• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Perbankan Syariah

a. Pengertian perbankan syariah

Menurut Undang-Undang No. 21 tahun 2008, bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum

16

Syariah (BUS) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) (Al-Arif & Yuke Rahmawati, 2019).

Sistem perbankan di Indonesia terbagi menjadi 2 jenis, yaitu perbankan konvensional dan perbankan syariah. Perbankan syariah menurut pasal 1 ayat 1 Undang-Undang nomor 7 tahun 1992 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Wiroso, 2011).

b. Produk bank syariah

Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya dengan didasarkan pada prisnsip syariah (Fauzi &

Murniawaty, 2020). Adapun produk perbankan syariah sebagai berikut:

1) Produk pendanaan (funding)

Proses penghimpunan dana dalam bank syariah dilakukan mobilisasi dan investasi tabungan dengan cara yang adil.

a) Pendanaan dengan prinsip wadiah

Wadiah adalah akad penitipan dari pihak pemilik dana kepada pengelola dana dengan catatan dapat diambil kapanpun oleh pemilik dana (Nurhayati & Wasilah, 2015).

Wadiah terbagi menjadi 2, yaitu:

17

(i) Wadiah amanah, adalah akad dimana uang/barang yang dititipkan hanya boleh disimpan dan tidak boleh di fungsikan.

(ii) Wadiah yadhamanah, adalah akad dimana uang/barang yang dititipkan boleh didaya gunakan dan hasilnya tidak diwajibkan untuk dibagi hasilkan pada pemberi tatapan.

b) Pendanaan dengan prinsip qardhul hasan (qardh)

Qardh adalah pinjaman yang tidak mempersyaratkan adanya imbalan, waktu pengembalian pinjaman ditetapkan bersama antara pemberi dan penerima pinjaman.

c) Pendanaan dengan prinsip mudharabah

Mudharabah adalah prinsip kerjasama antara pemilik dana (shihabul maal) dengan pengelola dana (mudharib) yang bertanggung jawab atas dana yang dikelolanya.

2) Produk pembiayaan (financing)

a) Produk pembiayaan dengan pola bagi hasil

(i) Mudharabah, adalah kerjasama yang dilakukan pemilik dana yang menyerahkan modalnya 100% kepada pengelola dana, keuntungan dibagi atas dasar awal kesepakatan dan kerugian ditanggung oleh pemilik dana.

18

(ii) Musyarakah adalah bentuk dari akad kerjasama antara dua pihak atau lebih dimana masing-masing pihak memberikan konstribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

b) Produk pembiayaan dengan pola jual-beli

(i) Murabahah adalah bentuk jual beli dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

(ii) Salam, adalah bentuk jual beli yang mengharuskan proses pelunasan oleh pembeli sebelum barang pesanan diterima.

(iii) Istishna, adalah bentuk jual beli antara pembeli dan produsen yang juga bertindak sebagai penjual. Cara pembayaran dapat berupa pembayaran dimuka, cicilan, atau di tangguhkan sampai jangka waktu tertentu.

c) Produk pembiayaan dengan pola sewa

(i) Ijarah, adalah transaksi sewa-menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan.

(ii) Ijarah muntahiya bittamlik (IMBT), adalah transaksi sewa-menyewa antara pemilik objek sewa dengan penyewa yang diakhiri dengan kepemilikan.

19 3) Produk jasa

Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries (penghubung), bank syariah dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa. Berikut adalah produk jasa yang dimiliki bank syariah:

a) Wakalah

Wakalah adalah pelimpahan kekuasan oleh seseorang (muwakkil) kepada yang lain (wakil) dalam hal-hal yang diwakilkan.

b) Kafalah

Dalam fatwa DSN Nomor 11 Tahun 2000, kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil), kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung (makfuul ‘anhu ‘ashil).

c) Hawalah

Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang (muhil) kepada orang lain yang menanggungnya (muhal

‘alaih).

d) Rahn

Akad penyerahan barang harta (mahrun) dan nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh utang.

20 e) Qardh

Qardh adalah akad pinjaman dari bank (muqridh) kepada pihak tertentu (muqtaridh) yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang dana sesuai dengan pinjaman.

f) Sharf

Sharf adalah akad yang digunakan dalam transaksi jual beli mata uang, baik antar mata uang sejenis maupun antaramata uang berlainan jenis.

2. Minat

a. Pengertian minat

Minat beli menurut Kotler & Keller (2009) adalah perilaku yang terjadi terhadap suatu produk barang/jasa yang menunjukan respon seseorang dalam keinginan untuk melakukan pembelian.

