• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ragam Hias Tradisional Jawa Tengah

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN DATA (Halaman 87-93)

G. Cara Perawatan Wayang

5. Ragam Hias Tradisional Jawa Tengah

Ornamen / ragam hias adalah bentuk dekorasi yang dipakai untuk memperindah bangunan. Ragam hias padabangunan Jawa mengandung nilai spiritual / filosofis. Keindahan yang terdapat pada bangunandiharapkan mampu memberikan ketentraman dan kesejukan bagi penghuni di dalamnya.Untuk ragam hias pada rumah tradisional jawa, terdapat 5 bentuk ragam hias berdasarkanmotif, yaitu :

A. Motif tanaman dan bunga / flora.

 Lung– lungan : Simbol dari batang tumbuhan melata dan masih muda sehinggaberbentuk lengkung. Memiliki arti ketentraman dan kesuburan sebagai sumberpenghidupan di muka bumi. Warna kuning emas.

94 Biasanya diukirkan pada kayu.Peletakan berada pada balok rumah, pemidangan, tebeng pintu, jendela, daun pintu,patang aring.

 Saton : nama jenis makanan berbentuk kotak dengan hiasan daun/bunga. Warnamerah tua, hijau tua. Peletakan berada pada tiang bagian bawah, balok blandar,sunduk, pengeret, tumpang, ander, pengisi pada ujung dan pangkal.

 Tlacapan : berupa deretan segitiga. Memiliki warna merah tua, hijau tua. Terletakpada pangkal dan ujung balok kerangka bangunan. Saton dan tlancapan memberi artipersatuan dan kesatuan.

 Wajikan : seperti irisan wajik yang berbentuk belah ketupat sama sisi, isinya berupadaun yang memusat/bunga. Warna merah tua, kuning emas. Peletakan pada tiangtengah / titik persilangan kayu / sudut.

 Nanasan : simbol buah, wujudnya mirip buah nanas yang penuh duri. Melambangkanbahwa untuk mendapat sesuatu yang diinginkan, harus mampu mengatasi rintanganyang penuh duri. Sering disebut omah tawon / tawonan. Memiliki warna yangcenderung polos. Diaplikasikan pada kunci blandar, ditengah dadha peksi.

 Kebenan : berbentuk empat meruncing bagai mahkota. Warna merah tua kuningemas. Terletak pada kancing blandar tumpang ujung bawah.  Patran : simbol daun yang disusun berderet. Memiliki warna polos atau

sunggingan.Terletak pada balok - balok kerangka bangunan, blandar.  Padma : berasal dari bentuk profil singgasana budha yang berbentuk

bunga padma(teratai merah). Sebagai lambang kesucian, kokoh dan kuat yang tidak mudahtergoyahkan oleh segala macam bencana yang menimpanya. Warna polos /sunggingan. Terletak pada umpak.

95 Gambar 2.38 : Macam –macam Motif Flora (telah diolah kembali)Sumber

Ismunandar, 1986 B. Fauna

Kemamang / banaspati : berbentuk wajah hantu / raksasa. Memiliki arti menelansegala sesuatu yang bersifat jahat yang hendak masuk ke dalam rumah. Warna polosatau sunggingan. Biasa ditempatkan di bagian depan bangunan, seperti pagar,gerbang, atau pintu masuk.

Peksi garuda : sebagai lambang pemberantas kejahatan. Warna polos / sunggingan,kuning emas. Terletak pada bubungan, tebeng, pintu gerbang. Biasanya ragam hiasgaruda dipadukan dengan ragam hias ular.

Ular naga : muncul karena pengaruh budaya India, mempunyai unsur jahat. Warnapolos / sunggingan. Terletak pada bubungan rumah.

Jago : mengambil gambar ayam jago Melambangkan kejantanan dan keberanian.Warna polos / sunggingan. Terletak pada bubungan rumah.

