• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KERANGKA PENULISAN TUGAS AKHIR

B. Penjelasan

2. BAGIAN ISI

2. BAGIAN ISI

BAB I PEMASALAHAN PENELITIAN

Berisi penjelasan tentang Latar Belakang Masalah, Pokok Permasalahan, serta Tujuan dan Manfaat Penelitian.

A. Latar Belakang Permasalahan

Latar belakang masalah berisi uraian mengenai keadaan berbagai gejala yang memperlihatkan adanya suatu masalah yang penting dan menarik untuk diteliti. Gejala tersebut dapat berbentuk kecenderungan, atau tanda-tanda yang menunjukkan adanya penyimpangan, ketidaksesuaian, atau kesenjangan dalam praktek administrasi. Gejala tersebut dapat disajikan dan dijelaskan dengan dukungan data dalam bentuk tabel, diagram, peta, atau dalam bentuk lainnya.

B. Pokok Permasalahan atau Fokus Permasalahan

Berdasarkan Latar Belakang Masalah, untuk yang menggunakan Metodologi Penelitian Kuantitatif dibuat Pokok Permasalahan

17

yang dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan Permasalahan ini masih bersifat umum.

Contoh:

Adakah Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Kinerja Pegawai pada STIA LAN Jakarta?

Contoh:

Bagaimanakah Persepsi Mahasiswa tentang Kualitas Pelayanan pada Bagian Akademik STIA LAN Jakarta?

Contoh:

Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan program desentralisasi di Pemerintah Kota Tegal ?

Sedangkan untuk yang menggunakan metodologi penelitian kualitatif dari Latar Belakang Permasalahan disusunlah Fokus

Permasalahan (bedakan dengan Pokok Permasalahan yang biasa

digunakan dalam Metedologi Penelitian Kuantitatif). Fokus permasalahan merupakan deskripsi singkat tentang apa yang akan diteliti mahasiswa dalam penelitiannya. Fokus permasalahan dapat diutarakan baik dalam kalimat tanya ataupun dalam bentuk pernyataan yang bersifat umum dan besar. Contoh fokus permasalahan yang berbentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana tanggapan pegawai terhadap kualitas pemimpin di Kantor Perhutani ?

2. Apakah visi dan misi PT. Garuda sejalan dengan budaya organisasi ?

3. Bagaimana hubungan Patron-Klien dalam mekanisme kepemimpinan organisasi Kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ?

4. Bagaimanakah pola rekruitmen pegawai di Kantor BKN?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian merupakan jawaban terhadap pertanyaan

18

digunakan. Tujuan Penelitian berkaitan erat dengan Pokok Permasalahan atau Fokus Penelitian. Berikut ini beberapa contoh Tujuan Penelitian (bandingkan dengan contoh Pokok Permasalahan di atas).

Contoh:

 untuk menjelaskan pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai pada STIA LAN Jakarta

 untuk menggambarkan persepsi mahasiswa tentang kualitas pelayanan pada bagian akademik STIA LAN Jakarta

 untuk menjelaskan mekanisme kepemimpinan di Lembaga Administrasi Negara.

 untuk melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi program desentralisasi di Pemerintah Kota Tegal.

 untuk memahami secara mendalam kualitas pimpinan di Kantor Perhutani.

 untuk menggambarkan kesesuaian visi dan misi PT. Garuda dengan budaya organisasi

 untuk menggambarkan hubungan Patron-Klien dalam mekanisme kepemimpinan organisasi Kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

 untuk menggambarkan pola rekruitmen pegawai di Kantor BKN

D. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian adalah hal positif yang dapat disumbangkan dari hasil penelitian tersebut, baik bagi kepentingan dunia akademik maupun terhadap dunia praktis. Perlu dicatat, semua penelitian jika dilakukan dengan prosedur yang benar selalu dapat memberikan manfaat baik terhadap dunia praktis maupun dunia akademik, walaupun hipotesis penelitiannya tidak teruji kebenarannya.

19 Contoh:

 Manfaat terhadap kepentingan dunia akademik:

Dengan mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai pada STIA LAN Jakarta diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang teori Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia.

 Manfaat terhadap dunia praktis:

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat disumbangkan saran-saran untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di STIA LAN Jakarta.

BAB II KERANGKA TEORI

Judul Bab II tidak harus “Kerangka Teori” tetapi dapat disesuaikan

dengan materi yang dibahas misalkan dapat diberi judul “Konsep dan Implementasi Pengembangan Sumber Daya Manusia”.

A. Tinjauan Teori

Tinjauan Teori adalah analisis deskriptif terhadap berbagai teori dan konsep-konsep yang berhubungan langsung (direct relevance) dengan pokok/fokus permasalahan. Teori dan konsep yang dianalisis termasuk teori dan konsep yang mendukung (protagonist) dan yang menyangkal (antagonist) dugaan-dugaan

(“hipotesis”) yang mungkin ada dalam pikiran penulis.

