• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

C. Bagan Alir Penelitian

Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut ini:

Pemeriksaan Sampel Air di Laboratorium

(Padatan Tersuspensi Total, pH, Salinitas, Oksigen Terlarut, Hg) Studi Literatur

Mulai

Penentuan Titik

 Titik Koodinat Pengambilan Sampel  Pengambilan Sampel Air

 Pengukuran Suhu Air Pesiapan Alat dan Bahan

III-3 Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian

1. Studi literatur

Studi literatur yang dilakukan yakni mengumpulkan teori melalui jurnal-jurnal ilmiah, skripsi, tesis, penelitian tedahulu, dan buku teks yang relevan dengan penelitian, yakni mengenai pencemaran air laut, logam berat Hg, serta penyebaran logam berat di laut.

2. Penelitian Lapangan dan Analisis Laboratorium

Observasi lapangan yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan meninjau langsung lokasi penelitian yaitu di perairan Tanjung Bunga Makassar, menentukan titik sampling serta mengambil sampel, selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian. Adapun parameter yang diujikan yaitu Suhu, pH, Salinitas, DO, TSS, dan Hg.

Pengolahan Data

 Menginput titik koordinat di Ms. Excel  Pemetaan lokasi titik pengambilan sampel  Menganalisa distribusi Penyebaran Logam Berat

Hg

Pembahasan Kesimpulan dan Saran

Selesai A

III-4 a. Alat dan Bahan Penelitian di Lapangan

Penelitian Sampel Kualitas Air ( in-situ) ini diambil di perairan Tanjung Bunga Makassar pada lima titik yang telah ditentukan yang selanjutnya di bawah ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar untuk dilakukan analisis.

1) Alat

- Pemeriksaan Suhu : Thermometer - Pemeriksaan pH : Botol aqua 1500 ml - Pemeriksaan Salinitas : Botol aqua 1500 ml - Pemeriksaan DO : Botol aqua 1500 ml

- Pemeriksaan TSS : Botol polyetilen dan pipet ukur - Pemeriksaan Hg : Botol aqua 1500 ml

2) Bahan

- Pemeriksaan Suhu : Air laut - Pemeriksaan pH : Air laut - Pemeriksaan Salinitas : Air laut - Pemeriksaan DO : Air laut

- Pemeriksaan TSS : Air laut, NaOH dan MnSO4

- Pemeriksaan Hg : Air laut

b. Alat dan Bahan Penelitian Sampel Kualitas Air (ex-situ) di Laboratorium a) Alat

- Pemeriksaan pH : pH meter

III-5 - Pemeriksaan DO : Botol Sampel, Pipet, dan

Erlenmeyer

- Pemeriksaan TSS : Pinset, Neraca Analitik, Kertas Saring, Cawan Petri, dan Oven - Pemeriksaan Hg : Labu Ukur 100 ml, Pipet Ukur

5ml, Karet Bulp, dan Spektrofotometer. b) Bahan

- Pemeriksaan pH : Sampel air laut - Pemeriksaan Salinitas : Sampel air laut

- Pemeriksaan DO : Sampel air laut, larutan NaOH, dan H2SO4

- Pemeriksaan TSS : Sampel air laut dan aquades - Pemeriksaan Hg : Sampel air laut, larutan Hg 1000

ppm, dan aquades.

3. Pengambilan Sampel

a. Titik Koordinat Pengambilan Sampel

Pada penentuan titik koordinat secara geografis, pengambilan sampel terdiri dari lima titik yang mewakili lokasi penelitian. Pada Gambar 3.2 merupakan lima titik lokasi pengambilan sampel.

1. Titik 1 = 119º23’42” BT dan 5º8’45,6” LS 2. Titik 2 = 119º23’38,4” BT dan 5º8’56,4” LS

III-6 3. Titik 3 = 119º23’13,2” BT dan 5º9’7,2” LS

4. Titik 4 = 119º23’9,59” BT dan 5º9’18” LS 5. Titik 5 = 119º22’58,8” BT dan 5º9’39,6” LS

Gambar 3.2 Titik Pengambilan Sampel Sumber : Google Earth

b. Teknik Pengambilan dan Penanganan Sampel

Pada pengambilan sampel air laut ini untuk menghasilkan data kualitas air laut maka dalam prosedur pengambilan sampel menggunakan SNI 6989.57:2008 tentang metoda pengambilan contoh air permukaan. Analisis parameter untuk Suhu dilakukan secara in situ sedangkan parameter seperti pH, Salinitas, DO, TSS, dan Hg dilakukan secara ex situ, dianalisis di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar.

