• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Terakhir

AVE Literasi Keuangan Syariah

(X1) 0.858 0.926

Islamic Branding (X2) 0.720 0.848 Religiusitas (X3) 0.961 0.858

Minat (Y) 0.736 0.980

Sumber: hasil olah data SmartPLS, Peneliti 2021

Table 4.7 Output Laten Variabel Correlation

X1 X2 X3 Y

Literasi Keuangan

Syariah (X1) 1.000 0.862 0.574 0.900 Islamic Branding (X2) 0.862 1.000 0.490 0.979 Religiusitas (X3) 0.574 0.490 1.000 0.494 Minat (Y) 0.900 0.979 0.494 1.000

Sumber: hasil olah data SmartPLS, Peneliti 2021

Berdasarkan hasil pengolahan data pada table 4.6 dan 4.7 diatas mendapatkan hasil bahwa nilai akar AVE untuk setiap

124

konstruknya memiliki nilai lebih besar dari pada nilai korelasi yang membandingkan nilai konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. Adapun contohnya yaitu konstruk literasi keuangan syariah memiliki nilai yang jauh lebih tinggi sebesar 1,000 dibandingkan dari nilai Islamic branding sebesar 0,862, lebih tinggi dari nilai korelasi religiusitas sebesar 0,574 dan lebih tinggi juga dari nilai konstruk minat sebesar 0,900. Jadi dismipulkan bahwa setiap konstruk diatas memiliki nilai discriminant validity yang baik.

3) Composite Reliabilty

Uji reliabiltas pada SmartPLS digunakan untuk mengukur konsistensi internal alat ukur. Menurut Abdillah & Hartono (2015) ketepatan reliablitas dalam pengukuran menunjukan akurasi, konsistensi, dan ketepatan suatu alat ukur, yang mana di dalam SmartPLS terdapat 2 metode, yaitu Cronboach’s Alpha dan Composite Reliability. Cornboach’s alpha mengukur batas bahwa nilai reliabilitas suatu konstruk, sedangkan composite reliability dinilai lebih baik dalam mengestimasi konsistensi internal suatu konstruk.

Rule of thumb nilai alpha atau composite reliability harus lebih besar dari 0,7 meskipun nilai 0,6 masih dapat diterima Hair dalam (Abdillah & Hartono, 2015). Uji konsistensi internal sesungguhnya tidak mutlak untuk dilakukan uji

125

validitas konstruk telah terpenuhi, karena konstruk yang valid adalah konstruk yang reliable, sebaliknya konstruk yang reliable belum tentu valid (Abdillah & Hartono, 2015).

Table 4.8 Output Cronboach’s Alpha dan Composite Reliabilty

Cronboach’s Sumber: hasil olah data SmartPLS, Peneliti 2021

Berdasarkan hasil olah data pada table 4.8 diketahui bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini memiliki nilai cronboach’s alpha dengan nilai yang lebih besar dari 0,7. Nilai cronboach’s alpha penelitian ini memiliki temuan yang baik dibuktikan dengan nilai terendah dari variabel Islamic branding (X2) sebesar 0.939 dan nilai cronboach’s alpha yang paling besar dari variabel literasi keuangan syariah dengan nilai 0.980.

Sedangkan hasil pada table 4.8 diketahui nilai composite reliability pada variabel-variabel penelitian ini lebih besar dari 0,7. Nilai nilai composite reliability penelitian ini memiliki temuan yang baik dibuktikan dengan nilai terendah dari variabel Islamic branding (X2) sebesar 0.921 dan nilai

126

composite reliability yang paling besar dari variabel literasi keuangan syariah dengan nilai 0.975.

Berdasarkan hasil penelitian pada table 4.8 dapat disimpulkan bahwa nilai masing-masing konstruk dalam model telah memiliki reliabilitas yang tinggi, yaitu nilai cronboach’s alpha dan composite reliability diatas 0,70.

d. Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Evaluasi model structural (inner model) disebut juga dengan model bagian dalam, dalam evaluasi inner model diukur menggunakan R2 pada konstruk dependen, nilai koefisien path atau t-values tiap path untuk uji signifikansi antar konstruk dalam model struktural. Nilai koefisien path atau inner model menunjukan tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis.