B. Definisi Operasional Variabel dan Indikatornya atau Konsep

Kunci

Definisi Operasional Variabel dan Indikator-indikator Variabel

hanya terdapat pada penelitian yang menggunakan

metodologi penelitian kuantitatif. Definisi Operasional

Variabel bertujuan menjelaskan makna variabel penelitian. Indikator variabel adalah gejala yang tampak dan dapat diamati yang menunjukan bahwa variabel itu terjadi. Dalam dunia teori maupun praktek suatu variabel yang sama dapat mempunyai makna yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Jika tidak dijelaskan, maka kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam

20

menetapkan indikator, instrument dan data yang akan dikumpulkan.

Contoh:

Yang dimaksud dengan Diklat Teknis dalam penelitian ini adalah cara-cara untuk meningkatkan kualitas pengtahuan, keterampilan, serta sikap Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural yang telah memiliki masa kerja lebih dari sepuluh tahun melalui penyelenggaraan program Diklat Teknis. Variabel ini diukur dengan indikator:

a) ……….

b) ………. c) ……….

Konsep Kunci, digunakan untuk penelitian kualitatif, Menjelaskan pengertian konsep-konsep kunci secara operasional dalam konteks penelitian yang dilakukan.

Contoh:

Yang dimaksud dengan program desentralisasi dalam penelitian ini adalah rencana operasional kegiatan dari urusan-urusan yang sudah menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Kota Tegal.

C. Kerangka Berpikir atau Model Berpikir

Pada bagian ini, mahasiswa yang menggunakan metodologi penelitian kuantitatif menyusun Kerangka Berpikir yang merupakan ringkasan Tinjauan Teori mengandung variabel yang diteliti, termasuk keterkaitan antara variabel yang dapat disajikan dalam bentuk diagram atau dalam bentuk lainnya (model penelitian).

Sedangkan yang akan menggunakan metodologi penelitian kualitatif menyusun Model Berpikir sebagai penjelasan secara deskriptif-naratif yang menggambarkan keterkaitan antara konsep-konsep kunci, yang secara integral merupakan “potret”

(manifestasi) fokus permasalahan. Bila perlu, model berpikir ini digambarkan secara diagramatik.

21

Model berpikir juga semacam “hipotesis” yang diajukan oleh

penulis. Karena itu, model berpikir mungkin akan berbeda dengan realitas empiris yang ditemukan penulis melalui penelitiannya. Jelasnya, modal berpikir mungkin akan berbeda dengan kesimpulan penelitian (bab V).

D. Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian

Untuk penelitian kuantitatif, mahasiswa merumuskan hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusan pokok permasalahan penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori dan belum menggunakan fakta. Pokok Permasalahan yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan umum di Bab I, berdasarkan kajian pada tinjauan teori dijabarkan/dikembangkan menjadi hipotesis penelitian.

Contoh:

1) Pokok Permasalahan

Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan program desentralisasi di Pemerintah Kota Tegal?

2) Hipotesis Penelitian:

a) Sumber daya manusia daerah berpengaruh terhadap

pelaksanaan program-program desentralisasi di

Pemerintah Kota Tegal

b)Kecukupan sumber keuangan daerah berpengaruh terhadap

pelaksanaan program-program desentralisasi di

Pemerintah Kota Tegal

c) Dukungan politik Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Propinsi Jawa Tengah berpengaruh terhadap pelaksanaan program-program desentralisasi di Pemerintah Kota Tegal

Untuk penelitian kualitatif, mahasiswa merumuskan pertanyaan penelitian yang dikembangkan dari pertanyaan yang masih bersifat umum dari Bab I. Berdasarkan paradigma penelitian kualitatif, pertanyaan-pertanyaan ini, meskipun rinci dan spesifik, tetap harus diarahkan ke penjelasan mendalam (deep

22

understanding, verstehen,meaning oriented) tentang hal-hal yang diteliti.

Karena itu untuk yang menggunakan pendekatan metodologi penelitian kualitatif pertanyaan-pertanyaan ini bersifat terbuka (open questions), bukan pertanyaan-pertanyaan terstruktur, ketat, dengan variable-variabel yang jelas seperti dalam penulisan kuantitatif.

Contoh pertanyaan penelitian yang diturunkan dari pokok permasalahan adalah sebagai berikut:

Contoh:

1) Fokus Permasalahan (yang menggunakan metodologi penelitian kualitatif)

Pola hubungan Patron-Klien dalam Mekanisme Kepemimpinan Organisasi Kantor Pemda DKI Jakarta.

