keuangan dana BOS yang menyebutkan bahwa harus ada informasi yang dibutuhkan untuk mendukung keputusan pembelian kembali.

2) Tidak adanya ketentuan dari petunjuk teknis penggunaan dan pertanggungjawaban keuangan dana BOS yang menyebutkan

bahwa harus ada prosedur dan kondisi untuk pembelian mendesak dan bersifat khusus.

3) SDM yang ada pada sekolah merupakan lulusan dari bidang yang dasarnya adalah pendidikan sehingga tidak ada lulusan akuntansi pada bidang ini.

4) Anggapan bahwa penulisan secara manual dinilai sudah baik. d. Akibat

1) Sulit dalam menentukan pemasok apabila dilakukan pembelian kembali.

2) Sulit dalam menentukan langkah yang harus diambil apabila terjadi kondisi untuk pembelian mendesak dan bersifat khusus. 3) Human error.

4) Kemungkinan terjadi fraud dan human error lebih besar apabila pihak yang bersangkutan tidak bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya.

e. Alternatif Solusi

1) Melakukan rapat dengan tim manajemen dana BOS dalam menentukan pemasok apabila dilakukan pembelian kembali. 2) Menanyakan kebijakan apa yang akan diambil pada

penanggungjawab (kepala sekolah) apabila terjadi kondisi untuk pembelian mendesak dan bersifat khusus.

3) Memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada SDM yang hendak dijadikan tim manajemen dana BOS.

4) Mulai diberlakukan penomoran dokumen secara tercetak bukan dengan penulisan tangan.

f. Rekomendasi

1) Mulai diberlakukan penomoran dokumen secara tercetak bukan dengan penulisan tangan.

2. Program audit organisasi perencanaan pengadaan pengeluaran kas dana BOS.

Tabel dibawah ini merupakan tabel program audit fungsi perencanaan pengadaan pengeluaran kas di SD Negeri3 Jaten Karanganyar.

Tabel 5.7 : Tabel Audit Perencanaan Pengadaan Pengeluaran Kas Dana BOS

Nama Organisasi : SD Negeri 3 Jaten Karanganyar

Periode Audit : Januari – Maret 2017

Program yang diaudit : Perencanaan Pengadaan Pengeluaran Kas Dana BOS

No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 1

SD Negeri 3 Jaten telah memiliki daftar kebutuhan barang/jasa yang

terdokumentasi

2 Rencana pengadaan tersebut

telah memuat tentang :

 Spesifikasi barang /jasa yang dibutuhkan

Lanjutan Tabel 5.7 : Tabel Audit Perencanaan Pengadaan Pengeluaran Kas Dana BOS

Nama Organisasi : SD Negeri 3 Jaten Karanganyar

Periode Audit : Januari – Maret 2017

Program yang diaudit : Perencanaan Pengadaan Pengeluaran Kas Dana BOS

No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan

 Kuantitas barang yang

dibutuhkan  Standar kualitas barang/jasa  Jadwal penggunaan barang  Stok maksimum/ minimum 3

Rencana pengadaan telah mencerminkan efisiensi dalam pengadaan Diaudit Oleh :

Kezia Dian Maharani

Jumlah Jawaban Catatan : Ya Tidak Tanggal : 14 September 2018 5 0

Dari hasil check list yang telah dilakukan pada perencanaan pengadaan pengeluaran kas dana BOS di SD Negeri 3 Jaten Karanganyar, terdapat jawaban “Ya” sebanyak 5 dan jawaban “Tidak” sebanyak 0. Apabila dibuat dalam bentuk persen, maka jawaban “Ya” memiliki presentase sebesar 100.00% dengan cara perhitungan 77× 100%. Sehingga menurut paduan yang telah diuraikan pada bab 3, proses audit yang

dilakukan atas perencanaan pengadaan pengeluaran kas Dana BOS telah berjalan dengan sangat baik.

