• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4. Hasil Uji Hipotesis

Hasil pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini layak digunakan

83 karena model regresi telah terbebas dari masalah normalitas data, tidak terjadi multikolinearitas dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Selanjutnya dapat dilakukan pengujian hipotesis yang terdiri dari pengujian korelasi atau koefisien determinasi, uji t dan uji F. Uji estimasi linier berganda diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Kekuatan pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel dependen dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien determinan (R2), yang berada antara nol dan satu. Apabila nilai R2 semakin mendekati satu, berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat (Ghazali, 2013). Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen yaitu, kompetensi auditor, self efficacy dan job stress dalam menjelaskan variabel dependennya yaitu audit judgment. Adapun hasil perhitungan nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.16 menyajikan hasil uji koefisien determinasi.

Tabel 4.16

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .542a .293 .264 3.437

a. Predictors: (Constant), TJS, TKA, TSE Sumber: Data primer yang diolah 2015

84 Tabel 4.16 menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,264. Hal ini menandakan bahwa variasi variabel kompetensi auditor, self efficacy dan job stress hanya dapat menjelaskan 26,4% variasi variabel audit judgment. Sedangkan sisanya sebesar 73,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.

b. Uji Statistik t

Pengujian signifikansi parameter individual (uji t) berguna untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel independen secara signifikan terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probability t < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, sedangkan jika nilai probability t > 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Hasil uji statistik t terhadap variabel Y, X1, X2 dan X3 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta (Constant) 12.883 4.282 3.009 .004 TKA .261 .102 .314 2.573 .012 TSE .540 .148 .472 3.640 .001 TJS -.232 .116 -.269 -2.007 .049

a. Dependent Variable: TAJ

85 AJ = 12,883 + 0,261 KA + 0,540 SE - 0,232 JS

Berdasarkan tabel 4.17 di atas, maka model persamaan regresi adalah sebagai berikut.

Keterangan: AJ : Audit Judgment a : konstanta b : koefisien regresi KA : Kompetensi Auditor SE : Self Efficacy JS : Job Stress

Hasil Uji Hipotesis 1: Kompetensi auditor berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap audit judgment.

Tabel 4.17 memperlihatkan nilai hasil uji t pada variabel kompetensi auditor (KA) sebesar 0,012 (sig < 5%), hal ini berarti Ha1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Variabel kompetensi auditor memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0,261 yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu persen variabel kompetensi auditor, dengan asumsi variabel lain tetap, maka akan menaikkan pembuatan audit judgment sebesar 26,1%.

86 Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa kompetensi auditor terbukti dapat mempengaruhi audit judgment. Menurut Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) No.Per-211/K/JF/2010 dikatakan bahwa kompetensi seorang auditor mencakup berbagai aspek yang diperlukan dan harus dimiliki dalam melakukan tugasnya seperti pengetahuan, keterampilan atau keahlian, pengalaman serta sikap perilakunya. Semakin kompleks tugas yang ditangani, maka seorang auditor harus memiliki kompetensi yang tinggi pula karena kompetensi yang dimiliki oleh seorang berpengaruh dalam pembuatan judgment.

Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh Kadek dan Dharma (2014) yang menyatakan bahwa kompetensi auditor berpengaruh terhadap audit judgment. Hal ini berarti semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh auditor maka akan semakin baik dalam memberikan judgment dalam tugas yang ditanganinya. Selain itu, semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh seorang auditor maka semakin besar pula kemampuan untuk memprediksi dan mendeteksi kecurangan yang terjadi dalam pelaporan laporan keuangan suatu perusahaan yang diauditnya. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marcellina Widiyastuti (2009) yang menunjukkan bahwa dengan menggunakan kompetensi yang baik, auditor dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik. Hasil penelitian

87 ini juga didukung oleh Alim, Hapsari, Purwanti (2007) yang menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit secara umum. Kompetensi yang dimiliki seorang auditor didukung dengan melakukan audit secara prudent dan keseksamaan akan menghindarkan terjadinya kecerobohan untuk menghasilkan kualitas audit yang baik.

Hasil Uji Hipotesis 2: Self efficacy berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap audit judgment.

Nilai uji t pada variabel self efficacy sebesar 0.001 (sig < 5%), hal ini berarti Ha2 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa self efficacy berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Variabel self efficacy memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0,540 yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu persen variabel self efficacy, dengan asumsi variabel lain tetap, maka akan menaikkan pembuatan audit judgment sebesar 54%.