2) Pertanyaan Penelitian

a) Bagaimanakah struktur organisasi yang formal dalam

organisasi Kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta?

b) Bagaimanakah struktur sosial yang berlaku dalam struktur

organisasi kantor?

c) Mengapa pola hubungan Patron-Klien dapat terwujud

dalam struktur sosial tersebut.

d) Mengapa seorang pemimpin dapat berperan sebagai patron

dalam struktur sosial tersebut?

e) Mengapa perangkat aturan formal tidak berfungsi secara efektif dalam konteks pola hubungan Patron-Klien ini?

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini, terdapat perbedaan isi antara yang menggunakan metodologi penelitian kuantitatif dan yang menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari penjelasan berikut:

23

1. Pendekatan Kuantitatif

Pada Bab III ini, bagi yang menggunakan metodologi penelitian kuantitatif kerangka penulisannya meliputi Metode Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Pengolahan serta Analisis Data.

A. Metode Penelitian

Pada dasarnya dikenal banyak metode penelitian antara lain: eksperimental, survai, studi kasus, historis, dan evaluasi. Penelitian dalam bidang administrasi metode yang seringkali digunakan adalah survai, studi kasus, historis, dan evaluasi. Metode survai digunakan apabila mahasiswa ingin memahami tentang sesuatu fenomena yang terjadi dalam masyarakat/organisasi dengan harapan penemuan tersebut hanya digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dalam masyarakat/organisasi tersebut.

Metode studi kasus dipergunakan apabila mahasiswa ingin mengamati tentang suatu hal secara mendalam pada kelompok masyarakat/organisasi tertentu tanpa berniat membuat generalisasi temuan penelitiannya di luar konteks penelitiannya sendiri.

Medote historis digunakan jika mahasiswa ingin meneliti proses perkembangan sesuatu obyek, sehingga dari penelitian tersebut dapat disimpulkan mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi seperti yang kini terjadi. Dengan pemahaman yang bias terhadap obyek yang diteliti, mahasiswa diharapkan menemukan pola umum yang dapat digunakan sebagai pijakan untuk memecahkan masalah di masa depan.

Metode evaluasi digunakan apabila mahasiswa ingin memahami, memutuskan, atau menilai sesuatu dengan cara membandingkan standar dengan kenyataan.

24

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling (hanya untuk yang menggunakan Pendekatan Metodologi Penelitian Kuantitatif)

Populasi adalah keseluruhan elemen yang hendak dijelaskan

oleh mahasiswa yang melaksanakan penelitian. Sedangkan yang dimaksud dengan elemen di sini dapat berupa manusia, desa, sistem, dan sebagainya. Sampel adalah wakil dari populasi.

Keputusan untuk mengambil sampel itu sah apabila temuan dalam sampel tersebut akan dipakai untuk menjelaskan populasi. Dengan demikian, tidak semua penelitian memerlukan sampel (seperti dalam studi kasus). Di samping itu tidak semua sampel digunakan untuk menjelaskan populasi, sehingga penggunaan populasi dalam penelitian tertentu mungkin tidak sesuai.

Jika mahasiswa akan menggunakan populasi dan sampel dalam penelitiannya, maka mahasiswa harus menjelaskan populasi beserta besarannya dan cara menentukan ukuran sampel (sample size).

Teknik Sampling, yaitu teknik yang digunakan dalam

menentukan anggota sampel. Teknik sampling sangat tergantung pada karakteristik populasi.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data ada dua hal penting yang harus diperhatikan mahasiswa, yaitu metode dan instrumen penelitian. Metode adalah cara mengumpulkan data. Sedangkan yang dimaksud dengan instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data.

Ada berbagai macam metode pengumpulan data, seperti observasi, wawancara, telaah dokumen, dan penyebaran angket. Sedangkan macam-macam instrumennya antara lain panduan observasi, panduan wawancara, panduan telaah dokumen, kuesioner, dan tes.

Mahasiswa dalam skripsinya harus menjelaskan alasan penggunaan jenis metode dan jenis instrumen tertentu. Perlu diingat penetapan penggunaan jenis metode dan instrumen

25

harus disesuaikan dengan pokok permasalahan penelitiannya. Suatu penelitian mungkin hanya membutuhkan penyebaran angket sebagai metode pengumpulan datanya, di lain pihak, penelitian lain mungkin memerlukan juga wawancara, dan observasi sebagai metode pengumpulan datanya. Agar instrumen yang digunakan bermutu baik (memiliki validitas dan realibilitas yang tinggi) mahasiswa hendaknya menguji coba terlebih dahulu instrumennya sebelum digunakan.

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pada bagian ini mahasiswa harus menjelaskan proses pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitiannya. Pengolahan dan analisis data tergantung pada jenis datanya apakah kualitatif atau kuantitatif. Untuk data kualitatif (misalnya hasil wawancara yang terekam di kaset), mahasiswa menjelaskan bahwa rekaman tersebut akan dituangkan (ditranskripkan) secara tertulis. Setelah proses transkrip selesai maka data tersebut dianalisis sesuai dengan prinsip-prinsip analisis data kualitatif.

