• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

9. Audit Judgment

Judgment adalah perilaku yang paling berpengaruh dalam mempersiapkan situasi, dimana faktor utama yang mempengaruhi adalah materialitas dan apa yang kita yakini sebagai kebenaran (Siegel & Marconi, 1989 dalam Puspa Arum, 2007:6).

Pertimbangan auditor sangat tergantung dari persepsi mengenai suatu situasi. Judgment yang merupakan dasar dari sikap profesional adalah hasil dari beberapa faktor seperti pendidikan, budaya dan sebagainya, tetapi yang paling signifikan dan tampak mengendalikan semua unsur seperti pengalaman adalah perasaan auditor dalam memperoleh dan mengevaluasi informasi, serta kompleksitas tugas dalam melakukan pemeriksaan.

Hogart (1992) dalam Jamilah et al (2007:4) mengartikan judgment sebagai proses kongnitif yang merupakan perilaku pemilihan keputusan. Judgment merupakan suatu proses yang terus menerus dalam perolehan

36 informasi (termasuk umpan balik dari tindakan sebelumnya), pilihan untuk bertindak atau tidak bertindak, penerimaan informasi lebih lanjut. Proses judgment tergantung pada kedatangan informasi sebagai suatu proses unfolds. Kedatangan informasi bukan hanya mempengaruhi pilihan, tetapi juga mempengaruhi cara pilihan tersebut dibuat.

Mulyadi (2002) dalam Putri (2013:4) mengartikan audit judgment sebagai kebijakan auditor dalam menentukan pendapat mengenai hasil auditnya yang mengacu pada pembentukan suatu gagasan, pendapat atau perkiraan tentang suatu objek, peristiwa, status atau jenis peristiwa lain. Cara pandang auditor dalam menanggapi informasi berhubungan dengan tanggung jawab dan risiko audit yang akan dihadapi oleh auditor sehubungan dengan judgment yang dibuatnya.

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) pada seksi 341 menyebutkan bahwa audit judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya pada ada tidaknya kesangsian dalam diri auditor itu sendiri terhadap kemampuan suatu usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode satu tahun sejak tanggal laporan keuangan auditan.

Auditing bersifat analitikal, kritikal (mempertanyakan), investigatif (menyelidik) terhadap bentuk asersi. Auditing berakar pada prinsip logika yang mendasari ide dan metodenya. Oleh sebab itu judgment dalam auditing merupakan suatu proses yang penting dan tidak dapat dilepaskan dalam auditing. Dalam pekerjaan audit, judgment merupakan kegiatan

37 yang selalu digunakan auditor dalam setiap proses audit, untuk itu auditor harus terus mengasah judgment mereka. Tepat atau tidaknya judgment auditor akan sangat menentukan kualitas dari hasil audit dan juga opini yang akan dikeluarkan oleh auditor.

Auditor yang memahami tujuan dan apa yang dia harapkan atas hasil kinerjanya, tidak akan bersikap menyimpang ketika mendapat tekanan dari atasan atau entitas yang diperiksa dan tugas audit yang kompleks. Pemahaman mengenai tujuannya dapat membantu auditor membuat suatu audit judgment yang baik. Auditor seharusnya memahami bahwa tugas auditor adalah memberikan jasa profesional untuk menilai kewajaran informasi keuangan yang disajikan manajemen kepada masyarakat yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. Melalui pemahaman ini auditor akan tetap bersikap profesional sesuai dengan etika profesi dan standar profesional yang berlaku meskipun menghadapi rintangan dalam tugas auditnya.

Judgment yang diperlukan oleh seorang auditor dianggap tepat bila telah memenuhi pedoman atau sesuai yang telah ditentukan dalam praktek dan etika profesi auditor. Judgment auditor sangat tergantung pada pemahaman dan moral yang dimiliki oleh seorang auditor tersebut. Judgment yang berdasarkan pada pemahaman mempunyai beberapa keuntungan dalam memahami inti dari suatu masalah karena dalam menggunakan pemikiran yang akan melibatkan suatu pendekatan

38 pemahaman berdasarkan hukum yang berlaku (Aryani dan Rahmawati, 2007:18).

Audit judgment sangat tergantung dari persepsi mengenai suatu situasi. Judgment, yang merupakan dasar dari sikap profesional, adalah hasil dari beberapa faktor seperti pendidikan, budaya dan sebagainya, tetapi yang paling signifikan dan tampak mengendalikan semua unsur seperti pengalaman adalah perasaan auditor dalam menghadapi situasi dengan mengingat keberhasilan dari situasi sebelumnya. Pertimbangan yang diberikan auditor merupakan suatu hal penting dalam proses pengauditan karena kemungkinan konsekuensi yang timbul atas penetapan keputusan tersebut akan memberikan dampak terhadap hasil pengauditan terhadap masyarakat khususnya pengguna laporan keuangan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa audit judgment merupakan suatu pertimbangan yang dimiliki oleh auditor yang terjadi secara terus menerus dalam memperoleh informasi (termasuk uman balik dari tindakan sebelumnya), yang digunakan untuk menetapkan prosedur yang akan dilaksanakan. Pertimbangan yang diberikan auditor merupakan suatu hal yang penting dalam proses pengauditan karena kemungkinan konsekuensi yang timbul atas penetapan keputusan tersebut akan memberikan dampak dari hasil pengauditan terhadap masyarakat khususnya pengguna laporan keuangan.