Dari data yang diolah dapat diketahui bahwa self efficacy terbukti mempengaruhi audit judgment. Hasil tersebut menunjukkan bahwa seorang auditor yang memiliki self efficacy yang tinggi maka akan melakukan proses audit judgment yang lebih baik dibandingkan dengan auditor yang memiliki self efficacy yang rendah sehingga aspek perilaku ini sangat diperlukan oleh auditor atau profesi lainnya dalam kegiatan aktifitasnya karena akan sangat membantu dalam mencapai tujuan yang

88 ingin dicapai. Ketika auditor memiliki self efficacy yang tinggi maka pembuatan judgment akan lebih baik dengan tingkat kesalahan yang lebih sedikit, sebaliknya ketika auditor memiliki self efficacy yang rendah yang kemudian membuat auditor mudah menyerah dan putus asa, maka akan mempengaruhi pembuatan judgment yang berdampak pada hasil pengauditannya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Shea dan Howell (2000) yang menunjukkan bahwa self efficacy yang tinggi dapat meningkatkan kinerja terhadap pekerjaan termasuk dalam pendidikan, pelatihan dan manajemen. Selain itu, penelitian ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Takiah dan Zuraidah (2009) yang menyatakan bahwa seseorang auditor yang memiliki self efficacy yang tinggi cenderung untuk lebih mempertimbangkan, mengevaluasi dan mengintegrasikan kemampuannya dalam melaksanakan audit judgment.

Hasil Uji Hipotesis 3: Job stress berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap audit judgment.

Pada nilai hasil uji t stress sebesar 0.049 (sig < 5%) hal ini berarti Ha3 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa job stress berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Variabel job stress memiliki nilai koefisien regresi negatif sebesar -0,232 yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu persen variabel job stress, dengan asumsi variabel

89 lain tetap, maka akan menurunkan pembuatan audit judgment sebesar 23,2%.

Dari data yang diolah dapat diketahui bahwa job stress terbukti mempengaruhi audit judgment. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ketika seorang auditor sedang mengalami stres, maka akan berdampak pada kinerjanya sehingga dapat mempengaruhi judgment yang dibuat. Ketika stres mencapai tingkatan yang lebih tinggi maka akan mengakibatkan gangguan yang menyebabkan penurunan pada kinerja seseorang. Dalam suatu organisasi, dalam hal ini KAP, stres kerja pasti akan terjadi dan tidak dapat dihilangkan secara menyeluruh. Akan tetapi manajemen organisasi tersebut dapat mengurangi tingkat stres kerja yang dialami oleh karyawannya dengan cara menjaga agar lingkungan KAP tetap kondusif dan nyaman untuk melakukan pekerjaan, atasan maupun rekan kerja dapat memberikan dukungan, penghargaan serta apresiasi bagi auditor yang memilliki prestasi baik. Dengan demikian, auditor lainpun akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya dengan memaksimalkan usaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan organisasi, termasuk dalam pembuatan judgment.

Hasil penelitian ini konsisten penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Usman & Ramay (2010) yang menunukkan bahwa job stress berpengaruh negatif terhadap job performance. Ini menunjukkan

90 bahwa job stress dapat mengurangi kinerja individual yang juga akan berdampak pada pembuatan judgment yang dilakukan oleh auditor. c. Hasil Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probability lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, sedangkan jika nilai probability lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Berikut ini adalah tabel 4.18 yang menunjukkan hasil uji statistik F.

Tabel 4.18 Hasil uji statistik F

ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 348.158 3 116.053 9.827 .000b Residual 838.508 71 11.810 Total 1186.667 74

a. Dependent Variable: TAJ

b. Predictors: (Constant), TJS, TKA, TSE Sumber: Data primer yang diolah 2015

Hasil Uji Hipotesis 4: Kompetensi auditor, self efficacy dan job stress berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap audit judgment

Tabel 4.18 menunjukkan nilai signifikansi hasil uji F sebesar 0.000, artinya nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 0.05, maka model

91 regresi dapat digunakan untuk memprediksi audit judgment. Hal ini berarti Ha4 diterima yang menunjukkan bahwa seluruh variabel independen yaitu kompetensi auditor, self efficacy dan job stress secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap audit judgment.

92 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi auditor, self efficacy dan job stress terhadap audit judgment. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan analisis regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kompetensi auditor memiliki pengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Hal ini dapat dijelaskan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,012. Hal ini berarti semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh auditor maka akan semakin baik dalam memberikan judgment dalam tugas yang ditanganinya.

