• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Keterbatasan penelitian ini adalah pengumpulan data dalam penelitian yang masih terbatas yakni hanya menggunakan skala dan melihat persepsi ibu terhadap kelekatan aman anak. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penelitian selain skala, yaitu observasi kelekatan aman anak agar dapat semakin menggali secara mendalam kelekatan aman anak berdasarkan

marital role orangtua.

b. Keterbatasan lainnya ialah metode skala yang digunakan dalam penelitian ini menimbulkan kecenderungan subjek untuk menjawab pernyataan yang ada di dalam skala sesuai dengan norma sosial yang ada. Hal ini dapat memicu munculnya facking good terhadap pengisian skala.

c. Peneliti selanjutnya juga disarankan lebih menggali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelekatan aman antara anak dan ibu. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat lebih mengontrol faktor-faktor tersebut sehingga dapat lebih mengungkap kelekatan aman antara anak dan ibu dengan lebih cermat.

d. Penelitian selanjutnya disarankan melakukan pemilihan ibu yang memiliki tingkat pendidikan akhir yang sepadan agar tidak mempengaruhi hasil penelitian.

90

DAFTAR PUSTAKA

Altrocchi, J. & Crosby, R. (1989). Clarifying and Measuring the Concept of Traditional vs Egalitarian Roles in Marriages. Sex Roles, 20(11/12), 639-648.

Amato, P. & Booth, A. (1995). Changes in Gender Role Attitudes and Perceived Marital Quality. American Sociological Review, 60(1), 58-66.

Azwar, S. (2003). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

. (2008). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. . (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Berk, L. E. (2006). Infants and Children. United States of America : Pearson

Education, Inc.

Brannon, L. (1996). Gender : Psychological Perspective. Boston : Allyn and Bacon.

Broto, A. L. (2011). Jangan Wariskan Kekerasan Kepada Anak. Diunduh Kamis, 13 Maret, 2011 dari http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/13/jangan-wariskan-kekerasan-kepada-anak/.

Bukatko. (2008). Child and Adolescent Development. United States of America : Houghton Mifflin Company.

Cheal, D. (2002). Sosiology of Family Life. New York : Palgrave.

Dayakisni, T., & Yuniardi, S. (2004). Psikologi Lintas Budaya. Malang : UMM Press.

Ehrenberg, M., Gearing-Small, M., Hunter, M., & Small, B. (2001). Childcare Task Division and Shared Parenting Attitudes in Dual-Earner Families With Young Children. Family Relations, 50(2), 143-153.

Fairchild, R. S. (2006). Understanding Attachment : Reliability and Validity of Selected Attachment Measures for Preschoolers and Children. Child and Adolescent Social Work Journal, 23(2), 235-261.

Gilarso, T. Membangun Keluarga Kristiani : Pembinaan Persiapan Keluarga. Yogyakarta : Kanisius.

Gunarsa & Gunarsa. (2003). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Hadi, S. (1991). Analisis Butir Untuk Instrument. Yogyakarta: CV. Andi Offset. . (2004). Statistik Jilid 2. Yogyakarta : Andi Offset.

Handayani, T., & Sugiarti. (2001). Konsep dan Teknik Penelitian Gender. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.

Hoffman, L. W., & Kloska, D.D. (1995). Parents’ Gender-Based Attitudes Toward Marital Roles and Child Rearing : Development and Validation of New Measures. Sex Roles, 32(5/6), 273-295.

Hoffman, K. T., Marvin, R. S., Cooper, G., & Powel, B. (2006). Changing Toddlers’ and Preschoolers’ Attachment Classification : The Circle of Security Intervention. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 74(6), 1017-1026.

Hurlock, E. (1978). Perkembangan Anak Edisi Indonesia. Jakarta : Erlangga. Isabella, R. A., & Belsky, J. (1991). Interactional Synchrony and the Origin of

Infant-Mother Attachment; A Replication Study. Child Development, 62. Kamil, A. (2010). Bertemu Ayu, Anak-Anaknya Ketakutan. Diunduh Jumat, 10

Desember, 2010 dari

http://nasional.kompas.com/read/2010/12/10/20221046/Bertemu.Ayu.Ana kanAnaka.Ketakutan.

King, L. A. (2010). Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta : Salemba Humanika.

