Data survey 1 Data survey 2
108 Nama proyek : Museum Wayang
Jakarta
Nama proyek : Museum Bank Indonesia
Lokasi
Museum Wayang Jakarta Jl. Pintu Besar Utara No. 27, Pinangsia Jakarta Barat 11110
Lokasi
Museum Bank Indonesia
Jl. Pintu Besar Utara No. 3 Jakarta Barat
Pintu Masuk / Pintu Keluar
Museum ini mempunyai 2 pintu, yaitu pintu masuk dan pintu keluar. Pintu masuk merupakan lobby utama yang dimiliki oleh Museum Wayang, yang berfungsi untuk menampung wisatawan yang berkunjung sebelum masuk ke area Ticket Box. Sedangkan pintu keluar dapat diakses setelah melewati pameran ruang gamelan, ruang aula dan yang terakhir, ruang seouvenir.
Pintu Masuk / Pintu Keluar
Memasuki pintu masuk utama, pengunjung akan menikmati
gedung cagar budaya tahun 1935. Meja di design moder,
kontras dengan suasana gedung kuno. Pengunjung diarahkan
langsung naik tangga ke lantai 2. Bagi dissablepeople tersedia lift yang akan membawa ke lantai 2 guna langsung ke reception hall.
109 Waktu Buka
- Selasa s.d Minggu 09.00 – 15.00 - Senin dan hari libur besar tutup Pengunjung
Semua kalangan masyarakat
Waktu Buka
- Selasa s.d Jumat 08.00 – 15.30 - Sabtu s.d Minggu 08.00 – 16.00 Pengunjung
Semua kalangan masyarakat
Fasilitas
Ruang Pamer Lantai 1 dan 2
Ruangan pameran tetap, tempat menaruh berbagai macam keanekaragaman bentuk koleksi, mulai dari wayang, gamelan sampai topeng. Ruangan ini terbagi menjadi beberapa bagian, sesuai dengan nama, koleksi, sampai pada waktu / zamannya koleksi.
Fasilitas
Ruang Penitipan Barang
Memasuki lobby/hall di lantai 2, pengunjung akan melihat “bench”di sepanjang lobby. Ada counter penitipan barang disebelah kanan tangga. Ruang ini disediakan bagi
pengunjung yang hendak
menitipkan barang- barangnya selama berkunjung ke Museum Bank Indonesia.
110 Toilet
Fasilitas toilet yang nyaman dapat diakses saat kita telah melewati pameran sepanjang museum, atau jika tidak, kita dapat melewatinya melalui pintu keluar gedung, toilet ini terletak tepat di sebelah toko souvenir. Taman / Makam
Merupakan salah satu bagian dari sejarah gedung, yang dikatakan bahwa sejak zaman Belanda, taman tersebut sesungguhnya adalah makam pejabat – pejabat Belanda yang meninggal dan di makamkan di halaman gereja yang sekarang telah menjadi museum wayang.
Ruang Serba guna
Ruangan ini dapat digunakan untuk ruang makan dalam mendukung
kegiatan edukasi yang diselenggarakan di ruang auditorium. Atau kegiatan seni dan budaya. Ruangan tersebut juga dapat dipakai untuk berbagai keperluan dan disewakan kepada umum untuk resepsi perkawinan, dan lain-lain yang menambah penghasilan bagi museum.
Ruang Emas / Koleksi Bank
Ruang emas/koleksi bank terletak dilantai 1, tepat dibawah ruang emas moneter. Ruang ini juga bersifat temporer, tetapi sifatnya mempunyai tingkat keamanan yang lebih baik, seperti buku kuno, perhiasan. Ruangan ini juga digunakan untuk pameran temporary.
111 Aula / Ruang Pertunjukan
Memasuki ruang pertunjukkan yang dibuka setiap hari minggu, pertunjukkan dalam ruangan ini menampilkan keragaman macam kesenian wayang dari berbagai sanggar kesenian. Ruangan pertunjukkan dapat menampung kiranya sekitar 100 orang dan 300 orang jika partisi dalam ruangan di buka.