2. Self efficacy pengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Hal ini dapat dijelaskan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Hal ini menyatakan bahwa auditor yang memiliki self efficacy yang tinggi dapat melakukan audit judgment lebih baik dibandingkan dengan auditor yang memiliki self efficacy rendah.

3. Job stress berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Hal ini dapat dijelaskan dengan signifikansi sebesar 0,049. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa auditor yang mengalami stres kerja dapat

93 mempengaruhi kinerja individual dimana kemudian akan berpengaruh dalam pembuatan audit judgment.

4. Kompetensi auditor, self efficacy dan job stress berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap audit judgment.

B. Saran

Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal diantaranya:

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel lain yang lebih berpengaruh terhadap audit judgment seperti, komitmen organisasi, independensi, motivasi kerja, insentif, kompensasi, dan lain sebagainya dikarenakan variabel dalam penelitian ini hanya mewakili sebesar 26,4 persen dari variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi audit judgment.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan metode penelitian yang berbeda seperti metode wawancara langsung atau untuk memperoleh data yang lebih berkualitas.

3. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperluas daerah survei, atau menggunakan sampel yang berbeda dari penelitian ini, sehingga hasil penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum.

4. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar lebih memperhatikan waktu penelitian. Waktu penelitian diharapkan tidak dilakukan pada waktu sibuk

94 kantor. Sehingga tingkat pengembalian (respon rate) kuesioner dapat lebih tinggi, dan mendapat hasil yang lebih akurat.

5. Untuk Organisasi/KAP, disarankan untuk bisa menanamkan rasa sense of belonging kepada auditor sehingga auditor memiliki rasa bahwa ia dibutuhkan dalam organisasi, diharapkan juga organisasi/KAP mampu mengelola stres kerja yang timbul berupa dukungan sosial dapat berbentuk dukungan emosi, dukungan penilaian, dan dukungan informasi (memberikan nasehat, saran, pengarahan).

95 DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. “Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik”, Salemba Empat, Jakarta, 2012.

Ali, Warraich Usman, Ahmeed Rizwan Raheem, Ahmad Nawaz & Khoso

Imamuddin. “Impact of Stress on Job Performance: an Empirical Study of the

Employees of Private Sector Universities of Karachi, Pakistan”, Research Journal of Management Sciences Vol.3 No.7:14-17, 2014.

Ardini, Lilis dan Tjiptohadi Sawarjuwono. “Auditor’s Competence in His

Experience Disclosing Fraud”, The Journal of Accounting, Management and Economics Research Vol.5, No.1:101-142, 2005.

Arens Alvin A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. “Auditing and Assurance

Service An Integrated Approach”, 13th edition, Pearson Education Inc, Upper Saddle River, New Jersey, 2010.

Aryani dan Rahmawati. “Variabel Pertimbangan Moral Authoritarian dan

Gendermemoderasi Pengaruh Tekanan Kepatuhan Dengan Judgement Auditor”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.6, No.1:18-38, 2007.

Assegaf, Umar, Yasmin. “Pengaruh Konflik Peran dan Stres Kerja Terhadap

Komitmen Organisasi”, Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol.5, No.2:91-106, 2005.

Bandura, Albert. “Self Efficacy The Exercise of Control”, New York: W.H.

Freeman and Company, 1997.

Basuki, Orin. “Pricewaterhousecoopers Didenda 1,4 Juta Poundsterling”, artikel

diakses pada tanggal 13 Januari 2015, dari

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/01/06/08435297/Pricewaterhou seCoopers.Didenda.1.4.Juta.Poundsterling

Boynton, William C, Raymond N. Johnson, Walter G. Kell, “Modern Auditing: Assurance Services and The Integrity of Financial Reporting”, 8th edition, John Wiley & Sons Inc, United States of America, 2006.

Dwiyanti. “Faktor-Faktor Pemicu Stres Kerja”, Salemba, Jakarta, 2001.

Feny, Ilmiyati dan Yohanes Suhardjo. “Pengaruh Akuntabilitas dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit: Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang ”, Juraksi Vol.1, No.1 Januari. 2012.

96 Fitriani, Seni dan Daljono. “Pengaruh Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan dan Persepsi Etis Terhadap Audit Judgement”, Diponegoro Journal of Accounting Vol.1, No.1:1-12. 2012.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21”.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro”. Cetakan V, Semarang, 2013.