Kuswana, W. S. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Lemme, B. H. (1995). Development in Adulthood. Boston : Allyn and Bacon. Mickelson, K. D., Claffey, S. T., & Williams, S. L. (2006). The Moderating Role

of Gender and Gender Role Attitudes on the Link Between Spousal Support and Marital Quality. Sex Roles, 55, 73-82.

Mönks, F. J., Knoers, A. M. P. & Haditono, S. R. (2001). Psikologi

Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Papalia, D., Old, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human Development Edisi Indonesia. Jakarta : PT. Prenada Media Group.

Posada, G., Gao, Y., Posada, R., Tascon, M., Schöelmerich, A., Sagi, A., Kondo-Ikemura, K., Hoaland, & W., Synnevaag, B. (1995). The Secure-Base Phenomenon Across Cultures:Children’s Behavior, Mothers’ Preferences, and Experts’ Concepts. Monographs of the Society for Research in Child Development, 60(2/3), 27-48.

Posada, G., Jacobs, A., Carbonell, O. A., Alzate, G., Bustamante, M. R., & Arenas, A. (1999). Maternal Care and Attachment Security in Ordinary and Emergency Contexts. Developmental Psychology, 35(6), 1379-1388. Posada, G., & Pratt, D. (2008). Pshysical Aggression in the Family and

Preschoolers’ Use of the Mother as a Secure Base. Journal of Marital and Family Therapy, 34(1), 14-27.

Renk, K., Roeberts, R., Roddenberry, A., Luick, M., Hillhouse, S., Meehan, C., Oliveros, A., & Phares, V. (2003). Mother, Father, Gender Role, and Time Parents Spend with Their Children. Sex Roles, 48(7/8), 305-315.

Roeters, A., Lippe, T., & Kluwer, E. (2010). Work Characteristics and Parent-Child Relationship Quality : The Mediating Role of Temporal Involvement. Journal of Marriage and Family, 72(5), 1317-1328.

Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J. W. (2002). Life Span Development Perkembangan Masa Hidup Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

. (2002). Life Span Development Perkembangan Masa Hidup Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Silalahi, K., & Meinarno, E. A. (2010). Keluarga Indonesia : Aspek dan Dinamika Zaman. Jakarta : Rajawali Pers.

Solso, R. L., Machlin, O. H., & Machlin, K. (2007). Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga.

Stenberg, R. J. (2008). Psikologi Kognitif Edisi Keempat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta, cv.

Sutcliffe, J. (2002). Baby Bonding, Membentuk Ikatan dengan Bayi. Jakarta : Taramedia & Restu Agung.

Trihendradi, C. (2009). Step by Step SPSS 16 : Analisis Data Statistik. Yogyakarta : CV. Andi Offset.

Vijver, F. J. R. (2007). Cultural and Gender Differences in Gender-Role Beliefs, Sharing Household Task and Child-Care Responsibilities, and Well Being Among Immigrants and Majority Members in the Netherlands. Sex Roles, 57, 813-824.

Wenar, C. & Kerig, P. (2000). Developmental Psychopathology : From Infancy through Adolescent 4th Ed. United States of America : McGraw-Hill Companies, Inc.

94

Lampiran 1.

Skala Marital Role Dan Skala Kelekatan Aman

96

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh : Grace Adelaide Putri Liey

079114017

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

Yogyakarta, 13 Juni 2012

Dengan hormat,

Berkaitan dengan program akademik, khususnya mata kuliah Skripsi, perkenankanlah saya memohon bantuan ibu untuk mengisi skala penelitian.

Penelitian ini menggunakan skala yang berisi pernyataan mengenai hal-hal yang terkait hubungan ibu dengan suami dan anak. Dalam memberikan jawaban, ibu sepenuhnya bebas menentukan pilihan sesuai dengan pengalaman ibu bersama suami dan anak dalam kehidupan sehari-hari. Skala dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu Skala A dan Skala B. Bacalah terlebih dahulu petunjuk pengerjaan pada setiap permulaan skala.

Hasil dari angket ini akan digunakan bagi kepentingan akademik saya. Oleh karena itu, saya menjamin kerahasiaan segala informasi yang ibu-ibu berikan pada angket ini. Demikian permohonan saya, atas kerjasama dan bantuan ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala ini dengan tidak di bawah paksaan atau tekanan pihak tertentu, akan tetapi dengan sukarela demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini.