1) Pengambilan sampel air laut dilakukan dengan menggunakan lima botol aqua pada lima titik yang telah ditentukan. Botol aqua 1500 ml diturunkan

III-7 kedalam laut dengan keadaan terbuka, kemudian dibilas sebanyak 3 kali, setelah itu masukkan air dalam botol aqua lalu tutup botol tersebut sebelum dinaikkan kedaratan agar oksigen tidak masuk dalam air tersebut. Setelah itu simpan botol tersebut dalam cool box yang telah disediakan. 2) Pemilihan titik sampling dilakukan bedasarkan pertimbangan kondisi yang

di anggap kritis dan di perlukan untuk pemantauan.

3) Sampel air yang diperoleh diawetkan dengan pengawetan yang sesuai dengan parameter yang akan dianalisis tujuan pengawetan tersebut adalah agar sampel tidak mengalami perubahan sampai pada saat dianalisis. a) Teknik Pengambilan dan Penanganan Sampel Parameter Fisika

1) Suhu

Suhu pada masing-masing stasiun diukur dengan menggunakan thermometer air raksa. Pengukuran suhu dilakukan dengan memasukkan thermometer ke dalam air ± 20 cm dari permukaan air selama ± 5 menit. Pembacaan skala dilakukan saat thermometer masih berada di dalam air. Hal ini dimaksudkan agar suhu luar perairan tidak mempengaruhi suhu air sebenarnya.

2) Total Suspended Solids (TSS)

Sampel air diambil pada skala 1:3 dari permukaan lalu dimasukkan kedalam botol sampel dan disimpan dalam cool box untuk dibawah ke laboratorium. Di laboratorium, sampel air kemudian disaring dengan kertas saring Whattman 0,45 µm untuk menentukan konsentrasi total suspended solid.

III-8 b) Teknik Pengambilan dan Penanganan Sampel Parameter Kimia

1) pH

Pada pengukuran pH dilakukan menggunakan pH meter, namun sebelumnya alat pH meter ini dikalibrasi terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan saat pembacaan alat.

2) Salinitas

Pengukuran salinitas dilakukan dengan cara memasukkan sampel air laut kedalam botol sampel kemudian diberi label dan dimasukkan kedalam coolbox untuk kemudian dilakukan pengujian salinitas dengan menggunakan alat Water Quality Checker (0/00) di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar.

3) Oksigen Terlarut (DO)

Membilas botol sampel sebanyak tiga kali lalu mengambil air pada skala 1:3 dari permukaan setelah itu di tambahkan larutan MnSO4 sebanyak 2 ml lalu sampel di homogenkan dengan cara membolak balik botol sampel, ditambahkan 2 ml NaOH lalu homogenkan kembali dan tutup botol tersebut lalu disimpan dalam cool box. Penambahan larutan pengikat tersebut agar sampel tetap awet.

c) Teknik Pengambilan dan Penanganan Sampel Logam Hg

Pengambilan sampel air ini dilakukan di tiap stasiun dengan lima titik, dengan meggunakan botol aqua 1500 ml. Dilakukan pembilasan alat terlebih dahulu sebanyak tiga kali setelah itu ambil air pada skala 1:3 lalu tutup botol

III-9 pada kedalaman tersebut sebelum di naikkan ke permukaan agar tidak ada oksigen yang masuk lalu simpan botol dalam cool box agar sampel tetap awet.

4. Pemeriksaan Sampel Air di Laboratorium

a. Pada pengukuran pH, menggunakan pH meter sebagai alat ukur.

b. Salinitas, pada pemeriksaan salinitas dibaca menggunakan alat Water Quality Checker.

c. Pada pengukuran DO ditambahkan larutan H2SO4 pekat sebanyak 2 ml kemudian tutup botol dan homogenkan dengan cara membolak-balik botol sampel hingga sampel berwarna kuning tua lalu diambil 10 ml air dari botol sampel dan masukkan kedalam Erlenmeyer. Kemudian titrasi dengan Na-tiosulfat hingga terjadi perubahan warna dari kuning tua ke kuning muda. Tambahkan 5 - 8 tetes indikator amylum hinga terbentuk warna biru. Lanjutkan titrasi dengan Na-thiosulfat sampai bening.

d. Pemeriksaan Total Suspended Solid yaitu menggunakan kertas saring untuk menyaring sampel air namun sebelum itu kertas saring tersebut harus di timbang di neraca analitik sampai nilainya menunjukan ±0 bila belum menunjukan ±0 maka kertas saring harus didinginkan lalu dipanaskan lagi di dalam oven dengan suhu ±100°C lalu ditimbang lagi. Setelah itu disaring dan dibaca nilainya menggunakan Atomic Absorption Spectropotometer (AAS).

e. Pemeriksaan sampel air Hg, pada pemeriksaan sampel tersebut menggunakan larutan Hg sebanyak 1000 ppm dan pembacaan nilai Hg menggunakan alat Atomic Absorption Spectropotometer (AAS).

III-10 D. Pengolahan Data

Mengelolah data yang didapatkan dari Balai Besar Labratorium Kesehatan Makassar dengan menggunakan perangkat lunak seperti Microsoft excel dan disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik.

Dokumen terkait