Halim, Abdul. “Auditing Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan”, Edisi Keempat

cetakan pertama Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta, 2008.

Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012.

Hanny, Rahmawati. “Beberapa Faktor yang Memengaruhi Audit Judgment

Auditor Pemerintah”, Jurnal Dinamika Akuntansi Vol. 4 No. 2, 2012.

Ikatan Akuntan Indonesia. “Standar Profesional Akuntan Publik”, Salemba

Empat, Jakarta, 2013.

Indriantoro, Nur, Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2002.

Iskandar, Takiah Mohd dan Zuraidah Mohd-Sanusi. “Assessing the Effect of Self Efficacy and Task Complexity on Internal Control Audit Judgement”, Asian Academy of Management Journal of Accounting and Finance Vol.7, No.1:29-52, 2011.

Jamilah, Siti, Zaenal Fanani dan Grahita Chandrarin. “Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgement”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar, 2007.

Lastanti. “Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik”, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi Vol.5, No.1:85-97. 2005.

Mayangsari, Sekar. “Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi Terhadap

Pendapat Audit”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.6, No.1:1-22, 2003. Meyer, M. dan J. T. Rigsby. “Descriptive Analysis of The Content and

Contribution of Behavioral Research in Accounting 1989-1998”, Accounting Journal, 2010.

Mulyadi. “Auditing”, Edisi Keempat Buku Pertama, Salemba Empat, Jakarta,

97

Nelly Sari, Ria, Diani Mardisar. “A Study on Audit Judgement Performance: The

Effect of Accountability, Effort, and Task Complexity”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.9, Riau, 2007.

Nizarul, Alim, Hapsari Trisni, Liliek Purwanti. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar, 2007. Puspitasari, Rahmi Ayu. “Analisis Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan,

Kompleksitas Tugas dan Pengalaman Auditor dalam Pembuatan Audit Judgement”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.

Putri, Pritta Amina, Herry Laksito. “Pengaruh Lingkungan Etika, Pengalaman

Auditor dan Tekanan Ketaatan Terhadap Kualitas Audit Judgement”, Diponegoro Journal of Accounting Vol.2, No.2:1-11. 2013.

Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati. “Auditing (Konsep Dasar dan Pedoman

Pemeriksaan Akuntan Publik”, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2010.

Rai, I Gusti Agung. “Audit Kinerja pada Sektor Publik)”, Salemba Empat,

Jakarta, 2008.

Raiyani, Ni Luh Kadek Puput dan I. D. G. Dharma Suputra. “Pengaruh Kompetensi, Kompleksitas Tugas dan Locus of Control Terhadap Audit Judgement”, E-Journal Akuntansi Universitas Udayana, 2014.

Robbin, S. P. “Perilaku Organisasi Edisi Ke-10”, Gramedia, Jakarta. 2006.

Rohman, Abdul Rohman. “Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Stres Kerja

pada Sales Marketing PT Lion Metal Works”, Jakarta, 2004.

Santoso, Singgih. “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik.” PT. Alex Media Komputindo, Jakarta, 2000.

Sumitro Ulfa, Mariza, Frida NRH dan Nofiar Aldriandry Putra. “Correlation

Between Self Efficacy to Job Stress of Sales Operation Employee’s PT Nasmoco Grup Semarang”, 2009.

Suraida, I. “Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Resiko Audit

Terhadap Skeptisisme”, So-sio Humaniora Vol.7, No.3, 2005.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik. Jakarta, 31 Mei 2011.

98

Usman, Bashir dan Muhammad Ismail Ramay. “Impact of Stress on Employees

Job Performance, A Study on Banking Sector of Pakistan”, International Journal of Marketing Studies, Vol.2 No.1 Hal. 122-126, 2010.

Wibowo, Eri. “Analisis Pembelajaran Mata Kuliah Auditing (Kompetensi Dalam Audit Judgement”, Maksimum Vol.1, No. 2, 2011.

Widiyastuti, Marcellina, Sugeng Pamudji. “Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Profesionalisme Terhadap Kemampuan Mendeteksi Kecurangan (Fraud)” Value Added Vol.5, No.2, 2009.

Zhao, H., Seibert, S. E, & Hills G. E. “The Mediating Role of Self Efficacy in the Development of Entrepreneurial Intensions”, Journal of Applied Psychology, 1265-1272, 2005.

99

100

Lampiran 1

Dokumen terkait