Semua jawaban yang saya berikan, murni berdasarkan apa yang saya alami bukan berdasarkan pada pandangan masyarakat pada umumnya. Saya juga mengijinkan jawaban saya dapat dipergunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah ini.

Yogyakarta, ... / ... /2012 (...) DATA IDENTITAS IBU Nama : Usia : ... tahun Pendidikan Terakhir : Pekerjaan :

Status Perkawinan : Menikah / Berpisah* Jumlah Anak :

Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan keadaan ibu!

1. Apakah ibu tinggal satu rumah bersama suami? (Ya/Tidak)* 2. Apakah ibu memiliki pembantu rumah tangga? (Ya/Tidak)* 3. Apakah ibu mengalami keadaan ini selama 1-3 bulan terakhir?

a. Kecemasan yang berlebihan (Ya/Tidak)*

b. Penurunan selera makan yang luar biasa (Ya/Tidak)* c. Menjadi mudah menangis (Ya/Tidak)*

d. Kesulitan tidur (Ya/Tidak)*

4. Apakah ibu pernah menderita penyakit berat? (Ya/Tidak)* Jika jawaban YA

a. Penyakit yang diderita : ... b. Kapan penyakit tersebut diderita : ... c. Kondisi saat ini : (Masih pengobatan/Sudah sembuh)* (*) coret yang tidak perlu

ANAK

Nama :

Usia : ... tahun Urutan kelahiran anak :

Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan keadaan anak! 1. Keadaan anak pada saat lahir :

a. Bayi lahir sebelum waktunya / premature (Ya/Tidak)* b. Berat badan bayi rendah (Ya/Tidak)*

c. Respon bayi terhadap lingkungan rendah (Ya/Tidak)* d. Lain-lain : ... 2. Apakah anak pernah menderita penyakit berat? (Ya/Tidak)*

Jika jawaban YA

a. Penyakit yang diderita : ... b. Kapan penyakit tersebut diderita : ... c. Kondisi saat ini : (Masih pengobatan/Sudah sembuh)*

(*) coret yang tidak perlu

SKALA A

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini disajikkan beberapa pernyataan mengenai hubungan antara ibu dengan suami. Ibu diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai dengan pengalaman ibu dengan suami dalam kehidupan sehari-hari. Keterangan mengenai pilihan jawaban yang tersedia dijelaskan sebagai berikut :

YA Jika pernyataan SESUAI dengan pengalaman ibu

TIDAK Jika pernyataan TIDAK SESUAI dengan pengalaman ibu

Berilah tanda centang (

) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap sesuai dengan pengalaman ibu dengan suami dalam kehidupan sehari-hari. Contoh :

No. Pernyataan YA TIDAK

1. Saya dan suami bekerja sama dalam melakukan

pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Dalam skala ini, tidak ada penilaian benar atau salah, karena jawaban yang diharapkan adalah jawaban yang sesuai dengan pengalaman ibu dengan suami.

Isilah seluruh pernyataan dan jangan sampai ada yang terlewati. Selamat mengerjakan.

No. Pernyataan YA TIDAK

1. Saya dan suami bekerja sama dalam melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari.

2. Saya harus mengikuti segala keputusan yang telah diambil oleh suami.

3. Saya bertanggung jawab penuh pada kegiatan membersihkan rumah tanpa ada bantuan dari suami.

4. Saya berkewajiban memantau kesehatan anak dan suami tidak campur tangan dalam hal tersebut.

5. Saya dan suami bekerja sama dalam melakukan kegiatan mengasuh anak. 6. Yang bertugas memimpin keluarga

adalah suami, dan saya tidak sopan jika ikut memimpin keluarga.

7. Suami mengizinkan dan mendukung pekerjaan saya.

8. Saya dan suami memiliki hak yang sama dalam hal berpendapat di dalam keluarga.

9. Suami mempersiapkan makanan bagi keluarga apabila saya sedang tidak ada di rumah.

10. Saya dan suami saling bekerja sama dalam memimpin keluarga.

No. Pernyataan YA TIDAK

11. Secara bersama-sama saya dan suami berdiskusi dalam membicarakan waktu dan tempat liburan yang tepat bagi keluarga.

12. Suami adalah orang yang bertanggung jawab penuh untuk mencari nafkah bagi keluarga tanpa ada bantuan dari saya. 13. Mempersiapkan makanan bagi keluarga

adalah tugas saya dan suami tidak memiliki kewajiban untuk membantu hal tersebut.