1) Koefisien Determinasi (R2)

Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen (Abdillah & Hartono, 2015). Nilai R2 yang baik sebesar 0,67 sedangkan nilai R2 yang kuat ditnjukkan oleh nilai sebesar 0,7 (Narimawati et al., 2020).

Table 4.9 Nilai R Square

R Square R Square Adjusted Minat (Y) 0.972 0.971

Sumber: hasil olah data SmartPLS, Peneliti 2021

127

Berdasarkan hasil pengolahan data dalam table 4.9 pada penelitian diperoleh nilai R2 yaitu 0,972 atau sebesar 97,2%.

Hal ini berarti pembentukan yang baik terdapat pada model penelitian minat nasabah yang dibentuk oleh variabel Literasi Keuangan Syariah, Islamic Branding dan Religiusitas, sedangkan 2,8% dijelaskan variabel lain diluar yang diteliti.

Nilai R2 ini berhasil memiliki nilai lebih besar dari 0,67 bahkan hasilnya melebihi 0,7 dimana dikategorikan sebagai R2 yang kuat. Sedangkan untuk hasil Adjusted R Square diperoleh nilai sebesar 0,971. Hal ini menunjukan variabel Literasi Keuangan Syariah, Islamic Branding dan Religiusitas memiliki tingkat prediksi yang baik terhadap variabel Minat Menjadi Nasabah dalam penelitian.

e. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang ada pada SmartPLS 3.0 menggunakan bootstrapping pada aplikasi yang didapatkan dari output path coefficients untuk melihat hasil dari nilai setiap indikator yang ada dalam penelitian. Penerapan metode resampling, memungkinkan berlakunya data bebas distribusi (distribution free), tidak memerlukan asumsi distribusi normal, serta tidak memerlukan sampel yang besar. Nilai koefisien inner weight dari model struktural dikatakan signifikan dengan syarat nilai t-hitung > dari t-tabel yakni sebesar 1,967 (1,967 adalah nilai

128

t-tabel dalam tingkat keyakinan 95%). Berikut perolehan hasil penelitiannya:

Table 4.10 Output Path Coefficients

Original

Sumber: hasil olah data SmartPLS, Peneliti 2021

Berdasarkan hasil penelitian pada table 4.10 diatas, berikut merupakan hipotesis dalam penelitian:

1) Pengaruh langsung Literasi Keuangan Syariah terhadap Minat Ho: Tidak terdapat pengaruh langsung antara variabel Literasi Keuangan Syariah terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah.

H1: Terdapat pengaruh langsung antara variabel Literasi Keuangan Syariah terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah.

129

Table 4.11 Output Path Coefficients Variabel Literasi Keuangan Syariah

Sumber: hasil olah data SmartPLS, Peneliti 2021

Berdasarkan hasi penelitian pada tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa Variabel Literasi Keuangan Syariah mempunyai pengaruh (O=0,234) dengan variabel endogen Minat. Nilai t – statistik pada hubungan konstruk ini adalah 5,209 yang menunjukan bahwa nilai t-hitung Literasi Keuangan Syariah terhadap Minat ≥ 1,967 dan nilai p – value 0.00. Oleh karena itu, hipotesis pertama menyatakan terdapat pengaruh signifikan antara variabel Literasi Keuangan Syariah terhadap Minat terbukti. Sehingga Ho ditolak/H1 diterima, yang artinya terdapat pengaruh langsung antara variabel Literasi Keuangan Syariah terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah.

2) Pengaruh langsung Islamic Branding terhadap Minat

Ho: Tidak terdapat pengaruh langsung antara variabel Islamic Branding terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah.