39 B. Penelitian Sebelumnya

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1.

40 Tabel 2.1

Hasil-hasil Penelitian Terdahulu No. Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan 1. Ni Luh Kadek Puput Riyani dan Dharma Suputra (2014) Pengaruh Kompetensi, Kompleksitas Tugas dan Locus of Control Terhadap Audit Judgment

Variabel independen yaitu Kompetensi dan variable dependen yaitu Audit Judgment

Objek penelitian pada penelitian tersebut adalah auditor yang bekerja di KAP di wilayah Bali sedangkan pada penelitian ini objek penelitiannya adalah auditor yang bekerja di KAP di wilayah Jakarta.

1. Variabel Kompetensi

berpengaruh positif terhadap Audit Judgment.

2. Variabel Kompleksitas Tugas berpengaruh positif terhadap Audit Judgment.

3. Variabel Locus of Control berpengaruh positif terhadap Audit Judgment. 2. Takiah Mohd Iskandar and Zuraidah Mohd Sanusi (2011) Assessing the Effects of Self Efficacy and Task Complexity on Internal Control Audit Judgment Variabel independen yaitu Self Efficacy dan variabel dependen yaitu Audit Judgment 1. Objek Penelitian. 2. Analisis data penelitian tersebut menggunakan hierarchical analysis.

1. Variabel Self Efficacy

berpengaruh positif terhadap Audit Judgment.

2. Variabel Task Complexity berpengaruh negatif terhadap Audit Judgment.

41 Tabel 2.1 (lanjutan)

No. Peneliti (Tahun)

Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan 3. Ulfa Sumitro, dkk. (2009) Correlation Between Self Efficacy to Job Stress of Sales Employee’s

Variabel Self Efficacy dan Job Stress

Objek penelitian tersebut adalah sales operation employee’s

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi self efficacy yang dimiliki maka akan semakin rendah stres kerjanya, sebaliknya semakin rendah self efficacy maka semakin tinggi stres kerjanya. 4. Seni Fitriani (2012) Pengaruh Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan dan Persepsi Etis Terhadap Audit Judgemnt Variabel dependen yaitu Audit Judgment

Objek penelitian pada penelitian tersebut adalah auditor yang bekerja di BPKP sedangkan pada penelitian ini objek penelitiannya adalah auditor yang bekerja di KAP.

1. Variabel Tekanan Ketaatan tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Judgment. 2. Variabel Kompleksitas Tugas

tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Judgment. 3. Variabel pengetahuan

berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Judgment. 4. Variabel Persepsi Etis

berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Judgment. Bersambung ke halaman selanjutnya

42 Tabel 2.1 (lanjutan)

No. Peneliti (Tahun)

Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan 5. Pritta Amina Putri (2013) Pengaruh Lingkungan Etika, Pengalaman Auditor dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgment Variabel dependen yaitu Audit Judgment Objek Penelitian. Analisis data menggunakan multiple linear regression.

Variabel Lingkungan Etika,

Pengalaman, dan Tekanan Ketaatan memiliki pengaruh positif terhadap Audit Judgment. 6. Marcellina Widiyastuti dan Sugeng Pamudji (2009) Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme Terhadap Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan (Fraud) Variabel independen yaitu Kompetensi Auditor 1. Variabel dependen penelitian tersebut adalah Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan (Fraud) sedangkan penelitian ini variabel dependennya adalah Audit Judgment. 2. Objek penelitian.

Variabel Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme berpengaruh positif terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan (fraud).

43 Tabel 2.1 (lanjutan)

No. Peneliti (Tahun)

Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan 7. Warraich Usman Ali, Ahmed Rizwan Raheem, Ahmad Nawaz (2014) Impact Of Stress On Job Performance: An Empirical Study of the Employees of Private Sector Universities of Karachi, Pakistan Variabel independen yaitu Job Stress

Objek penelitian. Dalam penelitian tersebut objek penelitiannya adalah pegawai yang bekerja di Universitas Swasta.

Terdapat korelasi negatif yang signifikan antara job stress dan job performance yang menunjukkan bahwa job stress secara signifikan mengurangi kinerja individu.

8. Siti Jamilah, Zaenal Fanani, Grahita Chandrarin (2007) Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment Variabel dependen yaitu Audit Judgment Objek Penelitian. Metode analisis data menggunakan dual regression analysis method.

1. Variabel Gender berpengaruh terhadap Audit Judgment. 2. Variabel Tekanan Ketaatan

memiliki pengaruh signifikan terhadap Audit Judgment. 3. Kompleksitas Tugas tidak

berpengaruh terhadap Audit Judgment.

44 C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1.

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Adanya skandal akuntansi dan pelanggaran yang dilakukan oleh kantor akuntan publik

Variabel Independen Variabel Dependen Kompetensi Auditor (X1) ) Self Efficacy (X2) Job Stress (X3) Audit Judgment (Y) Basis Teori: Teori Peran (Teori X dan Y McGregor)

dan Teori-Teori Auditing

Metode Analisis:

Model Analisis Regresi Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

45 D. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis

Dokumen terkait