14. Suami adalah orang yang menentukan pemilihan sekolah bagi anak dan saya harus menuruti keputusan suami tersebut. 15. Saya melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri dan tidak ada pembagian tugas dengan suami.

16. Suami berkewajiban bekerja mencari nafkah untuk membiayai semua kebutuhan keluarga.

17. Pendapat suami harus diutamakan dalam segala keputusan di keluarga.

18. Saya dan suami saling berbagi tugas pada kegiatan membersihkan rumah.

19. Saya dan suami saling membantu dalam mencari uang untuk membiayai kebutuhan dalam rumah tangga.

20.

Saya dan suami berdiskusi secara bersama-sama menyelesaikan masalah dalam keluarga.

No. Pernyataan YA TIDAK

21. Pemilihan lokasi tempat tinggal keluarga merupakan wewenang suami tanpa ada campur tangan saya.

22. Saya dan suami sama-sama memiliki kesempatan untuk bekerja mencari nafkah bagi keluarga.

23. Dalam hal pemilihan sekolah anak, saya dan suami saling bekerja sama untuk mencari sekolah yang tepat bagi anak. 24. Suami adalah kepala keluarga dan saya

tidak memiliki wewenang akan hal tersebut.

25. Saat anak saya sakit, suami turut merawat dan mempersiapkan obat bagi anak.

26. Keputusan di dalam keluarga merupakan hasil diskusi antara saya dan suami. 27. Saat saya sedang sibuk, suami menemani

anak saya belajar.

28. Kegiatan mengasuh anak adalah tanggung jawab saya sepenuhnya tanpa ada campur tangan dari suami.

29. Saya memiliki kesetaraan dengan suami dalam hak dan kewajiban untuk memimpin keluarga.

30. Saya tidak berhak menyatakan pendapat dalam keluarga dan hanya suami yang berhak memiliki pendapat.

31. Saya tidak berhak untuk bekerja mencari nafkah bagi keluarga.

No. Pernyataan YA TIDAK

32. Memandikan dan memberikan pakaian pada anak adalah tugas saya dan suami tidak pantas jika melakukan hal tersebut. 33. Saya atau suami saling bergantian

menemani anak bermain saat kami bersama anak.

34. Saya memiliki hak menyatakan ketidaksetujuan saya terhadap keputusan suami dan suami terbuka terhadap hal tersebut.

35. Suami mau membantu saya untuk belanja ke pasar saat saya sedang sibuk dan tidak dapat melakukannya.

36. Saya dan suami saling berdiskusi dalam menentukan lokasi tempat tinggal bagi keluarga.

37. Tugas saya menemani anak dalam belajar dan suami tidak membantu saya pada kegiatan ini.

38. Suami bertugas menyelesaikan masalah yang ada di dalam keluarga dan saya tidak boleh campur tangan akan hal tersebut.

39. Belanja di pasar adalah kewajiban saya dan tidak pantas apabila suami membantu melakukan hal tersebut. 40.

Suami yang menentukan waktu dan tempat liburan bagi keluarga dan saya tidak berhak berpendapat akan hal tersebut.

SKALA B

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini disajikkan beberapa pernyataan berkaitan dengan pengalaman ibu saat bersama anak. Ibu diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai dengan pengalaman ibu dengan anak dalam kehidupan sehari-hari. Keterangan mengenai pilihan jawaban yang tersedia dijelaskan sebagai berikut :

SS Jika pernyataan SANGAT SESUAI dengan pengalaman ibu S Jika pernyataan SESUAI dengan pengalaman ibu

TS Jika pernyataan TIDAK SESUAI dengan pengalaman ibu

STS Jika pernyataan SANGAT TIDAK SESUAI dengan pengalaman ibu

Berilah tanda silang (

X

) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap sesuai dengan pengalaman ibu dengan anak dalam kehidupan sehari-hari. Contoh :

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Anak menunjukkan ekspresi gembira

saat saya menemaninya bermain. SS S TS STS Dalam skala ini, tidak ada penilaian benar atau salah, karena jawaban yang diharapkan adalah jawaban yang sesuai dengan pengalaman ibu dengan anak.