H1: Terdapat pengaruh langsung antara variabel Islamic Branding terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah.

130

Table 4.12 Output Path Coefficients Variabel Islamic Branding

Sumber: hasil olah data SmartPLS, Peneliti 2021

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa Variabel Islamic Branding mempunyai pengaruh (O= 0,0791) dengan variabel endogen Minat. Nilai t – statistik pada hubungan konstruk ini adalah 18,322 yang menunjukan bahwa nilai t-hitung Islamic Branding terhadap Minat ≥ 1,967 dan nilai p – value 0.00. Oleh karena itu, hipotesis kedua menyatakan terdapat pengaruh signifikan antara variabel Islamic Branding terhadap Minat terbukti. Sehingga Ho ditolak/H1 diterima, yang artinya terdapat pengaruh langsung antara variabel Islamic Branding terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah.

3) Pengaruh langsung Religiusitas terhadap Minat

Ho: Tidak terdapat pengaruh langsung antara variabel Religiusitas terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah.

H1: Terdapat pengaruh langsung antara variabel Religiusitas terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah.

131

Table 4.13 Output Path Coefficients Variabel Religiusitas

Sumber: hasil olah data SmartPLS, Peneliti 2021

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa variabel Religiusitas mempunyai pengaruh (O=0,028) dengan variabel endogen Minat. Nilai t – statistik pada hubungan konstruk ini adalah 1,016 yang menunjukan bahwa nilai t-hitung Religiusitas terhadap Minat < 1,967 dan nilai p – value 0,310. Oleh karena itu, hipotesis ketiga menyatakan tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel Religiusitas terhadap Minat terbukti. Sehingga Ho diterima/H1 ditolak, yang artinya terdapat pengaruh langsung antara variabel Religiusitas terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan peneliti dari hasil pengujian hipotesis maka akan dilakukan pembasahan terhadap variabel-variabel berikut:

1. Pengaruh langsung literasi keuangan syariah terhadap minat

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama diketahui bahwa H1 yang diajukan dapat diterima. Output path coefficients menunjukkan bahwa

132

konstruk Literasi Keuangan Syariah mempunyai pengaruh terhadap konstruk Minat. Nilai t statistik untuk konstruk Literasi Keuangan Syariah terhadap konstruk Minat di atas 1,967 yaitu sebesar 5,209 dan nila p-value lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Sehingga pengaruh yang diberikan oleh konstruk Literasi Keuangan Syariah terhadap konstruk Minat terbukti signifikan. Hal tersebut mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan (Fauzi & Murniawaty, 2020) yang menyebutkan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Literasi Keuangan Syariah terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah

Nilai koefisien variabel laten Literasi Keuangan Syariah terhadap konstruk Minat pada output path coefficients sebesar 0,234 yang berarti terdapat pengaruh positif sebesar 23,4%. Semakin besar nilai literasi keuangan syariah maka akan semakin besar peluang untuk mendapatkan banyak orang untuk berminat menjadi nasabah bank syariah, hal ini sejalan dengan teori (Handayani et al., 2018) literasi keuangan memilki peran yang penting dalam mempengaruhi keputusan masyarakat dalam menggunakan produk perbankan syariah. Literasi keuangan syariah menjadi salah satu alasan mahasiswa menjadi nasabah di bank syariah. Pengetahuan yang tinggi didukung oleh kepercayaan mahasiswa yang diyakini menjadi tuntutan dalam menjalani kehidupan dan membuat mahasiswa lebih tertarik untuk menjadi nasabah di bank syariah. Literasi keuangan syariah sangat

133

penting dilakukan sebelum mahasiswa membuka rekening syariah.

Karena dengan literasi keuangan syariah mahasiswa dapat mengetahui hukum-hukum perbankan syariah mengenai akad, peraturan dan bagi hasil.