Pada program audit perencanaan pengadaan pengeluaran kas dana BOS, telah dinilai efektif, efisien dan ekonomis. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan nomor 1 sampai nomor 3 telah terlaksana semua. SD Negeri 3 Jaten telah memiliki daftar kebutuhan barang/jasa yang terdokumentasi. Daftar kebutuhan barang.jasa yang ada juga telah dilengkapi dengan kriteria-kriteria barang/jasa. Kriteria yang dimaksud yaitu memuat tentang spesifikasi barang/jasa, kuantitas barang/jasa, standar kualitas barang/jasa, jadwal penggunaan barang/jasa, serta stok maksimum dan minimum barang/jasa. Dengan adanya hal tersebut, sekolah dapat terhindar dari beberapa kondisi. Seperti pembelian berlebih, kelebihan atau kekurangan stok barang, dan dana terikat pada barang atau jasa yang belum dibutuhkan. Selain itu SD Negeri 3 Jaten Karanganyar telah memiliki rencana pengadaan yang mencermnkan efisiensi dalam pengadaan. Dengan kata lain semua pernyataan telah terlaksana dengan baik oleh SD Negeri 3 Jaten Karanganyar. Ini sesuai dengan prinsip efektif, efisien dan ekonomis yang tertera di buku Bayangkara (2016).

3. Program audit inspeksi dan penerimaan barang di SD Negeri 3 Jaten Karanganyar.

Tabel dibawah ini merupakan tabel program audit inspeksi dan penerimaan barang di SD Negeri 3 Jaten Karanganyar.

Tabel 5.8 : Tabel Audit Inspeksi dan Penerimaan Barang Nama Organisasi : SD Negeri 3

Jaten Karanganyar

Periode Audit : Januari – Maret 2017

Program yang diaudit : Inspeksi dan Penerimaan Barang

No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan

1

Pedoman pengadaan pengeluaran kas Dana BOS telah secara tegas

menyatakan personalia yang bertanggung jawab untuk memeriksa pada saat barang diterima

2

Sudah dipastikan adanya pemisahan fungsi antara fungsi pembelian,

pencatatan berkaitan dengan pengadaan

3

Barang yang diterima sudah dicocokkan dengan order pembeliannya

4

Pada saat dilakukan pemeriksaan, sudah

dipastikan bahwa kuantitas barang yang diterima tepat

5

Pihak sekolah telah menjaga dengan baik bukti-bukti yang diperoleh selama melakukan verifikasi

6

Sekolah memiliki prosedur yang jelas untuk menangani barang/jasa yang tidak sesuai dengan

spesifikasinya

Lanjutan Tabel 5.8 : Tabel Audit Inspeksi dan Penerimaan Barang Nama Organisasi : SD Negeri 3

Jaten Karanganyar

Periode Audit : Januari – Maret 2017

Program yang diaudit : Inspeksi dan Penerimaan Barang

No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 7

Pada pengadaan jasa, pihak sekolah telah memastikan bahwa kualitas dari jasa tersebut telah diverifikasi

8

Sekolah memiliki laporan verifikasi atas jasa yang diterima

Diaudit Oleh :

Kezia Dian Maharani

Jumlah Jawaban Catatan : Ya Tidak Tanggal : 14 September 2018 6 2

Dari hasil check list yang telah dilakukan pada inspeksi dan penerimaan barang di SD Negeri3 Jaten Karanganyar, terdapat jawaban “Ya” sebanyak 6 dan jawaban “Tidak” sebanyak 2. Apabila dibuat dalam bentuk persen, maka jawaban “Ya” memiliki presentase sebesar 75% dengan cara perhitungan 68× 100%. Sehingga menurut paduan yang telah diuraikan pada bab 3, proses audit yang dilakukan inspeksi dan penerimaan barang telah berjalan dengan baik.