Isilah seluruh pernyataan dan jangan sampai ada yang terlewati. Selamat mengerjakan.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Anak saya mudah memiliki teman

bermain pada lingkungan yang baru. SS S TS STS 2. Pada saat bermain bersama

teman-temannya, anak merasa terganggu saat saya memperhatikannya.

SS S TS STS 3. Anak menanyakan keberadaan saya saat

mengetahui saya tidak berada dekat dengannya.

SS S TS STS 4. Anak saya takut dan bersembunyi di

belakang saya saat ada tamu yang asing baginya datang ke rumah.

SS S TS STS 5. Anak mengajak saya untuk ikut bermain

bersamanya saat saya berada dekat dengannya.

SS S TS STS 6. Anak akan berhenti menangis saat

mengetahui saya telah kembali dari berpergian.

SS S TS STS 7. Pada saat bermain bersama

teman-temannya, anak sesekali menoleh ke arah saya untuk memastikan saya memperhatikannya.

SS S TS STS

8. Anak bersikap cuek saat saya melambaikan tangan tanda akan pergi meninggalkannya.

SS S TS STS 9 Kedatangan saya dari berpergian, tidak

No. Pernyataan SS S TS STS

10. Anak saya mudah akrab dan mau berbincang-bincang dengan orang lain yang baru dikenalnya.

SS S TS STS 11. Anak memilih untuk bermain sendiri dan

menolak saat saya mengajaknya bermain bersama.

SS S TS STS 12. Anak berusaha mempertahankan

keberadaan saya ketika saya ingin meninggalkannya.

SS S TS STS 13. Anak saya menghindar dan tidak mau

berbicara dengan orang yang tidak dikenalnya.

SS S TS STS 14. Anak menunjukan ekspresi bahagia

ketika melihat saya kembali dari berpergian.

SS S TS STS 15. Anak secara aktif bergerak bebas untuk

bermain bersama teman-temannya meskipun jauh dari saya.

SS S TS STS 16. Anak cuek saat mengetahui saya telah

pulang dari berpergian. SS S TS STS 17. Anak merasa tidak nyaman ketika saya

menemaninya bermain. SS S TS STS

18. Anak tidak mencari saya saat saya meninggalkannya dalam waktu yang lama.

SS S TS STS 19. Anak saya mau diajak bersalaman

dengan orang yang belum dikenalnya. SS S TS STS 20. Anak tampak kecewa saat saya pergi ke

luar rumah tanpa mengajaknya. SS S TS STS

No. Pernyataan SS S TS STS

21. Anak saya menangis saat didekati orang

yang tidak dikenalnya. SS S TS STS

22. Anak senang berbagi cerita kepada saya tentang pengalamannya bersama teman-temannya.

SS S TS STS 23. Anak saya dengan mudah mau berbagi

mainan dengan teman yang baru dikenalnya.

SS S TS STS 24. Sepulang dari kepergian saya, anak

berlari ke arah saya untuk menyambut kedatangan saya.

SS S TS STS 25. Anak tidak peduli dan mengabaikan

keberadaan saya saat anak sedang bermain di luar rumah.

SS S TS STS 26. Anak tidak melakukan protes saat saya

berpamitan akan meninggalkannya. SS S TS STS 27. Anak tetap melakukan aktivitasnya dan

tidak menghiraukan kedatangan saya dari berpergian.

SS S TS STS 28. Anak saya mengizinkan saya

meninggalkannya ketika saya dapat memberikan pemahaman kepada anak saya tentang kepergian saya.

SS S TS STS

29. Anak saya menolak diajak bermain

dengan orang yang tidak dikenalnya. SS S TS STS

30.

Saat saya kembali dari berpergian, anak bercerita pada saya apa yang terjadi padanya saat saya tidak bersamanya.

No. Pernyataan SS S TS STS

31. Kepergian saya tidak membuat anak kehilangan ketertarikannya untuk tetap bermain.

SS S TS STS 32. Anak saya tersenyum saat disapa orang

yang tidak dikenalnya. SS S TS STS

33. Anak tidak menunjukkan ekspresi kangen kepada saya setelah terjadinya perpisahan dengan saya.

SS S TS STS 34. Anak tampak tidak suka ketika saya

memintanya bercerita tentang aktivitas yang telah dilakukannya.