Untuk data kuantitatif (misalkan dari hasil jawaban kuesioner), mahasiswa menjelaskan bahwa data mentah dari kuesioner itu ditabulasikan. Setelah ditabulasi, data tersebut dicek ulang untuk mengetahui kebenarannya. Selanjutnya mahasiswa merencanakan teknik analisis data yang akan digunakan.

Untuk analisis data kuantitatif, mahasiswa wajib menjelaskan teknik statistik apa yang akan dipergunakan. Misalnya, mahasiswa menjelaskan bahwa statistik yang digunakannya adalah statistik deskriptif seperti tendensi sentral (mean, median, modus, kuartil, desil, presentil), karena tujuan penelitiannya memang hanya ingin mendeskripsikan tendensi sentral dari obyek penelitiannya. Contoh lain, mahasiswa menjelaskan bahwa yang bersangkutan akan mengunakan analisis korelasi product moment, karena peneliti ingin menjelaskan hubungan antara dua variabel atau

26

lebih, dan jenis data yang akan dianalisisnya berskala interval.

2. Pendekatan Kualitatif

Pada Bab III ini, bagi yang menggunakan pendekatan kualitatif berisi penjelasan tentang Metode Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, serta Prosedur Pengolahan Data.

A. Metode Penelitian

Penulis menyebutkan metode yang lazim dalam penelitian kualitatif (studi kasus, ethnography, phenomenology, grounded, dan narrative, yang ia pakai dalam penelitiannya, serta menjelaskan alasan mengapa metode ini digunakan. B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ini dapat berisi penjelasan tentang intrumen yang digunakan untuk pengumpulan data, seperti wawancara, metode observasi, metode kajian pustaka, dan lain-lain. Serta berisi penjelasan bagaimana instrumen itu digunakan. Pada bagian ini dijelaskan pula mengenai sumber-sumber data (buku, situs, key-informant, dan sebagainya) dan bagaimana terjadinya interaksi antara pengumpul data dan sumber data.

C. Prosedur Pengolahan Data

Berisi penjelasan tentang tahapan pengolahan data (dari data mentah langsung catatan lapangan sampai data rapi dan siap untuk ditafsirkan) berdasarkan prosedur atau pentahapan yang sistematis.

Tahapan kegiatan pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Klasifikasi Materi Data

a. Kaset rekaman wawancara b. Catatan lapangan

c. Gambar lokasi penelitian d. Data sekunder

27

2. Klasifikasi berdasarkan satuan-satuan gejala yang diteliti;

3. Mengolah data berdasarkan keterkaitan antar komponen, satuan gejala dalam konteks fokus permasalahan;

4. Mendeskripsi secara keseluruhan dan sistemik keterkaitan antar satuan-satuan gejala tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab IV berisi laporan hasil penelitian yang merupakan jawaban empiris terhadap pertanyaan penelitian dan atau hipotesis. Oleh karena itu, isi Bab IV adalah penyajian dan analisis data hasil penelitian. Uraiannya diarahkan untuk pengujian hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian.

Secara teknis, format penyajian dalam Bab IV, pertama-tama disajikan hipotesis yang telah dirumuskan atau pernyataan terkait dengan pertanyaan penelitian, kemudian diikuti dengan analisis data yang sesuai dengan hipotesis atau pertanyaan penelitian tersebut.

Contoh format penyajian hasil penelitian ke dalam subbab pada Bab IV sebagai berikut:

A. Pengaruh Kemampuan Sumber Daya Manusia Daerah

Terhadap Pelaksanaan Program-program Desentralisasi di

Pemerintah Kota Tegal. (subbab)

………

………...

...(uraian data hasil penelitian)

………

……….………..…(uraian

analisis yang dihubungkan dengan dasar teori)

B. Pengaruh Kecukupan Sumber Keuangan Daerah Terhadap

Pelaksanaan Program-program Desentralisasi di Pemerintah Kota Tegal. (subbab)

……….

………...

28

………

……….………...

(uraian analisis yang dihubungkan dengan dasar teori)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Kesimpulan dirumuskan atas dasar hasil pembahasan bab-bab sebelumnya yang mencerminkan jawaban atas hasil pengujian hipotesis atau pertanyaan penelitian yang dinyatakan di Bab II. Kesimpulan (conclusion) bukan merupakan ringkasan (summary).

b. Saran

Saran merupakan tidak lanjut dari kesimpulan, berupa anjuran atau rekomendasi, yang menyangkut aspek operasional, kebijaksanaan, atau pun konsepsi. Saran hendaknya bersifat konkrit, realistis, praktis, dan terarah kepada pemecahan masalah.

Dokumen terkait