Dinilai efektif dan efisien karena semua ativitas dalam inspeksi penerimaan barang atau jasa telah mencerminkan implementasi ketentuan dan peraturan yang berlaku secara optimal. Terlihat pada pernyataan nomor 1,2,3,4,5 dan 8. Dalam aktivitas penerimaan barang, terdapat pemisahan fungsi antara fungsi pembelian dan pencatatan berkaitan

dengan pengadaan. Fungsi pembelian dilakukan oleh pengelola dana BOS sedangkan fungsi pencatatan oleh bendaharawan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengendalian agar tidak terjadi kecurangan dalam melakukan aktivitas pembelian. Proses audit ini juga dinilai ekonomis karena pada pernyataan nomor 2 dan 4 telah terlaksana. Pada saat penerimaan barang atau jasa, petugas yang bersangkutan telah melakukan hal yang benar yaitu langsung memeriksa apakah barang yang diterima sesuai dengan order pembeliannya. Petugas juga memeriksa barang yang diterima apakah sudah sesuai dengan kuantitas yang dibutuhkan. Hal tersebut menuntut petugas yang bersangkutan agar tidak asal menerima barang atau jasa yang telah dibeli/dipesan. Selain itu, pihak sekolah juga memiliki laporan verifikasi atas jasa yang diterima. Hal ini berguna untuk menghindari fraud dari pihak yang tidak bertanggung jawab dilakukan sebagai tindak pengendalian

Dalam tabel juga terdapat jawaban “Tidak” sebanyak dua, yaitu sekolah belum memiliki prosedur yang jelas untuk menangani barang/jasa yang tidak sesuai dengan spesifikasinya. Meskipun pihak sekolah belum memiliki prosedur yang jelas mengenai hal tersebut, ketika melakukan pemesanan barang atau jasa, sekolah selalu memastikan adanya garansi. Sehingga hal ini mempermudah pihak sekolah apabila barang atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan spesifikasi. Selain hal itu, pada pengadaan jasa, pihak sekolah belum memastikan bahwa kualitas dari jasa tersebut telah diverifikasi. Hal ini dikarenakan latar belakang SDM yang

kurang menunjang dalam melakukan pengadaan jasa, selain itu tim manajemen dana BOS juga merupakan guru kelas yang harus melakukan kegiatan mengajar para siswanya. Sehingga waktu yang mereka miliki kurang untuk meninjau jasa yang hendak dipakai oleh pihak sekolah.

Berdasarkan pelaksanaan rencana audit inspeksi dan penerimaan barang di SD Negeri 3 Jaten Karanganyar, penjabaran mengenai temuan (bukti) audit dan rekomendasi yang mungkin diberikan untuk koreksi dan perbaikan bagi masa mendatang dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Kriteria

1) Sekolah memiliki prosedur yang jelas untuk menangani barang/jasa yang tidak sesuai dengan spesifikasinya

2) Pada pengadaan jasa, pihak sekolah telah memastikan bahwa kualitas dari jasa tersebut telah diverifikasi.

b. Kondisi

1) Sekolah belum memiliki prosedur yang jelas untuk menangani barang/jasa yang tidak sesuai dengan spesifikasinya

2) Pada pengadaan jasa, pihak sekolah belum memastikan bahwa kualitas dari jasa tersebut telah diverifikasi.

c. Penyebab

1) Prosedur ada sudah dianggap cukup baik.

2) Keterbatasan SDM dalam inspeksi merencanakan pengadaan jasa.

d. Akibat

1) Ketidaksesuaian pada spesifikasi barang atau jasa yang dibutuhkan dengan besarnya dana yang terlibat.

2) Terjadi human error dan fraud. e. Alternatif Solusi

1) Melakukan verifikasi terhadap barang atau jasa yang hendak beli atau digunakan apakah dengan biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan spesifikasi atau belum.