SS S TS STS 35. Anak menunjukkan ekspresi gembira

saat saya menemaninya bermain. SS S TS STS 36. Anak saya mengabaikan keberadaan

orang baru di dekatnya dan lebih memilih untuk bermain sendiri.

SS S TS STS 37. Pada saat bermain sendiri di kamar, anak

saya sesekali berteriak memanggil saya untuk memastikan saya berada dekat dengannya.

SS S TS STS

38. Anak tidak mendekati dan mengajak saya bermain saat mengetahui saya telah kembali dari berpergian.

SS S TS STS 39. Anak langsung memeluk saya ketika

saya kembali dari berpergian. SS S TS STS

40.

Anak dapat tidur dengan nyenyak ketika

saya meninggalkannya tidur sendirian. SS S TS STS

No. Pernyataan SS S TS STS

41. Anak mengabaikan larangan saya dan tetap bermain permainan yang dilarang baginya.

SS S TS STS 42. Anak berusaha mencari perhatian saya

dengan menunjukkan gerakan-gerakan yang baru dipelajarinya.

SS S TS STS 43. Anak tidak rewel saat saya mengajaknya

pergi ke tempat baru yang belum pernah dikunjunginya.

SS S TS STS 44. Anak tidak menangis ketika saya

meninggalkannya dengan orang lain dalam waktu yang lama.

SS S TS STS 45. Anak rewel saat saya mengajaknya ke

tempat baru yang belum pernah dikunjunginya.

SS S TS STS 46. Anak langsung mengajak saya bermain

saat mengetahui saya telah kembali dari berpergian.

SS S TS STS 47. Saat akan bermain bersama

teman-temannya, anak saya berpesan agar saya tetap memperhatikannya.

SS S TS STS 48. Anak mengabaikan keberadaan saya saat

saya menghampirinya dari berpergian. SS S TS STS 49. Anak menirukan tingkah laku saya dari

hasil pengamatannya terhadap apa yang saya lakukan.

SS S TS STS

50.

Pada saat bermain, anak saya kehilangan ketertarikannya untuk bermain saat ada

No. Pernyataan SS S TS STS

51. Anak saya mudah beradaptasi di

lingkungan yang baru dikunjunginya. SS S TS STS 52. Anak malu untuk menunjukkan kepada

saya permainan yang disukainya. SS S TS STS 53. Anak memberikan sapaan kepada saya

saat melihat saya kembali dari berpergian.

SS S TS STS 54. Saat saya akan pergi ke luar rumah, anak

tidak berusaha menahan kepergian saya. SS S TS STS 55. Kembalinya saya dari berpergian, tidak

meningkatkan semangat anak dalam melakukan aktivitasnya.

SS S TS STS 56. Anak menangis saat saya

meninggalkannya dengan orang lain dalam waktu yang lama.

SS S TS STS

Periksalah kembali lembar Skala A dan Skala B, jangan sampai ada pernyataan yang terlewati.

Lampiran 2.

Skala Marital Role Dan Skala Kelekatan Aman

106

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh : Grace Adelaide Putri Liey

079114017

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

Yogyakarta, 20 Juli 2012

Dengan hormat,

Berkaitan dengan program akademik, khususnya mata kuliah Skripsi, perkenankanlah saya memohon bantuan ibu untuk mengisi skala penelitian.

Penelitian ini menggunakan skala yang berisi pernyataan mengenai hal-hal yang terkait hubungan ibu dengan suami dan anak. Dalam memberikan jawaban, ibu sepenuhnya bebas menentukan pilihan sesuai dengan pengalaman ibu bersama suami dan anak dalam kehidupan sehari-hari. Skala dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu Skala A dan Skala B. Bacalah terlebih dahulu petunjuk pengerjaan pada setiap permulaan skala.

Hasil dari angket ini akan digunakan bagi kepentingan akademik saya. Oleh karena itu, saya menjamin kerahasiaan segala informasi yang ibu-ibu berikan pada angket ini. Demikian permohonan saya, atas kerjasama dan bantuan ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala ini dengan tidak di bawah paksaan atau tekanan pihak tertentu, akan tetapi dengan sukarela demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini.

Semua jawaban yang saya berikan, murni berdasarkan apa yang saya alami bukan berdasarkan pada pandangan masyarakat

Dokumen terkait