Mirong : melambangkan putri mungkur, menggambarkan putri dari belakang. Hiasanini dianggap cukup sakral karenanya digunakan pada bangunan keraton saja dan jarang digunakan pada bangunan rakyat. Warna merah tua, kuning emas. Terletakpada tiang - tiang bangunan seperti saka guru, saka penanggap, serta saka penitih,baik pada saka berbentuk persegi maupun bulat.

Gambar 2.39 : Macam –macam Motif Fauna (telah diolah kembali)Sumber Ismunandar, 1986

96 C. Motif Alam

Gunungan : sering disebut kayon yang artinya mirip gunungan. Merupakan symbolalam semesta dengan puncaknya yang melambangkan keagungan dan keesaan.Sedangkan kayon atau pohonnya melambangkan tempat berlindung dan ketentraman. Ragam hias tersebut memberi arti bahwa keluarga yang menempati rumah itu dapatberteduh dan mendapatkan ketentraman, keselamatan serta dilindungi Tuhan YangMaha Kuasa. Memiliki warna natural. Terletak pada tengah bubungan rumah.

Makutha: dimaksudkan agar raja sebagai wakil Tuhan memberkahi seisi rumah.Memiliki warna natural. Terletak pada bubungan bagian tengah atau tepi kanan dankiri.

Praba: berasal dari kata praba yang berarti sinar. Merupakan hiasan sulur yangpahatan ukirannya menggambarkan sinar atau cahaya. Memiliki maksud agar dapatmenyinari rumah secara keseluruhan. Bentuknya melengkung, tinggi dan tengahnyalancip. Memiliki warna kuning keemasan dan dibuat dari bahan prada (bubukan) emas.Terletak pada saka guru, saka penanggap, dan saka penitih pada ujung atas danbawah.

Kepetan : berasal dari kata kepet berarti kipas, agar mendapat penerangan dalamhidup. Memiliki warna polos. Terletak di atas pintu utama (tebeng).

Panah : Maksud agar rumah mendapat keamanan, arah panah menuju 1 titik. Memilikiwarna polos. Terletak di atas pintu utama (tebeng).

Mega Mendhung : Berarti awan putih dan hitam. Melambangkan dua sisi yangberbeda, seperti ada siang ada malam, baik dan buruk, dsb. Mengandung makna manusia harus selalu ingat di dunia ini ada dua sifat yang sangat berbeda, olehkarenanya setiap manusia harus mampu membedakan dan mengambil yang lebihbermanfaat dalam hidup sebagai pilihan. Memiliki warna polos, kuning emas, gelapterang. Terletak pada hiasan tebeng pintu, jendela.

97 Banyu Tetes : Menggambarkan tetesan air hujan yang melambangkan tiada kehidupantanpa air. Memiliki warna polos, kuning emas, gelap terang. Terletak pada blandar,selalu didampingi dengan patran.

Gambar 2.40 : Macam –macam Motif alam (telah diolah kembali)Sumber Ismunandar, 1986

D. Motif Anyaman

Timbulnya sebagai akibat adanya larangan dalam Hadits Alquran sehingga para senimanIslam banyak menggunakan arabesk, yaitu berbagai motif garis, ranting, atau daun yangdianyam. Tidak memiliki arti tertentu, hanya untuk keindahan. Memiliki warna polos.Terletak pada dinding atau sekat, daun pintu.

Gambar 2.41 : Motif Anyaman sumber : Ismundar, 1986 E. Keagamaan

Mustaka : berarti kepala, biasa digunakan untuk masjid dan makam. Memiliki warnapolos. Terletak pada puncak bangunan.

98 Kaligrafi : berupa tulisan kaligrafi yang bertujuan mengagungkan nama Tuhan.Memiliki warna merah tua, coklat, kuning. Terletak pada tiang bangunan, umpak.

Gambar 2.42 : Macam –macam Motif Keagamaan (telah diolah kembali)Sumber Ismunandar, 1986

99 II. B Data Hasil Studi Banding Lapangan

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN DATA (Halaman 87-93)

Dokumen terkait