2) Mencari tahu mengenai harga pasaran terlebih dahulu ketika hendak membeli barang atau jasa.

f. Rekomendasi

1) Melakukan verifikasi dengan mencari tahu harga pasaran terhadap barang atau jasa yang hendak beli atau digunakan apakah dengan biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan spesifikasi atau belum

4. Program audit pembayaran dan pelaporan pengeluaran kas Dana BOS. Tabel dibawah ini merupakan tabel program audit pembayaran dan pelaporan pengeluaran kas Dana BOS di SD Negeri3 Jaten Karanganyar. Tabel 5.9 : Tabel Audit Pembayaran Dan Pelaporan Pengeluaran Kas Dana BOS

Nama Organisasi : SD Negeri 3 Jaten Karanganyar

Periode Audit : Januari – Maret 2017

Program yang diaudit : Pembayaran dan Pelaporan Pengeluaran Kas Dana BOS

No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan 1

Fungsi pembayaran telah terpisah dari fungsi pencatatan dan fungsi operasional

2

Pembayaran yang dilakukan telah mendapat persetujuan dari pihak-pihak yang berwenang

3

Setiap pajak yang harus dipungut telah dipungut dan disetorkan kepada kas negara

4 Bendaharawan telah

membuat SPJ tepat waktu 5

SPJ yang disampaikan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku

Diaudit Oleh :

Kezia Dian Maharani

Jumlah Jawaban Catatan : Ya Tidak Tanggal : 14 September 2018 5 0

Dari hasil check list yang telah dilakukan pada pembayaran dan pelaporan pengeluaran kas Dana BOS di SD Negeri3 Jaten Karanganyar,

terdapat jawaban “Ya” sebanyak 5 dan jawaban “Tidak” sebanyak 0. Apabila dibuat dalam bentuk persen, maka jawaban “Ya” memiliki presentase sebesar 100% dengan cara perhitungan 55× 100%. Sehingga menurut paduan yang telah diuraikan pada bab 3, proses audit yang dilakukan atas pembayaran dan pelaporan pengeluaran kas Dana BOS telah berjalan dengan baik.

Audit pembayaran dan pelaporan pengeluaran kas dana BOS merupakan tahap terakhir dalam proses pengadaan pengeluaran kas. Tahapan ini menyangkut pertangggung jawaban kepada pemerintah. Audit pembayaran dan pelaporan pengeluaran kas dana BOS dikatakan telah efektif yang efisien, telihat pada pernyataan nomor 1,2,4,dan 5 telah terlaksana dengan baik. Dalam tahapan ini dapat diketahui bahwa fungsi pembayaran telah terpisah dari fungsi pencatatan dan fungsi operasional. Pemisahan fungsi ini di berlakukan untuk menghindari terjadinya fraud dan human error. Dilihat dari pernyataan nomor 3 dan 5 yang telah terpenuhi, audit pembayaran dan pelaporan pengeluaran kas dana BOS juga dikatakan ekonomis karena fungsi pembayaran dilakukan oleh pengelola dana BOS sedangkan fungsi pencatatan dilakukan oleh bendaharawan dana BOS dan fungsi operasional sendiri ada karyawan yang bertugas untuk melakukan kegiatan pembelian. Pada saat melakukan kegiatan pembelian atau transaksi semua pembayaran yang dilakukan telah mendapat persetujuan dari pihak-pihak yang berwenang. Pihak berwenang yang dimaksud disini ialah kepala sekolah selaku penanggung jawab BOS dan bendaharawan. Selain itu pihak sekolah juga taat membayar pajak. Setiap pajak yang harus dipungut telah

dipungut dan disetorkan kepada kas negara. Hal ini dapat dilihat dalam SPJ SD Negeri 3 Jaten Karanganyar. Dalam pembuatan SPJ, bendaharawan juga telah membuat SPJ tepat waktu yaitu per triwulan. Tentu saja SPJ tersebut telah dikoreksi terlebih dahulu oleh kepala sekolah selaku penanggung jawab BOS. Apabila SPJ yang dibuat telah sesuai dengan peraturan yang berlaku maka akan di otorisasi oleh kepala sekolah. Setelah dilakukan otorisasi oleh pihak penanggung jawab, akan diserahkan pada pihak eksternal yaitu UPT untuk kemudian dicek ulang apakah telah memenuhi peraturan yang berlaku. Sehingga kemungkinan terjadinya penyimpangan oleh pihak-pihak terkait dapat diminimalisir.

Dokumen terkait