Minat konsumen atau minat memilih adalah kemungkinan konsumen dalam membeli atau berpindah terhadap produk yang dipilih ke produk lain (Arista, 2011). Percy dan Rossiter dalam Andespa (2017) mengemukakan bahwa minat beli merupakan instruksi diri konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu produk, melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti mengusulkan (pemrakarsa), merekomendasikan (influencer), memilih, dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian. Jadi, minat adalah

21

keputusan seseorang dalam memilih atau berpindah pandangan terhadap produk yang akan dibeli.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat

Menurut Kotler & Keller (2009) minat seseorang sangat berkaitan dengan faktor-faktor seseorang dalam melakukan pembelian, diantaranya:

1) Marketing mix

Menurut Kotler & Armstrong (2002) bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah sistem pemasaran perusahaan yang digunakan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Jika sasaran pasarnya sudah ditentukan melalui riset pemasaran, maka perusahaan harus membuat suatu rencana yang baik untuk memasuki segmen pasar yang dipilih. Keputusan-keputusan dalam pemasaran dapat dikelompokkan dalam beberapa bauran:

a) Produk, merupakan benda yang mempunyai manfaat dan kegunaan juga merupakan suatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan atau di konsumsi yang dapat memenuhi suatu kegiatan atau kebutuhan.

b) Harga, merupakan faktor utama yang harus ditentukan sebelum suatu produk di luncurkan ke pasar sasaran. Harga produk juga salah satu faktor penentu bagi permintaan

22

pasar yang secara otomatis akan mempengaruhi volume penjualan.

c) Distribusi, merupakan strategi penempatan produk yang dilakukan perusahaan untuk menentukan keberhasilan pemasaran.

d) Promosi, merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

2) Faktor budaya

a) Budaya, menurut Kotler & Armstrong (2002) adalah merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Menurut Lamb et al (2001) budaya adalah karakter yang penting dari suatu sosial yang membedakannya dari kelompok kultur yang lainnya.

b) Kelas Sosial, menurut Lamb et al (2001) merupakan sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan di dalam status atau penghargaan komunitas yang secara terus-menerus bersosialisasi di antara mereka sendiri baik secara formal dan informal, dan yang membagikan norma-norma perilakunya.

3) Faktor sosial

a) Kelompok acuan, menurut Kotler & Armstrong (2002) merupakan semua kelompok yang memiliki pengaruh

23

langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.

b) Keluarga, Menurut Lamb et al (2001) keluarga merupakan institusi sosial yang paling penting bagi beberapa konsumen, karena secara kuat mempengaruhi nilai, sikap, konsep pribadi, dan perilaku pembelian.

c) Peran dan status, peran merupakan kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh seseorang. Status merupakan masing-masing dari peran tersebut akan menghasilkan status.

4) Faktor Pribadi

a) Usia dan tahap siklus hidup, beberapa karya terbaru telah mengidentifikasi tahap siklus hidup psikologis orang dewasa mengalami “perjalanan“ dan “perubahan sepanjang hidupnya. Pemasar memberikan perhatian yang besar pada perubahan situasi hidup dan dampak situasi itu terhadap perilaku konsumsi.

b) Gaya hidup, menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya.

c) Kepribadian dan konsep diri, merupakan karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya.

24 5) Faktor psikologis

a) Motivasi konsumen, merupakan suatu kebutuhan yang cukup besar dalam mendorong konsumen untuk bertindak.

b) Persepsi, menurut Lamb et al (2001) adalah proses dimana memilih, mengatur dan menginterpretasikan ransangan tersebut ke dalam gambaran yang memberi makna dan melekat.

c) Pembelajaran, merupakan perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman yang pernah terjadi di dalam dirinya. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar.

d) Keyakinan dan sikap. Adapun keyakinan menurut Kotler &

Armstrong (2002) yaitu merupakan suatu gambaran pikiran yang dianut seseorang tentang sesuatu hal. Sikap menurut Kotler & Armstrong (2002) sikap merupakan evaluasi, perasaan, emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek.

Lebih singkatnya menurut Rizki & Yasin dalam Afrianty (2020) ada beberapa faktor utama yang sangat mempengaruhi minat seseorang, antara lain:

1) Pemusatan perhatian, seseorang tidak mungkin dapat menanggapi rangsangan-rangsangan ini, sebagian besar

25

rangsangan akan disaring, menjadi proses yang dinamakan pemusatan perhatian.

2) Keingin tahuan, merupakan suatu bentuk rasa ingin mengenal, mengidentifikasi dan memahami apa yang ada disekitarnya.

3) Motivasi, yaitu dorongan yang menggerakkan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia.

4) Kebutuhan, persoalan mengenai kebutuhan manusia tidak akan pernah habisnya selama manusia itu hidup di alam ini.

c. Dimensi minat

Menurut Ferdinand dalam Chotifah (2018) minat beli dapat diidentifikasi melalui berbagai dimensi, yaitu:

1) Minat transaksional yaitu kecenderungan konsumen untuk membeli produk atau jasa.

2) Minat refrensial merupakan kecenderungan konsumen untuk merefrensikan atau menginformasikan produk atau jasa kepada orang lain.

3) Minat prefensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku konsumen yang memiliki minat utama pada produk dan jasa tersebut.

e) Minat eksploratif merupakan minat yang menggambarkan perilaku konsumen yang selalu mencari informasi-informasi lain mengenai produk dan jasa yang diminatinya

26

sehingga tahu sifat-sifat positif yang terdapat dalam produk atau jasa tersebut.

Dokumen terkait