Ruang Gamelan
Ruang untuk menyimpan alat musik gamelan dan yang lainnya sebelum acara / pertunjukan mulai. Ruang ini berguna selain sebagai tempat menaruh alat music, kita juga dapat melihat koleksi alat music tersebut.
Ruang Audiotorium
Auditorium terletak di lantai 2 Museum Bank Indonesia berdekatan dengan pusat informasi BI (BI Information Center). Ruangan ini digunakan sebagai tempat penyelenggaraan ceramah / seminar / diskusi, baik yang disponsori oleh Bank Indonesia maupun pihak luar. Ruang ini dapat juga disewakan kepada pihak luar.
Ruang Jeda dan children corner
Setelah mengamati ruang sejarah, pengunjung masuk ke ruang Jeda 2. Di ruang jeda 2 ini terdapat permainan anak-anak berupa ATM yang berfungsi untuk mengambil uang yang sudah ditabung di ruang jeda 1. Pada area ini terdapat bench beristirahat.
112 Toko Souvenir Pengunjung dapat memperoleh berbagai hasil publikasi dan cenderamata yang berkaitan dengan
museum, khususnya Museum Wayang. Area ini berada di sebelah kanan dari lobby, dan mengarah kepada pintu keluar gedung. Perpustakaan Perpustakaan pada museum ini tidak terlihat dengan jelas karena letaknya bersebelahan dengan pintu kantor museum wayang, ruangan ini terletak di lantai 2 museum, dan bila ingin melalui ruangan ini harus melalui akses tangga utama dan izin dari pengelola museum wayang.
Ruang souvenir dan kios buku
Pengunjung dapat memperoleh berbagai hasil publikasi dan cenderamata yang berkaitan dengan museum, khususnya Museum Bank Indonesia. Snacks juga disediakan di sini. Terletak di sebelah kiri lobby hall.
Perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas unggulan Museum Bank Indonesia. Terdapat dua macam perpustakaan di Museum Bank Indonesia yaitu:
1. Perpustakaan untuk para peneliti museum
2. Perpustakaan untuk umum Perpustakaan ini akan menyajikan koleksi lengkap, mulai dari buku-buku referensi, majalah, hingga dokumen-dokumen yang tersimpan dalam perangkat multi media, yang kesemuanya dapat dimanfaatkan oleh pengunjung untuk menambah
wawasan, keperluan penelitian, maupun analisis.
113 Benda Koleksi
Museum Wayang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan lain. Wayang-wayang dari luar negri ada juga disini, misalnya dari Republik Rakyat Cina dan Kamboja. Hingga kini Museum Wayang mengkoleksi lebih dari 4.000 buah wayang terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber dan gamelan. Umumnya boneka yang di koleksi di museum ini adalah boneka- boneka yang berasal dari Eropa meskipun ada juga yang berasal dari beberapa negara non-Eropa seperti Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, India dan Kolombia.
Benda Koleksi
Koleksi Museum Bank Indonesia terdiri dari koleksi
- uang – uang logam dan kertas. - koleksi film Sejarah-sejarah Bank Indonesia, seperti pengerahan dana masyarakat 1953 – 1959, nasionalisasi bank-bank Belanda, pengedaran uang 1953 – 1959, penyelenggaraan kliring hingga 1959, dewan moneter menurut UU No. 11/1953, sistem kebijakan devisa 1953 – 1959.
- koleksi benda perbankan seperti mesin hitung Ontel REMINGTON 77, mesin tik ROYAL, khazanah harian LIPS, lemari brankas LIPS, ruang brankas (pintu besi) arsek, mesin PTTB tanda bintang RUHAAK, ukiran kayu dengan pepatah Belanda, alat pelubang kupon/deviden, timbangan emas, dan loleksi lainnya.