Dapat disimpulkan bahwa Literasi Keuangan Syariah memiliki peran yang sangat penting terhadap edukasi mengenai Bank Syariah, peran ini tentunya harus dimanfaat oleh Bank Syariah Indonesia dalam strategi pemasarannya agar mendapatkan banyak nasabah dan mampu bersaing dengan kompetitor bisnis yang lain.

2. Pengaruh Islamic Branding terhadap Minat

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua diketahui bahwa H1 yang diajukan dapat diterima. Output path coefficients menunjukkan bahwa konstruk Islamic Branding mempunyai pengaruh terhadap konstruk Minat. Nilai t statistik untuk konstruk Islamic Branding terhadap konstruk Minat di atas 1,967 yaitu sebesar 18,322 dan nila p-value lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Sehingga pengaruh yang diberikan oleh konstruk Islamic Branding terhadap konstruk Minat terbukti signifikan. Hal tersebut mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan (Afrianty, 2020) yang menyebutkan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Islamic Branding terhadap Minat Menjadi Nasabah di Bank Syariah.

Nilai koefisien variabel laten Islamic Branding terhadap konstruk Minat pada output path coefficients sebesar 0,791 yang berarti terdapat

134

pengaruh positif sebesar 79,1%. Semakin besar nilai Islamic Branding, maka semakin besar peluang orang dalam memenuhi Minat menjadi nasabah di bank syariah. Hal ini sejalan dengan teori Ranto (2013) dalam (Afrianty, 2020) Islamic Branding bertujuan untuk menanamkan empati pada nilai-nilai syariah untuk menarik konsumen Muslim melalui perilaku dan komunikasi pemasaran perusahaan.

Praktik Islamic branding adalah brand yang tepat dengan prinsip-prinsip hukum syariah, itu mengedepankan banyak nilai, seperti kejujuran, menghormati akuntabilitas dan pemahaman inti dari prinsip-prinsip syariah.

Dapat disimpulkan bahwa Islamic Branding sangat mempengaruhi keuputusan nasabah untuk minat dalam memilih bank syariah sebagai lembaga keuangannya. Hal ini akan menjadi tantangan bagaimana perbankan syariah mempertahankan eksistensinya dalam mengembangkan produk-produk dan meningkatkan pemasaran yang ada dalam industri perbankan.

3. Religiusitas terhadap Minat

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua diketahui bahwa H1 yang diajukan ditolak, karena Output path coefficients menunjukkan bahwa nilai t statistik untuk konstruk Religiusitas terhadap konstruk Minat di dibawah atau kurang dari 1,967 yaitu sebesar 1,016 dan nila p-value lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,310. Maka Ho diterima dan Ha ditolak, dapat disimpulkan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat

135

pengaruh yang diberikan oleh konstruk Religiusitas terhadap konstruk Minat tidak terbukti signifikan. Hasil output path coefficients (Original Sample) yang menunjukan bahwa pengaruh konstruk Religiusitas terhadap konstruk Minat sebesar 0,028 atau 2,8%. Sehingga tidak selalu Religiusitas akan mempengaruhi minat seseorang untuk menjadi nasabah bank syariah. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Fauzia et al., 2019) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Religiusitas terhadap Minat menjadi nasabah di Bank Syariah.

Hal tersebut sesuai dalam pernyataan Mukromin (2017) dalam Rachmawati (2020) bahwa seseorang dalam menggunakan layanan keuangan syariah buka karena kesadaran sendiri melainkan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat mendesak (mengikat). Cara pandang serta perilaku akan dijadikan pedoman hidup yang diajarkan ajaran agama islam akan mempengaruhi kehidupan seseorang, karena baik buruknya dalam menerapkan nilai-nilai keislaman itu mempunyai pengaruh yang besar dalam pengambilan keputusan untuk mengkonsumsi produk yang sesuai aturan syariat Islam. Karena keterpaksaan yang tertanam akan memengaruhi nilai religiuisitas kesungguhan seseorang untuk berminat menjadi nasabah bank syariah.

136 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait